Bab 6. Demi Qin Yuxuan

"Wangye terbiasa kembali dari Istana setelah selesai mengurus pekerjaan pada sore hari, namun jika memiliki urusan lain terkait pekerjaan di luar politik, beliau bisa tiba di Qin Wangfu pada malam hari." Xiangxi menjelaskan jadwal pulang kerja Qin Mingze, membuat Xiao Ming tersenyum puas.

Itu bagus, pertemuan antara dirinya dan Qin Mingze tidak akan terlalu sering, atau bahkan bisa saja dalam satu hari penuh mereka tidak akan bertemu.

Saat ini Xiao Ming tengah berasa di lapangan besar yang terletak di bagian belakang Qin Wangfu, lapangan ini dibuat khusus untuk berlatih kasar atau melepas kuda agar tidak stres terlalu lama di dalam kandang.

Tujuan Xiao Ming berada di sini untuk menonton putranya berlatih, pertama kali melihat, dia ternganga karena latihan Qin Yuxuan yang sangat berat. Bagaimana tidak? Anak sekurus itu yang baru berumur 10 tahun sudah harus diberi latihan fisik kasar seperti mengangkat beban yang terbuat dari batu seberat dua puluh kilogram? Itu tidak masuk akal! Keinginan Xiao Ming untuk tidak menemui Qin Mingze dalam seribu tahun kedepan hampir batal karena ingin melakukan protes besar atas latihan berat anak tirinya.

"Yuxuan, beristirahatlah sejenak jika kamu lelah, tidak perlu dipaksakan."

"Tidak ada perintah untuk berhenti. Terus lakukan meskipun kamu terpaksa." Suara berat yang memecah kehangatan antara Xiao Ming dan Qin Yuxuan terdengar, membuat seluruh mata kini menoleh untuk mencari tokoh utama paling berkuasa di Qin Wangfu.

Xiao Ming yang langsung mengenali pemilik suara tersebut beranjak berdiri dari duduknya, lalu menatap Qin Mingze dengan penuh kewaspadaan tinggi, seolah pria itu adalah hewan buas.

Seluruh pelayan di lapangan itu berlutut, termasuk Qin Yuxuan. Sedangkan Xiao Ming, wanita itu masih berdiri tegak dan menatap Qin Mingze. Dan tanpa disadari olehnya, kini Qin Yuxuan telah berdiri di samping Xiao Ming, menggenggam erat tangan wanita itu dan menatap tajam Qin Mingze.

Qin Mingze tiba-tiba melakukan kontak mata yang sangat dalam penuh kedinginan dengan anaknya, meskipun hanya saling tatap, rasanya seluruh orang dapat mendengar dialog mereka. Tatapan Qin Mingze seolah mengancam Qin Yuxuan untuk melanjutkan latihannya sekarang juga, jika tidak dia akan menghabisi Xiao Ming.

Qin Yuxuan menyatukan sudut alisnya, tatapannya penuh dengan kebencian. Dengan berat hati dia melepas genggaman dari tangan Ibunya, lalu melanjutkan latihan. Xiao Ming sejak awal fokus oleh keberadaan Qin Mingze, aura pria itu benar-benar dapat dengan mudah mendominasi situasi.

"Ada yang ingin benwang bicarakan."

Xiao Ming menatap heran ke arah Qin Mingze, apa dunia akan kiamat besok? Dia tidak pernah mendapatkan informasi bahwa Qin Mingze memiliki selera untuk berdiskusi atau bertemu langsung dengan 'istri gila'nya ini. Lagi pula dari cerita Xiangxi, bukankah Qin Mingze melepas Xiao Ming begitu saja?

"Kita bisa bicarakan di sini, Wangye," jawab Xiao Ming, dia tidak tertarik untuk berbicara di ruangan tertutup dengan Qin Mingze. Bagaimana jika pria itu mendadak memiliki niat untuk membunuhnya karena dianggap hanya menyebabkan kerugian Qin Wangfu?

Seolah menganggap Xiao Ming manusia rendahan, pria itu berbalik begitu saja sambil berkata,"Jangan membuat benwang untuk mengulangi perintah, Qin Wangfei." Pria itu menekan gelar 'Qin Wangfei' di kalimatnya untuk menekan Xiao Ming.

Dengan terpaksa, Xiao Ming pada akhirnya mengikuti langkah pria itu pergi. Mereka menuju kediaman Qin Mingze, tepatnya ruang kerja pria itu. Sementara Qin Yuxuan, anak itu tidak bisa berkutik banyak karena perintah dan ancaman Qin Mingze, dia mengomel dan menggerutu di dalam hati.

