MEMINTA KEADILAN

Sambil menunggu polisi datang nyonya Wu terus memaki–maki semua orang terutama RaIsa hingga air ludahnya keluar kemana–mana.

Hal tersebut tentu saja secara tidak langsung mengurangi martabat dan keanggunannya sebagai wanita kaya yang biasanya selalu bertutur lembut tercoreng dalam waktu sekejap saja akibat terlalu terbawa emosi.

Tak ingin menambah panas suasana semua orang membiarkan saja nyonya Wu marah dan akan menunggu pihak berwajib untuk mengungkap kebenarannya.

Melihat kedatangan polisi, tubuh Caterine bergetar tanpa sadar karena dia sangat tahu bagaimana dia terluka dan tak mengira jika masalah yang dibuatnya akan berkembang seserius ini.

Melihat putrinya ketakutan, nyonya Wu segera membelai rambut Caterine dengan lembut sambil berkata “Caty, jangan takut, ada mama disini”

Bu Lina yang melihat Raisa tetap tenang ketika polisi datang sudah bisa menilai jika muridnya tersebut tak bersalah, jadi diapun bisa lega dan menyerahkan semuanya kepada pihak berwajib.

Mendengar jika ini menyangkut pembullyan maka polisi pun bertekad untuk menyelesaikan permasalahan ini sampai keakar–akarnya karena tak ingin anak bangsa rusak moralitasnya seperti ini.

Kepala sekolah segera berunding dengan tiga orang polisi yang datang kesekolah atas panggilan nyonya Wu untuk menegakkan keadilan.

Mendengar jika pihak sekolah dan polisi ingin melihat kamera pengawas yang terpasang disekolah, Caterine semakin panik dan diapun mulai berteriak lantang untuk mendapatkan atensi dari semua orang.

“Kurasa masalah yang terjadi kemarin tak terlalu serius, jadi bagaimana jika kita lupakan saja masalah ini karena semuanya hanya kesalah pahaman saja”, ucap Caterine gugup.

“Bagaimana bisa dilupakan. Kamu seperti ini karena dia, biarkan hukum yang mendisiplinkannya”, ucap nyonya Wu dengan nada tinggi.

“Benar kata mamamu, biarkan polisi menegakkan keadilan dan menghukum orang yang bersalah disini", ucap Raisa penuh ketenangan..

Caterine menatap penuh permusuhan melihat Raisa tersenyum mengejek kepadanya.

Jika sampai terbongkar semuanya hari ini, entah bagaimana dia bisa menghadapi semuanya dimasa depan.

“Tenang saja nak, kami akan menegakkan keadilan untukmu dan menghukum orang yang memang terbukti bersalah jadi jangan takut”, ucap salah satu polisi tegas.

Semua orang pun segera mengikuti kepala sekolah menuju ruang keamanan dimana kamera pengawas cctv berada.

Wajah Caterine pucat pasi, kegelisahan dan ketakutan bercampur menjadi satu disana hingga tak sadar diapun mulai berkeringat dingin dengan tubuh gemetar.

Akhirnya, ketakutan Caterine terbukti waktu semua orang melihatnya menendang udara karena Raisa berhasil menghindar ketika dia melakukan tendangan sehingga dia terjatuh diatas paving dalam posisi kedua kaki merentang sempurna lurus kedepan dan belakang  tanpa ada satupun yang menyentuhnya.

Wajah Caterine memerah karena malu dan marah, ingin sekali dia menemukan lubang untuk menyembunyikan wajahnya saat ini.

Semua orang terdiam setelah menonton video pengawasan tersebut.

Bahkan nyonya Wu yang sedari tadi berteriak–teriak meminta keadilan hingga memanggil polisi ke sekolah pada akhirnya hanya bisa menutup mulut dengan malu.

Adegan dalam layar monitor sangat jelas. Siapapun yang memiliki mata dapat melihat jika Raisa sama sekali tak menyentuh Caterine bahkan ujung rambutnya pun tidak.

“Nyonya Wu, kamera pengawas tidak berbohong”

“Apa yang dikatakan oleh Raisa benar adanya”

“Caterine cidera atas ulahnya sendiri dan tak ada sangkut pautnya dengan Raisa”

“Dan jika mau diteruskan maka seharusnya Raisa yang menderita disini karena Caterine membawa teman–temannya untuk membully Raisa”, ucap kepala sekolah memecah kesunyian.

Meskipun nyonya Wu memiliki temperamen yang buruk, namun wanita itu masih memiliki harga diri.

Tidak perduli seberapa arogan dia sebelumnya, menghadapi fakta yang ada terbuka lebar dihadapannya kemarahan dan kesombongan diwajahnya langsung padam seketika.

“Betul sekali nyonya ”

“Menurut sudut hukum, pelaku adalah korban sendiri dan itu tidak ada hubungannya dengan orang lain”

“Namun, disini putri anda bisa jadi tersangka jika nona ini mengajukan tuntutan karena putri anda bersama  teman–temannya dengan sengaja ingin membully dia”, ucap salah satu polisi menjelaskan.

Sepasang ibu dan anak ini hanya bisa menunduk karena malu.

