"Wangye, apa kita harus melakukan penyelidikan khusus? Sikap Wangfei yang tiba-tiba ini sangat mencurigakan ..." Tang Jiho, pengawal pribadi sekaligus tangan kanan terpercaya Qin Mingze menatap Qin Mingze dengan perasaan gelisah saat mendengar kabar aneh mengenai Xiao Ming.
Qin Mingze, pria itu memiliki tatapan paling dingin dan tajam di Kekaisaran. Setiap gerakannya terlihat tidak memiliki emosi, membuat lawan bicara selalu berhati-hati dalam melontarkan kalimat karena sulit untuk menebak perasaan Adipati besar Kekaisaran ini.
"Mungkin ini hanya 'permainan' baru yang sedang ia buat. Tidak perlu dipikirkan, perketat saja penjagaan Qin Wangfu, pastikan tidak ada temuan jalan keluar aneh untuk wanita itu kabur." Respon datar Qin Mingze tidak membuat hati Tang Jiho puas, dia merasakan ada sesuatu yang aneh dari Xiao Ming, meskipun apa yang dikatakan oleh Qin Mingze adalah benar. Akan tetapi, mustahil rasanya Xiao Ming memperlakukan pangeran Qin Yuxuan dengan baik meskipun itu hanya bersandiwara.
"Tetapi ... Pangeran Yuxuan--"
"Anak itu akan baik-baik saja, kamu terlalu memikirkan banyak hal, Jiho." Qin Mingze mulai terganggu dengan topik pembicaraan mereka, dia tidak mengerti mengapa Tang Jiho mendadak sangat peduli dengan rumor 'istri gila'-nya.
Tang Jiho mau tidak mau menutup mulutnya rapat-rapat dari topik Xiao Ming, kemudian dia mulai mengeluarkan topik utama yang menjadi tujuannya menemui Qin Mingze malam-malam begini.
"Yang mulia, sepertinya kondisi antara Perdana Menteri Xiao dan Kaisar kembali membaik. Saya mendengar kabar bahwa Kaisar mengundang Perdana Menteri dan keluarganya untuk makan malam bersama di Istana. Mata-mata kita juga melaporkan bahwa mereka sempat mengangkat topik mengenai kota Guangdong dan Anda."
Qin Mingze mengangguk singkat, matanya terpaku pada sebuah buku bacaan yang ada di tangannya sekarang. "Lanjutkan."
"Sepertinya ... Kaisar berniat mengirim anda ke kota Guangdong, bukankah ... secara tidak langsung ini seperti mengusir? Bagaimana mungkin seorang Adipati besar Kekaisaran berada di luar Ibu Kota? Jika memang alasannya murni karena pekerjaan, seharusnya Kaisar tidak bertindak sampai mengirim anda ke kota Guangdong. Cukup menyerahkan tugas itu dan pihak kita lah yang akan mengutus seseorang ke kota Guangdong. Lebih benar begitu, bukan?" Lanjut Tang Jiho, dia sama sekali tidak senang saat mendapatkan laporan ini dari mata-mata mereka.
Qin Mingze tersenyum dingin, kemudian menutup buku bacaannya dan menatap Tang Jiho. "Sepertinya Kaisar mulai menyadari sesuatu dari kita."
Raut wajah Tang Jiho jutaan kali lebih serius saat mendengar kalimat Qin Mingze barusan, karena itu menyangkut rahasia besar Qin Mingze.
"Tidak mungkin, gerakan kita selalu sempurna selama ini." Tang Jiho menolak kemungkinan fakta tersebut.
Qin Mingze berdiri dari kursi kerjanya, lalu berjalan ke arah jendela dan menatap suasana malam Qin Wangfu.
"Kekuatan kita sudah lebih dari cukup untuk melawan Kekaisaran. Mereka lah yang lebih dulu mengambil hak kita, maka kita tidak perlu ragu untuk merebutnya kembali." Qin Mingze mengatakan itu dengan tenang, kalimatnya memiliki arti dan rahasia yang sangat dalam.
Tang Jiho mengangguk, kemudian ia berlutut ke arah Qin Mingze. "Saya bersumpah akan mengabdikan hidup dan mati saya untuk anda, yang mulia."
Qin Mingze tersenyum tipis, dia tidak menoleh sedikitpun ke arah Tang Jiho, namun dia dapat mengetahui bahwa Tang Jiho tengah berlutut ke arahnya.
Mata tajam pria itu tidak sengaja mengarah ke kediaman Xiao Ming, sebagian besar cahaya di sana sudah redup, namun masih ada satu titik yang masih memiliki cahaya menyala. Sepertinya ... itu dari kamar Xiao Ming?
Diam-diam Qin Mingze penasaran, tidak biasanya wanita itu masih terjaga di tengah malam seperti ini. Apa kecurigaan aneh Tang Jiho itu benar adanya? Tetapi Qin Mingze lebih memilih memendam rasa penasarannya dari pada menyampaikannya kepada Tang Jiho.