Sesampainya di dalam ruangan kerja Qin Mingze, pria itu duduk di kursinya, sedangkan Xiao Ming berdiri di hadapan meja kerja Qin Mingze. Kedua mata mereka saling tatap, ini pertama kalinya Xiao Ming berada di atap yang sama dengan Qin Mingze. Hari ini sepertinya dia banyak tertimpa sial, bukankah Xiangxi mengatakan bahwa waktu pulang bekerja sang Adipati besar itu adalah si sore atau malam hari? Ini masih di waktu pagi menjelang siang!

"Kaisar kembali mengundang kita ke perjamuan makan malam hari ini," ucap Qin Mingze yang akhirnya memecahkan keheningan di antara mereka berdua.

Xiao Ming menaikkan alis kirinya sekilas secara spontan, kemudian menjawab,"Kita?"

Qin Mingze mengangguk. "Persiapkan semuanya seperti biasa, kamu bisa kembali."

Xiao Ming mengerutkan keningnya heran. Tidak, tidak ada yang aneh dari apa yang disampaikan oleh Qin Mingze. Tetapi, hanya itu yang ingin dia bicarakan? Kalau hanya memberi kabar dan perintah seperti itu mengapa Qin Mingze harus merepotkan dirinya datang kemari, sih? Xiao Ming tidak habis pikir.

Melihat Xiao Ming yang tak segera beranjak pergi, Qin Mingze pun bertanya ketus. "Apa kamu mendadak bodoh hingga ingin berdiam diri di sana sampai larut?"

Xiao Ming tersadar, dia kesal. Mulut Qin Mingze ternyata sangat tajam dan pedas, rasanya ingin sekali Xiao Ming robek hingga robekan terkecil. Tetapi kemudian ia teringat akan latihan keras Qin Yuxuan, Xiao Ming tidak akan melewatkan kesempatan ini.

"Benar, masih ada," ucap Xiao Ming, dia menjawab kalimat Qin Mingze tanpa takut.

"Apa uang yang benwang kirimkan sepekan yang lalu masih kurang untukmu?" tanya Qin Mingze, langsung menembak topik sebelum Xiao Ming menjelaskannya.

Xiao Ming menggeleng. "Ini tentang latihan berat Yuxuan, Wangye."

"Ada apa?" tanya Qin Mingze cepat, kedua matanya terlihat sedikit memincing, menatap Xiao Ming heran. Apa Istri gilanya ini telah benar-benar peduli pada anak mereka?

"Wangye, saya mohon agar Anda meringankan sedikit latihan berat, Yuxuan. Atau, jika tidak bisa ... setidaknya izinkan Yuxuan beristirahat selama sebulan, saya akan merawatnya hingga tubuhnya pulih. Tubuh Yuxuan sangat kurus dan kemarin karena saya, Yuxuan terkena gigitan ular, tangannya masih memiliki luka yang serius. Jika Yuxuan telah pulih dan berat badannya bertambah, saya akan menyerahkan hak berlatihnya kembali kepada Anda." Xiao Ming memberikan dua opsi penawaran untuk Qin Mingze agar bersedia memberi keringanan untuk Qin Yuxuan.

"Qin Yuxuan adalah penerus benwang, bagaimana bisa dia terlalu dimanja? Kamu yang tidak pernah peduli padanya sejak lahir tidak memiliki hak untuk mengajukan penawaran bodoh seperti itu," balas Qin Mingze, raut wajahnya datar, mata tajamnya menatap Xiao Ming dalam.

Xiao Ming meremas kain hanfunya, kalimat itu entah bagaimana sangat menyakiti hatinya. Apa yang dikatakan Qin Mingze benar, 'Xiao Ming' tidak pernah peduli dengan kondisi Qin Yuxuan, namun ... saat ini berbeda, apakah Qin Mingze tidak dapat melihat situasi ini dengan beranggapan bahwa 'Xiao Ming' tengah memperbaiki kesalahannya?

"Dan cara meminta sesuatu bukan dengan berdiri tegak seperti itu, pahami siapa atasanmu, Qin Wangfei," sambung Qin Mingze, tidak lain dan tidak bukan, pria itu menuntut Xiao Ming untuk berlutut ke arahnya.

