Ketika sampai dirumah, Raisa melihat ibunya sedang berada didapur untuk memasak makan malam bagi mereka hatinya tiba-tiba hatinya menjadi sangat sedih.
Pemandangan tersebut tak akan bisa dia temui lagi empat tahun kedepan karena penyakit mematikan yang diderita sang ibu terlambat untuk diketahui sehingga dokter tak bisa berbuat apapun untuk menyelamatkannya.
"Kali ini aku akan berusaha untuk mencegah kematian itu. Meski tak bisa dihindari setidaknya aku bisa memperpanjang waktu yang dimiliki oleh ibu untuk hidup dengan menghindari penyebab utama ibu terkena penyakit mematikan itu", batin Raisa bermonolog.
Melihat anaknya datang, Reliana segera memberikan potongan apel dan pir yang tadi sudah dia kupas sebagai makanan pembuka sebelum makan malam yang dia masak siap disantap.
“Cepat ganti baju dan bersihkan dirimu lalu segera makan buah yang ada dimeja untuk menganjal perutmu sebelum makan malam siap”, ucap Reliana yang sudah kembali melangkah masuk kedalam dapur.
Raisa segera masuk kedalam kamar, melemparkan tas sekolahnya keatas ranjang, mengganti seragam sekolahnya dengan kaos oblong dan celana pendek lalu menyambar handuk kecil di teras belakang sebelum melesat kedalam kamar mandi.
Setelah segar dan wangi diapun segera melangkahkan kakinya menuju meja makan dan langsung mengambil sepotong apel dan memasukkannya kedalam mulut.
Raisa melirik punggung tegak ibunya dari balik tembok pembatas antara dapur dan ruang makan yang hanya setinggi dada tersebut.
Dalam kehidupan sebelumnya, ibunya meninggal akibat penyakit kangker paru–paru dan kangker hati yang menggerogotinya akibat sering merokok dan meneguk minuman keras selama bekerja.
Biasanya ibunya akan mulai berdandan sekitar jam delapan malam dan baru berangkat kerja jam sembilan malam.
Jika bernasib baik, ibunya bisa pulang jam satu malam, tapi selama ini Raisa melihat jika ibunya baru pulang menjelang pagi sekitar jam tiga atau empat pagi berbarengan dengan suara ayam jantan berkokok.
Melihat jika penghasilan utama untuk menghidupi keluarga kecil ini adalah dari pekerjaan yang ada di club maka Raisa tak bisa dengan egois menyuruh ibunya berhenti.
Apalagi dia bersekolah disekolah internasional, meski mendapatkan beasiswa tapi untuk keperluan lain-lain seperti iuran kelas, buku penunjang dan pernak-pernik kebutuhan lainnya serta beberapa kegiatan yang memerlukan pembelajaran diluar area sekolahan ibunya masih tetap harus mengeluarkan dana yang tak sedikit agar Raisa tak ketinggalan mata pelajaran yang ada.
Meski begitu,ibunya tak pernah mengeluh dan senantiasa tersenyum bahagia di hadapannya meski dia harus berkorban siang dan malam demi bisa membesarkan kedua anaknya seorang diri.
“Jadi, mulai sekarang aku harus memikirkan bagaimana caranya mendapatkan uang dengan cepat”
“Bagaimana dengan menjadi hacker, dengan otak yang kumiliki kurasa aku mampu mendapatkan uang dengan mudah”, batin Raisa gembira.
Tapi memikirkan jika dia harus memiliki laptop serta kuota internet yang stabil membuatnya harus memikirkan ulang rencananya itu.
“Mungkin aku bisa menggunakan warnet, tapi itu akan sangat beresiko mengingat alamat IP warnet akan mudah terlacak oleh musuh”, batinnya lagi.
Raisa pun terus memikirkan cara lainnya untuk mendapatkan uang dengan mudah dan cepat agar permasalahan hidup keluarganya bisa segera teratasi.
Melihat kakaknya datang berbarengan dengan semangkok sup ayam panas dan sepiring perkedel daging serta tempe goreng serta tak lupa sambal tersaji diatas meja ketiganya pun segera menyantap menu yang tersaji diatas meja dengan lahap.
Ketiga nya makan sambil diselingi percakapan ringan mengenai aktivitas mereka hari ini yang kadang diselingi canda tawa ketika ada hal lucu yang mereka bicarakan.
Karena sibuk bekerja pagi dan malam maka Reliana menggunakan waktu makan malam seperti ini untuk bisa bercengkerama hangat dengan kedua anaknya, layaknya sebuah keluarga pada umumnya.
Setelah selesai makan, ibu dan kakaknya segera bersiap untuk berangkat kerja sementara Raisa masuk kedalam kamarnya untuk belajar.
“Raisa, jangan lupa cek semua pintu sebelum kamu pergi tidur nanti”, ucap Reliana mengingatkan.
“Baik bu”, jawab Raisa patuh.
Setelah mengecup kedua pipi putri bungsunya, Reliana pun segera pergi bersama Raymond ke club untuk bekerja.
