PERDEBATAN PART 2

“Bagaimana dia bisa ada disini ?”

“Anak itu bisa menggagalkan semua rencanaku”

“Tidak !!!"

''Tidak, aku tak ingin gagal dan kembali dengan tangan kosong”, batin Fani sambil mengeram marah.

Fani yang sejak awal melakukan permainan kasar segera melunak begitu Raymond, cucu lelakinya datang.

Dia sama sekali tak menyangka jika Raymond akan pulang karena dia sudah menyelidiki sebelumnya jika waktu kedatangannya ke rumah Reliana cucunya itu sudah berada di club sehingga dia berani datang.

Tumbuh besar ditempat kumuh dengan lingkungan yang sangat keras membuat Raymond tumbuh sebagai pemuda yang kasar dan pemberani.

Bahkan lelaki itu tak takut mati jika dia merasa benar. Maka dari itulah dia berhasil menjadi pengawal disalah satu club malam  terbesar di ibukota.

Raymond yang awalnya pulang hanya ingin menjemput sang ibu karena bos ada diclub agar Reliana bisa memberi surat pengunduran dirinya secara langsung sehingga ibunya bisa fokus pada rumah makan cabang baru yang akan mereka buka sangat terkejut mendengar keributan di dalam rumah

Tapi begitu tiba didepan rumah, melihat suasana rumah memanas apalagi dia mendengar jika nenek dan pamannya sedang memojokkan sang ibu membuatnya bergegas masuk yang bertepatan keluarnya Raisa dari dalam kamar yang semakin menambah panas suasana.

Melihat tatapan tajam cucu lelakinya, Fani pun mulai berdrama sambil menitikkan air mata buaya miliknya berharap cucunya akan luluh.

“Nenek tak perlu bersandiwara lagi didepan kami karena itu tak akan membuat hati kami luluh setelah semua hal buruk yang nenek dan paman lakukan dimasa lalu”, ucap Raisa kasar.

Raisa pun mulai mengatakan semua hal yang selama ini menganjal hatinya, baik dimasa ini atau dalam kehidupannya terdahulu yang tak bisa dia ungkapkan secara gamblang seperti ini.

Gadis itu segera membuka kembali mengenai bagaimana perlakuan neneknya itu terhadap mereka ketika masih menumpang dirumah utama dulu.

Bahkan neneknya itu dengan tak berperasaan langsung mengusir dia beserta ibu dan kakaknya begitu ayah mereka meninggal.

Belum juga makan sang ayah kering, sang nenek sudah menyuruh mereka hidup dijalanan tanpa dibekali satu sen pun seperti mereka membuang sampah tak berharga.

Untung saja waktu itu mereka bertemu dengan orang baik yang menolong memberikan mereka tempat tinggal dan pekerjaan untuk ibunya sehingga dia dan kakaknya bisa bertahan hidup.

Raymond yang mendengar cerita adiknya mengepalkan kedua tangannya kuat–kuat karena mengingat peristiwa paling terburuk dalam hidup mereka waktu itu.

Fani dan Doni hanya bisa terdiam karena apa yang Raisa ucapkan adalah fakta sehingga merekapun tak bisa mengingkarinya.

Rasa bersalah kalah oleh keserakahan yang hadir waktu Fani mengingat pembicaraan teman–temannya jika kawasan tempat tinggal Reliana akan digusur untuk dijadikan mall sehingga mereka nantinya akan mendapatkan kompensasi yang besar membuat keberaniannya kembali timbul.

“Reliana, ayahmu sudah meninggal ketika adikmu masih kecil sehingga dia tak sempat mendapatkan kasih sayang seperti kalian”

“Akibat sakit -sakitan adikmu sering tidak masuk sekolah membuatnya ketinggalan banyak pelajaran yang mengakibatkannya tinggal kelas”

“Jangankan lawan jenis, teman sebaya saja adikmu tak punya jadi begitu ada wanita yang mau jadi istri Doni tentu saja ibu sangat bahagia”

“Tak bisakah kamu untuk membantunya ?”

