Belinda kembali tepat waktu sebelum Evan pergi. Setumpuk obat dia dapatkan untuk menyembuhkan wajahnya yang bengkak. setelah dari rumah sakit, Belinda juga membeli bahan-bahan makanan untuk stok satu minggu.
Evan yang tahu jika dia telah kembali, bergegas mencari Belinda yang ada di dapur karena dia ingin tahu apakah wajah Belinda sudah memberikan atau belum. Ketika dia masuk ke dalam, Belinda sedang berjongkok di depan kulkas untuk menyimpan bahan-bahan makanan.
“Bagaimana dengan wajahmu. Apa sudah lebih membaik?” tanya Evan yang sudah berdiri di belakang Belinda.
“Tentu saja. Sekarang sudah tidak terlalu membengkak lagi,” jawab Belinda tanpa melihat ke arahnya.
“Kemarilah, aku ingin melihatnya!”
“Tidak perlu, Evan. wajahku sudah lebih baik.”
“Aku ingin melihatnya, Belinda. Jadi kemarilah!” kehidupan menarik tangan Belinda sampai akhirnya Belinda bangkit berdiri.
Belinda terkejut saat Evan memegangi kedua pipinya. Lagi-lagi matanya melotot menatap pria itu yang sedang melihat wajahnya dengan teliti.
“Bagus, bengkaknya memang sudah berkurang. Kau harus menghabiskan obatnya agar mendapatkan hasil yang lebih optimal dan aku rasa kau sudah harus mulai menjalani program diet mulai sekarang!”
“Apa? Aku tidak mau!” tolak Belinda.
“Kenapa? Ini untuk dirimu dan untuk kesehatanmu. Jadi kau tidak boleh menolak dan harus melakukannya!”
“Aku tidak mau, Evan!” Belinda melangkah mundur dan berdiri cukup jauh dari Evan.
“Untuk orang seperti aku, mau kurus atau gemuk hasilnya sama saja jadi aku tidak mau diet karena itu adalah perbuatan sia-sia yang aku lakukan!”
“Kenapa kau berkata seperti itu? Kau selalu mengucapkan perkataan seolah-olah kau pernah tertindas sebelumnya tapi kau tidak mau mengatakannya padaku setiap kali aku bertanya padamu, apa yang telah terjadi padamu?”
“Ada yang bisa dikatakan dan ada yang tidak, Evan. Aku memiliki alasan sendiri jadi jangan paksa aku untuk melakukan diet yang menyiksa.”
“Tapi ini untuk kebaikan, Belinda!” Eban kembali mendekati Belinda lalu meraih kedua tangannya dan menggenggamnya.
“Lihat dirimu, Apa kau tidak merasa malu dengan bentuk badan yang terlihat luar biasa ini? Mungkin telah terjadi hal buruk yang tak menyenangkan tapi coba lakukanlah untuk dirimu sendiri. Memiliki tubuh gemuk sangat tidak baik untuk kesehatan jadi tidak ada salahnya kamu mengubah pola hidupmu untuk kesehatan dirimu sendiri!”
“Aku tidak merasa Malu. Aku sangat menikmati kehidupanku yang seperti ini. Aku tidak akan merasa sakit hati ketika ada yang menghina aku karena apa yang orang itu katakan tentang Aku adalah benar Jadi untuk apa aku bersusah payah untuk diet dan merawat diri? Lebih baik aku tidak melakukannya sama sekali dan menikmati kehidupanku karena seperti ini lebih menyenangkan!” Belinda menarik tangannya lalu dia kembali melangkah menjauhi Evan.
"Kau selalu mengatakan hal ini, Belinda!"
Evan semakin penasaran dibuatnya dan penolakan Belinda justru membuat jiwanya semakin membara untuk mengubah Belinda. Itu seperti sebuah tantangan yang harus ditaklukan jadi dia akan memaksa Belinda meskipun Belinda menolak.
"Pokoknya aku tidak mau!" Belinda masih bersikeras.
“Kau tetap harus melakukannya, Belinda. Mulai besok pagi, kau harus berolahraga. Aku akan membangunkanmu dan jika tidak maka aku akan masuk ke dalam kamarmu lalu membuang semua koleksi berharga yang kau miliki!”
“Apa? Jangan mengancam aku!”
“Aku tidak mengancam karena aku benar-benar akan melakukannya. aku sudah harus pergi bekerja, jadi persiapkanlah dirimu esok pagi karena kita akan memutari kompleks sebagai awalnya!”
