Bab 9. 'Penyelundup'

Di dalam kereta yang hanya ada Qin Yuxuan dan Qin Mingze, dua pria yang sifat serta wajahnya bagai pinang dibelah dua itu kini tengah saling menghujamkan tatapan sengit.

"Aku tidak akan memaafkanmu jika Ibu terluka," ucap Qin Yuxuan, kepribadian anak itu berubah total di hadapan Qin Mingze. Tidak ada lagi anak tiri imut dan pemalu seperti yang dilihat Xiao Ming.

Qin Mingze yang telah mengetahui muka dua anaknya sejak kecil yang mengerikan pun tersenyum dingin. "Kamu mulai menyayangi wanita itu?"

"Bukan urusanmu," jawab Qin Yuxuan, kemudian matanya melirik ke luar jendela kereta dengan perasaan gelisah. Sebab, Ibunya belum juga kembali sampai saat ini.

Sementara itu di dalam Paviliun yang dikelilingi oleh kolam teratai, Xiao Ming berdiri di hadapan Qin Lowei dengan napas yang menderu kencang sebab menahan emosi.

Plak!

Xiao Ming menangkis cepat tangan Qin Lowei yang berusaha menyentuh wajahnya, kedua mata wanita itu menatap datar Qin Lowei. Tidak ada ketakutan di hati Xiao Ming meskipun pria di hadapannya ini adalah seorang Kaisar. Yang Xiao Ming rasakan saat ini justru perasaan jijik dan syok. Bagaimana tidak? Ternyata Xiao Ming dan Qin Lowei menjalin hubungan gelap, mereka ada sepasang kekasih terlarang! Pantas saja Qin Lowei berani menatapnya sangat dalam di perjamuan tadi, dan kemungkinan besar hubungan mereka telah diketahui oleh Qin Mingze.

"Xiao Ming, apa kamu sadar dengan apa yang sedang kamu lakukan?" tanya Qin Lowei, dia tidak menyangka bahwa Xiao Ming menolak rayuannya.

"Justru seharusnya saya yang bertanya demikian, yang mulia," jawab Xiao Ming, kini ia telah mengambil jarak dua langkah ke belakang untuk menghindar dari Qin Lowei.

Qin Lowei tersenyum dingin, kemudian bertanya,"Apa kamu ingin melupakan semuanya? Kamu tidak mencintaiku lagi?"

Xiao Ming mengerutkan keningnya jijik. "Berhenti mengucapkan sesuatu yang tidak masuk akal, yang mulia. Saya adalah Wangfei dari adik Anda."

Qin Lowei menggeleng pelan. "Kamu pasti telah melupakan semuanya, kamu melupakan cinta kita yang--"

"Tidak ada cinta di antara kita. Jika Anda mencintai saya, tidak seharusnya Anda melempar saya ke Qin Wangfu. Anda hanya ingin memanfaatkan saya." Kalimat Xiao Ming yang ini secara jelas menyatakan bahwa ia adalah bagian dari Qin Wangfu sekarang, karena dia bagian dari Qin Wangfu, maka Xiao Ming kini berada di pihak Qin Mingze meskipun ia membenci pria itu juga.

Qin Lowei tertawa, kemudian dia memijit pelan keningnya. "Apa kamu mulai mencintai pengkhianat itu?"

Xiao Ming menggeleng pelan. "Saya semakin tidak mengerti dengan apa yang Anda katakan. Qin Wangye berperang dan membantu Anda mempertahankan pasukan saat pemberontakan sebelas tahun lalu. Bisa-bisanya Anda meragukan--"

"Baca ini semua! Jernihkan pikiranmu!" Qin Lowei melempar puluhan amplop ke Xiao Ming. Kedua mata pria itu melotot marah, seperti pria itu tidak terima akan penolakan Xiao Ming.

"Dia pengkhianat sekaligus tiran yang menjijikkan!" sambung Qin Lowei.

Xiao Ming sigap menangkap seluruh amplop tersebut, meskipun dia tidak tahu apa isinya, bisa saja ini menjadi kunci baginya mengetahui sesuatu yang lebih jelas tentang keadaan saat ini.

"Aku memberikanmu waktu untuk berpikir selama tiga hari, tentukan pilihan terbaikmu. Aku atau Qin Mingze," ujar Qin Lowei, matanya menatap dingin Xiao Ming.

