6 : Hasna dan Hasan (Gugup)

Cinta terus memikirkan nasib anak-anaknya setelah ia mendapatkan peringatan keras dari Syam. Ia kesulitan mengendalikan dirinya untuk kembali bisa bersikap tenang.

Ini mengenai Syam yang berdalih tidak pernah bisa mencintai Cinta. Syam meminta Cinta untuk tidak pernah berharap kepada Syam. Kenyataan tersebut membuat Cinta makin takut, dirinya akan bernasib sama layaknya alm. mamanya yang dibu-nuh oleh suaminya sendiri. Dengan kata lain, Hasna dan Hasan juga akan kehilangan sosok ibu kandung sejak bayi, seperti yang Cinta alami.

“Kalau kayak gini caranya dan aku sibuk khawatir, yang ada aku beneran bisa gil-a,” pikir Cinta berangsur meraih pompa asi dari nakas dan memang sudah ia bersihkan sebelumnya.

Belum sempat memompa asi, Syam datang dengan gaya yang masih bengis. Pintu ruang rawat kembali pria itu terobos hingga lagi-lagi kembali berakhir terbant-ing.

“Kebetulan kamu datang,” ucap Cinta dan langsung membuat Syam menatapnya heran. Lebih tepatnya, Syam terlihat sangat penasaran.

“Tolong, jangan tinggalkan shalat lima waktu. Bila perlu yang sunah juga dijalani. Puasa Senin Kamis, juga bagus. Siapa tahu, dengan begitu, anak-anak makin cepat sehat.” Setelah berkata begitu, Cinta berkata, “Aku kan memang lagi enggak bisa, jadi anak-anak beneran ngandelin kamu. Yang namanya ikhtiar kan wajib tetap disertai doa. Doa orang tua buat anak, begitu juga sebaliknya, bismillah bisa tembus langit!” Cinta jadi tak bisa berkata-kata lantaran Syam malah mendadak mirip orang linglung.

“Si Syam kenapa? Aku nasehati gitu kok, dia malah kayak bingung. Dia bisa shalat, kan? Ah, masa iya, enggak? Pas ijab kabul saja selancar itu. Doa selepas ijab kabul, dia juga fasih banget,” pikir Cinta diam-diam mengawasi Syam melalui lirikan.

“Shalat lima waktu, yang sunah, apalagi puasa ... aku bahkan sudah lupa. Terakhir kali aku mengerjakannya, saat masih di pesantren dan itu sekitar dua puluh tahun lalu,” batin Syam kebingungan. “S-siapkan asinya!” ucapnya dengan suara berat. Sebab ucapan Cinta yang mengingatkannya untuk ibadah, justru membuatnya merasa nelangsa. Hati Syam mendadak melow.

“Maaf, bukan bermaksud ... Namun, aku percaya karma memang ada. Dan yang paling aku takutkan, ... karmaku justru menimpa anak-anak, selaku sosok yang paling aku sayang.” Cinta benar-benar sedih. “Jadi, alasanku awalnya tidak mau menikah, ... juga karena aku enggak mau, karmaku sampai dirasakan anak-anak. Kamu sendiri kan yang bilang kalau aku wanita pendosa?”

“Namun karena aku sudah telanjur hamil, ... aku enggak mungkin menying-kirkan mereka. Karena andai itu yang terjadi, yang ada aku makin dosa. Iya kalau langsung gugur, kalau yang ada bikin mereka cac-at?” lanjut Cinta.

“Aku tidak pernah menyesali keputusanku mempertahankan Hasna dan Hasan. Namun aku tidak membenarkan cara kamu membuat mereka ada.” Kali ini Cinta menatap kedua mata Syam penuh ketegasan. “Cukup aku yang kamu korba-nkan dengan tabiat agar kamu bisa melindungi rumah tangga orang-orang di masa laluku. Rumah tangga Helios maupun rumah tangga Akala. Jangan dengan Hasna dan Hasan. Hasna dan Hasan tidak bersalah, selain mereka yang hanya punya kita. Karena jika kita sebagai orang tua saja tega, mereka bisa apa? Mereka sungguh tidak punya apa-apa!” Meski masih berucap lirih, Cinta sadar kata-katanya sangat menu-suk. Lihatlah, di hadapannya, Syam tampak jelas tidak bisa membalas. Syam bahkan menunduk dan perlahan akan balik badan. Tentu Cinta tahu apa maksud dari semua itu.

Syam nyaris pergi dari hadapan Cinta tanpa perlawanan apalagi emosi. Namun, kedatangan dua orang suster yang memboyong Hasna, sukses membuat dada Syam berdebar-debar. Syam begitu antusias untuk segera mengambil alih putrinya itu dan ukurannya memang jauh dari normal bayi pada kebanyakan. Berat badan Hasna hanya sekitar dua kilo.