Xiao Ming hampir gemetar karena marah, namun demi Qin Yuxuan, wanita itu akhirnya rela berlutut ke arah Qin Mingze. Qin Mingze yang melihat Xiao Ming berlutut ke arahnya diam-diam tersenyum puas. Qin Mingze jarang melihat wanita di hadapannya ini tunduk.

"Menjijikan, mengapa manusia dapat berubah begitu cepat?" gumam Qin Mingze, matanya menatap penuh cemoohan ke arah istrinya.

"Ulangi apa yang ingin kamu sampaikan tadi," sambung Qin Mingze.

Xiao Ming yang masih berada di posisi berlutut dengan cepat dan mantap menjawab,"Izinkan pangeran untuk beristirahat selama satu bulan penuh dari latihan berat, Wangye. Saya berjanji akan merawat pangeran dan memulihkan kebugaran tubuhnya."

"Qin Yuxuan adalah penerus benwang, melonggarkan latihan berarti melonggarkan kecakapan seorang calon 'Qin Wangye' dalam memimpin di masa depan. Jika Qin Yuxuan melemah karena sikap manja yang kamu berikan, apa yang akan kamu lakukan?" tanya Qin Mingze, pria itu diam-diam menatap Xiao Ming sebagai objek yang menarik untuk dipermainkan.

Lagi-lagi masih dengan posisi berlutut, namun kali ini Xiao Ming berani mengangkat sedikit kepalanya untuk menatap Qin Mingze. "Saya adalah ibu dari sang pangeran, Wangye. Saya memikirkan setiap tindakan yang akan saya lakukan berulang kali jika itu menyangkut putraku."

Kalimat Xiao Ming diam-diam menumbuhkan perasaan tidak nyaman di hati Qin Mingze, pria itu dengan cepat membuang pandangannya dari Xiao Ming dan berkata,"Kamu harus berlutut di depan kediaman benwang selama satu hari penuh sebelum Qin Yuxuan resmi berhenti latihan selama satu bulan penuh."

Xiao Ming mengangguk mantap, dia tidak akan takut dengan hukuman seperti ini. Qin Mingze tidak akan pernah bisa membuatnya gentar, Xiao Ming pastikan itu.

Sebelum Qin Yuxuan resmi berhenti latihan selama satu bulan penuh, itu berarti besok dia sudah harus mulai berlutut. Masuk akal, karena hari ini Xiao Ming masih harus mempersiapkan kepergian mereka ke Istana.

Alasan Xiao Ming tetap berani dan kuat menghadapi Qin Mingze demi Qin Yuxuan karena perasaan sayang Xiao Ming untuk Qin Yuxuan yang entah sejak kapan mulai muncul. Xiao Ming tidak pernah memiliki orang lain di hidupnya yang dulu sebelum terlempar kemari, dan kini ... Qin Yuxuan hadir menemaninya, Xiao Ming tidak akan membiarkan anak itu menderita.

Terpopuler

Comments

QueenA

QueenA

Qin mingzhe kejam bgt.
pgn nabok ah

2023-12-11

1

ay

ay

wah cepet banget habis ya setngh menit dh hbis

2023-12-11

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. PROLOG | Dao Ming & Xiao Ming
2 Bab 2. Latar Belakang Hubungan Xiao Ming dan Qin Mingze
3 Bab 3. Lebih Mengerikan Dari Istana
4 Bab 4. Cara Bertahan Hidup Yang Sebenarnya
5 Bab 5. Pria Itu Bukan Adikku
6 Bab 6. Demi Qin Yuxuan
7 Bab 7. Sorot Mata Keheranan
8 Bab 8. Perasaan Hangat dan Dijaga
9 Bab 9. 'Penyelundup'
10 Bab 10. Saling Mencintai?
11 Bab 11. Sang Wangfei Berlutut
12 Bab 12. Bisikkan Kematian
13 Bab 13. Rahasia Qin Mingze
14 Bab 14. Qin Mingze dan Rong Mingze
15 Bab 15. Undangan Kunjungan Istana
16 Bab 16. Kebenaran Rumor
17 Bab 17. Omong Kosong Qin Lowei
18 Bab 18. Terima ... Kasih ....
19 Bab 19. 'Kotoran Telah Dibersihkan'
20 Bab 20. Koneksi
21 Bab 21.Berkunjung Ke Xiao Fu
22 Bab 22. Sekte Yuhang
23 Bab 23. Masih Memiliki Sisi Baik
24 Bab 24. Karena Kamu Telah Melempar Kotoran, Maka Aku Akan Melemparkan Bola Api
25 Bab 25. Chen Tianyao
26 Bab 26. Menghiasi Qin Wangfu
27 Bab 27. Perjanjian Mengerikan
28 Bab 28. Memperbaiki Hidup
29 Bab 29. Sesuatu Yang Gelisah
30 Bab 30. Justru Karena Berbahaya Aku Bersamamu!
31 Bab 31. Ia Berkata, "Wangfei Benwang."
32 Bab 32. Tidak Ada Lagi Hutang
33 Bab 33. Sesuatu Yang Tersimpan
34 Bab 34. Jantung Tidak Biasa
35 Bab 35. Berbagi Jantung
36 Bab 36. Terima Kasih
37 Bab 37. Genggam Tanganku, Maka Mereka Tidak Akan Berani
38 Bab 38. Masa Lalu Yang Tidak Dapat Dilupakan
39 Bab 39. Perasaan Tertarik Chen Tianyao
40 Bab 40. Perasaan Tertarik Chen Tianyao
41 Bab 41. Merebut Xiao Ming
42 Bab 42. Ada Untukmu
43 Bab 43. Kesempatan
44 Bab 44. Sang Gunniang
45 Bab 45. Sentilan Hati Qin Mingze
46 Bab 46. Situasi 'Gawat'
47 Bab 47. Sosok Yang Tepat Namun Muncul Di Waktu Yang Salah
48 Bab 48. Bunga Mawar Putih
49 Bab 49. Suami Dingin Yang Baik
50 Bab 50. Serigala dan Rubah
51 PENGUMUMAN
Episodes