“Jika tak memiliki uang setidaknya ijinkan adikmu dan istrinya menempati rumah ini setelah menikah”, ucap Fani sambil menitikkan air mata.

Melihat neneknya kekeh ingin menempati rumah mereka, Raisa yang sudah mengerti jika nenek dan pamannya pasti telah mendengar masalah penggusuran dan nilai ganti rugi yang akan didapatkannya membuat amarah dalam darahnya kembali berkobar.

“Tidak. Aku tak akan membiarkan kejadian buruk tersebut terjadi lagi dalam kehidupanku kali ini karena akibat meninggalkan rumah ini ibu dan kakak pada akhirnya meninggal dunia”, batin Raisa penuh dendam.

Raisa pun segera angkat bicara sebelum ibunya benar–benar memberikan rumah yang mereka tinggali meski terpaksa.

“Kenapa paman tidak tinggal dirumah yang paman miliki didesa, bukankah rumah tersebut hingga sekarang masih kosong”

“Aku sangat yakin jika istri paman akan lebih senang hidup disana selain bukan berada dilokasi kumuh rumah tersebut juga tiga kali lebih besar daripada rumah ini”, ucap Raisa memberi saran.

“TIDAK !!!”, teriak Fani spontan.

“Kenapa tidak, bukankah paman selama ini tak pernah menganggap rumah tersebut ada jadi tidak ada salahnya dipergunakan daripada roboh sia–sia”

“Selain lebih besar dan berada dilingkungan yang nyaman, bukankah keluarga istri paman akan lebih menghargai paman jika menempatkan anak mereka disana daripada memaksa untuk tinggal dirumah kita yang berada dilokasi kumuh seperti ini”, ucap Raymond menambahkan.

Fani terlihat gelisah melihat anak bungsunya seperti tertarik dengan apa yang kedua keponakannya ucapkan.

Meski kakak lelakinya tak bisa membantu tapi dia memiliki banyak rumah kosong yang tak dihuni yang salah satunya berada didesa tempat tinggalnya.

Mengingat letak rumah yang sangat strategis dan sangat besar membuat Doni diam–diam mengangguk setuju dan menatap ibunya untuk mendapatkan persetujuan.

“Tidak, itu rumah kakakmu Doni dan ibu tak berani untuk mengambilnya”, ucap Fani menolak tegas.

“Kenapa ibu tak berani. Bukankah kak Adit selama ini tak pernah menganggap rumah itu ada. Lagipula dia masih memiliki banyak rumah untuk dihuni oleh istri beserta anaknya. Bahkan dia juga baru saja membeli dua unit apartemen mewah di ibukota, jadi aku rasa dia tak akan keberatan sedikit pun jika rumah kosong itu ditinggali Doni dan istrinya nanti”, ucap Reliana menjelaskan.

“ Benar bu. Disana lebih layak daripada harus tinggal disini. Nama baik keluarga kita juga pastinya akan lebih terjaga jika istriku ditempatkan dirumah yang besar seperti itu”, ucap Doni merajuk.

Fani terlihat tertekan sesaat karena dia sama sekali tak menyangka jika kedua cucunya akan menyinggung rumah kosong milik Adit didesa.

Rumah tersebut memang terbengkalai karena Adit sama sekali tak berencana untuk menempatinya sehingga kosong sejak selesai dibangun.

Hanya saja Fani masih memiliki keyakinan cukup besar untuk membawa anak kesayangannya itu pulang kedesa beserta keluarganya sehingga dekat dengannya.

Hal mustahil yang terjadi namun Fani terus saja membohongi diri sendiri dan meyakinkan dirinya jika anak sulungnya itu sangat menyayanginya dan bisa dia jadikan sandaran dimasa tua.

“Karena masalah adik sudah selesai, ibu dan Doni sebaiknya segera pulang sebelum semakin larut dan aku juga harus segera pergi untuk bekerja”, ucap Reliana bangkit dari tempat duduknya.

Tak perduli apakah ibunya akan tetap duduk dan menunggunya kembali bekerja atau pulang sekarang Reliana pun segera berias untuk pergi ke club malam ini sebelum terlambat.

