Episode 18. ini Ulah Dukun yang lebih sakti daripada saya

Malam itu, bersama teman-teman sekolahku, kami memutuskan untuk mencari bantuan dari Ki Ageng Dharma Pasek. Rangga, yang memiliki pengalaman mistis sebelumnya, memandu kami menuju tempat tinggal Ki Ageng.

Setelah menempuh perjalanan yang tidak begitu jauh, kami tiba di tempat yang disebut Rangga sebagai kediaman Ki Ageng Dharma Pasek. Suasana sekitar terasa hening, dan aku merasa ada aura kehadiran yang berbeda di tempat ini.

"Kita harus menghormati Ki Ageng. Berdoa sejenak dan lakukan salam hormat," kata Rangga sambil memimpin kami berdiri di depan pintu gerbang.

Setelah sejenak berdoa, kami memasuki halaman rumah Ki Ageng. Tanpa menunggu lama, Rangga langsung mengetuk pintu rumah Ki Ageng dengan hati-hati. Setelah beberapa saat, pintu terbuka, dan seorang pria tua dengan penampilan yang khas keluar dari dalam.

"Selamat malam, Ki Ageng. Maaf telah mengganggu di malam hari ini, namun kami butuh bantuan dan petunjuk dari Anda," ucapku dengan penuh rasa hormat.

Ki Ageng melihat kami dengan tatapan yang tajam, seolah-olah dapat merasakan keperluan kami. "Apa yang membawa kalian ke sini, anak muda?" tanyanya dengan suara yang tenang namun penuh kebijaksanaan.

Aku menjelaskan dengan hati-hati mengenai kejadian yang menimpa ibuku. Ki Ageng mendengarkan dengan serius, dan tatapannya terasa begitu dalam, seakan membaca lebih dari apa yang kami sampaikan.

"Kalian membawa energi yang berbeda. Ada kejadian mistis yang melibatkan keluarga kalian," kata Ki Ageng setelah beberapa saat. "Ayo, masuklah ke dalam. Saya akan mencoba membantu sejauh yang bisa."

Kami semua masuk ke dalam rumah Ki Ageng, merasa tegang dan penasaran dengan apa yang akan terjadi selanjutnya. Ki Ageng menuntun kami ke ruang tamu, tempat kami duduk dan Ki Ageng duduk di hadapan kami.

Ki Ageng menatapku, "Kalian mengalami sesuatu yang melibatkan dunia gaib, bukan hanya kecelakaan biasa. Energi yang kalian bawa membawa aura kejadian yang luar biasa."

Aku mengangguk, "Kami membutuhkan bantuan Anda, Ki Ageng. Ada sesuatu yang tidak wajar terjadi pada ibu saya, dan kami tidak tahu apa penyebabnya."

Ki Ageng menghela nafas dalam, "Saya bisa merasakan kehadiran sesuatu yang tidak terlihat di sekitar kalian. Dan... saya merasakan ini Ulah dari dukun yang lebih sakti daripada saya," ucapnya menghela nafas.

Aku terkejut mendengar pernyataan Ki Ageng. "Apa maksudnya, Ki Ageng? Apa yang terjadi pada ibu saya?" tanyaku dengan penuh kekhawatiran.

Ki Ageng menjelaskan, "Ada entitas atau kekuatan gaib yang mencoba terhubung dengan keluargamu. Dan entitas ini terlihat sangat kuat, seperti memiliki agenda tersendiri. Singkatnya, ini ilmu hitam yang mencoba merongrong keluargamu."

Kami setuju untuk bekerja sama dengan Ki Ageng, memberikan semua informasi yang mungkin membantu dalam menganalisis dan mengatasi kejadian ini. Ki Ageng kemudian memulai proses meditasi dan memasuki dunia gaib untuk mencari petunjuk lebih lanjut.

Beberapa saat kemudian, Ki Ageng membuka mata dan menghela nafas. "Ini lebih rumit dari yang saya bayangkan. Kemampuanmu dibawah kemampuannya dan aku sama sekali tidak mampu melawan kekuatan gaib ini. Dukun itu terlalu sakti, sepertinya dia dibayar oleh seseorang untuk mencelakai ibumu."

Aku merasa kebingungan dan khawatir. "Apa yang harus kita lakukan, Ki Ageng? Bagaimana kita bisa melawan dukun tersebut dan melindungi keluargaku?"

Ki Ageng berpikir sejenak sebelum menjawab, "Dewi Rubah. Ya, aku rasa sang Dewi mampu menolong situasi ini. Anak muda, bukankah kau terikat dengannya, mengapa kau tidak memanggilnya?"

