UJIAN

Pada hari Senin, Raisa menyambut ujian pertama setelah kelahirannya kembali kedunia ini satu bulan yang lalu.

Semua siswa terlihat berdesak–desakan dipapan pengumuman untuk melihat dilokasi mana mereka berada untuk ujian kali ini.

SIS sebagai salah satu sekolah internasional terbaik di ibukota tentunya tak akan membuat ujian menjadi mudah.

Selain ruang dan bangku yang akan digunakan untuk siswa berbeda setiap ujian dilangsungkan, materi ujian pun antar siswa tidak sama sehingga sangat minim bagi siswa untuk saling mencontek jawaban karena akan langsung ketahuan jika berniat curang.

“Raisa !!!”, teriak Bagas lantang.

Raisa yang mendengar namanya dipanggil langsung menoleh ke belakang dengan wajah datar andalannya.

Meski suara teriakan Bagas tak begitu lantang terdengar karena riuhnya suara pagi ini namun banyak juga siswa yang diam–diam mengamatinya berjalan mendekati Raisa.

“Bagaimana kondisimu ?”

“Sudah siap ujian ?”, tanya Bagas sedikit khawatir.

Sudah menjadi rahasia umum jika dalam ujian akhir semester kali ini ada sepuluh siswa yang diajukan untuk langsung mengikuti ujian nasional jika mereka mendapatkan nilai sempurna di semua mata pelajaran sehingga bisa lulus bersama kakak kelas mereka.

Nama Raisa dan Lili masuk ke dalamnya sehingga Bagas yang sejak insiden gadis itu jatuh ke dalam kolam mulai menaruh perhatian merasa cemas akan hal itu.

Ucapan Bagas yang mengandung kekhawatiran nyatanya tak membuat ekspresi Raisa berubah dan menjawab pertanyaan pemuda itu dengan tenang  “ Kabarku baik. Siap tidak siap aku tetap harus siap”.

Ucapan Raisa membuat hati Bagas merasa tenang. Setidaknya gadis itu memiliki kepercayaan diri yang tinggi akan hasil akhir yang akan didapatkannya nanti.

“Baiklah. Berjuanglah untuk lulus bareng denganku”, ucap Bagas sambil melambaikan tangannya dan berlari ke koridor tempat dimana dia akan melaksanakan ujian hari ini.

Ucapan Bagas membuat banyak siswi merasa baper. Meski kata tersebut bukan ditujukan kepada mereka, tapi tetap saja mereka menganggap jika perlakuan Bagas sangatlah manis.

“Ih, so sweet”

“Mau juga dong punya pacar kaya Bagas”

“Sudah tampan, jago oleh raga, pinter, romantis lagi”

Teriak para siswi histeris membuat Raisa hanya bisa memutar bola matanya dengan malas dan mempercepat langkahnya meninggalkan lapangan menuju ke dalam kelas dimana tempat dia akan melaksanakan ujian berada.

Jika dalam kehidupan sebelumnya mungkin dia akan melakukan hal yang sama dengan para siswi tersebut  tapi tidak sekarang.

Dia harus fokus pada ujian yang akan dilaksanakan satu minggu ini. Lompat satu kelas dan langsung lulus tentunya bisa menghemat biaya yang akan dia keluarkan nantinya.

Selain bisa menghemat biaya, jika dia berhasil mendapatkan nilai sempurna di semua mata ujian maka bukan tidak mungkin peluang mendapatkan beasiswa di SMU favorit sangat terbuka lebar.

Begitu tiba diruang ujian, Raisa langsung duduk dibangkunya tanpa menoleh ke kanan dan ke kiri karena tak ingin kehilangan konsentrasinya.

Semua pasang mata menatapnya penuh kekaguman tapi tak sedikit juga yang merasa iri melihat Raisa duduk di antara para siswa dan siswi kelas tiga.

Bukan hanya Raisa anak kelas dua yang duduk di sana, tapi juga ada dua yang merupakan siswa yang sama dengannya menjadi kandidat untuk loncat kelas sehingga bisa lulus bersama kakak kelasnya tahun ini.

