Bab 5. Pria Itu Bukan Adikku

"Untuk apa itu semua?" Pertama kalinya Xiao Ming mendengar suara asli Qin Mingze, suara pria itu sangat berat namun juga tenang. Matanya melirik sekilas ke arah mainan itu, seolah sedang melihat tumpukkan sampah.

Xiao Ming menegakkan kembali tubuhnya, dia tidak sudi membungkuk terlalu lama di hadapan Qin Mingze. Mata cerah berapi Xiao Ming menatap mata dingin dan tajam Qin Mingze. "Mainan ini saya pesan secara khusus untuk Xuan'er. Apa Wangye memiliki sesuatu yang mengganggu?"

Qin Mingze merasa keheranan di dalam hati, namun seperti biasa dia selalu menyimpan emosinya sendiri di dalam. Tidak membiarkan lawan bicara membaca perasaannya melalui ekspresi.

"Konyol. Barang-barang sampah ini tidak berguna untuk Yuxuan." Qin Mingze tak segan untuk menjatuhkan semangat Xiao Ming begitu saja di hadapan para pelayan Qin Wangfu.

Xiao Ming berusaha tenang walaupun sebenarnya dia sudah tersulut amarah yang luar biasa. Xiao Ming tersenyum, saat ia ingin melontarkan kalimat membalas Qin Mingze, tiba-tiba suara manis Qin Yuxuan menahannya.

"Barang-barang ini bukan sampah, Ayah. Yuxuan sangat menyukainya karena Ibu yang memberikannya." Qin Yuxuan mempererat genggaman tangannya, Xiao Ming yang terseret dalam suasana tegang ini tidak menyadari perubahan aura maupun ekspresi anak tirinya.

Qin Yuxuan menatap Qin Mingze dengan tatapan yang sama dinginnya, anak itu seolah menganggap Ayah kandungnya sendiri sebagai serigala yang akan menyakiti Ibunya.

Qin Mingze memilih untuk tidak menghiraukan anak dan istrinya, pria itu melanjutkan langkah kakinya dan melewati Xiao Ming dan Qin Yuxuan begitu saja seolah mereka bukanlah objek penting. Tetapi sebelum pria itu masuk ke dalam kereta kudanya menuju Istana, Qin Mingze sempat berkata,"Jangan lupakan latihanmu hari ini, Yuxuan. Jika kamu gagal lagi, benwang tidak akan segan."

Qin Yuxuan mengerutkan keningnya, dia benci nada memerintah penuh tekanan milik Ayahnya. Qin Mingze memberikan pelatihan khusus kepada Qin Yuxuan untuk melatih tenaga dalam serta ilmu bela diri. Latihannya diisi oleh mengangkat barang-barang berat ataupun pengumpulan energi yang ekstrem demi mencapai tingkatan level tertentu. Jika Qin Yuxuan gagal mencapai level yang ditargetkan Qin Mingze, maka anak itu akan dilempar ke hutan yang penuh hewan buas selama satu minggu tanpa persediaan bekal apa pun.

Qin Mingze benar-benar kejam, dia tidak mempedulikan kebutuhan Qin Yuxuan namun tetap memompa Qin Yuxuan untuk menjadi penerusnya yang tangguh. Jika hal ini terus dilakukan, ketidak seimbangan gizi yang ekstrem dapat menyebabkan kematian fatal.

Setelah kereta kuda Qin Mingze pergi, Xiao Ming dengan cepat memeluk anaknya. "Tidak perlu dipikirkan, Ibu di sini."

Xiao Ming berpikir Qin Yuxuan tengah ketakutan karena sikap Qin Mingze barusan, perempuan itu masih belum sadar bahwa anaknya memiliki sifat yang berbeda.

Qin Yuxuan yang dipeluk erat oleh Ibunya tersenyum lembut, namun tak lama kemudian ekspresi wajahnya kembali buruk karena teringat wajah Qin Mingze. Hal yang membuat Qin Yuxuan sangat ingin melindungi Ibunya dari Qin Mingze adalah karena ia tahu bahwa dalam waktu dekat ini Qin Mingze kemungkinan besar akan membunuh Xiao Ming. Ada rahasia di balik rencana itu, Qin Yuxuan tidak akan membiarkan Ayahnya menyakiti Ibu tirinya.