Sementara itu di kediamannya, Xiao Ming sedang sibuk mencari informasi mengenai 'Xiao Ming'. Cerita dari Xiangxi saja tidak cukup untuk dia mengenal siapa itu 'Xiao Ming' yang sebenarnya. Xiao Ming berharap dia dapat menemukan sesuatu atau rahasia penting yang berharga mengenai kelebihan 'Xiao Ming', seperti yang biasanya ada di drama-drama.
Tetapi, sudah cukup lama dia mencari, Xiao Ming tidak menemukan apa pun selain setumpuk penghargaan mengenai bakatnya dan catatan kekayaan yang wanita itu miliki. Bakat yang dimiliki 'Xiao Ming' pun tidak ada yang spesial menurutnya, tidak ada yang dapat Xiao Ming manfaatkan untuk bertahan hidup. Bakat-bakat yang dimiliki Xiao Ming hanyalah bernyanyi, menari, memainkan alat musik, menyulam, membuat puisi. Meskipun menurut orang zaman saat ini bakat-bakat tadi sangatlah spesial jika dimiliki oleh seorang perempuan, tetapi tidak bagi Xiao Ming. Dia membutuhkan bakat yang lebih ekstrem, seperti bela diri atau setidaknya ahli dalam obat-obatan. Sepertinya memang Xiao Ming dididik sebagai nona bangsawan sempurna yang melambangkan keanggunan. Hal ini membuatnya muak.
Saat sedang mengeluarkan satu persatu tumpukkan catatan, tiba-tiba Xiao Ming menemukan sebuah kertas yang dilipat sangat rapi. Dilihat dari tempat ia ditemukan, sepertinya 'Xiao Ming' sengaja menyembunyikan kertas ini.
Dengan penuh semangat Xiao Ming mengambil kertas itu dan membukanya, berharap isinya sesuatu yang bermanfaat.
Kening Xiao Ming terlipat saat melihat isinya, kertas ini hanya berisi gambaran peta dari Xiao Wangfu. Ada beberapa tanda silang berwarna merah, sepertinya itu adalah kawasan-kawasan yang memiliki arti tertentu. Saat menyadari maksud dari setiap tanda yang 'Xiao Ming' berikan di peta tersebut, senyum kamu muncul di wajah Xiao Ming. Apakah ... 'Xiao Ming' asli beberapa kali mencoba kabur dari Xiao Wangfu? Tetapi gagal karena selalu tertangkap oleh Qin Mingze? Melirik ke pojok atas kertas sebelah kanan, tulisan 'bedebah Mingze' tertoreh jelas.
Xiao Ming menghela napas gusar, astaga ... tidak ada sesuatu yang menarik selain catatan kekayaan 'Xiao Ming' di sini. Kekayaan wanita itu sangat berlimpah, mungkin lebih banyak dari pada seorang Huanghou Kekaisaran. Benar-benar wanita kaya yang tidak beruntung dalam hal percintaan dan berumah tangga.
Xiao Ming menyunggingkan senyum tipis, kemudian merobek kertas peta tersebut.
"Akan aku tunjukkan caranya bertahan hidup dengan benar, Xiao Ming. Kabur dari sini tidaklah membuahkan manfaat yang berguna, duduk di sana dan saksikan caraku bekerja," gumam Xiao Ming, lalu buru-buru merapikan kembali kotak simpanannya yang berantakan.
Keesokan paginya, Xiao Ming secara khusus memanggil Qin Yuxuan ke kediamannya untuk sarapan bersama. Anak laki-laki itu kini telah memakai pakaian yang sesuai, bukan lagi pakaian tipis murah. Statusnya sebagai pewaris gelar 'Qin Wangye' lebih terlihat.
Qin Yuxuan masih bersikap canggung dan malu-malu di hadapan Xiao Ming, membuat Xiao Ming merasa gemas dan berkali-kali mengusap kepala anak itu lembut. Xiao Ming berusaha keras untuk mencari topik pembicaraan agar hubungan mereka semakin dekat. Untungnya, Qin Yuxuan tidak terlalu menutup dirinya sangat rapat meskipun telah menerima berbagai macam perilaku tidak baik dari Xiao Ming.
Langkah pertama yang harus dilakukan oleh Xiao Ming untuk 'bertahan hidup' adalah memperbaiki hubungannya dengan Qin Yuxuan. Anak itu tidak memiliki salah apa pun, dia hanya anak kecil polos yang pemalu, bagaimana bisa 'Xiao Ming' dengan kejam menyiksanya? Emosi Xiao Ming selalu muncul tiap kali memikirkan ini.
Setelah nanti hubungannya dengan Qin Yuxuan membaik, Xiao Ming akan mencoba untuk mendirikan kekuatannya sendiri di luar Qin Wangfu. Entah itu berbisnis atau berpolitik, meskipun wanita masih dianggap remeh di zaman ini, Xiao Ming akan tetap melakukannya. Dia juga harus mencari orang yang dapat dipercaya lebih banyak lagi selain Xiangxi.