Begitu bel berbunyi, para guru yang mengawasi ujian langsung membuka amplop bersegel dan membagikannya ke semua murid.

Karena soal yang mereka pegang tidak sama, tak ada murid yang bertanya kepada temannya dan fokus pada kertas yang ada ditangan mereka masing-masing.

Raisa yang melihat soal ujian ditangannya tiba–tiba merasa takjub karena dikepalanya langsung keluar jawaban seolah ada yang mengetikan jawaban tersebut untuknya.

Tak ingin membuang waktu Raisa pun segera menyalin semua jawaban yang keluar di dalam kepalanya dengan cepat.

Ruang ujian sangat sunyi hanya suara gesekan bolpoint yang mencoret kertas saja yang terdengar disana.

Setelah menyelesaikan soal ujiannya dan mengeceknya sekali lagi untuk memastikan tidak ada soal yang tertinggal untuk dijawab, Raisa pun segera bangkit dari tempat duduknya dan menyerahkan lembar jawaban beserta soal ujian miliknya kepada pengawas.

Melihat Raisa sudah selesai hanya dalam waktu dua puluh menit membuat banyak siswa mulai merasa panik, terutama dua siswa yang ikut aselerasi bersama dengannya.

Karena waktu masih panjang, Raisa pun berjalan menuju perpustakaan untuk mengecek ponselnya.

Setidaknya disana dia bisa melakukan apapun dengan tenang karena selama ujian, perpustakaan adalah tempat terakhir yang akan para siswa kunjungi setelah penat semalaman dengan buku pelajaran.

Setelah menemukan tempat yang pas untuk berselancar didunia maya dengan tenang diapun membuka situs bursa saham miliknya.

Sesuai dengan apa yang dia ketahui dimasa depan, saham yang dibelinya mengalami peningkatan yang sangat pesat dalam beberapa hari terakhir ini.

Dan posisi tersebut akan terus meningkat selama satu minggu ke depan sebelum saham tersebut pada akhirnya terjun bebas.

Raisa tersenyum senang apa yang dia tanam mulai berbungga. Dia akan mempertahankan saham tersebut hingga empat hari ke depan baru akan dia lepaskan sebelum nilainya tak berarti lagi.

Selain membeli laptop, ketika keluar dengan Draco dua hari kemarin Raisa juga membeli ponsel keluaran terbaru agar dia bisa memantau pergerakan uangnya dengan cepat, terutama pasar saham dimana dia menanamkan uangnya disana.

Setelah memantau perkembangan saham miliknya Raisa pun perlahan–lahan mulai mencari mengenai masa lalu ayahnya.

Larick, dari informasi yang dia dapatkan lelaki tersebut selain tidak mudah untuk diajak kerjasama meski dibayar mahal dia juga memiliki lingkaran khusus yang hanya bisa dimasuki oleh konglomerat dinegara ini.

Jika meruntuti mengenai keluarga ibunya tentunya Larick tak akan sampai turun tangan sendiri untuk menculiknya.

Jadi alasan yang paling masuk akal adalah keluarga ayahnya yang selama ini sengaja ibunya tutup–tutupi dari semua orang lah yang melakukannya.

"Tapi kenapa ?", pertanyaan itu terus berputar dalam benak Raisa karena selama hidupnya dia sama sekali tidak mengenal keluarga ayahnya jadi kenapa mereka hendak membunuhnya.

Karena cukup penasaran maka Raisa pun berusaha mencari informasi mengenai keluarga ayahnya dari sang ibu.

Bagaimanapun caranya Raisa memaksa, ibunya tersebut terus bungkam seolah mulutnya sudah terpaku cukup lama sehingga tak bisa terbuka lagi.

Maka dari itu Raisa pun berusaha untuk menelusurinya sendiri karena dia masih penasaran siapa yang tega menculik, menyiksa dan membunuhnya dengan sadis seperti itu.

