Hanya Ingin Menggoda

Evan yang malang ditarik bagaikan karung beras di atas lantai sebab tidak ada yang mampu menggendongnya. Belinda dan si kembar panik luar biasa setelah mengetahui jika Evan pingsan akibat ulah mereka. Sudah segala upaya mereka lakukan untuk membangunkan Evan tapi Evan tidak juga sadar oleh sebab itu Belinda menariknya seperti karung untuk membawanya menuju sofa.

Dahi Evan sudah terbentur satu kali ketika melewati meja makan. Satu tangannya terinjak oleh Oliver ketika Oliver mengangkat tangannya dan tanpa sengaja terlepas sehingga terinjak sedangkan Xavier tak sengaja menendang kepala Evan saat Belinda berhenti secara tiba-tiba untuk beristirahat.

Sang artis yang biasanya bangga dengan wajahnya kini babak belur akibat si kembar juga oleh Belinda gadis gemuk yang dia nikahi untuk dia manfaatkan. Belinda jatuh terduduk di atas lantai dengan nafas terengah-engah untuk beristirahat. Ternyata Evan begitu berat di luar perkiraannya.

“Kenapa kakak berhenti?” tanya Xavier karena Belinda tidak lagi menarik Evan.

“Istirahat sebentar, aku lelah. Jangan sampai aku yang pingsan karena kalian tidak akan mampu mengangkat tubuhku jika aku benar-benar pingsan! “ ucap Belinda seraya mengatur nafasnya.

“Jika kakak pingsan, kami tidak akan mengangkat kakak tapi kami akan meminta Daddy untuk memanggil buldoser untuk mengangkat tubuh kakak!” teriak Oliver.

“Benar, kakak tidak akan kami buang ke laut jadi tenang saja!” teriak Xavier pula.

“Baiklah, dasar anak-anak tega. Bantu Kakak menarik Daddy lagi menuju sofa dan sebentar lagi kita akan dimarahi olehnya!” Belinda  beranjak dan memegangi kedua kaki Evan sedangkan si kembar memegangi  kedua tangan Evan.

"Untuk itu kakak tidak perlu khawatir," ucap si kembar.

Meski tidak mengerti dengan apa yang mereka katakan, Belinda kembali mengajak si kembar untuk menarik Evan mereka menuju sofa. Mereka juga mengangkat Evan ke atas meski sulit.

Belinda pergi mengambil air hangat yang akan dia gunakan untuk mengompres dahi Evan. Dia juga meminta Oliver dan Xavier untuk pergi bermain. Dia kembali tidak lama lalu mengompres dahi Evan yang terbentur namun dia terkejut ketika Evan membuka kedua matanya lalu memegangi tangannya.

"Apa yang kau lakukan?"

"Evan?" Belinda sangat senang karena Evan sudah sadar.

"Sial, seluruh badanku sakit!" Evan segera duduk, dia merasa lehernya sangat pegal namun Belinda yang memeluknya secara tiba-tiba mengejutkan dirinya.

"Aku minta maaf, Evan. Aku terlalu senang sampai-sampai mencelakai dirimu. Lain kali tidak akan aku ulangi lagi!"

"Ck, badanmu terlalu besar. Apa kau tidak berpikir untuk diet atau berolahraga?"

"Aku rasa semua itu percuma saja," Belinda melepaskan pelukannya, dia juga bergeser sedikit jauh. Evan memandanginya dengan ekspresi heran. Apa maksud perkataan Belinda?

"Apa yang terjadi denganmu sebelumnya? Pasti telah terjadi sesuatu yang tak menyenangkan oleh sebab itu, kau tidak peduli dengan penampilanmu jadi katakan apa yang terjadi sebelumnya?"

"Tidak ada, tidak terjadi apa pun" Belinda kembali mengambil handuk untuk mengompres benjolan yang ada di dahi Evan namun Evan menahan tangannya.

"Jangan menipu aku, Belinda. Pasti ada alasan kenapa kau jadi seperti ini? Semua orang memiliki pengalaman buruk jadi katakan saja. Aku tidak akan menertawakan dirimu."