Untuk Qin Mingze, Xiao Ming sama sekali tidak memikirkan pria itu. Dari cerita dan informasi yang ia dapatkan, sepertinya Qin Mingze tidak peduli dengan hidup dan mati Xiao Ming. Pria itu hanya memberikan hak-hak 'Qin Wangfei' kepada Xiao Ming, setelah itu meninggalkannya. Tidak peduli Xiao Ming akan menggunakan kekuatannya itu untuk apa, yang terpenting Qin Mingze telah memberikan sesuatu yang menjadi milik Xiao Ming sebagai istrinya. Oleh karena itu, tidak ada alasan untuk Xiao Ming memikirkan Qin Mingze. Dia juga tidak tertarik menjalin hubungan yang baik dengan pria itu. Jika Qin Mingze benar-benar pria yang baik, dia tidak seharusnya menelantarkan anaknya begitu saja meskipun dia membenci darah dagingnya sendiri ataupun karena faktor ibu kandung Qin Yuxuan.
Di tengah keseruan antara dia dan Qin Yuxuan, tiba-tiba saja Xiangxi mendekat dan membisikkan sesuatu. Kedua mata Xiao Ming berbinar karenanya, dia dengan cepat meraih lembut tangan Qin Yuxuan sambil berkata,"Yuxuan, ayo ikut Ibu. Ibu akan menunjukkan sesuatu padamu."
Qin Yuxuan patuh, dia tidak melawan sedikitpun, membiarkan ibunya menarik tangannya dengan penuh semangat yang hangat. Mereka berdua berjalan bergandengan menuju gerbang utama masuk dan keluar Qin Wangfu.
"Niangniang ...." Pria tua membungkuk dalam ke arah Xiao Ming, di sampingnya sudah ada satu peti besar yang isinya adalah hadiah yang Xiao Ming pesan secara khusus untuk Qin Yuxuan.
"Tunjukkan padaku dan Pangeran," perintah Xiao Ming, segera pria tua itu mengangguk dan membuka peti besar tersebut.
"Bagaimana, Yuxuan? Apa kamu menyukainya? Ini adalah mainan-mainan terbaru yang Ibu pesan secara khusus untukmu. Tidak hanya mainan, Ibu juga memesankan buku bacaan menarik untukmu. Bagaimana?" Wajah Xiao Ming terlihat sangat senang menjelaskan itu semua, Qin Yuxuan tidak menatap fokus ke arah hadiah-hadiah yang dibelikan oleh Xiao Ming, ia justru menatap lebih lama raut wajah Xiao Ming yang bahagia. Seolah, anak itu tengah mendeteksi apakah ekspresi dan perasaan Ibunya yang ia lihat saat ini tulus atau tidak.
"Yuxuan sangat menyukainya, Ibu. Terima kasih banyak." Qin Yuxuan memeluk Xiao Ming, membuat wanita itu tertegun. Tetapi tak lama kemudian Xiao Ming tersenyum normal seperti biasa, dia senang, sepertinya Qin Yuxuan perlahan mulai mempercayainya.
Di tengah kesibukan mereka yang melihat mainan-mainan baru, dari arah belakang terdengar suara Tang Jiho yang memecahkan kehangatan antara Xiao Ming dan Qin Yuxuan.
"Salam, Wangfei Niangniang."
Xiao Ming menoleh, lalu senyumnya perlahan menghilang saat melihat dua pria asing berdiri di belakangnya. Salah satu dari mereka pasti adalah Qin Mingze, dan ... kemungkinan besar yang menjadi Qin Mingze adalah pria yang berdiri paling depan dan sedang menatap dingin secara bergantian ke dirinya, tumpukan mainan, dan Qin Yuxuan. Pria yang memanggilnya barusan itu berdiri di belakang Qin Mingze, ia membungkuk.
Jantung Xiao Ming mendadak berdetak lebih kencang, bukan cinta ... namun perasaan tegang! Tidak pernah terlintas di benaknya akan bertemu Qin Mingze di pagi hari yang baik ini!Xiao Ming mengutuk kesialannya sendiri.
Cengkeraman tangan Qin Yuxuan diam-diam mengerat untuk Ibunya, tatapan lucu anak itu tiba-tiba menghilang tanpa disadari oleh siapapun dan kini tengah menatap Qin Mingze tajam.
Qin Mingze yang menyadari tatapan tajam dari anaknya tidak menggubris hal itu, ia justru beralih menatap Xiao Ming lagi.
"Niangniang, membungkuk!" bisik Xiangxi dari belakang, dia yakin majikannya lupa karena terkejut.
Xiao Ming tersadar dari keterkejutannya, wanita itu dengan cepat menunduk dan membungkuk ke arah Xiao Mingze bersama Xiao Yuxuan.
"Wangye."
Atmosfer mendadak sangat berat, seluruh pelayan yang bekerja mendadak berhenti untuk membungkuk ke arah Xiao Mingze sekaligus menonton kejadian langka ini. Kapan lagi mereka dapat melihat 'keluarga' itu berkumpul di satu titik dengan lengkap.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 51 Episodes
Comments
ay
kk up ya jangn lama" ya biar ga lupa jalan cerita ya, karna menunggu adlah hal terberat dn buat emosi
2023-12-10
1
QueenA
bagus ceritanya.
next🩷
2023-12-10
1
Yunita Widiastuti
🌻🌻
2023-12-10
1