“Nona”

“Kata itu yang Larick sebutkan ditelepon”

“Jadi dalangnya adalah wanita”, batinnya berspekulasi.

Dalam kehidupannya terdahulu Raisa sangatlah pengecut dan penakut jadi dia tak mungkin memiliki musuh seperti saat ini setelah dia bisa melawan orang yang menindasnya.

“Apa yang orang itu inginkan dari menyingkirkanku, bukankah aku hanya anak yatim piatu miskin yang tak memiliki apapun”, batinnya kembali bermonolog.

Semakin dipikirkan membuat Raisa semakin merasa penasaran akan sebab dia dibunuh dalam kehidupan sebelumnya.

Melihat yang menculik dan membunuhnya adalah Larick maka dalang dibalik kejahatan tersebut tentunya bukan orang sembarangan dan hal itulah yang memacu rasa penasaran Raisa untuk mengungkap semuanya ke permukaan.

Keinginan Raisa untuk mengumpulkan banyak uang pun semakin tinggi karena dia merasa jika orang yang akan dihadapinya bukanlah orang sembarangan jadi dia harus memiliki persiapan.

Dengan memiliki uang yang banyak maka kehormatan dan harga diri pun bisa naik secara otomatis sehingga bisa menariknya kedalam lingkungan sosial yang lebih tinggi.

"Jika aku ingin menguak semuanya maka aku harus secepatnya naik ketingkat lebih tinggi dan dengan uang semuanya sangat mungkin terjadi", batinnya bermonolog.

Terpopuler

Comments

Ezar Faruq

Ezar Faruq

benar raisa uang adalah segalanya dan segalanya butuh uang.karna dengan uang status sosial bisa dinilai dan dihargai

2023-12-25

2

Yunita Widiastuti

Yunita Widiastuti

🌹🌹

2023-12-24

0

lihat semua
Episodes
1 AKHIR YANG TRAGIS DAN AWAL YANG BARU
2 KEMBALI KESEKOLAH
3 BERSELISIH
4 KEUNTUNGAN AWAL
5 BERKELAHI
6 PEMIKIRAN MENDALAM
7 BALAPAN LIAR
8 KEMARAHAN NYONYA WU
9 MEMINTA KEADILAN
10 KANTOR POLISI
11 NEGOISASI
12 AWAL YANG BAIK
13 KECURIGAAN
14 FOKUS
15 PERTEMUAN TAK TERDUGA
16 UJIAN
17 PERDEBATAN PART 1
18 PERDEBATAN PART 2
19 PERSETERUAN
20 MEMANAS
21 PERINGAATAN
22 KERJASAMA
23 TERJEBAK
24 SALAH MENILAI
25 MENGALAHKAN JESSEN
26 TANGKAPAN BAGUS
27 AMBISI
28 PERDEBATAN KECIL
29 SALAH MEMILIH LAWAN
30 KABAR BAHAGIA
31 MEMBUJUK
32 SYOK
33 TABRAK LARI
34 GERAM
35 KENYATAAN PAHIT
36 MENJADI BURONAN
37 RASA YANG ADA
38 AKHIR HIDUP LAURA
39 WASPADA
40 PENGKHIANAT
41 PENUH KETEGANGAN
42 TAK TERDUGA
43 BADMOOD
44 TERKENA IMBAS
45 PANIK
46 PENUH PERHITUNGAN
47 PERTEMUAN TAK TERDUGA
48 KEJUTAN
49 MENOLONG SESEORANG
50 RESAH
51 PERTEMPURAN MALAM
52 KARTU AS
53 TARGET SASARAN
54 BERKEJARAN DENGAN WAKTU
55 MENGATUR STRATEGI
56 MEMULAI RENCANA
57 LICIK
58 HEBOH
59 PANIK
60 IDE BRILIAN
61 KECOLONGAN
62 DATANG KEPERUSAHAAN
63 RAPAT DIREKSI
64 GALAU
65 BOOMERANG
66 KEKACAUAN
67 RAHASIA WU XIAO
68 CURAHAN HATI
69 MENGUMPULKAN BUKTI
70 AKHIR HIDUP LARICK
71 LICIK
72 FRUSTASI
73 KABAR MENGEJUTKAN
74 BERUBAH DRASTIS
75 BUKA MULUT
76 PENJELASAN
77 ALYSA ?
78 BUKTI BARU
79 MENABUR PERSELISIHAN
80 CEKCOK
81 SALING MENGIGIT
82 KESEDIHAN CATERINE
83 PENGAKUAN ALYA
84 MENGHUKUM PELAKU
85 PENYIKSAAN KEJI
86 AKHIR YANG TRAGIS
87 KECOA PENGANGGU
88 KABAR MENGEJUTKAN
89 MENYINGKIRKAN TANPA MENYENTUH
90 BERUSAHA MENERIMA SEMUANYA
Episodes