"Itu.... Aku belum menguasai Telepati. Bahkan aku baru mempelajari teknik pengumpulan energi," jawabku sambil menggaruk kepala.

Ki Ageng mengerutkan keningnya, lalu menghela nafas. "Masih di tahap fondasi, huh? Tidak masalah, itu masih terhitung cukup cepat. Dahulu, aku di hari kedua pelatihan, hanya bisa dipukuli karena tidak mampu bersila dengan benar. Sementara kau sudah memiliki pemahaman persepsi dan mendeteksi Aura disekitarmu. Hanya saja soal ibuku, auranya terlalu tipis sehingga kau tidak dapat mendeteksinya. Sebagai sesama murid dewi Rubah, Aku iri kepadamu."

"Ah, maaf melenceng dari tujuan. Seharusnya Kau bisa mendatangi Hutan terlarang, tepatnya di Goa tempat tinggal beliau. Sayangnya ini adalah malam purnama, beliau tidak ada di tempatnya karena ini adalah hari dimana dia menikmati keindahan malam entah dimana. Jika kau bisa memanggilnya, it hanya akan membuat Dewi Rubah marah kepadamu karena mengganggu ketenangannya. Aku pikir, mungkin kau baru bisa mendatanginya besok malam dan seorang diri seperti biasa," lanjutnya.

Setelah mendapatkan arahan dari Ki Ageng, kami berpamitan dan meninggalkan tempat tersebut. Saat melangkah keluar dari kediaman Ki Ageng, aku merasa campuran antara harap dan kegelisahan. Misi untuk melindungi ibu dan menghadapi kekuatan gaib ini tampak semakin kompleks.

Rangga, yang tetap tenang sepanjang pertemuan, memberikan dukungan. "Kita harus tetap fokus dan bersiap menghadapi apa pun yang akan terjadi besok malam. Semoga Dewi Rubah bersedia membantu."

Kami kembali ke rumah sakit dengan hati yang penuh pertanyaan, namun tekad untuk melindungi keluarga tetap kuat. Besok malam akan menjadi momen krusial, dan aku harus siap menghadapi tantangan tersebut. Aku memang tidak memutuskan untuk pulang, sebab aku ingin menemani ibuku sepanjang malam

Aku merenung tentang apa yang telah terjadi, entah keberapa kalinya aku menghembuskan nafas pelan di depan ruang tunggu ini. Sampai ditangani sangka seseorang datang untuk menyentuh bahuku.

"Duh, muridku ini terlihat tertekan sekali!" ucap gadis itu yang membuatku menoleh dan kemudian terkejut setengah mati. Gadis itu tidak lain adalah sosok Dewi Rubah dengan wujud manusia nya yang tampak sempurna. "Dewi? Ah, salam dewi!"

Mendapati Dewi Rubah dengan wujud manusianya di ruang tunggu rumah sakit membuatku terkejut, namun juga merasa bersyukur akan kedatangannya. Tatapan mata kami bertemu, dan aku merasakan kehangatan serta kebijaksanaan dalam pandangan Dewi Rubah.

"Sang Dewi, terima kasih atas kehadiranmu. Kami mengalami masalah yang melibatkan kekuatan gaib, dan Ki Ageng menyarankan untuk mencarimu," ucapku dengan penuh rasa hormat.

Dewi Rubah tersenyum lembut. "Aku telah mendengar sedikit tentang situasimu. Kekuatan gelap yang melibatkan dukun yang lebih kuat dari Ki Ageng memang sedikit memerlukan perhatian khusus."

Aku menjelaskan secara singkat tentang kejadian yang menimpa ibuku dan upaya kami untuk mencari bantuan. Dewi Rubah mendengarkan dengan serius, dan ekspresinya tampak memikirkan solusi.

"Sebenarnya ini adalah hari bersenang-senang dan menikmati malam, namun aku pikir melakukannya sendirian terlampau membosankan. Jadi aku datang kemari untuk membawamu bersamaku. Siapa sangka kau mengalami musibah yang tidak biasa?" ucap Sang dewi menjelaskan apa yang dia inginkan. "Tetapi jangan Khawatir, aku dapat membantumu, tetapi sebagai balasannya, temani aku menikmati malam purnama, ya!"

Aku tersenyum lega mendengar bahwa Dewi Rubah bersedia membantu. "Terima kasih, Sang Dewi. Aku sangat bersyukur atas bantuannya. Aku siap menemanimu menikmati malam purnama, sekaligus mengucapkan terima kasih atas kebaikan hatimu."

"Humm... kalau begitu, biarkan aku melihat ibumu dulu!"

