STATUS KITA

Secara diam-diam Relin menyewa pengasuh di kantornya, dia sengaja menyewa di kantor agar tidak jadi masalah dengan ibu mertua juga ibunya.

"Kamu jaga Rania dengan baik, hubungi aku jika ada masalah apapun." Relin meninggalkan Nia yang masih tidur.

"Baik Bu," balasnya.

Di dalam kamar kantor terdapat CCTV, Relin tidak ingin kebablasan soal anaknya. Rania menjadi harta paling berharga dalam hidup Lin.

"Siang Kak Lin," sapa penjaga kantor.

Relin berjalan angkuh masuk ke dalam mobilnya, dia memundurkan mobil sekilas melihat Ifal yang sedang menjaga gerbang.

"Pak Ifal bisa ikut saya?"

"Saya Bu?" Ifal bertanya balik.

Semua orang menatap ke arah Ifal, mereka tahu Ifal berstatus duda, dia juga terlihat masih tampan. Wajar saja atasan menyukainya apalagi Relin perawan tua.

Kepala Ifal mengangguk membukakan pintu tukar posisi, Relin pindah ke kursi sebelah supir.

"Kenapa Bu Relin duduk di samping, seharusnya belakang," tegur pria berkumis.

"Terserah dia, mobilnya, dia juga yang bayar Ifal. Daripada sewa supir lebih baik manfaatkan duda tampan," timpal salah satu temannya.

Mobil melaju pergi meninggalkan kantor, Relin masih sibuk melakukan panggilan. Ifal belum sempat bicara apapun.

"Kamu tidak keberatan aku ajak keluar?"

"Nia mana?"

Relin menunjukkan layar ponselnya, rekaman CCTV yang mengawasi Relin. Ada ibu paruh baya yang mengawasi Relin dengan segala keperluan lengkap.

Senyuman Ifal terlihat, dia percaya Relin memang ibu yang luar biasa, tidak mengandung dan melahirkan namun dia memiliki hati yang tulus.

"Kita mau ke mana, tumben keluar siang?"

"Hotel," balas Relin yang membuat Ifal batuk.

Sebelum Ifal memiliki pikiran yang buruk, Relin memperbaiki ucapannya. Bukan untuk berduaan, tapi menyelidiki soal Ratna yang menyewa kamar hotel.

"Kamu jangan salah paham."

"Tidak, aku tahu tujuannya ke sana." Ifal berdehem menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

Senyuman Relin terlihat, wajah Ifal yang salting membuatnya tersenyum manis. Tidak tahu mengapa nyaman melihat wajah Ifal.

Sampai di hotel, lengan Ifal ditahan agar tidak keluar. Relin mengeluarkan sesuatu. Dia ingin Ifal memakai jam tangan mahal, dan membuka bajunya.

"Buka Fal."

"Buka baju, ah tidak mau, malu." Kedua tangan Ifal menutup dadanya.

"Aku tidak akan melecehkan kamu, kita mau masuk ke hotel tidak mungkin menggunakan baju satpam," tegur Relin.

"Oh iya, Mbak Relin tutup mata."

Kepala Relin menoleh ke arah lain, dia membuka baju kerja mengganti dengan baju kaos yang Relin siapkan.

"Celananya juga Fal," tambahnya membuat Ifal berkeringat.

Mata Relin terpejam, Ifal menepuk bahunya mengizinkan buka mata, Relin menoleh merasa senang baju yang dibelikan pas.

Sebenarnya Relin sudah lama membelinya, tapi tidak tahu cara memberikan. Tidak ada alasan baginya untuk bersikap manis.

"Boleh aku rapikan?" tanyanya.

"Boleh," balas Ifal.

Kedua tangan Relin menyentuh leher merapikan baju, hanya menggunakan kaos biasa saja Ifal terlihat tampan, begitu beruntung Ratna dicintainya.

"Boleh merapikan rambut tidak?" senyuman Relin terlihat mendapatkan anggukan.

Rambut Ifal dirapikan, disisir dan diberikan minyak agar bisa rapi. Alis yang lebat dirapikan, baru Relin sadari mata Ifal begitu indah.

"Mata Mbak Relin cantik," ucapnya.

"Hanya mata saja," balas Relin cemberut.

"Semuanya, cantik."

Sepatu juga disiapkan, cepat Ifal memakainya. Dalam sekejap Ifal berubah di tangan Relin.

"Boleh aku menggandeng lengan?" tanya Relin untuk kesekian kalinya.

Tangan Relin digenggam, melangkah masuk bersama untuk masuk ke dalam hotel. Seseorang menyambut kedatangan Relin, sebelumnya Relin sudah membuat janji temu dengan pemilik hotel.

"Saya tidak percaya akan melihat Nona Relin z aslinya lebih cantik." Manager hotel mengajak masuk.

"Terima kasih atas bantuannya," balas Relin duduk menatap layar CCTV.

Dugaan Ifal dan Relin benar, pemesanan hotel atas nama Ratna, tapi yang pergi ke hotel Afdal dan kekasihnya.

"Berapa lama dia menginap?"