Updated 90 Episodes

1
AKHIR YANG TRAGIS DAN AWAL YANG BARU
2
KEMBALI KESEKOLAH
3
BERSELISIH
4
KEUNTUNGAN AWAL
5
BERKELAHI
6
PEMIKIRAN MENDALAM
7
BALAPAN LIAR
8
KEMARAHAN NYONYA WU
9
MEMINTA KEADILAN
10
KANTOR POLISI
11
NEGOISASI
12
AWAL YANG BAIK
13
KECURIGAAN
14
FOKUS
15
PERTEMUAN TAK TERDUGA
16
UJIAN
17
PERDEBATAN PART 1
18
PERDEBATAN PART 2
19
PERSETERUAN
20
MEMANAS
21
PERINGAATAN
22
KERJASAMA
23
TERJEBAK
24
SALAH MENILAI
25
MENGALAHKAN JESSEN
26
TANGKAPAN BAGUS
27
AMBISI
28
PERDEBATAN KECIL
29
SALAH MEMILIH LAWAN
30
KABAR BAHAGIA
31
MEMBUJUK
32
SYOK
33
TABRAK LARI
34
GERAM
35
KENYATAAN PAHIT
36
MENJADI BURONAN
37
RASA YANG ADA
38
AKHIR HIDUP LAURA
39
WASPADA
40
PENGKHIANAT
41
PENUH KETEGANGAN
42
TAK TERDUGA
43
BADMOOD
44
TERKENA IMBAS
45
PANIK
46
PENUH PERHITUNGAN
47
PERTEMUAN TAK TERDUGA
48
KEJUTAN
49
MENOLONG SESEORANG
50
RESAH
51
PERTEMPURAN MALAM
52
KARTU AS
53
TARGET SASARAN
54
BERKEJARAN DENGAN WAKTU
55
MENGATUR STRATEGI
56
MEMULAI RENCANA
57
LICIK
58
HEBOH
59
PANIK
60
IDE BRILIAN
61
KECOLONGAN
62
DATANG KEPERUSAHAAN
63
RAPAT DIREKSI
64
GALAU
65
BOOMERANG
66
KEKACAUAN
67
RAHASIA WU XIAO
68
CURAHAN HATI
69
MENGUMPULKAN BUKTI
70
AKHIR HIDUP LARICK
71
LICIK
72
FRUSTASI
73
KABAR MENGEJUTKAN
74
BERUBAH DRASTIS
75
BUKA MULUT
76
PENJELASAN
77
ALYSA ?
78
BUKTI BARU
79
MENABUR PERSELISIHAN
80
CEKCOK
81
SALING MENGIGIT
82
KESEDIHAN CATERINE
83
PENGAKUAN ALYA
84
MENGHUKUM PELAKU
85
PENYIKSAAN KEJI
86
AKHIR YANG TRAGIS
87
KECOA PENGANGGU
88
KABAR MENGEJUTKAN
89
MENYINGKIRKAN TANPA MENYENTUH
90
BERUSAHA MENERIMA SEMUANYA

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!