Melihat jika nenek dan pamannya masih tampak enggan untuk beranjak maka Raisa pun kembali bersuara untuk mengusir mereka secara halus.

“Jika nenek dan paman akan menginap maka aku akan siapkan selimut dan tikar diruang tamu karena kamar milik ibu dan kakak masih bocor dan belum diperbaiki sehingga aku takut jika kalian menginap dan tinggal dikamar akan kehujanan ditengah malam”, ucap Raisa datar.

Melihat gadis itu bangkit dari tempat duduknya dan kembali dengan membawa tikar beserta selimut membuat Fani dan Doni pun buru–buru bangkit dari duduknya.

“Karena masalah sudah selesai maka kami akan pulang sekarang juga”, ucap Doni yang langsung membawa ibunya bangkit dari duduknya dan bergegas keluar.

Setidaknya tidur didalam bus akan lebih nyaman jika dibandingkan jika mereka tidur beralaskan tikar dirumah Reliana karena keduanya sangat tahu jika lantai rumah tersebut sangat lembab.

Melihat nenek dan pamannya pulang dengan tergesa–gesa Raymond pun segera menjitak kepala adiknya sabil berkata “Dasar nakal”

“Awww, sakit kak !!!”, teriak Raisa  mengadu sambil mengusap keningnya yang merah akibat jitakan Raymond.

Raisa yang tak terima pun segera mengejar kakaknya untuk membalas. Reliana yang sudah berpakaian rapi hanya bisa menggelengkan kepala perlahan melihat kelakuan kedua anaknya itu.

Meski begitu dia merasa bangga karena kedua anaknya sudah tumbuh dewasa dan  bisa melindunginya dengan baik seperti apa yang keduanya lakukan malam ini.

Terpopuler

Comments

Daniela Whu

Daniela Whu

duit 1m dri raisa di pake apa ya sm ibukx kok msih kerja

2024-03-09

0

Cahaya yani

Cahaya yani

bukn ny dah di ksih duit koq msih kerja

2023-12-20

0

lihat semua
Episodes
1 AKHIR YANG TRAGIS DAN AWAL YANG BARU
2 KEMBALI KESEKOLAH
3 BERSELISIH
4 KEUNTUNGAN AWAL
5 BERKELAHI
6 PEMIKIRAN MENDALAM
7 BALAPAN LIAR
8 KEMARAHAN NYONYA WU
9 MEMINTA KEADILAN
10 KANTOR POLISI
11 NEGOISASI
12 AWAL YANG BAIK
13 KECURIGAAN
14 FOKUS
15 PERTEMUAN TAK TERDUGA
16 UJIAN
17 PERDEBATAN PART 1
18 PERDEBATAN PART 2
19 PERSETERUAN
20 MEMANAS
21 PERINGAATAN
22 KERJASAMA
23 TERJEBAK
24 SALAH MENILAI
25 MENGALAHKAN JESSEN
26 TANGKAPAN BAGUS
27 AMBISI
28 PERDEBATAN KECIL
29 SALAH MEMILIH LAWAN
30 KABAR BAHAGIA
31 MEMBUJUK
32 SYOK
33 TABRAK LARI
34 GERAM
35 KENYATAAN PAHIT
36 MENJADI BURONAN
37 RASA YANG ADA
38 AKHIR HIDUP LAURA
39 WASPADA
40 PENGKHIANAT
41 PENUH KETEGANGAN
42 TAK TERDUGA
43 BADMOOD
44 TERKENA IMBAS
45 PANIK
46 PENUH PERHITUNGAN
47 PERTEMUAN TAK TERDUGA
48 KEJUTAN
49 MENOLONG SESEORANG
50 RESAH
51 PERTEMPURAN MALAM
52 KARTU AS
53 TARGET SASARAN
54 BERKEJARAN DENGAN WAKTU
55 MENGATUR STRATEGI
56 MEMULAI RENCANA
57 LICIK
58 HEBOH
59 PANIK
60 IDE BRILIAN
61 KECOLONGAN
62 DATANG KEPERUSAHAAN
63 RAPAT DIREKSI
64 GALAU
65 BOOMERANG
66 KEKACAUAN
67 RAHASIA WU XIAO
68 CURAHAN HATI
69 MENGUMPULKAN BUKTI
70 AKHIR HIDUP LARICK
71 LICIK
72 FRUSTASI
73 KABAR MENGEJUTKAN
74 BERUBAH DRASTIS
75 BUKA MULUT
76 PENJELASAN
77 ALYSA ?
78 BUKTI BARU
79 MENABUR PERSELISIHAN
80 CEKCOK
81 SALING MENGIGIT
82 KESEDIHAN CATERINE
83 PENGAKUAN ALYA
84 MENGHUKUM PELAKU
85 PENYIKSAAN KEJI
86 AKHIR YANG TRAGIS
87 KECOA PENGANGGU
88 KABAR MENGEJUTKAN
89 MENYINGKIRKAN TANPA MENYENTUH
90 BERUSAHA MENERIMA SEMUANYA
Episodes

