Satu minggu telah berlalu dan hari ini nilai hasil ujian akhir akan dipajang dimading yang disediakan ditepi lapangan seperti biasa membuat banyak siswa yang masuk kedalam gerbang sekolah dengan raut wajah cemas.
Semua siswa kini telah mengerubungi papan pengumuman yang dipasang pinggir lapangan agar memudahkan para siswa untuk mengeceknya.
Sesuai dugaan, Raisa menduduki peringkat pertama dalam kelasnya serta menajdi salah satu dari sepuluh siswa kelas dua yang diajukan untuk bisa loncat kelas dan langsung mengikuti ujian kelulusan.
Ditempat kedua ada Lili sahabat Raisa, lalu Farhan dan Antonius. Keempat siswa inilah yang pada akhirnya bisa mengikuti ujian kelulusan tahun ini.
Keenam siswa lainnya yang tidak berhasil lolos karena tak mendapatkan nilai sempurna disetiap mata pelajaran hanya bisa menahan rasa kecewa dalam hatinya padahal kesempatan sudah ada didepan mata hanya saja mereka kurang keras berusaha.
Laura sahabat Caterine yang melihat jika Raisa akan lulus tahun ini bersama kakak kelas mereka merasa tak senang sehingga membuat keributan pagi ini.
“Aku yakin Raisa curang selama ujian. Bagaimana bisa dia menyelesaikan semua soal dengan mudah jika tak memiliki jawaban sebelumnya”, ucap Laura lantang.
Ucapan Laura tentu saja membuat para siswa mulai kasak–kusuk. Meski mereka tahu jika Raisa sangatlah pintar tapi menyelesaikan setiap soal setiap hari terlebih dahulu tentunya mengundang kecurigaan.
Apalagi itu dilakukannya selama ujian berlangsung dimana Raisa selalu keluar terlebih dahulu daripada yang lainnya.
Melihat umpannya berhasil membuat Laura besar kepala dan semakin bersuara dengan nada provokasi.
“Kurasa ada orang kuat berada dibelakangnya. Jika tidak, bagaimana dia bisa membuat Caterine diskors selama satu minggu”
“Jika melihat latar belakang keluarganya yang miskin dan ibunya yang bekerja di club bukan tidak mungkin dia menjual tubuhnya untuk mendapatkan hal itu”, ucap Laura sambil tersenyum mengejek.
Raisa yang berada dalam kerumunan sama sekali tak terpancing emosinya mendengar ucapan Laura yang sengaja menghinanya dan menghadapinya dengan tenang.
“Tong kosong nyaring bunyinya”
“Laura Andreas, menempati peringkat bawah lagi”
“Ck sungguh menyedihkan”, ucap Raisa dengan nada penuh penghinaan.
“ Kali ini apa yang akan kedua orang tuanya lakukan untuk bisa membuat anaknya masuk SMU favorit setelah sebelumnya untuk masuk SSI saja papanya harus menjilat sepatu tuan Wu”, tambahnya santai.
Mendengar ucapan Raisa kedua mata Laura melotot penuh amarah karena sama sekali tak menyangka jika gadis itu akan membuka kembali aib masa lalunya agar bisa masuk kedalam sekolah favorit ini.
“Omong kosong !!!”
"Sudah berani kamu ya denganku !!!"
“Besar juga nyalimu !!!”, teriak Laura penuh emosi.
Tringgg
Satu pesan masuk kedalam ponsel masing–masing siswa yang berada didalam grup sekolah dimana didalamnya tidak ada guru karena memang sengaja dibentuk oleh anggota osis agar para siswa bisa menyuarakan aspirasi mereka demi kemajuan sekolah tanpa ada rasa canggung karena ada guru yang mengawasi.
“Itu adalah video dimana papanya Laura bersujud dikaki tuan Wu agar anaknya yang bodoh ini bisa bersekolah dan yang satunya adalah bagaimana mamanya merayu semua pengajar dengan membagi–bagikan bingkisan hampir setiap hari dan bersikap manisnya hanya untuk anak tak tahu diri ini”
“Itu adalah video dua tahun lalu, aku hanya membagi untuk sekedar mengingatkan saja bagaimana bisa siswa terbodoh yang masuk dengan jalur seperti itu bisa menantangku disini”, ucap Raisa santai.
Semua siswa pun kembali mengingat peristiwa dua tahun yang lalu bagaimana video tersebut sempat mengemparkan jagat maya tapi hal itu tak berlangsung lama karena hanya dalam hitungan jam video tersebut langsung menghilang.
