FOKUS

Hujan yang mengguyur ibukota sejak semalam membuat banyak orang enggan untuk meninggalkan peraduannya pagi ini.

Namun hal tersebut tak berlaku bagi Raisa yang sejak pagi buta sudah terbangun untuk membantu sang ibu memasak didapur sebelum dibawa kewarungnya untuk dijual.

Tok tok tok

“Siapa ?”, teriak Raisa sambil berjalan menuju pintu.

Melihat yang datang adalah Draco, Raisa pun langsung membukakan pintunya lebar–lebar dan menyuruh sahabat kakaknya itu membawa karung beras yang dipanggulnya untuk masuk.

Kedua orang tua Draco memiliki toko sembako yang lumayan besar dipasar sehingga banyak tengkulak dan para pemilik warung nasi seperti ibunya membeli aneka kebutuhan makanan disana karena harganya yang lebih murah dari toko sejenisnya.

“Duduklah dulu Draco, biarkan Raisa menyiapkan kopi panas dan camilan untukmu”, ucap Reliana ramah.

“Tidak usah tante, saya hanya sebentar”, tolak Draco secara halus.

“Mau kemana kamu ?”

“Diluar masih hujan deras, lagian orang tuamu tak mungkin memarahimu hanya karena kamu lama berada disini”, ucap Raymond sambil merangkul sahabatnya dan membawanya untuk duduk.

Tak lama kemudian dua cangkir kopi panas dan sepiring gorengan dalam piring besar tersaji diatas meja membuat kedua mata pemuda tersebut langsung berbinar.

Asap yang keluar dari gorengan yang tersaji diatas meja sungguh membuat air liur menetes, apalagi dicuaca sedingin ini tentunya gorengan panas dan secangkir kopi akan melengkapi pagi yang sendu.

“Makanlah sebelum semua gorengan ini dihabiskan oleh Raisa”, ucap Raymond berkelakar.

Raisa yang mendengar ucapan sang kakak dari arah dapur hanya bisa memutar bola matanya malas dan kembali membantu sang ibu untuk menyiapkan lauk yang akan dibuat jualan nasi kuning dan nasi uduk pagi ini.

Setelah semua masakan sudah dikemas dan siap dibawa kewarung, Reliana dan Raisa pun bergabung dengan Draco dan Raymond menikmati gorengan yang tersaji diatas meja sambil membawa teh panas ditangan mereka.

“Kuharap hujan akan reda sebelum aku berangkat kesekolah. Aku malas jika harus menggunakan jas hujan”, guman Raisa mendesah pelan.

Semua orang juga berharap hujan cepat reda agar bisa segera menjalankan aktivitas mereka dengan baik.

Setelah jarum jam menunjukkan pukul lima, kakak dan ibu Raisa pun beranjak untuk segera membuka warung karena takut banyak pelanggan menunggu mereka mengingat jika hujan sudah mulai reda.

Draco yang membantu membawakan barang dagangan Reliana diblokir pergerakannya oleh Raisa sebelum lelaki itu berhasil keluar dari rumah.

“Kak, bisa tidak besok atau lusa antar aku cari laptop ?”, tanya Raisa langsung.

“Kalau besok jadwalku padat. Bagaimana jika lusa itu pun aku bisanya sore hari”, ucap Draco dengan kedua mata menatap atas mencoba mengingat lusa dia ada agenda apa saja.

“Lusa juga nggak apa–apa. Kabari aku aja kapan pastinya kak Draco senggang”, ucap Raisa santai.

“Baiklah, nanti aku chat kamu setelah memfixkan jadwalku”, ucap Draco sambil berlalu pergi.

Selain membantu orang tuanya mengelola toko sembako dipasar, Draco juga memiliki kesibukan di bengkel miliknya yang berlokasi tak jauh dari tempat tinggalnya.

Bengkel milik Draco memang selalu ramai didatangi oleh anak muda untuk memodifikasi motor mereka sehingga kadang lelaki itu berkeliling untuk mencari asesoris ataupun perlengkapan yang dipesan oleh konsumennya untuk mempercantik motor mereka.

Setelah semua orang pergi, Raisa pun bergegas membersihkan diri dan bersiap untuk pergi kesekolah.

Hujan dipagi hari tentunya membuat jalanan menjadi macet sehingga Raisa dan Lili pun memutuskan untuk turun sebelum sekolah untuk menghindari terlambat sampai sekolah.

Tak hanya Raisa dan Lili saja yang melakukan hal tersebut, banyak siswa SIS yang juga turun bersama mereka karena tak ingin terlambat yang bisa mengakibatkan mereka mendapatkan hukuman.

Untung saja jarak kemacetan dengan sekolahan tak terlalu jauh, mereka hanya perlu berjalan sekitar lima menit saja.

Raisa dan Lili memasuki gerbang sekolah seperti biasa sambil bergandengan tangan dan bercanda.

“Hey lihat, itu Raisa”

“Dia hebat bisa membuat Caterine diskors akibat perbuatannya”

“Baguslah, kuharap setelah kejadian ini Caterine sadar dan tak lagi sok berkuasa disekolah”

Sepanjang jalan masuk sudah banyak bisik–bisik yang mengiringi langkah mereka menuju kelas.