Xiao Ming mencengkeram puluhan amplop cokelat tersebut, kemudian membungkuk ke arah Qin Lowei. "Saya pamit undur diri." Lalu ia berbalik dan berjalan pergi meninggalkan Qin Lowei di paviliun teratai seorang diri.

Qin Lowei mengepalkan kedua tangannya kencang, tak lama kemudian ia berbalik untuk menatap punggung dingin Xiao Ming. Matanya memincing tajam, sepertinya dia sangat marah.

"Kasim Wu."

"Hamba, yang mulia."

"Selidiki mengapa sikap wanita itu berubah, Zhen tidak percaya jika alasannya hanya karena segelas arak. Zhen ingin tahu alasan yang sebenarnya mengapa wanita itu menjadi tidak patuh," perintah Qin Lowei, dia mencurigai ada campur tangan Qin Mingze atas perubahan sikap 'boneka-nya'.

Hubungan gelap antara Qin Lowei dan Xiao Ming telah berlangsung cukup lama, mereka telah saling mengenal dekat sebelum Xiao Ming menikah dengan Qin Mingze. Pada awalnya ekspetasi Xiao Ming dan seluruh keluarganya adalah dia menikah dengan Kaisar, bukan Qin Mingze. 'Xiao Ming' pun lebih condong mencintai sang Kaisar dari pada Adipati besar Kekaisaran.

Saat konflik Kaisar dan keluarga Xiao berlanjut, pria itu menjadikan Xiao Ming sebagai bonekanya, sekaligus memberikan ancaman pertama bagi keluarga Xiao untuk tidak terlalu mencolok menentangnya meskipun hubungan mereka telah sangat dekat. Bisa dikatakan, Xiao Ming adalah mata-mata Qin Lowei di Qin Wangfu. Setelah kecurigaannya tumbuh terhadap keaslian hubungan darahnya dengan Qin Mingze, Qin Lowei berusaha selalu waspada.

Kembali ke Xiao Ming, wanita itu kini telah berada di dalam kereta Qin Wangfu menuju rumah mereka. Xiao Ming tidak banyak bicara dengan Qin Yuxuan di perjalanan pulang, membuat anak itu cemas.

Qin Mingze memperhatikan kotak cokelat yang berada di pangkuan Xiao Ming, berbagai macam kemungkinan tentang isi di dalam kotak itu berlalu lalang di kepala Qin Mingze. Seperti biasa, Qin Mingze bersikap acuh dan memendam rasa penasarannya.

Sampai tiba di Qin Wangfu pun Xiao Ming masih belum banyak bicara seperti biasa, Qin Yuxuan yang menyadari bahwa saat ini Ibunya tidak bisa diganggu pun mengalah dengan wajah memelas. Mereka berpisah di gerbang utama Qin Wangfu menuju kediaman masing-masing.

Begitu masuk ke dalam kamarnya, Xiao Ming memerintahkan seluruh pelayan keluar, termasuk Xiangxi. Xiao Ming tidak sabar untuk membaca seluruh isi dari amplop-amplop yang diberikan Qin Lowei.

Satu demi satu ia buka, berbagai macam ekspresi Xiao Ming muncul. Sesekali gelengan kepala ringan hadir, dirinya tidak habis pikir dengan kelakuan 'nakal' Xiao Ming'.

Di kediaman Qin Mingze, pria itu berdiri di hadapan cermin tembaga besar yang menampilkan bayangannya dari ujung kepala hingga kaki. Di belakangnya terdapat Tang Jiho yang sedang sibuk memberikan laporan.

Laporan Tang Jiho kali ini adalah pertemuan Xiao Ming dan Qin Lowei, pria itu diam-diam menyelinap dan memperhatikan interaksi Xiao Ming dan Qin Lowei.

"Wangfei teguh memihak Anda dan Pangeran Yuxuan, Wangye." Laporan panjang Tang Jiho pun ditutup dengan kalimat yang terdengar sangat mustahil terjadi menurut Qin Mingze. Bagaimana tidak? Hubungan Qin Mingze dan istrinya sangat buruk, tidak mungkin dalam waktu semalam istrinya berubah, bukan? Apa yang dikatakan Qin Lowei masuk akal, Qin Mingze pun setuju.

Qin Mingze tersenyum sarkas. "Perhatikan wajah-wajah baru yang mulai bermunculan nanti, bersihkan mereka semua seperti biasa."