Updated 51 Episodes

1
Bab 1. PROLOG | Dao Ming & Xiao Ming
2
Bab 2. Latar Belakang Hubungan Xiao Ming dan Qin Mingze
3
Bab 3. Lebih Mengerikan Dari Istana
4
Bab 4. Cara Bertahan Hidup Yang Sebenarnya
5
Bab 5. Pria Itu Bukan Adikku
6
Bab 6. Demi Qin Yuxuan
7
Bab 7. Sorot Mata Keheranan
8
Bab 8. Perasaan Hangat dan Dijaga
9
Bab 9. 'Penyelundup'
10
Bab 10. Saling Mencintai?
11
Bab 11. Sang Wangfei Berlutut
12
Bab 12. Bisikkan Kematian
13
Bab 13. Rahasia Qin Mingze
14
Bab 14. Qin Mingze dan Rong Mingze
15
Bab 15. Undangan Kunjungan Istana
16
Bab 16. Kebenaran Rumor
17
Bab 17. Omong Kosong Qin Lowei
18
Bab 18. Terima ... Kasih ....
19
Bab 19. 'Kotoran Telah Dibersihkan'
20
Bab 20. Koneksi
21
Bab 21.Berkunjung Ke Xiao Fu
22
Bab 22. Sekte Yuhang
23
Bab 23. Masih Memiliki Sisi Baik
24
Bab 24. Karena Kamu Telah Melempar Kotoran, Maka Aku Akan Melemparkan Bola Api
25
Bab 25. Chen Tianyao
26
Bab 26. Menghiasi Qin Wangfu
27
Bab 27. Perjanjian Mengerikan
28
Bab 28. Memperbaiki Hidup
29
Bab 29. Sesuatu Yang Gelisah
30
Bab 30. Justru Karena Berbahaya Aku Bersamamu!
31
Bab 31. Ia Berkata, "Wangfei Benwang."
32
Bab 32. Tidak Ada Lagi Hutang
33
Bab 33. Sesuatu Yang Tersimpan
34
Bab 34. Jantung Tidak Biasa
35
Bab 35. Berbagi Jantung
36
Bab 36. Terima Kasih
37
Bab 37. Genggam Tanganku, Maka Mereka Tidak Akan Berani
38
Bab 38. Masa Lalu Yang Tidak Dapat Dilupakan
39
Bab 39. Perasaan Tertarik Chen Tianyao
40
Bab 40. Perasaan Tertarik Chen Tianyao
41
Bab 41. Merebut Xiao Ming
42
Bab 42. Ada Untukmu
43
Bab 43. Kesempatan
44
Bab 44. Sang Gunniang
45
Bab 45. Sentilan Hati Qin Mingze
46
Bab 46. Situasi 'Gawat'
47
Bab 47. Sosok Yang Tepat Namun Muncul Di Waktu Yang Salah
48
Bab 48. Bunga Mawar Putih
49
Bab 49. Suami Dingin Yang Baik
50
Bab 50. Serigala dan Rubah
51
PENGUMUMAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!