"Yang mulia, saya mohon ... selamatkan Qin Wangfei!" Xiangxi berlutut dan menahan langkah Qin Mingze. Matanya sempat menangkap sosok Qin Mingze tengah berjalan di salah satu koridor Istana saat dirinya tengah mendampingi Xiao Ming menuju Istana Huanghou. Wanita itu segera berlari kencang mencari sosok Qin Mingze saat Xiao Ming telah terlihat lemah.
"Wangye, tubuh Wangfei lemah terhadap cuaca dingin." Tang Jiho pun berusaha membantu Xiangxi, pria itu memberikan sedikit dorongan agar Qin Mingze bersedia menolong Xiao Ming.
Xiao Ming masih menatap datar Xiangxi yang berlutut sambil menangis, pria itu diam-diam merasakan perang batin di dalam dirinya.
Sementara itu Xiao Ming terbatuk dan bersin beberapa kali, nyeri di kakinya pun kembali terasa. Tubuh Xiao Ming lemah terhadap dingin, namun dirinya sendiri tidak ingin menggunakan kelemahan itu untuk menyerah. Dia tidak akan menundukkan kepalanya kepada siapapun, termasuk Qin Lowei ataupun Qin Mingze. Dua pria gila itu benar-benar membuat hidupnya susah!
"Niangniang, cukup akui kesalahan Anda dan bujuk Kaisar seperti biasa, yang mulia pasti akan memaafkan Anda." Kasim Wu mendekati Xiao Ming, raut wajahnya terlihat khawatir.
Xiao Ming menggeleng pelan. "Aku telah menentukan pilihanku, Kasim Wu. Aku tidak akan--"
Uhuk! Uhuk!
Haccu!
Xiao Ming terbatuk keras dan bersin kembali, kali ini dia merasakan sakit yang luar biasa di dadanya saat terbatuk. Begitu tangannya dibuka, dia melihat darah segar di telapak tangannya.
"Niangniang, hidung Anda--"
"Tidak apa-apa, Kasim Wu." Xiao Ming menyadari dirinya baru saja mimisan dan batuk darah, baiklah ... tenang, dia akan baik-baik saja. Mari kita bertaruh, jika apa yang dikatakan Qin Lowei tentang perasannya bukan sebuah omong kosong, maka pria itu tidak akan tega untuk menghukum dirinya terlalu lama. Tetapi Xiao Ming tetap tidak akan menaruh harapan lebih.
Kasim Wu semakin gelisah. "Saya akan berusaha untuk membujuk Kaisar. Anda tidak perlu khawatir, mohon bersabar, Niangniang." Kasim Wu dengan cepat berlari masuk ke dalam ruangan Qin Lowei.
Di momen ini, dari arah belakangnya, Xiao Ming mendengar suara derap langkah kuda yang sangat kencang. Suara keributan kecil mulai terdengar, namun tubuh Xiao Ming terlalu lemas untuk menoleh.
Sebelum benar-benar menyentuh batas kesadarannya, Xiao Ming sedikit terkejut karena merasakan sebuah mantel bulu tebal yang menimpa tubuhnya. Sebuah uluran telapak tangan besar yang hangat juga muncul dari belakang, wanita itu berusaha menoleh menggunakan sisa tenaga miliknya.
Qin Mingze?
Xiao Ming terkejut, keningnya sedikit terlipat. Apakah ini sebuah halusinasi? Apa dia akan segera mati? Tetapi jika mati, mengapa wajah yang dia lihat harus Qin Mingze?
"Ini terlalu berlebihan," ucap Qin Mingze, suara beratnya menyadarkan lamunan Xiao Ming sekaligus memberitahu wanita itu bahwa sosok Qin Mingze di hadapannya saat ini adalah nyata.
Qin Mingze mengeluarkan sapu tangan miliknya, lalu secara pribadi mengelap darah mimisan yang ada di hidung Xiao Ming. Setelah selesai, pria itu melempar sapu tangannya ke arah Xiangxi, kemudian bersiap mengangkat tubuh Xiao Ming.
Xiao Ming membelalakkan matanya, wanita itu tidak bisa bergerak sama sekali karena pengaruh obat Qin Lowei. Di dalam gendongan hangat Qin Mingze, pria itu tiba-tiba menempelkan dahinya ke dahi Xiao Ming. Jarak wajah mereka sangat dekat, jika tidak ada pengaruh dari obat Qin Lowei, wanita itu sudah dipastikan akan melompat dan menjauh dari Qin Mingze.
"Obat Tugo. Keparat," gumam pria itu setelah menarik dahinya kembali dari sahi Xiao Ming, sepertinya ... 'Tugo' adalah nama obat tersebut.
Bersamaan dengan kehadiran Qin Mingze yang telah menggendong Xiao Ming untuk dibawa pulang, tiba-tiba saja sosok Qin Lowei muncul dari dalam ruangannya dengan raut wajah khawatir. Saat mata Qin Lowei dan Qin Mingze bertemu, raut wajah Qin Lowei berubah menjadi keras, penuh dengan amarah kembali.
Qin Lowei berdiri mematung di posisinya, kedua tangannya ditaruh di belakang. Kepala dan badannya tegak, matanya menatap Qin Mingze yang menggendong Xiao Ming dengan tatapan tajam.
Begitu juga dengan Qin Mingze, pria itu mempererat dekapannya terhadap Xiao Ming, matanya pun menatap Qin Lowei dengan sama tajamnya. Aura kebencian sangat tebal dan berat di sini.