"A-Aku?" Belinda jadi gugup sebab Evan memegangi tangannya dan menatapnya dengan lekat. Wajahnya terasa panas, Belinda buru-buru berpaling untuk menyembunyikan wajahnya yang memerah.

Darah sang Casanova mendidih karena reaksi Belinda. Dengan perlahan, Evan memberikan kecupan di punggung tangan Belinda dan hal itu membuat Belinda terkejut. Belinda kembali berpaling untuk memandangi Evan dan rupanya, Evan sedang menatapnya dengan tajam sehingga membuat jantung Belinda berdegup dengan cepat.

"E-Evan?" Belinda jadi salah tingkah dengan sikap Evan yang tak biasanya. Apa benturan yang didapatkan oleh Evan membuat Evan jadi seperti itu?

"Sekarang katakan, apa yang terjadi padamu sebelumnya?" Evan menarik Belinda dengan kuat sehingga Belinda semakin mendekat.

Jantung Belinda semakin nyaring terdengar, dia pun semakin salah tingkah apalagi Evan mengangkat dagu Belinda dan mendekatkan wajah mereka.

"Sekarang katakan, jika tidak?" Evan semakin sengaja mendekatkan wajah mereka berdua. Jantung Belinda hampir melompat keluar, dia rasa ada yang aneh pada Evan.

"Ka-kau baik-baik saja, bukan?" Belinda menarik tangannya dari genggaman tangan Evan lalu menyentuh dahi Evan.

"Tidak panas dan aku rasa kau masih waras!" apa yang dilakukan oleh Belinda tentu saja menghancurkan suasana.

"Ck. kau sungguh tak bisa melihat situasi!" Evan bergeser, dia terlihat seperti kecewa tapi memangnya dia benar-benar akan mencium Belinda? Apa yang dia lakukan barusan hanya ingin menggoda Belinda saja.

"A-Aku harus membuat makanan!" Belinda buru-buru beranjak lalu melangkah pergi. Apa yang hendak Evan lalukan? Jantungnya masih berdegup dan tak bisa diajak kompromi begitu juga dengan wajahnya yang memerah.

Evan merenggangkan otot lehernya. Seluruh badan terasa remuk. Sungguh berbahaya, jangan sampai Belinda  menimpanya lagi karena dia bisa menjadi burger yang terinjak.

“Daddy!” si kembar yang ingin melihat keadaannya sangat senang dan tanpa menunggu waktu, mereka langsung berlari ke arah Evan dan memeluknya.

"Daddy, kami sangat senang Daddy sudah sadar!” ucap Oliver.

“Kami kira Daddy sudah mati!” ucap Oliver pula.

“Jangan asal bicara. Aku baik-baik saja!"

“Syukurlah Daddy baik-baik saja. Maafkan kami Daddy dan jangan usir kami!” pinta si kembar sambil menangis.

"Sudahlah, tapi lain kali jangan terlalu nakal!"

"Apa Daddy tidak akan marah?" tanya Oliver dan Xavier.

"Tidak tapi jangan diulangi!"

"Horee!!" mereka bersorak lalu melompat karena girang.

Evan menggeleng, sudahlah. Mereka melakukannya tanpa sengaja jadi dia tidak perlu marah. Evan beranjak dan melangkah menuju kamar meninggalkan Oliver dan Xavier yang masih bersorak gembira karena mereka tidak akan dihukum dan dimarahi.

Evan sempat memandangi Belinda sejenak dan mengusap tengkuk. Apa yang hendak dia lakukan tadi? Sebaiknya dia tidak lupa jika dia hanya memanfaatkan Belinda  saja. Sebaiknya dia mandi dan mendinginkan pikirannya. Meski dia hanya ingin menggoda Belinda tapi sepertinya dia sudah gila ingin menggoda wanita jelek seperti Belinda.

Evan pergi mencari Belinda untuk memberikan sebuah kartu padanya namun dia mendapati Belinda dan si kembar sedang berada di meja makan.

"Daddy, ayo makan," ajak Oliver dan Xavier.

"Hm," jawab Evan seraya mendekati Belinda yang sedang mengambil gelas,

"Ini untukmu!" ucap Evan sambil memberikan sebuah kartu pada Belinda.