Tang Jiho mengangguk paham, mata-mata baru yang dikirim Kaisar biasanya diam-diam mereka tangkap untuk dibunuh. Setelahnya, mereka akan mengganti mata-mata Kaisar menjadi orang mereka untuk menyampaikan laporan palsu kepada Kaisar. Hal inilah yang menjadi hambatan Qin Lowei untuk mengetahui atau mengulik fakta tentang Qin Mingze. Pria itu tidak tahu bahwa orang utusannya telah diganti.

"Wangye, apa kita perlu melakukan hal yang sama dengan Kaisar? Melakukan penyelidikan terhadap Wangfei? Bagaimana jika Wangfei ternyata benar berada di pihak kita?" tanya Tang Jiho.

Qin Mingze berbalik, kemudian menatap serius Tang Jiho. "Benwang akan menyelidikinya sendiri."

"A--apa?" tanya Tang Jiho terkejut, keningnya terlipat dalam. Dalam waktu singkat, kini Xiao Ming telah mengenakan pakaian menyelinap berwarna hitam yang menutup seluruh bagian tumbuhnya, kecuali mata.

Beberapa belas menit kemudian, mereka berdua telah berdiri di atas barang pohon besar yang tumbuh di kediaman Xiao Ming.

"Wangye, Anda sungguhan?" tanya Tang Jiho, nada bicaranya terdengar sangat meragukan.

"Mengapa tidak?" jawab Qin Mingze singkat, pria itu sudah tidak dapat menahan rasa penasarannya akan tingkah laku aneh Xiao Ming. Pada awalnya dia menganggap perubahan sikap Xiao Ming didasarkan oleh rencana liciknya yang lain untuk kabur atau perintah baru dari Kaisar, namun dari laporan terbaru Tang Jiho yang mengatakan bahwa pihak Kaisar pun bingung dengan Xiao Ming, rasa penasaran Qin Mingze akhirnya pecah. Pria itu ingin memastikannya sendiri, di mana Xiao Ming berdiri saat ini. Sungguhan bersama Qin Wangfu atau Kaisar.

Splash!

Hanya dalam kecepatan kedipan mata, Qin Mingze dapat melesat cepat dan kini telah berhasil menyelinap masuk ke bagian dalam ruangan Xiao Ming. Pria itu berdiri di balik papan besar pembatas ruang menjamu tamu dan bagian dalam kamar Xiao Ming.

Pendengaran dan pengelihatan Qin Mingze sangat tajam, sejak masuk dan bersembunyi, pria itu dapat mendengar jelas apa-apa saja yang digumamkan oleh istrinya.

"Sungguh?"

"Gila!"

"Ada hidup seperti ini?"

"Aish ... keputusan yang salah ...."

Kedua sudut alis Qin Mingze sempat menyatu, lagi-lagi dia merasa heran karena tingkah Xiao Ming. Bagaimana tidak? Wanita itu bergumam seolah sedang membicarakan orang lain!

Krieett ....

Suara lantai kayu yang diinjak pelan terdengar dari belakang Qin Mingze, membuat pria itu menoleh cepat dan menangkap sosok bayangan pria yang sepertinya merupakan 'penyelundup sungguhan'.

Qin Mingze dengan gesit mengubah posisinya, pria itu kini berada di balik gorden besar yang menutup jendela-jendela ruangan Xiao Ming. Qin Mingze berdecak kesal di dalam hati, mengapa tiba-tiba ada penyelundup sungguhan?

Melarikan diri dari sini bukanlah pilihan yang sulit untuk Qin Mingze, namun ... diam-diam hatinya merasa khawatir akan sesuatu yang membuatnya enggan untuk beranjak pergi.

"Ada seseorang?"

Suara Xiao Ming yang berbisik pelan dengan dirinya sendiri dapat didengar oleh Qin Mingze, membuat pria itu sedikit terkejut. Wanita itu dapat menyadarinya? Kepekaannya sangat tinggi untuk ukuran seseorang yang tidak memiliki ilmu bela diri.

Suara Xiao Ming yang terburu-buru untuk memasukkan kembali seluruh amplop itu ke dalam kotak kayu terdengar, Qin Mingze tetap diam, berdiri dengan tenang di balik tirai. Sampai akhirnya ia terkejut total karena tirai itu dibuka dan menampilkan sosok Xiao Ming.

