Malam semakin larut dan udara dingin yang berhembus tak menyurutkan para pemuda untuk berkumpul disebuah lapangan untuk menyaksikan pertandingan malam ini.
Bukan hanya para lelaki yang mendominasi area balap liar tersebut, tak jarang Raisa juga melihat ada sekelompok wanita berpakaian berpakaian sexy dan terbuka berada diantara kerumunan.
Para wanita tersebut tampak berteriak histeris ketika para pembalap yang akan bertanding mulai memasuki area.
Sirkuit balap liar yang Raisa datangi bersama Draco cukup terkenal di ibukota dimana setiap acara taruhan yang mereka berikan tidaklah main–main.
Dan itulah yang membuat Raisa sekuat tenaga membujuk Draco untuk membawanya kemari karena jika dia bisa memenangkan balapan maka uang yang dihasilkan bisa dia gunakan sebagai modal.
“Hey Draco”
“Apa malam ini kamu akan turun ?”, tanya seorang lelaki bertubuh gempal bertato dengan kepala plontos menyapa mereka dengan antusias.
“Tidak, tapi adikku yang akan turun”, ucap Draco sambil mengerling kearah Raisa.
“wah sayang sekali, padahal malam ini cukup spesial”, ucap pria berbadan kekar tersebut sambil menggelengkan kepalanya beberapa kali.
Jika saja tak habis jatuh mungkin malam ini Draco akan ikut bertanding mengingat jika Akbar yang menjadi musuh bebuyutannya malam ini akan turun.
Tapi karena cidera kakinya belum sembuh maka diapun tak ingin mengambil resiko dan hanya akan melihat serta bercengkerama dengan teman–temannya saja disini arena malam ini dan membiarkan Raisa yang mengambil alih tempatnya.
“Memang, berapa hadiah yang ditawarkan malam ini ?”, celetuk Raisa tiba–tiba.
“Uang tunainya sih hanya tiga ratus juta, tapi masih ada dua motor sport dari Fandi dan Akmal malam ini akan menjadi pemilik pemenang jika mereka berhasil mengalahkan Akbar yang malam ini akan turun”, ucapnya menjelaskan.
Mendengar tiga nama lelaki yang disebutkan oleh Bart, lelaki berbadan gempal yang sedari tadi berbicara dengan Draco membuat Raisa menyeringai tajam.
"Malam ini aku akan membalas perbuatan lelaki itu kepada kakakku dimasa lalu", batin Raisa penuh dendam.
Dimasa lalu, akibat tindakan bodohnya yang mengejar cinta Bagas, Raisa dijebak oleh Caterine sehingga dia berakhir ditangan seorang mafia.
Untuk menebusnya, Raymond terpaksa melakukan balapan liar bersama Draco agar bisa mendapatkan uang banyak secepatnya.
Tapi sayangnya nasib buruk menimpa kakaknya setelah Akbar dengan sengaja membuatnya celaka hingga Raymond nyaris kehilangan nyawa.
Dan sekarang, lelaki yang telah mencelakai kakaknya dimasa lalu ada dihadapannya membuat tekad Raisa untuk membalas dendam muncul.
Selain bisa membalas dendam, hadiah yang akan didapatkannya malam ini juga bernilai fantastis.
Setidaknya motor yang Fandi dan Akmal berikan malam ini merupakan motor sport terbaru dengan harga mencapai harga hampir dua milliar.
Jumlah yang cukup besar sebagai modal awal yang diperlukannya sebelum dia mengumpulkan uang lebih banyak lagi dimasa depan.
Setelah memberikan uang pendaftaran yang dia dapatkan dari tabungannya, Raisa segera bersiap bersama para pembalap lainnya yang malam ini ikut bertanding.
Para penonton antusias meneriaki nama jagoan mereka, terutama Akbar yang mendapat teriakan paling banyak malam ini.
Brummm Brummm Brummm
Suara mesin motor terdengar riuh dilapangan sebelum kelima belas pembalap melesat ketengah area pertandingan.
Ini adalah balapan liar dimana banyak jebakan dan kecurangan terjadi, bahkan nyawa mereka menjadi taruhannya jika tak waspada.
Di medan inilah Raymond dulu hampir meregang nyawanya ketika dijebak oleh musuh–musuhnya tanpa bisa Raisa halangi.