Updated 90 Episodes

1
AKHIR YANG TRAGIS DAN AWAL YANG BARU
2
KEMBALI KESEKOLAH
3
BERSELISIH
4
KEUNTUNGAN AWAL
5
BERKELAHI
6
PEMIKIRAN MENDALAM
7
BALAPAN LIAR
8
KEMARAHAN NYONYA WU
9
MEMINTA KEADILAN
10
KANTOR POLISI
11
NEGOISASI
12
AWAL YANG BAIK
13
KECURIGAAN
14
FOKUS
15
PERTEMUAN TAK TERDUGA
16
UJIAN
17
PERDEBATAN PART 1
18
PERDEBATAN PART 2
19
PERSETERUAN
20
MEMANAS
21
PERINGAATAN
22
KERJASAMA
23
TERJEBAK
24
SALAH MENILAI
25
MENGALAHKAN JESSEN
26
TANGKAPAN BAGUS
27
AMBISI
28
PERDEBATAN KECIL
29
SALAH MEMILIH LAWAN
30
KABAR BAHAGIA
31
MEMBUJUK
32
SYOK
33
TABRAK LARI
34
GERAM
35
KENYATAAN PAHIT
36
MENJADI BURONAN
37
RASA YANG ADA
38
AKHIR HIDUP LAURA
39
WASPADA
40
PENGKHIANAT
41
PENUH KETEGANGAN
42
TAK TERDUGA
43
BADMOOD
44
TERKENA IMBAS
45
PANIK
46
PENUH PERHITUNGAN
47
PERTEMUAN TAK TERDUGA
48
KEJUTAN
49
MENOLONG SESEORANG
50
RESAH
51
PERTEMPURAN MALAM
52
KARTU AS
53
TARGET SASARAN
54
BERKEJARAN DENGAN WAKTU
55
MENGATUR STRATEGI
56
MEMULAI RENCANA
57
LICIK
58
HEBOH
59
PANIK
60
IDE BRILIAN
61
KECOLONGAN
62
DATANG KEPERUSAHAAN
63
RAPAT DIREKSI
64
GALAU
65
BOOMERANG
66
KEKACAUAN
67
RAHASIA WU XIAO
68
CURAHAN HATI
69
MENGUMPULKAN BUKTI
70
AKHIR HIDUP LARICK
71
LICIK
72
FRUSTASI
73
KABAR MENGEJUTKAN
74
BERUBAH DRASTIS
75
BUKA MULUT
76
PENJELASAN
77
ALYSA ?
78
BUKTI BARU
79
MENABUR PERSELISIHAN
80
CEKCOK
81
SALING MENGIGIT
82
KESEDIHAN CATERINE
83
PENGAKUAN ALYA
84
MENGHUKUM PELAKU
85
PENYIKSAAN KEJI
86
AKHIR YANG TRAGIS
87
KECOA PENGANGGU
88
KABAR MENGEJUTKAN
89
MENYINGKIRKAN TANPA MENYENTUH
90
BERUSAHA MENERIMA SEMUANYA

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!