Xiao Ming yang tak kalah terkejutnya pun berusaha menjauh, mulut wanita itu mulai terbuka lebar, bersiap untuk berteriak. Tetapi, tiba-tiba saja pria misterius yang ia lihat itu menarik pinggangnya dan menutup mulutnya rapat.

Qin Mingze mengerutkan keningnya kesal, mengapa wanita itu harus memilih tempat persembunyian yang sama dengannya?!

Qin Mingze berusaha berpikir cepat, pria itu melirik ke sana dan kemari untuk melihat tempat persembunyian yang cocok. Tetapi nihil, tidak ada. Sampai, pandangan mata pria itu jatuh pada kasur Xiao Ming.

Qin Mingze meletakkan jari telunjuknya di atas bibirnya dan Xiao Ming secara bergantian, memberi isyarat untuk diam dan jangan panik, kemudian melirik ke bayangan misterius yang ada di pintu masuk kamar wanita itu.

Xiao Ming yang sudah sedikit gemetar karena perasaan takut sekaligus terkejut yang datang secara bersamaan pun tanpa sadar patuh, tubuhnya bergerak sesuai dengan kendali pria misterius di hadapannya ini, dia tidak tahu bahwa pria itu adalah suaminya sendiri, Qin Mingze!

Qin Mingze meletakkan Xiao Ming di atas kasur, lalu pria itu menyusul dan kini berada tepat di atas Xiao Ming. Xiao Ming membulatkan matanya karena marah, walaupun dia takut, dia masih memiliki waktu untuk marah dan melawan.

Qin Mingze merogoh kantungnya, lalu mengeluarkan sebuah belati dan menempelkannya di leher putih jenjang Xiao Ming. Tangan kiri pria itu bergerak untuk menarik selimut agar menutupi seluruh bagian tubuh mereka.

"Bersuara." Qin Mingze berbisik pelan di telinga Xiao Ming, dia sedikit memanipulasi nada bicaranya agar Xiao Ming tidak dapat mengetahui identitasnya.

"Bedebah gila, kau sungguhan?" tanya Xiao Ming kesal dengan nada yang sama berbisiknya.

Qin Mingze semakin menempelkan belati itu ke kulit mulus Xiao Ming sebagai ancaman untuk mendesak wanita itu. Kedua mata manusia itu saling tatap, suara detak jantung keduanya terdengar jelas dari dalam selimut.

Terpopuler

Comments

ay

ay

manipulasi dn kesempatan

2023-12-13

1

Yunita Widiastuti

Yunita Widiastuti

🌹🌹

2023-12-13

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. PROLOG | Dao Ming & Xiao Ming
2 Bab 2. Latar Belakang Hubungan Xiao Ming dan Qin Mingze
3 Bab 3. Lebih Mengerikan Dari Istana
4 Bab 4. Cara Bertahan Hidup Yang Sebenarnya
5 Bab 5. Pria Itu Bukan Adikku
6 Bab 6. Demi Qin Yuxuan
7 Bab 7. Sorot Mata Keheranan
8 Bab 8. Perasaan Hangat dan Dijaga
9 Bab 9. 'Penyelundup'
10 Bab 10. Saling Mencintai?
11 Bab 11. Sang Wangfei Berlutut
12 Bab 12. Bisikkan Kematian
13 Bab 13. Rahasia Qin Mingze
14 Bab 14. Qin Mingze dan Rong Mingze
15 Bab 15. Undangan Kunjungan Istana
16 Bab 16. Kebenaran Rumor
17 Bab 17. Omong Kosong Qin Lowei
18 Bab 18. Terima ... Kasih ....
19 Bab 19. 'Kotoran Telah Dibersihkan'
20 Bab 20. Koneksi
21 Bab 21.Berkunjung Ke Xiao Fu
22 Bab 22. Sekte Yuhang
23 Bab 23. Masih Memiliki Sisi Baik
24 Bab 24. Karena Kamu Telah Melempar Kotoran, Maka Aku Akan Melemparkan Bola Api
25 Bab 25. Chen Tianyao
26 Bab 26. Menghiasi Qin Wangfu
27 Bab 27. Perjanjian Mengerikan
28 Bab 28. Memperbaiki Hidup
29 Bab 29. Sesuatu Yang Gelisah
30 Bab 30. Justru Karena Berbahaya Aku Bersamamu!
31 Bab 31. Ia Berkata, "Wangfei Benwang."
32 Bab 32. Tidak Ada Lagi Hutang
33 Bab 33. Sesuatu Yang Tersimpan
34 Bab 34. Jantung Tidak Biasa
35 Bab 35. Berbagi Jantung
36 Bab 36. Terima Kasih
37 Bab 37. Genggam Tanganku, Maka Mereka Tidak Akan Berani
38 Bab 38. Masa Lalu Yang Tidak Dapat Dilupakan
39 Bab 39. Perasaan Tertarik Chen Tianyao
40 Bab 40. Perasaan Tertarik Chen Tianyao
41 Bab 41. Merebut Xiao Ming
42 Bab 42. Ada Untukmu
43 Bab 43. Kesempatan
44 Bab 44. Sang Gunniang
45 Bab 45. Sentilan Hati Qin Mingze
46 Bab 46. Situasi 'Gawat'
47 Bab 47. Sosok Yang Tepat Namun Muncul Di Waktu Yang Salah
48 Bab 48. Bunga Mawar Putih
49 Bab 49. Suami Dingin Yang Baik
50 Bab 50. Serigala dan Rubah
51 PENGUMUMAN
Episodes