Di tempat lain, Istana Kekaisaran. Seorang pria dengan jubah emas duduk di sebuah singgasana besar, dia adalah pria yang menjadi Kaisar Kekaisaran Timur yang luar biasa besar ini. Qin Lowei, kakak laki-laki kandung Qin Mingze. Dia memiliki ratusan selir di Istana dalamnya, seluruh orang harus berlutut tiap kali hendak berbicara padanya. Ketampanannya serupa dengan Qin Mingze, yang membedakan mereka hanyalah kepribadian. Jika Qin Mingze cenderung tidak banyak bicara dan acuh, maka Qin Lowei adalah pria yang hangat dan mudah bergaul dengan siapapun. Benar-benar memiliki sifat idel seorang Kaisar.

"Otak wanita itu rusak setelah tidak tahu malu bersenang-senang dengan para pria bordil?" ucap Qin Lowei setelah menerima laporan dari mata-mata yang ia taruh secara diam-diam di Qin Wangfu.

Qin Lowei terkekeh. "Tidak ada yang perlu dikhawatirkan, hal seperti itu tidak mungkin ada. Bagaimana bisa dalam waktu semalam kepribadian seseorang berubah hanya karena sebotol arak? Itu hanya akal-akalan Xiao Ming agar dapat melarikan diri dari Qin Wangfu."

"Tetapi ... yang mulia, bagaimana jika Qin Wangfei benar-benar berubah? Saya khawatir jika demikian akan mempengaruhi hubungan Qin Wangye dan Qin Wangfei juga, seperti ... mereka akan saling menerima satu sama lain?" tanya Kasim pribadi Qin Lowei, Kasim Wu.

Qin Lowei tertawa lebih keras, kepalanya menggeleng pelan. "Hal seperti itu tidak akan terjadi. Xiao Ming sudah membenci takdirnya begitu dalam, bagaimana bisa dia tiba-tiba menerima semuanya begitu saja?"

"Tetapi ..."

"Yang mulia, Qin Wangye telah tiba." Seorang penjaga pintu ruangan besar Qin Lowei masuk dan melaporkan kedatangan Qin Mingze, senyum pria itu tak lama jauh lebih merekah jika dibandingkan dengan yang sebelumnya.

"Didi--Zhen telah datang? Mengapa harus menanyakan persetujuan? Persilahkan Qin Wangye masuk sekarang juga." Senyum Qin Lowei memiliki arti mendalam, itu bukan senyum keramahan.

Tak lama Qin Mingze muncul dan berjalan masuk dengan postur tubuh yang tegap, kedua mata pria itu seperti biasa menebarkan kedinginan. Untuk orang yang tak terbiasa dengan tatapannya akan bertingkah bodoh karena suasana canggung tanpa sadar.

"Yuxuan, kemari dan duduklah di samping Zhen. Ada yang ingin Zhen tanyakan," ucap Qin Lowei ramah.

Qin Mingze bersikap seperti biasa, pria itu menolak sopan ajakan Qin Lowei yang hendak mengajaknya duduk bersama di kursi takhta.

"Terima kasih banyak, yang mulia. Saya tidak berani," jawab Qin Mingze, membuat Qin Lowei mengangguk puas seolah berkata, 'bagus, memang sepantasnya kamu tahu diri'.

"Apa yang ingin yang mulia tanyakan?" tanya Qin Mingze setelah duduk di kursi yang baru saja Kasim Wu sediakan.

"Ini mengenai Wangfei-mu. Zhen sangat khawatir begitu mendengarnya, apakah semua berita itu benar? Bagaimana kondisinya sekarang?" tanya Qin Lowei, dia penasaran dengan tanggapan Qin Mingze.

"Wangfei baik-baik saja, dia hanya mengalami mabuk berat setelah bermain-main. Dia akan pulih kembali tidak lama lagi, tidak ada yang berubah ataupun perlu yang mulia khawatirkan." Qin Mingze memberikan jawaban paling aman meskipun ia tahu bahwa Qin Lowei sudah pasti mengetahui keanehan sikap istrinya yang mendadak menjadi lebih tenang.

"Benarkah? Jika memang ada perubahan pun itu pasti karena Wangfei telah banyak merenung dan intropeksi diri atas semua perbuatannya. Zhen mendoakan yang terbaik untuk kalian. Tetapi ... sepertinya kita sudah lama sekali tidak makan malam bersama," jawab Qin Lowei sambil menyelipkan ajakan makan malam, sepertinya pria itu berniat melihat Xiao Ming secara langsung untuk mengetahui keaslian informasi yang ia dapatkan.