Kedua tangan Laura mencengkeram ujung roknya dengan kuat melihat cibiran dan tatapan jijik yang dilayangkan banyak siswa terhadapnya.
Laura sedikit binggung bagaimana Raisa bisa mendapatkan video tersebut padahal kedua orang tuanya sudah menghapusnya sejak lama dan tak meninggalkan satupun dimedia sosial.
Tanpa Laura ketahui, Raisa dengan kemampuannya yang sekarang dia bisa kembali memulihkan rekaman cctv dua tahun lalu disekolah hanya untuk mengumpulkan beberapa bukti orang-orang jahat disekolahnya untuk dijadikan senjata jika dalam kehidupan kali ini mereka berani mengusiknya dan salah satunya adalah Laura.
Ternyata persiapan yang dibuat oleh Raisa berguna juga, terbukti hari ini dia menggunakan apa yang didapatkannya menggunakan laptop pribadinya untuk menyerang Laura dengan telak.
“Ka-kamu”
“Lihat saja, aku akan membalas semua perbuatanmu kepadaku hari ini”, teriak Laura murka.
Laura pun segera berlalu pergi dari lapangan diiringi teriakan para siswa yang mengejek dan menatapnya dengan tajam.
“Sialan kamu Raisa !!!”
“Lihat saja nanti, aku akan benar–benar membuatmu bersujud didepan kakiku !!!”, batin Laura penuh amarah.
Caterine yang melihat semua drama yang dibuat oleh teman sekaligus pelayannya disekolah hanya bisa berdecak sebal “dasar tak berguna” dan berlalu pergi.
Andai saja dia tak mendapat ultimatum dari sang papa agar tak lagi bersinggungan dengan Raisa mungkin tadi dia sudah turun membantu Laura membully Raisa.
Tapi melihat bagaimana tenangnya Raisa memutar balikkan semuanya, Caterine merasa beruntung tak jadi turun jika tidak mungkin papanya akan benar–benar mengirimnya keluar negeri.
Jika sampai hal itu terjadi maka sangat kecil harapan Caterine untuk bisa menjadi anak kesayangan keluarganya kembali.
Apalagi kakaknya sebentar lagi lulus dan akan pulang untuk memegang jabatan CEO dianak perusahaan WU Group membuat peluang Caterine menjadi anak emas akan semakin tersingkir.
“Tidak”
“Aku tak mau pergi keluar negeri dan dibuang”
“Sebentar lagi gadis sialan itu akan lulus dan aku hanya perlu bersabar sebentar untuk semua itu”, batin Caterine bermonolog.
Dilain tempat, Sesil yang mendengar anak semata wayangnya pulang kerumah utama dalam keadaan tak sadarkan diri dengan luka disekujur tubuhnya karena mabuk dan dihukum oleh tuan besar Wu tak bisa lagi mengontrol emosinya dan langsung memecahkan semua barang yang bsia dia gapai saat ini.
“Dasar anak brengsek !!!”
“Sampai kapan dia akan terus membuat ulah seperti ini !!!”, teriak Sesil penuh amarah.
Meski anaknya mendapat posisi sebagai wakil direktur Wu Group tapi siapapun tahu jika itu hanyalah posisi kosong diatas kertas karena kenyataannya Dylan tak memiliki hak atau wewenang apapun untuk bisa mengendalikan Wu Group dan semua yang ada didalamnya.
Dan sekarang, Wu Xiao yang sebentar lagi akan balik ketanah air setelah menyelesaikan studinya diluar negeri sudah langsung mendapatkan posisi sebagai CEO di PT.W salah satu anak perusahaan Wu Group tentu saja membuat hati Sesil semakin panas oleh api cemburu.
Dia sama sekali tak menyangka jika semua hal yang berhubungan dengan kakak ipar dan keluarganya selalu beruntung.
Sesil yang awalnya cukup percaya diri memiliki anak lelaki lulusan luar negeri berharap Dylan akan membuat kedua orang tuanya mendapat hati tuan besar Wu.
Tapi nyatanya, kelakuan buruk sang anak terus saja menebar perselisihan antara suami dan ayahnya sehingga semakin memperburuk padangan tuan besar Wu pada keluarganya.
Dan kegemaran Dylan yang suka mabuk, berjudi dan main wanita telah membuat tuan besar Wu muak.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 90 Episodes
Comments