"Untuk apa?" Belinda belum mengambilnya karena dia tidak tahu untuk apa kartu itu.

"Gunakan untuk pergi ke dokter dan gunakan untuk keperluan mereka juga untuk membeli makanan."

"Baiklah, terima kasih," Belinda mengambilnya dan tersenyum dengan manis.

Evan melangkah pergi dan bergabung dengan si kembar. Belinda menyimpan kartu yang diberikan oleh Evan. Meski Evan adalah Casanova, tapi dia pria yang bertanggung jawab.

Terpopuler

Comments

Alexandra Juliana

Alexandra Juliana

Saat sadar nanti Evan akan melihat dahinya benjol, tangannya sakit..

2024-03-18

0

Ran Aulia

Ran Aulia

kasihannya si Evan 😂😂😂😂

2024-03-06

0

novita rahma

novita rahma

ngakakk astaga

2024-01-05

0

lihat semua
Episodes
1 Stalker Yang Beruntung
2 Awal Mula Munculnya Masalah
3 Si Gendut Yang Dimanfaatkan
4 Hanya Bermain
5 Koleksi Keramat
6 Pengganti Koleksi Yang Disita
7 Ciuman Yang Tak Bisa Dilupakan
8 Menjadi Mata-Mata
9 Balasan Dari Si Kembar Nakal
10 Rasa Penasaran
11 Sudah Ada Idola Baru
12 Akibat Obat Jerawat
13 Hanya Ingin Menggoda
14 Harus Diet
15 Jadi Peduli
16 Hari Pertama Olahraga
17 Ingatan Yang Tak Menyenangkan
18 Akibat Rengekan Si Kembar
19 Meminta Maaf
20 Kita Harus Menyelamatkan Daddy
21 Tidak Perlu Berterima Kasih
22 Taman Bermain
23 Korban Bullying
24 Tidak Akan Memaksa
25 Akan Membantu
26 Sedikit Pujian
27 Stalker Lain
28 Pria Pertama Yang Peduli
29 Tidak Ingin Pulang
30 Sarah Yang Tak Menyerah
31 Rasa Penasaran
32 Belum Mengambil Keputusan
33 Sebuah Ciuman Sebagai Ucapan Terima Kasih
34 Pacar Daddy Datang
35 Hinaan Sarah
36 Ancaman Dari Sarah
37 Kita Berpisah
38 Perasaan Tidak Rela
39 Kakak Sudah Pergi
40 Merasa Kehilangan
41 Jawaban Evan
42 Kami Hanya Anak-anak
43 Licik Dan Pandai Menipu
44 Hari Yang Penuh Masalah
45 Lagi-lagi Berpisah
46 Ada Yang Salah
47 Rindu Denganmu
48 Rahasia Si Kembar
49 Ingin Menyangkal
50 Aku Yang Akan Mengubahmu
51 Visual
52 Konferensi Pers
53 Rasa Takut Si Kembar
54 Uncle Dan Aunty Yang Jahat
55 Inilah Kenyataannya
56 Tak Berdaya
57 Kalian Harus Bercerai
58 Tidak Perlu Khawatir
59 Harus Percaya
60 Kau Sudah Gila
61 Tak Ingin Menutupinya Lagi
62 Akan Aku Lakukan
63 Satu Masalah Yang Teratasi
64 Bersabarlah
65 Tidak Mau Kembali
66 Akhirnya Kembali
67 Supaya Kau Tidak Malu
68 Ayah Dan Ibumu Datang
69 Tidak Percaya
70 Lebih Baik Jujur
71 Akan Selalu Menyayangi Mereka
72 Tidak Akan Ragu
73 Jangan Mengganggu Mereka
74 Kejutan Untuk Sarah
75 Tidak Perlu Ragu Untuk Menyerang
76 Kesalahpahaman Si Kembar
77 Kedatangan Ayah Dan Ibu Yang Tiba-Tiba
78 Hasil Tes Itu Palsu
79 Hasil Persidangan
80 Bawa Dia Kembali
81 Maka Biarkan Dia Berusaha
82 Jangan Terlalu Bodoh
83 Pria Dari Masa Lalu
84 Jangan Menyentuh Istriku
85 Tidak Bisa
86 Sumpah Sebagai Laki-laki
87 Pertemuan Kedua Keluarga
88 Hari Pernikahan Dan Hasil Tes
89 Harta Yang Berharga
90 Kabar Gembira
91 Akan Tetap Mencintai Mereka
92 Cinta Bisa Mengubah Segalanya
93 Promo
Episodes