Benar apa yang dikatakan oleh polisi tersebut, jika Raisa melaporkan dengan bukti yang ada maka anaknya bisa menjadi tersangka.

Ketika dirasa masalah yang ada sudah beres, pada saat ketika polisi hendak pergi Raisa segera menahannya.

“Ada apalagi nak ?”

“Untuk masalahmu, sebaiknya kamu membiacarakan secara kekeluargaan dan meminta temanmu untuk meminta maaf karena saya lihat kamu tak terluka disini”, ucap sang polisi tenang.

“Jika untuk masalah kemarin, saya sudah memaafkan Caterine. Tapi ini masalah serius lainnya", ucap Raisa tajam.

Caterine binggung melihat tingkah Raisa dan merasa ketidak nyamanan dalam hatinya dan tampaknya kali ini gadis yang sering dia bully itu tak akan melepaskannya dengan mudah.

Melihat semua orang menatapnya binggung, Raisa segera maju kedepan dan meminta bantuan guru untuk menemukan gambar sesuai dengan tanggal dan jam yang dia berikan.

Meski didekat kolam tak ada kamera pengawas tapi Raisa melihat jika tak jauh dari kolam ada kamera pengawas di dekat gudang tempat guru menyimpan kendaraan bermotor disana yang bisa menangkap jelas gambar yang ada dikolam.

Mendengar apa yang diminta oleh Raisa tubuh Caterine kembali bergetar dengan hebat dan kepanikan kembali melandanya.

“Ada kejadian apa didekat kolam ?”, tanya bu Lina penasaran.

“Pada hari itu Caterine dengan sengaja mendorong Raisa hingga tercebur kedalam kolam dan sempat mengalami kondisi kritis. Untung ada kakak tingkat yang tak sengaja lewat dan cepat menolongnya, jika tidak mungkin nyawa Raisa sudah melayang sekarang”, ucap Lili sedih.

Bu Lina dan semua orang yang mendengar penjelasan Lili merasa sangat terkejut karena mereka mendengar berita jika Raisa jatuh kekolam karena terpeleset tanpa ada yang tahu jika ada yang sengaja mencelakainya.

“Ka-mu, kamu berbicara omong kosong  !!!”, teriak  Caterine panik.

Baru saja dia menderita dan malu setelah semua orang melihat kamera pengawas mengenai kejadian kemarin sore.

Jika semua orang kembali melihat apa yang terjadi beberapa waktu yang lalu maka Caterine merasa jika tidak bisa lagi untuk berkelit karena semua fakta akan terungkap dengan jelas.

“ Kita akan tahu apakah yang diucapkan Lili benar atau tidak dari tangkapan kamera pengawas hari itu”, ucap Raisa dengan penuh penekanan.

Dalam layar monitor dapat semua orang lihat dengan jelas jika Raisa berjalan sendirian ditepi kolam.

Tiba–tiba Caterine datang dengan senyum mengejek dan beberapa kali terlihat menekan dahi Raisa dengan telunjuknya dengan tatapan menghina.

Meski tak bisa mendengar apa yang Caterine ucapkan kepada Raisa, tapi melihat mimik wajah keduanya bisa semua orang simpulkan jika apa yang diucapkan oleh Caterine bukanlah hal yang baik.

Raisa terlihat menunduk ketakutan sambil dipukul kepalanya beberapa kali oleh Caterine dengan keras sebelum gadis itu mengangkat kedua tangannya di kedua bahu Raisa dan mendorongnya dengan keras hingga tercebur kedalam kolam.

Bukan hanya perbuatan keji Caterine yang membuat semua orang terbelalak, tapi sikap Caterine yang bukannya berlari meminta pertolongan malah tertawa terbahak–bahak ditepi kolam membuat semua orang menjadi geram.

Setelah menyaksikan apa yang ada dilayar, ekspresi semua orang menjadi sangat serius karena tak menyangka jika dibalik jiwa gadis berusia empat belas tahun tersimpan sikap keji dan kecenderungan untuk menghabisi temannya tanpa ada sedikitpun rasa bersalah diwajahnya.