Tatapan sengit mereka terputus kala Xiao Ming terbatuk lagi, dalam hati dia menggerutu kesal. Mengapa dua pria aneh ini malah saling bertukar pandangan dan tidak bergegas membawanya ke tabib?
Qin Mingze dan Qin Lowei saling membuang tatapan dan membalik posisi tubuh masing-masing, bersiap meninggalkan satu sama lain. Tetapi, sebelum Qin Lowei melangkah, pria itu sempat berkata,"Kirim tabib pribadi Kaisar ke Qin Wangfu."
"Baik, yang mulia."
Qin Mingze yang mendengar ini tidak mengatakan apa pun, pria itu tetap melanjutkan langkah kakinya menuju kudanya yang terparkir di luar kediaman Kaisar.
Di atas kuda, Qin Mingze melaju dengan sangat cepat sambil memeluk erat tubuh Xiao Ming agar tidak terjatuh. Sepanjang jalan pun Xiao Ming sibuk berpegangan pada Qin Mingze, lengah sedikit saja, rasanya dia akan terjatuh lalu mati. Tubuhnya benar-benar kehilangan tenaga, Xiao Ming membenci situasi lemahnya saat ini.
Sesampainya di Qin Wangfu, Qin Mingze membawa Xiao Ming ke kediamannya. Para pelayan terkejut melihat ini, lalu Qin Yuxuan yang mendengar kabar bahwa Ibunya telah kembali dari Istana pun berlari cepat menuju kediaman Xiao Ming.
Qin Mingze meletakkan tubuh Xiao Ming di atas kasur, kemudian tabib Qin Wangfu datang dan berusaha mengambil alih.
"Wangfei terkena pengaruh obat Tugo?" gumam sang Tabib, dia sangat terkejut.
"Kakinya kembali terluka dan hidungnya sempat mengeluarkan darah, beberapa batuk yang keluar juga mengeluarkan darah," ujar Qin Mingze, memberi kabar mengenai kondisi tubuh Xiao Ming.
Sang tabib terlihat cemas, dia tidak menyangka kondisinya akan menjadi sangat buruk. Tubuh Xiao Ming benar-benar lemah dengan cuaca dingin, wanita itu akan lebih sering sakit di musim dingin dari pada panas. Ditambah hukuman berlutut yang belakangan ini selalu dia dapatkan, itu memperburuk kondisinya.
"Wangye, tabib Istana datang atas perintah Kaisar." Tang Jiho tiba-tiba muncul dari belakangnya untuk melaporkan kedatangan tabib Istana.
"Usir." Jawaban singkat dari Qin Mingze dengan cepat diangguki oleh Tang Jiho, meskipun tabib itu adalah utusan seorang Kaisar, tidak ada satupun orang Qin Wangfu yang akan berani menampungnya jika Qin Mingze telah melontarkan kalimat penolakan.
"Ibu ...."
Suara manis Qin Yuxuan terdengar, membuat Qin Mingze menoleh dan melihat anaknya sedang mengintip dari balik pintu dengan raut wajah khawatir. Saat menyadari Qin Mingze menatapnya, Qin Yuxuan langsung menembakkan tatapan tajam. Anak itu benar-benar ....
"Yuxuan ..." Xiao Ming yang menyadari kehadiran anaknya pun langsung memanggil lirih.
Qin Yuxuan dengan cepat keluar, anak itu bergegas mendekati Xiao Ming. "Ibu ... Anda pasti sangat lelah, Yuxuan khawatir."
Xiao Ming sempat terbatuk darah kembali, membuat Qin Yuxuan terkejut dan semakin cemas. Tetapi dengan lembut ia mengusap kepala Qin Yuxuan dan berkata,"Ibu baik-baik saja, hanya sedikit kelelahan. Obat dari tabib akan ... uhuk! Menyembuhkan ibu."
Qin Yuxuan memeluk erat tubuh Xiao Ming, membuat sang tabib sedikit terganggu untuk mengobati Xiao Ming. Qin Mingze yang melihat ini dengan cepat menarik tubuh anaknya dan memindahkannya tepat di sampingnya.
Xiao Ming menggeser tatapannya ke arah Qin Mingze, kedua mata mereka bertemu. Mata dingin penuh kekejaman milik Qin Mingze menatap dalam mata Xiao Ming yang saat ini tengah melemah.
"Terima ... kasih ...."
Xiao Ming mengucapkan terima kasih kepada Qin Mingze, begitu mendengarnya, pria itu langsung berbalik dan meninggalkannya begitu saja tanpa memberikan balasan apa pun.
Xiao Ming tidak mengindahkan sikap menyebalkan Qin Mingze yang satu ini, terlalu lelah baginya untuk mengomel atau sekedar menggerutu. Dia bukan manusia angkuh yang tidak tahu mengucapkan maaf dan terima kasih. Jadi meskipun Qin Mingze tidak merespon terima kasihnya dengan baik, yang terpenting dirinya telah menunjukkan kesopanan dan rasa tahu diri kepada pria itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 51 Episodes
Comments
Mio mio
Lanjut semangat
2023-12-19
1
OKEY
Obat tugo itu efeknya apa? Tlg dijelaskan kak.
2023-12-19
1
Yunita Widiastuti
🍒🍒🍒🍒
2023-12-19
1