Qin Mingze mengangguk singkat, lalu berkata,"Jika yang mulia berkenan, bagaimana jika kita mengadakan perjamuan makan malam dengan para bangsawan pejabat kelas satu dan dua?" Meskipun ia membenci Qin Lowei, akan tetapi perasaan busuk di antara keduanya tidak bisa ditunjukkan secara langsung begitu saja. Qin Mingze selalu bersikap tenang dan mengikuti permainan Qin Lowei selama ini demi kelancaran rencananya.

Qin Lowei mengangguk antusias. "Disetujui! Baiklah, Zhen akan memerintahkan Kasim Wu untuk mengirim undangan khusus ke para kediaman pejabat."

Qin Mingze hanya balas mengangguk lagi, dia tidak berniat untuk membalas Qin Lowei lagi dengan sebuah kalimat. Akan tetapi tak lama kemudian, Qin Lowei sempat menambahkan,"Pastikan istrimu tenang di perjamuan kali ini, Mingze." Kemudian ia tertawa sambil menggelengkan kepala, nada bicaranya terdengar bercanda.

Qin Mingze hanya tersenyum tipis dan mengangguk, dia paham maksudnya. Perjamuan makan malam sebelumnya, Xiao Ming sempat mengamuk karena Qin Yuxuan menumpahkan anggur ke hanfu mewahnya. Hal ini membuat suasana makan malam jadi terasa kacau, bangsawan lain yang mencoba membantu Qin Yuxuan dilawan habis-habisan oleh Xiao Ming. Wanita itu dengan kepala besar mengenakan kekuatan statusnya untuk menghukum mereka yang berani membela Qin Yuxuan. Kaisar dan Qin Mingze pada saat itu tidak bisa berbuat banyak hal karena mereka lah yang ikut campur di urusan keluarga Xiao Ming dan yang kedua, karena ada Perdana Menteri Xiao yang melindungi Xiao Ming pada saat itu.

Setelah percakapan mereka selesai, Qin Mingze pun dipersilahkan kembali oleh Qin Lowei. Saat sosok Qin Mingze benar-benar menghilang dari pandangannya, senyum Qin Lowei lenyap seketika.

"Kasim Wu."

"Saya, yang mulia?"

"Zhen semakin yakin bahwa pria itu bukanlah adikku. Kirimkan mata-mata lebih banyak lagi ke Qin Wangfu," ucap Qin Lowei, matanya menatap tajam ke arah pintu yang baru saja dilalui Qin Mingze.

"Baik, yang mulia."

Terpopuler

Comments

Yunita Widiastuti

Yunita Widiastuti

🍎

2023-12-11

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. PROLOG | Dao Ming & Xiao Ming
2 Bab 2. Latar Belakang Hubungan Xiao Ming dan Qin Mingze
3 Bab 3. Lebih Mengerikan Dari Istana
4 Bab 4. Cara Bertahan Hidup Yang Sebenarnya
5 Bab 5. Pria Itu Bukan Adikku
6 Bab 6. Demi Qin Yuxuan
7 Bab 7. Sorot Mata Keheranan
8 Bab 8. Perasaan Hangat dan Dijaga
9 Bab 9. 'Penyelundup'
10 Bab 10. Saling Mencintai?
11 Bab 11. Sang Wangfei Berlutut
12 Bab 12. Bisikkan Kematian
13 Bab 13. Rahasia Qin Mingze
14 Bab 14. Qin Mingze dan Rong Mingze
15 Bab 15. Undangan Kunjungan Istana
16 Bab 16. Kebenaran Rumor
17 Bab 17. Omong Kosong Qin Lowei
18 Bab 18. Terima ... Kasih ....
19 Bab 19. 'Kotoran Telah Dibersihkan'
20 Bab 20. Koneksi
21 Bab 21.Berkunjung Ke Xiao Fu
22 Bab 22. Sekte Yuhang
23 Bab 23. Masih Memiliki Sisi Baik
24 Bab 24. Karena Kamu Telah Melempar Kotoran, Maka Aku Akan Melemparkan Bola Api
25 Bab 25. Chen Tianyao
26 Bab 26. Menghiasi Qin Wangfu
27 Bab 27. Perjanjian Mengerikan
28 Bab 28. Memperbaiki Hidup
29 Bab 29. Sesuatu Yang Gelisah
30 Bab 30. Justru Karena Berbahaya Aku Bersamamu!
31 Bab 31. Ia Berkata, "Wangfei Benwang."
32 Bab 32. Tidak Ada Lagi Hutang
33 Bab 33. Sesuatu Yang Tersimpan
34 Bab 34. Jantung Tidak Biasa
35 Bab 35. Berbagi Jantung
36 Bab 36. Terima Kasih
37 Bab 37. Genggam Tanganku, Maka Mereka Tidak Akan Berani
38 Bab 38. Masa Lalu Yang Tidak Dapat Dilupakan
39 Bab 39. Perasaan Tertarik Chen Tianyao
40 Bab 40. Perasaan Tertarik Chen Tianyao
41 Bab 41. Merebut Xiao Ming
42 Bab 42. Ada Untukmu
43 Bab 43. Kesempatan
44 Bab 44. Sang Gunniang
45 Bab 45. Sentilan Hati Qin Mingze
46 Bab 46. Situasi 'Gawat'
47 Bab 47. Sosok Yang Tepat Namun Muncul Di Waktu Yang Salah
48 Bab 48. Bunga Mawar Putih
49 Bab 49. Suami Dingin Yang Baik
50 Bab 50. Serigala dan Rubah
51 PENGUMUMAN
Episodes