Episodes
1 Episode 1. Bermula di Hutan terlarang
2 Episode 2. Dia itu Siluman Rubah?
3 Episode 3. Perubahan Besar pada Geng
4 Episode 4. Pijatan 'Tradisional' yang 'menyakitkan'
5 Episode 5. Lagi-lagi Rekan "menghilang!"
6 Episode 6. Sebuah petunjuk
7 Episode 7. Aku terikat dengannya?
8 Episode 8. Membuka Meridian
9 Episode 9. Kebimbangan
10 Episode 10. Keputusan
11 Episode 11. Rencana
12 Episode 12. Persiapan
13 Episode 13. Kejutan
14 Episode 14. Kemenangan
15 Episode 15. Berlatih sampai Tewas
16 Episode 16. Sampai pingsan
17 Episode 17. Misteri di balik sakit yang ibu derita.
18 Episode 18. ini Ulah Dukun yang lebih sakti daripada saya
19 Episode 19. Takdir membantuku
20 Episode 20. Terserang
21 Arc 1 telah Dimulai : Sang Pemburu
22 Episode 21. Pembantu baru?
23 Episode 22. Mereka memiliki Aura
24 Episode 23. Ilmu kanuragan
25 Episode 24. Mempelajari Kanuragan
26 Episode 25. perseteruan
27 Episode 26. Tantangan
28 Episode 27. Kemenangan
29 Episode 28. Purnama
30 Episode 29. Cara menghadapi Wanita?
31 Episode 30. Tentang Pernikahan Manusia-Dewi
32 Pengumuman: Perlambatan Update!
33 Episode 31. Contoh nyata dari Sang Dewi Naga
34 Episode 32. Aura yang tidak hilang? Kita kedatangan tamu tidak Diundang!
35 Episode 33. Dewi Kelinci
36 Episode 34. Rumah Kosong
37 Episode 35. Serangan Aura Pembunuh
38 Episode 36. Pengumpulan Sekutu
39 Episode 37. Perang di Dimensi
40 Episode 38. Puncak Serbuan ke Bangunan tua
41 Episode 39. Ocehan tiga dewi
42 Episode 40. Pesta kemenangan
43 Episode 41. Serangan lagi?
44 Episode 42. Jebakan?
45 Episode 43. Istana bulan
46 Episode 44. Kitab bulan permata Sutasoma
47 Episode 45. ternyata ada 3 jenis dewi Rubah?
Episodes

Updated 47 Episodes

1
Episode 1. Bermula di Hutan terlarang
2
Episode 2. Dia itu Siluman Rubah?
3
Episode 3. Perubahan Besar pada Geng
4
Episode 4. Pijatan 'Tradisional' yang 'menyakitkan'
5
Episode 5. Lagi-lagi Rekan "menghilang!"
6
Episode 6. Sebuah petunjuk
7
Episode 7. Aku terikat dengannya?
8
Episode 8. Membuka Meridian
9
Episode 9. Kebimbangan
10
Episode 10. Keputusan
11
Episode 11. Rencana
12
Episode 12. Persiapan
13
Episode 13. Kejutan
14
Episode 14. Kemenangan
15
Episode 15. Berlatih sampai Tewas
16
Episode 16. Sampai pingsan
17
Episode 17. Misteri di balik sakit yang ibu derita.
18
Episode 18. ini Ulah Dukun yang lebih sakti daripada saya
19
Episode 19. Takdir membantuku
20
Episode 20. Terserang
21
Arc 1 telah Dimulai : Sang Pemburu
22
Episode 21. Pembantu baru?
23
Episode 22. Mereka memiliki Aura
24
Episode 23. Ilmu kanuragan
25
Episode 24. Mempelajari Kanuragan
26
Episode 25. perseteruan
27
Episode 26. Tantangan
28
Episode 27. Kemenangan
29
Episode 28. Purnama
30
Episode 29. Cara menghadapi Wanita?
31
Episode 30. Tentang Pernikahan Manusia-Dewi
32
Pengumuman: Perlambatan Update!
33
Episode 31. Contoh nyata dari Sang Dewi Naga
34
Episode 32. Aura yang tidak hilang? Kita kedatangan tamu tidak Diundang!
35
Episode 33. Dewi Kelinci
36
Episode 34. Rumah Kosong
37
Episode 35. Serangan Aura Pembunuh
38
Episode 36. Pengumpulan Sekutu
39
Episode 37. Perang di Dimensi
40
Episode 38. Puncak Serbuan ke Bangunan tua
41
Episode 39. Ocehan tiga dewi
42
Episode 40. Pesta kemenangan
43
Episode 41. Serangan lagi?
44
Episode 42. Jebakan?
45
Episode 43. Istana bulan
46
Episode 44. Kitab bulan permata Sutasoma
47
Episode 45. ternyata ada 3 jenis dewi Rubah?

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!