“Masyaalloh ...,” lembut Cinta tak kalah antusias.

Keadaan Hasna mulai membaik, tapi tidak dengan Hasan. Pernapasan Hasan masih bermasalah.

“Bun, coba kasih asi langsung buat dek Hasna ya. Soalnya kami lihat, kemajuan kesehatan Hasna sangat pesat. Apalagi tadi sehabis minum asi,” ucap suster yang memboyong Hasna.

Sementara suster yang membawa buku laporan berkata, “Taruh dada Bunda dulu, biar Hasna tetap merasa hangat tanpa harus terus di tabung. Terlebih keadaan Hasna memang sudah jauh lebih baik. Metode ini bisa jadi ajang terapi karena biar bagaimanapun, bayi bisa setres kalau terlalu lama dipisahkan dengan mamanya.”

Cinta sampai gemetaran menjalani proses Hasna ditaruh di dadanya. Ia pergoki, Syam yang langsung memalingkan wajah dan tampak sengaja menjaga pandangannya. Syam tak sampai melihat proses Hasna ditaruh dada Cinta.

Untuk pertama kalinya, akhirnya Cinta berinteraksi bahkan memberi Hasna asi secara langsung. “Sedeg-degan ini ... asli, anak ibarat imun, vitamin, pelipur lara, bahkan nyawa tambahan. Masyaallah ...,” batin Cinta tak hentinya bersyukur.

“Ya sudah Pa. Papa juga bantuin bundanya ya. Kalau begitu kami pamit dulu. Kalau memang ada apa-apa, cukup pencet bel ya,” ucap suster yang tadi mengemban Hasna.

Kepergian dua suster tadi membuat Syam dan Cinta hanya bertiga dengan Hasna. Dari yang Syam awasi, Hasna sangat anteng menempel, meringkuk atau malah tengkurap di dada Cinta.

Untuk pertama kalinya juga, sama-sama merawat Hasna membuat Syam dan Cinta terlibat interaksi terbilang manis. Namun, selain Syam yang serba kaku, Syam juga akan langsung buru-buru menjaga jarak dari Cinta, ketika Cinta menyadarinya. Dari Cinta yang akan diam ketika jemari tangan mereka bersentuhan. Atau malah, mereka yang akan sama-sama diam ketika tatapan mereka dan itu dengan jarak sangat dekat, bertemu. Kejadian yang bukannya buru-buru mereka akhiri, tapi justru membuat mereka hanyut.

“Coba tengokin Hasan dulu. Ini dari tadi udah mau dua jam, kamu di sini.” Kali ini Cinta sengaja menjaga membatasi tatapannya dari Syam.

“Enggak boleh sering-sering dikunjungin. Mereka bilang, takut ganggu yang lain,” ucap Syam yang tiba-tiba saja jadi merasa canggung, deg-degan, hanya karena kebersamaan sekarang.

Lalu, tanpa direncanakan, tatapan mereka sama-sama tertuju kepada Hasna.

“Itu beneran enggak akan masuk tabung lagi?” tanya Syam.

Untuk sejenak Cinta terdiam. Namun, ia tidak berani menatap Syam lagi. Hanya saja, alasan kali ini ia tidak berani menatap Syam, bukan lagi karena takut. Melainkan gugup.

“Harusnya ... cukup terapi sentuhan sendiri seperti ini ya. Soalnya otot-otot Hasna, aku perhatikan juga kuat. Tapi kalau memang ragu, bisa minta ditaruh di tabung lagi,” ucap Cinta langsung diam karena ulah Syam tiba-tiba menyibak penutup dadanya terlalu membuatnya terkejut.

Cinta tahu maksud Syam begitu karena Syam ingin memastikan keadaan Hasna. Walau pada akhirnya, bukan hanya dirinya yang jadi terlihat gugup. Karena Syam bahkan ia pergoki begitu. Wajah Syam ia pergoki jadi memerah khas orang gugup.