Raisa yang telah mengerjakan PR nya mendengar suara deru motor di jalan raya sehingga diapun mulai mengingat sesuatu hal yang mungkin bisa dijadikan pijakan awal baginya untuk mendapatkan uang.
“Itu seperti suara motor milik kak Draco”, gumannya bersemangat.
Raisa yang ingat jika Draco sahabat kakaknya tersebut akan melakukan balapan liar setiap malam rabu seperti ini segera bergegas lari kejalan raya untuk menemuinya.
“Kak Draco !!!”, teriak Raisa kencang.
Draco mengkerutkan keningnya cukup dalam melihat adik sahabatnya itu berlari mendekat kearahnya sambil meneriaki namanya.
“Ada apa Raisa ?”
“Kenapa kamu masih belum tidur ?”, tanya Draco dengan tatapan curiga.
“Apa kak Draco akan balapan lagi malam ini ?”, tanya Raisa antusias.
“ Ya”, jawab Draco dengan tatapan penuh selidik.
“ Bisakah aku ikut kak ?”
“Aku ingin melihat kakak balapan”, ucap Raisa bersemangat.
Draco tak menjawab namun menatap Raisa dengan curiga karena tak biasanya gadis kecil itu menghampirinya malam–malam begini dan meminta kepadanya untuk ikut melihat balapan.
“Tidak. Raymond pasti akan membunuhku jika dia tahu aku mengajakmu ke arena balapan", tolak Draco langsung.
Melihat jika Draco tak ingin membawanya pergi, Raisa pun mulai memutar otaknya untuk memikirkan cara agar sahabat kakaknya itu mau membawanya pergi malam ini.
Raisa pun mulai mengatakan tujuan asli dia ingin pergi bersama Draco malam ini dan sangat berharap lelaki itu mau mengerti dan berubah pikiran dengan menggunakan jurus andalah puppy eyes miliknya.
Melihat wajah mengemaskan Raisa hati Draco sedikit luluh sehingga diapun memikirkan ulang permintaan gadis itu.
Meski dia merasa jika niat Raisa untuk mencari uang sendiri demi memenuhi kebutuhan sekolahnya adalah hal yang baik, tapi mengingat jika gadis yang dihadapannya itu masih kecil dan belum cukup umur Draco pun kembali menolaknya.
“Begini saja, kak Draco aku bonceng sampai ke arena untuk melihat apa aku masuk kedalam kualifikasi atau tidak”, ucap Raisa bernegoisasi.
Melihat kekeras kepalaan Raisa, Draco pun pada akhirnya menyerah dan mengangguk setuju dan menyuruh Raisa untuk berganti pakaian yang lebih tertutup.
Raisa pun segera berlari cepat menuju rumahnya untuk berganti pakaian dan mengambil jaket kulit milik sang kakak yang malam ini dia pinjam.
Draco sedikit terpana melihat penampilan Raisa malam ini yang terlihat lebih dewasa daripada usia sebenarnya.
Padahal Raisa hanya memoleskan lipstik merah dan eyeliner dimatanya milik sang ibu dengan rambut diikat ekor kuda, sepatu boot panjang juga milik sang ibu serta jaket kulit hitam milik sang kakak membuat dia sudah seperti wanita muda pada umumnya.
“Ayo kak, cepat berangkat agar tak ketinggalan pertandingan”, ucap Raisa yang langsung menyambar kunci motor Draco dengan cepat.
Draco seperti terhipnotis dan langsung duduk dibelakang, membiarkan Raisa memegang kendali untuk mengemudi malam ini.
Sesuai harapan, Raisa yang pada awalnya penasaran dan hanya ingin mencoba apakah dia memiliki kekuatan untuk menjadi pembalap setelah dia bisa menghajar Caterine dan teman–temannya dengan mudah kini apa yang ada didalam bekanya itu terjawab sudah.
Tampaknya kini dia telah menjadi gadis super yang memiliki kekuatan dasyat diberbagai sisi setelah kalung berliontin biru menyatu di tubuhnya.
Sambil tersenyum lebar Raisa mengingat akan sosok superman yang menjadi kuat setelah mendapatkan pecahan batu dari planet krypton ataupun spiderman yang juga bisa berubah menjadi pahlawan setelah digigit oleh laba–laba.
“Apakah aku juga sama menjadi kuat dan membasmi kejahatan seperti superman dan spiderman yang pernah aku tonton ditelevisi. Alangkah bagusnya jika itu memang benar terjadi”, batinnya bahagia.
Saat ini dia hanya ingin menjadi pahlawan bagi keluarga kecilnya dan memperjuangkan apa yang menjadi haknya dulu sebelum membantu orang lain.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 90 Episodes
Comments
Neneng Zakiyah
waaahhh cerita nya tambah ok niihh thor...jd heker jg..bs balapan..punya kekuatsn dr kalung...jd wanita super
2024-12-01
0
Ririn Santi
angan angan mu boleh jg Raisa
2024-05-28
0
Ezar Faruq
betul juga ya raisa kayak pahlawan super yang ada difilm karna mendapatkan kekuatan yang ajaib.
2023-12-25
0