“Aku tidak mau, Evan!” ucap Belinda lagi namun Evan tak peduli karena dia sudah melangkah pergi.
Belinda melihat dirinya dari bawah. Untuk apa dia menjadi kurus? untuk apa dia melakukan perawatan? Semua itu sia-sia karena orang jelek akan tetap jelek meskipun dia berusaha keras untuk melakukan yang terbaik.
Evan pergi mencari si kembar yang sedang bermain. dia ingin mengajak anak itu untuk bekerja sama dengannya. Dia tahu Belinda tak akan bisa menolak bujuk rayu dari kedua anak nakal itu.
“Oliver, Xavier, kemarilah! Ada yang ingin aku bicarakan pada kalian!” pintanya.
“Ada apa, Daddy?” Oliver dan Xavier segera berlari menghampiri Evan.
“Apa yang ingin jadi bicarakan dengan kami?” tanya Oliver.
“Apa Daddy ingin membelikan kami es cream?” tanya Xavier pula.
“Kalian akan mendapatkan es cream yang kalian inginkan tapi dengan satu syarat. Kalian harus membantu aku. Jika kalian tak mau melakukannya maka kalian tak akan mendapatkan apa pun tapi jika kalian mau melakukannya, tidak hanya es krim, kalian pun akan mendapatkan mainan yang kalian inginkan!”
“Apa benar?” batasi kembar tampak berbinar karena mereka ingin mendapatkan hadiah dari Evan.
“Benar tapi kalian harus bekerja sama dengan Daddy. bagaimana, Apa kalian berminat?”
“Tentu saja, Daddy. Cepat katakan apa yang harus kami lakukan?” terlihat tidak sabar.
“Kemarilah!” Evan mengajak mereka berdua pergi untuk membahasnya di mana Belinda tidak bisa mendengar apa yang mereka rencanakan.
Si kembar mendengarkan rencana Evan dengan serius dan apa yang diinginkan oleh Evan, sangatlah mudah. Mereka pun menyepakatinya dan akan membantu Evan supaya Belinda mau berolahraga besok pagi.
Evan terlihat puas sebab dia memiliki sekutu meskipun sekutunya harus disogok terlebih dahulu tapi keberadaan mereka berdua akan mempermudah semuanya agar Belinda tak curiga, mereka bergegas keluar dan menunjukkan jika tidak terjadi apa pun pada mereka sebelumnya.
“kakak, apa wajahmu sudah sembuh?” tanya si kembar padanya.
“Tentu saja, Terima kasih sudah mengkhawatirkan aku.”
“Karena kau sudah kembali maka aku sudah bisa pergi. Jaga mereka baik-baik dan jangan lupa kunci pintu dengan benar saat kau hendak pergi!"
“Aku tahu, kau tidak perlu mengkhawatirkan hal itu. Apa nanti malam kau akan pulang untuk makan malam/" tanya Belinda.
"Sepertinya aku akan terlambat jadi kalian tidak perlu menunggu aku."
“Baiklah," Evan hendak melangkah mendekati Belinda tapi dia mengurungkan niat karena ada si kembar, "Aku pergi dulu!” ucapnya lagi.
"Berhati-hatila, Evan."
Evan mengangguk dan tersenyum. Belinda memainkan perannya dengan sangat baik. Jika terus seperti ini, maka tidak akan terjadi kendala apa pun dalam masalah ini. Selama ada Belinda, masalah kedua anak itu bisa teratasi.
“Bye, Dad!” teriak si kembar sambil melambai.
Evan tersenyum, mereka sudah seperti keluarga pada umumnya. Entah kenapa dia tidak keberatan. Dia justru menikmati rumah tangga pura-puranya itu. Ternyata tidaklah buruk dan tak seperti yang dia bayangkan.
Meski pernikahannya dengan Belinda hanya pernikahan palsu tapi dia cukup menikmati kebersamaan mereka. Seperti ini tidak buruk dan dia akan menikmati waktunya dan melakukan apa yang sopnya dia lakukan sampai mereka berpisah suatu saat nanti.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 93 Episodes
Comments
LENY
BUAT KESEHATAN JUGA DAN PENAMPILAN BOAR GAK DIHINA ORANG TERUS
2024-02-29
0
LENY
BELINDA HRS NYA SEMANGAT APLG EVAN YG SURUH
2024-02-29
0
Liana❣️¹²
Belinda orang jelek bisa berubah kalau dia mau berubah jadi kamu jangan menyerah dan semoga saja Keluarga kecil itu tetap bersama
2024-01-13
1