Updated 93 Episodes

1
Stalker Yang Beruntung
2
Awal Mula Munculnya Masalah
3
Si Gendut Yang Dimanfaatkan
4
Hanya Bermain
5
Koleksi Keramat
6
Pengganti Koleksi Yang Disita
7
Ciuman Yang Tak Bisa Dilupakan
8
Menjadi Mata-Mata
9
Balasan Dari Si Kembar Nakal
10
Rasa Penasaran
11
Sudah Ada Idola Baru
12
Akibat Obat Jerawat
13
Hanya Ingin Menggoda
14
Harus Diet
15
Jadi Peduli
16
Hari Pertama Olahraga
17
Ingatan Yang Tak Menyenangkan
18
Akibat Rengekan Si Kembar
19
Meminta Maaf
20
Kita Harus Menyelamatkan Daddy
21
Tidak Perlu Berterima Kasih
22
Taman Bermain
23
Korban Bullying
24
Tidak Akan Memaksa
25
Akan Membantu
26
Sedikit Pujian
27
Stalker Lain
28
Pria Pertama Yang Peduli
29
Tidak Ingin Pulang
30
Sarah Yang Tak Menyerah
31
Rasa Penasaran
32
Belum Mengambil Keputusan
33
Sebuah Ciuman Sebagai Ucapan Terima Kasih
34
Pacar Daddy Datang
35
Hinaan Sarah
36
Ancaman Dari Sarah
37
Kita Berpisah
38
Perasaan Tidak Rela
39
Kakak Sudah Pergi
40
Merasa Kehilangan
41
Jawaban Evan
42
Kami Hanya Anak-anak
43
Licik Dan Pandai Menipu
44
Hari Yang Penuh Masalah
45
Lagi-lagi Berpisah
46
Ada Yang Salah
47
Rindu Denganmu
48
Rahasia Si Kembar
49
Ingin Menyangkal
50
Aku Yang Akan Mengubahmu
51
Visual
52
Konferensi Pers
53
Rasa Takut Si Kembar
54
Uncle Dan Aunty Yang Jahat
55
Inilah Kenyataannya
56
Tak Berdaya
57
Kalian Harus Bercerai
58
Tidak Perlu Khawatir
59
Harus Percaya
60
Kau Sudah Gila
61
Tak Ingin Menutupinya Lagi
62
Akan Aku Lakukan
63
Satu Masalah Yang Teratasi
64
Bersabarlah
65
Tidak Mau Kembali
66
Akhirnya Kembali
67
Supaya Kau Tidak Malu
68
Ayah Dan Ibumu Datang
69
Tidak Percaya
70
Lebih Baik Jujur
71
Akan Selalu Menyayangi Mereka
72
Tidak Akan Ragu
73
Jangan Mengganggu Mereka
74
Kejutan Untuk Sarah
75
Tidak Perlu Ragu Untuk Menyerang
76
Kesalahpahaman Si Kembar
77
Kedatangan Ayah Dan Ibu Yang Tiba-Tiba
78
Hasil Tes Itu Palsu
79
Hasil Persidangan
80
Bawa Dia Kembali
81
Maka Biarkan Dia Berusaha
82
Jangan Terlalu Bodoh
83
Pria Dari Masa Lalu
84
Jangan Menyentuh Istriku
85
Tidak Bisa
86
Sumpah Sebagai Laki-laki
87
Pertemuan Kedua Keluarga
88
Hari Pernikahan Dan Hasil Tes
89
Harta Yang Berharga
90
Kabar Gembira
91
Akan Tetap Mencintai Mereka
92
Cinta Bisa Mengubah Segalanya
93
Promo

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!