Meskipun mereka merendahkan suara bisikan yang ada, tapi Raisa yang memiliki indera pendengaran tajam bisa mendengarnya.

Namun Raisa tidak perduli, baginya apa yang terjadi sudah sangatlah baik untuknya karena dia bisa mendapatkan kompensasi tinggi akan kejadian tersebut.

Bukan hanya para siswa yang menatap Raisa dengan tajam sejak gadis itu memasuki gerbang sekolah.

Bagas dan teman-temannya juga melakukan hal yang sama. Bahkan pemuda tersebut sedikit menautkan alisnya heran dengan perubahan besar yang terjadi pada Raisa.

Jika semua orang hanya tahu Caterine sedang menjalani skors akibat perbuatannya membully Raisa dihalte dekat sekolah lain halnya dengan Bagas dan teman-temannya yang memang tahu dengan jelas peristiwa besar apa yang menimpa putri kesayangan Wu Xiang tersebut.

Meski begitu mereka juga tak akan buka suara karena merasa jika tak baik membuat permusuhan dengan keluarga Wu sehingga hanya bisa diam.

“Bagaimana menurutmu, bukankah apa yang terjadi sangatlah menarik”, ucap Robby sambil menepuk pundak Bagas sambil menyeringai.

“Diamlah. Sebaiknya kamu tak ikut campur jika tak ingin keluargamu mendapat masalah”, guman Bagas mengingatkan.

Robby yang mendapat peringatan keras langsung bungkam karena masalah yang terjadi sebagian besar juga merupakan perbuatannya yang mengajak Bagas taruhan untuk memberikan surat cinta kepada Raisa hingga membuat Caterine cemburu buta dan mendorong Raisa hingga tenggelam dikolam.

Begitu Raisa masuk kedalam kelas, tak ada lagi tatapan sinis dan mengejek yang ada hanyalah tatapan hangat dari teman–temannya.

Meski mereka tak pernah mengungkapkan secara gamblang, tapi diskorsnya Caterine membuat satu isi kelas merasa lega karena pada akhirnya gadis sok berkuasa tersebut menerima ganjaran atas perbuatan buruknya selama ini.

Raisa yang tak biasa ditatap seperti itu hanya mengangguk pelan begitu ada teman sekelas yang menyapanya.

Pada saat mata Raisa menatap bangku Caterine, tanpa sengaja pandangannya jatuh kepada Laura yang duduk dibangku sebelahnya.

Sahabat Caterine itu memberi Raisa tatapan tajam seperti laser yang bisa langsung membuatnya hancur menjadi debu seketika.

Mendapatkan tatapan penuh intimidasi seperti itu, Raisa menanggapinya dengan tenang dan langsung memutuskan tatapan matanya secara sepihak dan duduk dengan tenang dibangkunya.

Raisa mulai membuka buku pelajarannya, dia harus benar–benar fokus pada ujian kali ini agar ke depannya dia bisa masuk kedalam sekolah menengah atas tanpa kesulitan.

Jika bisa, dia akan masuk menggunakan jalur beasiswa seperti sebelum-sebelumnya sehingga dia bisa menghemat uang untuk biaya pendidikannya.

Dalam kehidupan keduanya kali ini, Raisa benar–benar mulai menatap masa depannya dimana hal tersebut tak pernah dia lakukan dimasa lalu sehingga begitu ada goncangan dia tak tahu kemana arah tujuannya.

Kali ini hal seperti itu tak akan pernah terjadi dia akan mempersiapkan masa depannya sebaik mungkin mulai dari sekarang.

Terpopuler

Comments

Ezar Faruq

Ezar Faruq

go raisa abaikan dulu soal cinta.belajar yang rajin untuk menggapai cita citamu toh soal cowok bakal datang sendiri karna kamu itu cantik pasti para cowok akan banyak yang ngantri .