Kali ini dia memiliki kekuatan jadi Raisa datang untuk membalaskan dendam sang kakak dimasa lalu agar kejadian buruk tak lagi menimpanya.
Di arena balapan, Raisa terus melaju dengan kencang dan berhasil menyalip satu persatu pembalap yang ada di depannya .
Sebagai pendatang baru, performa Raisa cukup bagus dan sudah berada diposisi ketiga setelah menyalip dua pembalap di depannya dengan gesit.
Senyum misterius muncul dibalik helm full face yang dikenakannya saat ini. Kedua matanya tajam menatap pengendara motor berwarna silver yang ada diurutan pertama.
“Aku akan membuatmu membayar mahal beserta bunganya sekaligus atas semua perbuatanmu terhadap kakakku dimasa lalu”, batin Raisa penuh kebencian.
Raisa segera melaju dengan cepat untuk bisa mendekati motor silver yang hanya selisih satu motor didepannya.
Tapi sayangnya gerakannya seakan sengaja dihalangi oleh pengendara motor hijau yang berada diurutan kedua, seolah kedua pengendara motor tersebut sudah bekerja sama untuk mempersulitnya.
Raisa tersenyum sinis menyadari konspirasi dari kedua pengendara motor yang ada dihadapanya tersebut.
Mata Raisa langsung menajam saat dia melihat tikungan tajam tak jauh didepannya membuat emosinya langsung naik seketika.
“Baiklah, bukankah kalian rekan yang baik jadi aku akan langsung mengabulkannya”, batin Raisa mengeluarkan smirk devilnya.
Raisa menyeringai dingin dan langsung melesat cepat menyalip motor hijau didepannya dan tentu saja tindakannya itu membuat sang pengendara motor hijau segera mengejarnya karena tak ingin kehilangan posisi dan bonus yang telah menantinya jika malam ini bisa membuat Akbar menjadi juara.
Ketika tepat berada diujung tikungan tiba-tiba Raisa menginjak rem hingga ujung belakang motor yang dikendarainya berputar diudara beberapa detik sebelum mendarat sempurna ditanah sementara sang pengendara motor hijau yang tak bisa menyeimbangkan gerakannya jatuh dan motornya langsung meledak.
Raisa yang melihat hal tersebut tersenyum penuh kemenangan dan kembali melajukan motornya dengan cepat.
“Aku tak ingin membunuhmu, tapi jika kamu mati karena kecelakaan malam ini maka itu adalah karmamu karena telah menghalangi langkahku malam ini”, batin Raisa sinis.
Kini hanya tinggal Raisa dan Akbar yang berada urutan teratas di arena pertandingan sementara sepuluh pembalap yang lainnya telah tumbang dengan motor meledak ataupun jatuh dan mengalami cidera sehingga tak bisa melanjutkan pertandingan.
Sementara tiga pembalap lainnya yang tersisa masih tertinggal jauh dibelakang Akbar dan Raisa sehingga hanya sisa lima pembalap di arena pertandingan.
Akbar dan Raisa tampak bersaing dengan ketat di lapangan, bahkan Akbar beberapa kali menendang motor sport yang dikendarai oleh Raisa untuk menjatuhkannya.
Namun tindakannya itu sama sekali tak mempengaruhi performa Raisa yang malam ini tampil dengan prima,semua perbuatan yang Akbar lakukan sama sekali tak membuat Raisa goyah dan gerakannya masih stabil tak terpengaruh apapun padahal ini adalah kali pertamanya dia melakukan balapan liar seperti ini.
“Brengsek !!!”
“Reputasiku bisa hancur jika aku kalah dalam balapan malam ini”
“Aku harus menyingkirkannya bagaimanapun caranya”, batin Akbar penuh amarah.
Akbar kembali menendang motor sport yang dikendarai Raisa berulang kali namun tak membuat gadis itu hilang keseimbangan sehingga Akbar pun mulai geram dan mengganti strateginya.
Diapun segera memepet motor Raisa hingga memaksanya berjalan ke tepi arena pertandingan dan tentu saja tindakan Akbar tersebut tak didiamkan begitu saja oleh Raisa yang langsung menabrakkan motornya ke Akbar hingga membuat motor yang dikendarai oleh lelaki itu menjadi oleng karena hilang keseimbangan.
Raisa tak menyadari jika sepanjang pertandingan pergerakannya terus dipantau oleh Fandi dan Akmal yang berdiri di tribun penonton dengan tatapan tajam.