Updated 51 Episodes

1
Bab 1. PROLOG | Dao Ming & Xiao Ming
2
Bab 2. Latar Belakang Hubungan Xiao Ming dan Qin Mingze
3
Bab 3. Lebih Mengerikan Dari Istana
4
Bab 4. Cara Bertahan Hidup Yang Sebenarnya
5
Bab 5. Pria Itu Bukan Adikku
6
Bab 6. Demi Qin Yuxuan
7
Bab 7. Sorot Mata Keheranan
8
Bab 8. Perasaan Hangat dan Dijaga
9
Bab 9. 'Penyelundup'
10
Bab 10. Saling Mencintai?
11
Bab 11. Sang Wangfei Berlutut
12
Bab 12. Bisikkan Kematian
13
Bab 13. Rahasia Qin Mingze
14
Bab 14. Qin Mingze dan Rong Mingze
15
Bab 15. Undangan Kunjungan Istana
16
Bab 16. Kebenaran Rumor
17
Bab 17. Omong Kosong Qin Lowei
18
Bab 18. Terima ... Kasih ....
19
Bab 19. 'Kotoran Telah Dibersihkan'
20
Bab 20. Koneksi
21
Bab 21.Berkunjung Ke Xiao Fu
22
Bab 22. Sekte Yuhang
23
Bab 23. Masih Memiliki Sisi Baik
24
Bab 24. Karena Kamu Telah Melempar Kotoran, Maka Aku Akan Melemparkan Bola Api
25
Bab 25. Chen Tianyao
26
Bab 26. Menghiasi Qin Wangfu
27
Bab 27. Perjanjian Mengerikan
28
Bab 28. Memperbaiki Hidup
29
Bab 29. Sesuatu Yang Gelisah
30
Bab 30. Justru Karena Berbahaya Aku Bersamamu!
31
Bab 31. Ia Berkata, "Wangfei Benwang."
32
Bab 32. Tidak Ada Lagi Hutang
33
Bab 33. Sesuatu Yang Tersimpan
34
Bab 34. Jantung Tidak Biasa
35
Bab 35. Berbagi Jantung
36
Bab 36. Terima Kasih
37
Bab 37. Genggam Tanganku, Maka Mereka Tidak Akan Berani
38
Bab 38. Masa Lalu Yang Tidak Dapat Dilupakan
39
Bab 39. Perasaan Tertarik Chen Tianyao
40
Bab 40. Perasaan Tertarik Chen Tianyao
41
Bab 41. Merebut Xiao Ming
42
Bab 42. Ada Untukmu
43
Bab 43. Kesempatan
44
Bab 44. Sang Gunniang
45
Bab 45. Sentilan Hati Qin Mingze
46
Bab 46. Situasi 'Gawat'
47
Bab 47. Sosok Yang Tepat Namun Muncul Di Waktu Yang Salah
48
Bab 48. Bunga Mawar Putih
49
Bab 49. Suami Dingin Yang Baik
50
Bab 50. Serigala dan Rubah
51
PENGUMUMAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!