Updated 51 Episodes

1
Bab 1. PROLOG | Dao Ming & Xiao Ming
2
Bab 2. Latar Belakang Hubungan Xiao Ming dan Qin Mingze
3
Bab 3. Lebih Mengerikan Dari Istana
4
Bab 4. Cara Bertahan Hidup Yang Sebenarnya
5
Bab 5. Pria Itu Bukan Adikku
6
Bab 6. Demi Qin Yuxuan
7
Bab 7. Sorot Mata Keheranan
8
Bab 8. Perasaan Hangat dan Dijaga
9
Bab 9. 'Penyelundup'
10
Bab 10. Saling Mencintai?
11
Bab 11. Sang Wangfei Berlutut
12
Bab 12. Bisikkan Kematian
13
Bab 13. Rahasia Qin Mingze
14
Bab 14. Qin Mingze dan Rong Mingze
15
Bab 15. Undangan Kunjungan Istana
16
Bab 16. Kebenaran Rumor
17
Bab 17. Omong Kosong Qin Lowei
18
Bab 18. Terima ... Kasih ....
19
Bab 19. 'Kotoran Telah Dibersihkan'
20
Bab 20. Koneksi
21
Bab 21.Berkunjung Ke Xiao Fu
22
Bab 22. Sekte Yuhang
23
Bab 23. Masih Memiliki Sisi Baik
24
Bab 24. Karena Kamu Telah Melempar Kotoran, Maka Aku Akan Melemparkan Bola Api
25
Bab 25. Chen Tianyao
26
Bab 26. Menghiasi Qin Wangfu
27
Bab 27. Perjanjian Mengerikan
28
Bab 28. Memperbaiki Hidup
29
Bab 29. Sesuatu Yang Gelisah
30
Bab 30. Justru Karena Berbahaya Aku Bersamamu!
31
Bab 31. Ia Berkata, "Wangfei Benwang."
32
Bab 32. Tidak Ada Lagi Hutang
33
Bab 33. Sesuatu Yang Tersimpan
34
Bab 34. Jantung Tidak Biasa
35
Bab 35. Berbagi Jantung
36
Bab 36. Terima Kasih
37
Bab 37. Genggam Tanganku, Maka Mereka Tidak Akan Berani
38
Bab 38. Masa Lalu Yang Tidak Dapat Dilupakan
39
Bab 39. Perasaan Tertarik Chen Tianyao
40
Bab 40. Perasaan Tertarik Chen Tianyao
41
Bab 41. Merebut Xiao Ming
42
Bab 42. Ada Untukmu
43
Bab 43. Kesempatan
44
Bab 44. Sang Gunniang
45
Bab 45. Sentilan Hati Qin Mingze
46
Bab 46. Situasi 'Gawat'
47
Bab 47. Sosok Yang Tepat Namun Muncul Di Waktu Yang Salah
48
Bab 48. Bunga Mawar Putih
49
Bab 49. Suami Dingin Yang Baik
50
Bab 50. Serigala dan Rubah
51
PENGUMUMAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!