"Satu minggu, ini bukti transaksinya."

Tarikan napas Relin terdengar, dia menerima panggilan dari seseorang yang menjadi langganan jika membeli keperluan perhiasan untuk gaun.

Meskipun permintaan Relin sulit, dia tetap mengabulkan untuk mengecek penjualan emas, sesuai surat memang benar emas dijual ke tokonya.

"Bisa kirimkan rekamannya?" Relin menerima rekaman, ternyata yang menjual perhiasan Ibunya Ifal.

Kepala Relin menggeleng, di ponsel Ratna banyak sekali pesan. Sebagian sudah dihapus, tapi sekretaris Relin berhasil memperbarui hampir seluruhnya.

"Terima kasih, kita ambil rekaman CCTV." Ifal melangkah keluar bersama Relin menuju mobil.

"Fal, sebenarnya kamu anak kandung atau bukan, kenapa ibu bersikap beda antara kamu dan Afdal?"

"Bagaimana dengan kamu dan Ratna?"

Banyak perbedaan, ibu menyayangi Relin, tapi terbiasa mandiri membuat Relin menolak semua tawaran, dia memiliki penghasilan besar, seharusnya memberi kepada orang tua bukan jadi beban.

"Aku tidak pernah menanyakan soal itu?" Ifal mengangkat pundaknya.

"Sekarang putuskan, kamu ingin melaporkan Afdal kepolisian atau tidak?"

"Alasan apa, soal hotel. Kita tidak punya bukti jika ini pemerasan, bagaimana jika Ratna memberikan secara sukarela?"

Relin terdiam, ucapan Ifal benar adanya. Ratna yang bodoh, kenapa dia menyembunyikan semuanya menanggung sendiri.

Soal ibu juga tidak bisa dilaporkan, bisa saja dia yang meminjam emas Ratna, lagian mereka tidak bisa meminta keterangan karena Ratna sudah tiada.

"Lalu apa gunanya kita mencari tahu?"

"Tidak tahu, keluargaku jahat kepada Ratna," balas Ifal.

"Kenapa kamu bisa tidak tahu perlakuan mereka?" Relin memasang sabuk pengaman.

Selama tiga tahun berumah tangga, Ifal merasa mereka berdua sudah saling terbuka, Ifal menjadi Ratna teman berkeluh kesah, berbagi bahagia, dia tidak paham Ratna menutupi semuanya.

"Apa isi di dalam handphone Ratna?"

"Tidak ada yang penting, saat ini Relin pengen es krim." Hatinya sedang tidak baik, apalagi Afdal tidak tahu di mana.

Ifal menuruti berhenti di restoran, dia yakin Relin terbiasa makan di tempat mewah. Sesekali mereka makan berdua, selama ini tidak ada waktu.

"Es krim lima," pintanya.

"Banyaknya, satu saja. Nanti batuk," tegur Ifal.

Ifal memesan dua, dia tidak ingin Relin melampiaskan kekesalannya dengan makan es krim.

"Sekarang apa rencana kamu?"

"Tidak tahu, kehabisan jalan. Tidak ada alasan menutup Ifal dan ibu, kita punya bukti, tidak punya saksi dan Emre memiliki alasan pembenaran." Kepala Relin terkulai di atas meja.

Kepala diusap lembut oleh Ifal, dia meminta maaf sudah membuat Relin lelah. Dia tahu masalah Ratna banyak bohong menganggu sekali.

"Mas, apa kamu begitu mencintai Ratna?"

"Kenapa bertanya?"

"Hanya ingin tahu, apa aku dianggap mirip dengannya?"

Kepala Ifal menggeleng, dia tidak memungkiri jika sangat mencintai Ratna, tapi membandingkan tidak pantas juga.

Relin memiliki pola pikir sendiri, sejauh ini Ifal menyukai karakternya yang dewasa, mandiri, juga sangat menghargai

"Apa ada kemungkinan aku bisa ada di hati kamu," gumamnya pelan.

"Apa, kurang jelas," balas Ifal.

Kepala Relin menggeleng, dia malu untuk menyukai Ifal, tidak mungkin dia memiliki perasaan itu. Ifal lebih pantas menjadi adiknya, bukan pasangan.

"Mbak menganggap aku apa, adik?"

"Iya mungkin, bukannya kamu juga menganggap aku Mbak mu?"

"Kamu tidak suka?"

"Emh, terasa sekali aku tua," balasnya menyendok es krim.

Senyuman Ifal terlihat, dia tidak akan menganggap Mbak lagi, Relin boleh mengatakan apapun yang dia inginkan, jika tidak suka Ifal akan memperbaikinya.

"Akhir rumah tangga kita apa ya?"

"Bahagia, insyaallah. Saat kita berdua sama-sama menerima status suami istri, akhirnya pasti bahagia," balas Ifal menyodorkan es krim miliknya.

***

Follow Ig vhiaazaira

Terpopuler

Comments

Suky Anjalina

Suky Anjalina

dobel up dong thor

2024-01-29

0

Suky Anjalina

Suky Anjalina

bahagia aamiin 🤲

2024-01-29

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!