2023-12-25

2

Ibuk'e Denia

Ibuk'e Denia

terus kemana dua Motor hadiah balapannya Raisya

2023-12-12

0

lihat semua
Episodes
1 AKHIR YANG TRAGIS DAN AWAL YANG BARU
2 KEMBALI KESEKOLAH
3 BERSELISIH
4 KEUNTUNGAN AWAL
5 BERKELAHI
6 PEMIKIRAN MENDALAM
7 BALAPAN LIAR
8 KEMARAHAN NYONYA WU
9 MEMINTA KEADILAN
10 KANTOR POLISI
11 NEGOISASI
12 AWAL YANG BAIK
13 KECURIGAAN
14 FOKUS
15 PERTEMUAN TAK TERDUGA
16 UJIAN
17 PERDEBATAN PART 1
18 PERDEBATAN PART 2
19 PERSETERUAN
20 MEMANAS
21 PERINGAATAN
22 KERJASAMA
23 TERJEBAK
24 SALAH MENILAI
25 MENGALAHKAN JESSEN
26 TANGKAPAN BAGUS
27 AMBISI
28 PERDEBATAN KECIL
29 SALAH MEMILIH LAWAN
30 KABAR BAHAGIA
31 MEMBUJUK
32 SYOK
33 TABRAK LARI
34 GERAM
35 KENYATAAN PAHIT
36 MENJADI BURONAN
37 RASA YANG ADA
38 AKHIR HIDUP LAURA
39 WASPADA
40 PENGKHIANAT
41 PENUH KETEGANGAN
42 TAK TERDUGA
43 BADMOOD
44 TERKENA IMBAS
45 PANIK
46 PENUH PERHITUNGAN
47 PERTEMUAN TAK TERDUGA
48 KEJUTAN
49 MENOLONG SESEORANG
50 RESAH
51 PERTEMPURAN MALAM
52 KARTU AS
53 TARGET SASARAN
54 BERKEJARAN DENGAN WAKTU
55 MENGATUR STRATEGI
56 MEMULAI RENCANA
57 LICIK
58 HEBOH
59 PANIK
60 IDE BRILIAN
61 KECOLONGAN
62 DATANG KEPERUSAHAAN
63 RAPAT DIREKSI
64 GALAU
65 BOOMERANG
66 KEKACAUAN
67 RAHASIA WU XIAO
68 CURAHAN HATI
69 MENGUMPULKAN BUKTI
70 AKHIR HIDUP LARICK
71 LICIK
72 FRUSTASI
73 KABAR MENGEJUTKAN
74 BERUBAH DRASTIS
75 BUKA MULUT
76 PENJELASAN
77 ALYSA ?
78 BUKTI BARU
79 MENABUR PERSELISIHAN
80 CEKCOK
81 SALING MENGIGIT
82 KESEDIHAN CATERINE
83 PENGAKUAN ALYA
84 MENGHUKUM PELAKU
85 PENYIKSAAN KEJI
86 AKHIR YANG TRAGIS
87 KECOA PENGANGGU
88 KABAR MENGEJUTKAN
89 MENYINGKIRKAN TANPA MENYENTUH
90 BERUSAHA MENERIMA SEMUANYA
Episodes

Updated 90 Episodes

1
AKHIR YANG TRAGIS DAN AWAL YANG BARU
2
KEMBALI KESEKOLAH
3
BERSELISIH
4
KEUNTUNGAN AWAL
5
BERKELAHI
6
PEMIKIRAN MENDALAM
7
BALAPAN LIAR
8
KEMARAHAN NYONYA WU
9
MEMINTA KEADILAN
10
KANTOR POLISI
11
NEGOISASI
12
AWAL YANG BAIK
13
KECURIGAAN
14
FOKUS
15
PERTEMUAN TAK TERDUGA
16
UJIAN
17
PERDEBATAN PART 1
18
PERDEBATAN PART 2
19
PERSETERUAN
20
MEMANAS
21
PERINGAATAN
22
KERJASAMA
23
TERJEBAK
24
SALAH MENILAI
25
MENGALAHKAN JESSEN
26
TANGKAPAN BAGUS
27
AMBISI
28
PERDEBATAN KECIL
29
SALAH MEMILIH LAWAN
30
KABAR BAHAGIA
31
MEMBUJUK
32
SYOK
33
TABRAK LARI
34
GERAM
35
KENYATAAN PAHIT
36
MENJADI BURONAN
37
RASA YANG ADA
38
AKHIR HIDUP LAURA
39
WASPADA
40
PENGKHIANAT
41
PENUH KETEGANGAN
42
TAK TERDUGA
43
BADMOOD
44
TERKENA IMBAS
45
PANIK
46
PENUH PERHITUNGAN
47
PERTEMUAN TAK TERDUGA
48
KEJUTAN
49
MENOLONG SESEORANG
50
RESAH
51
PERTEMPURAN MALAM
52
KARTU AS
53
TARGET SASARAN
54
BERKEJARAN DENGAN WAKTU
55
MENGATUR STRATEGI
56
MEMULAI RENCANA
57
LICIK
58
HEBOH
59
PANIK
60
IDE BRILIAN
61
KECOLONGAN
62
DATANG KEPERUSAHAAN
63
RAPAT DIREKSI
64
GALAU
65
BOOMERANG
66
KEKACAUAN
67
RAHASIA WU XIAO
68
CURAHAN HATI
69
MENGUMPULKAN BUKTI
70
AKHIR HIDUP LARICK
71
LICIK
72
FRUSTASI
73
KABAR MENGEJUTKAN
74
BERUBAH DRASTIS
75
BUKA MULUT
76
PENJELASAN
77
ALYSA ?
78
BUKTI BARU
79
MENABUR PERSELISIHAN
80
CEKCOK
81
SALING MENGIGIT
82
KESEDIHAN CATERINE
83
PENGAKUAN ALYA
84
MENGHUKUM PELAKU
85
PENYIKSAAN KEJI
86
AKHIR YANG TRAGIS
87
KECOA PENGANGGU
88
KABAR MENGEJUTKAN
89
MENYINGKIRKAN TANPA MENYENTUH
90
BERUSAHA MENERIMA SEMUANYA

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!