Terpopuler

Comments

Ezar Faruq

Ezar Faruq

kayaknya si caterine punya penyakit kejiwaan deh

2023-12-25

0

lihat semua
Episodes
1 AKHIR YANG TRAGIS DAN AWAL YANG BARU
2 KEMBALI KESEKOLAH
3 BERSELISIH
4 KEUNTUNGAN AWAL
5 BERKELAHI
6 PEMIKIRAN MENDALAM
7 BALAPAN LIAR
8 KEMARAHAN NYONYA WU
9 MEMINTA KEADILAN
10 KANTOR POLISI
11 NEGOISASI
12 AWAL YANG BAIK
13 KECURIGAAN
14 FOKUS
15 PERTEMUAN TAK TERDUGA
16 UJIAN
17 PERDEBATAN PART 1
18 PERDEBATAN PART 2
19 PERSETERUAN
20 MEMANAS
21 PERINGAATAN
22 KERJASAMA
23 TERJEBAK
24 SALAH MENILAI
25 MENGALAHKAN JESSEN
26 TANGKAPAN BAGUS
27 AMBISI
28 PERDEBATAN KECIL
29 SALAH MEMILIH LAWAN
30 KABAR BAHAGIA
31 MEMBUJUK
32 SYOK
33 TABRAK LARI
34 GERAM
35 KENYATAAN PAHIT
36 MENJADI BURONAN
37 RASA YANG ADA
38 AKHIR HIDUP LAURA
39 WASPADA
40 PENGKHIANAT
41 PENUH KETEGANGAN
42 TAK TERDUGA
43 BADMOOD
44 TERKENA IMBAS
45 PANIK
46 PENUH PERHITUNGAN
47 PERTEMUAN TAK TERDUGA
48 KEJUTAN
49 MENOLONG SESEORANG
50 RESAH
51 PERTEMPURAN MALAM
52 KARTU AS
53 TARGET SASARAN
54 BERKEJARAN DENGAN WAKTU
55 MENGATUR STRATEGI
56 MEMULAI RENCANA
57 LICIK
58 HEBOH
59 PANIK
60 IDE BRILIAN
61 KECOLONGAN
62 DATANG KEPERUSAHAAN
63 RAPAT DIREKSI
64 GALAU
65 BOOMERANG
66 KEKACAUAN
67 RAHASIA WU XIAO
68 CURAHAN HATI
69 MENGUMPULKAN BUKTI
70 AKHIR HIDUP LARICK
71 LICIK
72 FRUSTASI
73 KABAR MENGEJUTKAN
74 BERUBAH DRASTIS
75 BUKA MULUT
76 PENJELASAN
77 ALYSA ?
78 BUKTI BARU
79 MENABUR PERSELISIHAN
80 CEKCOK
81 SALING MENGIGIT
82 KESEDIHAN CATERINE
83 PENGAKUAN ALYA
84 MENGHUKUM PELAKU
85 PENYIKSAAN KEJI
86 AKHIR YANG TRAGIS
87 KECOA PENGANGGU
88 KABAR MENGEJUTKAN
89 MENYINGKIRKAN TANPA MENYENTUH
90 BERUSAHA MENERIMA SEMUANYA
Episodes

Updated 90 Episodes

1
AKHIR YANG TRAGIS DAN AWAL YANG BARU
2
KEMBALI KESEKOLAH
3
BERSELISIH
4
KEUNTUNGAN AWAL
5
BERKELAHI
6
PEMIKIRAN MENDALAM
7
BALAPAN LIAR
8
KEMARAHAN NYONYA WU
9
MEMINTA KEADILAN
10
KANTOR POLISI
11
NEGOISASI
12
AWAL YANG BAIK
13
KECURIGAAN
14
FOKUS
15
PERTEMUAN TAK TERDUGA
16
UJIAN
17
PERDEBATAN PART 1
18
PERDEBATAN PART 2
19
PERSETERUAN
20
MEMANAS
21
PERINGAATAN
22
KERJASAMA
23
TERJEBAK
24
SALAH MENILAI
25
MENGALAHKAN JESSEN
26
TANGKAPAN BAGUS
27
AMBISI
28
PERDEBATAN KECIL
29
SALAH MEMILIH LAWAN
30
KABAR BAHAGIA
31
MEMBUJUK
32
SYOK
33
TABRAK LARI
34
GERAM
35
KENYATAAN PAHIT
36
MENJADI BURONAN
37
RASA YANG ADA
38
AKHIR HIDUP LAURA
39
WASPADA
40
PENGKHIANAT
41
PENUH KETEGANGAN
42
TAK TERDUGA
43
BADMOOD
44
TERKENA IMBAS
45
PANIK
46
PENUH PERHITUNGAN
47
PERTEMUAN TAK TERDUGA
48
KEJUTAN
49
MENOLONG SESEORANG
50
RESAH
51
PERTEMPURAN MALAM
52
KARTU AS
53
TARGET SASARAN
54
BERKEJARAN DENGAN WAKTU
55
MENGATUR STRATEGI
56
MEMULAI RENCANA
57
LICIK
58
HEBOH
59
PANIK
60
IDE BRILIAN
61
KECOLONGAN
62
DATANG KEPERUSAHAAN
63
RAPAT DIREKSI
64
GALAU
65
BOOMERANG
66
KEKACAUAN
67
RAHASIA WU XIAO
68
CURAHAN HATI
69
MENGUMPULKAN BUKTI
70
AKHIR HIDUP LARICK
71
LICIK
72
FRUSTASI
73
KABAR MENGEJUTKAN
74
BERUBAH DRASTIS
75
BUKA MULUT
76
PENJELASAN
77
ALYSA ?
78
BUKTI BARU
79
MENABUR PERSELISIHAN
80
CEKCOK
81
SALING MENGIGIT
82
KESEDIHAN CATERINE
83
PENGAKUAN ALYA
84
MENGHUKUM PELAKU
85
PENYIKSAAN KEJI
86
AKHIR YANG TRAGIS
87
KECOA PENGANGGU
88
KABAR MENGEJUTKAN
89
MENYINGKIRKAN TANPA MENYENTUH
90
BERUSAHA MENERIMA SEMUANYA

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!