Tak ingin memberi celah, Raisa sengaja memancing kemarahan Akbar yang tak berhenti memepet motornya sambil terus menendang.
Begitu melihat ada tikungan tajam didepannya, Raisa segera menendang balik Akbar hingga membuatnya hilang keseimbangan dan langsung terjatuh dengan keras.
CITTT
BRUAKKK
Akbar yang jatuh tepat ditikungan sebelum garis finis merasa sangat kesal sehingga dia membanting helm yang dipakainya ketanah setelah berhasil bangun.
Untung saja dia tak mengalami cidera meski motornya telah rusak parah akibat menabrak pembatas area dengan keras.
Sorak-sorai menyambut keberhasilan Raisa malam ini, bahkan Draco sudah berlari mendatangi Raisa dan langsung mengangkat tubuh adik sahabatnya itu tinggi-tinggi, melupakan sejenak jika kakinya sedang cidera saat ini dengan perasaan bangga.
Melihat jika yang telah mengalahkannya hanyalah seorang gadis belia membuat emosi Akbar semakin tersulut.
Dengan wajah penuh amarah diapun berjalan dengan cepat menuju tempat dimana banyak orang memberi selamat atas kemenangan Raisa malam ini.
“Dasar j****g sialan !!! L”, umpat Akbar penuh emosi.
Begitu Akbar mengangkat satu tangannya ingin menampar wajah cantik Raisa tiba–tiba pergerakannya diblokir gadis tersebut.
HAPPP
KRATAKKK
“Arghhh !!!”, teriak Akbar lantang.
Bunyi tulang remuk berbarengan dengan teriakan Akbar membuat banyak orang menatap sinis pembalap nasional tersebut.
Selain sering melakukan balap liar, Akbar merupakan atlit balap motor nasional yang telah memenangkan banyak penghargaan.
Bahkan prestasinya terakhir kali dia berhasil memenangkan sirkuit Asia sehingga peluangnya untuk go internasional cukup tinggi.
Kepalang malu, Akbar yang tak terima dengan perbuatan Raisa segera mengangkat kakinya hendak menendang perut gadis itu namun lagi-lagi usahanya gagal.
KREKKK
KREKKK
Raisa menangkap kakai Akbar dan memelintirnya hingga bunyi patahan tulang kakinya membuat ngilu semua orang.
Dengan telapak tangan kanan remuk dan kaki kiri retak tampaknya Akbar akan sulit untuk bisa kembali ke arena balapan dengan cepat.
Melihat sang pembalap tergeletak diatas tanah, kru yang dibawanya segera menggotongnya masuk kedalam mobil untuk segera dilarikan kerumah sakit.
Siapapun tak bisa disalahkan karena disini jelas–jelas Akbar yang salah karena menyerang duluan Raisa.
Senyum puas terlihat jelas diwajah Raisa melihat kemalangan Akbar dan tentu saja semua ekpresi dan tindakan Raisa malam ini tak luput dari pengawasan Fandi dan Akbar yang sudah mengamatinya sejak tadi.
“Cari tahu semua hal tentang gadis itu”, perintah Fandi tegas dan diangguki oleh lelaki yang ada disampingnya dengan patuh.
Karena hari semakin larut, setelah menerima hadiahnya Raisa dan Draco pulang dengan wajah gembira.
Raisa membagi dua hadiah yang dia dapatkan malam ini dengan Draco karena sahabat kakaknya itu telah meminjamkannya motor dan membawanya ke arena pertandingan sehingga dia bisa mengikuti balapan dengan mudah.
“Modal sudah kudapatkan, kini aku akan menjalankan rencana selanjutnya”, batin Raisa puas karena satu dendamnya telah berhasil dia lakukan dengan baik.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 90 Episodes
Comments
Mella Dewiswita Diningrat
cuma nggk masuk d akal masih anak2 sdh bisa mengalahkan org dewasa, seharusnya thor sejatinya raisa sdh anak kuliahan biar ceritanya lebih seru, masa motor jatuh lagsung kebakar kan lbih nggk masuk akal hihi
😁😁😁
2024-12-01
1
mB€|6€D€§
ntar... bikin kopi dulu...
kyknya enak nih ceritanya.. 😊
2024-12-01
1
safira
wahhh keren👍👍👍
2024-09-20
0