Terpopuler

Comments

Dewi Retno purbasari Purbasari

Dewi Retno purbasari Purbasari

suka novel karya kak. Semangat 💪💪🥰 buat berkarya kak

2024-01-07

1

Nancy Nurwezia

Nancy Nurwezia

pelan2 menjalin hubungan nya

2023-12-14

1

Sugiharti Rusli

Sugiharti Rusli

yah terkadang kehadiran seorang anak bisa melunakkan hati yang keras sekalipun yah

2023-12-14

0

lihat semua
Episodes
1 1 : Paksaan yang Terus Berlanjut
2 2 : Kembar Prematur Dan Kelainan Karena Ketuban
3 3 : Harus Menikah!
4 4 : Kesepakatan Dan Pernikahan
5 5 : Alasan Syam Menikahi Cinta
6 6 : Hasna dan Hasan (Gugup)
7 7 : Pakde Ilham
8 8 : Misteri Latar Belakang Syam
9 9 : Pertengkaran Pertama
10 10 : Baby Blues
11 11 : Cinta yang Mencoba Mendekati Syam
12 12 : Mencurigakan dan Pelukan Pertama
13 13 : Janji Syam
14 14 : Sup Ayam Dan Suara Tembakan
15 15 : Hina-an yang Sangat Menyakitkan
16 16 : Menjadi Pengasuh Anak Sendiri
17 17 : Istri Kucel yang Mencoba Kembali Bekerja
18 18 : Syam yang Jadi Sering Si-al
19 19 : Perubahan Cinta Dan Cara Syam Mengikatnya
20 20 : Menjadi Istri Mandiri
21 21 : Ceraikan Aku!
22 22 : Memilih Pergi
23 23 : Putus Asa
24 24 : Gubuk Di Sebelah Sekolah
25 25 : Lega Dan Tenang
26 26 : Suaminya Cinta
27 27 : Ojan yang Harus Syam Contoh
28 28 : Demi Anak-Anak
29 29 : Mulai Belajar Saling Peduli
30 30 : Keluarga Dan Lingkungan Tumbuh
31 31 : Kedua Kaki Syam
32 32 : Kebersamaan Hangat
33 33 : SAH Lagi
34 34 : Deg-Degan Banget!
35 35 : Cara yang Berbeda
36 36 : Terpaksa Agresi-f
37 37 : Apes
38 38 : Bahagia Dan Bangga
39 39 : Kembar Genius
40 40 : Ada Polisi Dan Si Kembar yang Keren
41 41 : Gengsi, Tapi Lega
42 42 : Pekerjaan Syam yang Sangat Berisiko
43 43 : Kesetiaan Dan Luka yang Menjadi Alasan
44 44 : Teka Teki yang Mulai Terbongkar
45 45 : Pulang Ke Rumah
46 46 : Tragedi Garis Khatulistiwa
47 47 : Kesalahan yang Tidak Bisa Diubah
48 48 : Tanggapan Cinta, Kejujuran Syam, Dan Keceriaan Anak-Anak
49 49 : Selega Ini......
50 50 : Kesehatan Hasan
51 51 : Hampir Ketahuan
52 52 : Drama Si Kembar
53 53 : Emansipasi
54 54 : Nyaman dan Bahagia
55 55 : Mulai Cemburu
56 56 : Misi Memikat Hati Istri
57 57 : Tersesat Lagi
58 58 : Kedatangan Chalvin Dan Keluarga Kecilnya
59 59 : Mendadak Jadi Bapak Rumah Tangga
60 60 : Syam yang Makin Perhatian
61 61 : Kedatangan Alex
62 62 : Wanita Bercadar
63 63 : Modus Dan Honimun Telselubung
64 64 : Langsung Waspada
65 65 : Sangat Tiba-Tiba
66 66 : Tak Mau Mati
67 67 : Kalut
68 68 : Bertahanlah, Jangan Pergi!
69 69 : Sangat Saling Mencintai
70 70 : Ada Pengkhianat
71 71 : Perkara Asmara
72 72 : Istrinya Jay
73 73 : Berusaha Menjadi Wanita Hebat
74 74 : Hasan Tidak Ingin Punya Adik
75 75 : Mulai Saling Jujur
76 76 : Makin Waspada, Jaga-Jaga
77 77 : Mendadak Menghadapi Lawan
78 78 : Penyusup yang Mengancam Nyawa Si Kembar
79 79 : Pap—Pa!
80 80 : Terima Kasih Dan Bahagia
81 81: Peran Penting Orang Tua Dalam Tumbuh Kembang Anak
82 82 : Si Kembar yang Makin Besar
83 83 : Tingkah Si Kembar yang Makin Menggemaskan
84 84 : Yang Manis-Manis
85 85 : Kebahagiaan yang Mengejutkan
86 86 : Demi Kebahagiaan Anak-Anak
87 Kembar Genius Kesayangan Bos Mafia Kejam (Tamat)
88 Promo Novel Dan Pembaca Setres!!!
89 Promo Novel : Dituduh Mandul Dan Dicerai, Tapi Hamil Anak Bos
90 Novel Hasan : Pernikahan Paksa Berakhir Bahagia
91 Novel Baru : Pengantin Samaran Milik Tuan Muda Pura-Pura Lumpuh Dan Buruk Rupa
Episodes

Updated 91 Episodes

1
1 : Paksaan yang Terus Berlanjut
2
2 : Kembar Prematur Dan Kelainan Karena Ketuban
3
3 : Harus Menikah!
4
4 : Kesepakatan Dan Pernikahan
5
5 : Alasan Syam Menikahi Cinta
6
6 : Hasna dan Hasan (Gugup)
7
7 : Pakde Ilham
8
8 : Misteri Latar Belakang Syam
9
9 : Pertengkaran Pertama
10
10 : Baby Blues
11
11 : Cinta yang Mencoba Mendekati Syam
12
12 : Mencurigakan dan Pelukan Pertama
13
13 : Janji Syam
14
14 : Sup Ayam Dan Suara Tembakan
15
15 : Hina-an yang Sangat Menyakitkan
16
16 : Menjadi Pengasuh Anak Sendiri
17
17 : Istri Kucel yang Mencoba Kembali Bekerja
18
18 : Syam yang Jadi Sering Si-al
19
19 : Perubahan Cinta Dan Cara Syam Mengikatnya
20
20 : Menjadi Istri Mandiri
21
21 : Ceraikan Aku!
22
22 : Memilih Pergi
23
23 : Putus Asa
24
24 : Gubuk Di Sebelah Sekolah
25
25 : Lega Dan Tenang
26
26 : Suaminya Cinta
27
27 : Ojan yang Harus Syam Contoh
28
28 : Demi Anak-Anak
29
29 : Mulai Belajar Saling Peduli
30
30 : Keluarga Dan Lingkungan Tumbuh
31
31 : Kedua Kaki Syam
32
32 : Kebersamaan Hangat
33
33 : SAH Lagi
34
34 : Deg-Degan Banget!
35
35 : Cara yang Berbeda
36
36 : Terpaksa Agresi-f
37
37 : Apes
38
38 : Bahagia Dan Bangga
39
39 : Kembar Genius
40
40 : Ada Polisi Dan Si Kembar yang Keren
41
41 : Gengsi, Tapi Lega
42
42 : Pekerjaan Syam yang Sangat Berisiko
43
43 : Kesetiaan Dan Luka yang Menjadi Alasan
44
44 : Teka Teki yang Mulai Terbongkar
45
45 : Pulang Ke Rumah
46
46 : Tragedi Garis Khatulistiwa
47
47 : Kesalahan yang Tidak Bisa Diubah
48
48 : Tanggapan Cinta, Kejujuran Syam, Dan Keceriaan Anak-Anak
49
49 : Selega Ini......
50
50 : Kesehatan Hasan
51
51 : Hampir Ketahuan
52
52 : Drama Si Kembar
53
53 : Emansipasi
54
54 : Nyaman dan Bahagia
55
55 : Mulai Cemburu
56
56 : Misi Memikat Hati Istri
57
57 : Tersesat Lagi
58
58 : Kedatangan Chalvin Dan Keluarga Kecilnya
59
59 : Mendadak Jadi Bapak Rumah Tangga
60
60 : Syam yang Makin Perhatian
61
61 : Kedatangan Alex
62
62 : Wanita Bercadar
63
63 : Modus Dan Honimun Telselubung
64
64 : Langsung Waspada
65
65 : Sangat Tiba-Tiba
66
66 : Tak Mau Mati
67
67 : Kalut
68
68 : Bertahanlah, Jangan Pergi!
69
69 : Sangat Saling Mencintai
70
70 : Ada Pengkhianat
71
71 : Perkara Asmara
72
72 : Istrinya Jay
73
73 : Berusaha Menjadi Wanita Hebat
74
74 : Hasan Tidak Ingin Punya Adik
75
75 : Mulai Saling Jujur
76
76 : Makin Waspada, Jaga-Jaga
77
77 : Mendadak Menghadapi Lawan
78
78 : Penyusup yang Mengancam Nyawa Si Kembar
79
79 : Pap—Pa!
80
80 : Terima Kasih Dan Bahagia
81
81: Peran Penting Orang Tua Dalam Tumbuh Kembang Anak
82
82 : Si Kembar yang Makin Besar
83
83 : Tingkah Si Kembar yang Makin Menggemaskan
84
84 : Yang Manis-Manis
85
85 : Kebahagiaan yang Mengejutkan
86
86 : Demi Kebahagiaan Anak-Anak
87
Kembar Genius Kesayangan Bos Mafia Kejam (Tamat)
88
Promo Novel Dan Pembaca Setres!!!
89
Promo Novel : Dituduh Mandul Dan Dicerai, Tapi Hamil Anak Bos
90
Novel Hasan : Pernikahan Paksa Berakhir Bahagia
91
Novel Baru : Pengantin Samaran Milik Tuan Muda Pura-Pura Lumpuh Dan Buruk Rupa

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!