Kepala Evan sakit luar biasa setelah keributan yang terjadi di rumahnya. Dia bahkan tidak bersemangat ketika sedang melakukan syuting tapi bukan berarti dia akan melakukan kesalahan. Meski berada dalam masalah tapi dia selalu bersikap profesional sehingga tidak membuat kesalahan dalam pekerjaannya.
Satu hari yang cukup berat. Dia mengira setelah dia memperalat Belinda masalah selesai tapi dia justru merasa jika masalahnya semakin bertambah. Si kembar yang tidak jelas asal-usulnya juga penggemar fanatik yang ternyata dia nikahi tanpa sadar. Bukankah itu bodoh?
Dia tahu apa yang sering Belinda lakukan karena terkadang dia memergoki Belinda mengintip dirinya dari kamarnya. Bahkan tak ayal Belinda mengikuti dirinya secara diam-diam. Dia menganggap Belinda seperti penggemar pada umumnya tapi dia tidak menduga ternyata gadis itu adalah penggemar fanatik sebab Belinda mengoleksi barang-barang pribadinya. Sungguh menakutkan memiliki fans fanatik seperti itu dan bodohnya, dia justru terjebak dengan fans fanatiknya yang menakutkan.
Sebelum pergi, dia sudah mengancam di Belinda untuk tidak mengambil apa pun dari rumahnya apalagi pakaian dalamnya. Dia juga sudah memperingati si kembar untuk mengawasi Belinda dan tidak mengizinkan Belinda masuk ke dalam kamarnya.
Keributan pagi ini ada gunanya karena dia jadi tahu jika Belinda adalah seorang maniak. Jika Belinda adalah seorang wanita cantik maka dia tidak akan keberatan tapi nyatanya, Belinda seperti badut yang ada di rumah sirkus. Begitulah pandangan Evan mengenai gadis yang sedang dia manfaatkan itu.
“Apa yang terjadi denganmu, Kenapa kau terlihat begitu lesu?” seorang rekan sesama artis yang baru saja bermain film dengannya bertanya demikian. Evan tak pernah terlihat seperti itu sebelumnya karena dia pria yang penuh semangat apalagi saat bertemu dengan wanita cantik.
“Aku tidak sedang ingin berbasa-basi!” ucap Evan.
“ Ayolah, ini tidak seperti dirimu. Malam ini ada pesta di rumahku dan sudah pasti banyak wanita cantik yang datang, aku yakin inilah yang kau sukai. Bagaimana jika malam ini kau datang ke rumahku untuk bersenang-senang,” ajak rekannya karena dia tahu Evan adalah artis yang menyukai pesta juga perempuan cantik.
“Aku sedang tidak berminat, kita pergi ke lain waktu saja!”
“Wow, apa yang terjadi denganmu, Evan? Kau tidak seperti dirimu saja. Biasanya kau akan bersemangat saat mendengar pesta dan wanita, tapi apa yang terjadi denganmu hari ini, Coba katakan. Apa kau sedang jatuh cinta sehingga membuatmu seperti ini?”
“Jangan mengada-ngada, Robin. Aku sedang malas saja. Lagi pula wanita cantik yang kau katakan itu tidak menjanjikan dan pesta yang kau adakan, tidak membuat aku berminat jadi lain kali saja barulah aku akan bergabung!”
“Ck, kau sungguh artis yang memiliki selera tinggi. Tapi tidak apa-apa, aku tidak akan memaksa tapi lain kali kau harus hadir agar para gadis semakin ramai untuk memberi kita hiburan!” mereka berdua tentunya sesama Playboy yang suka melakukan pesta juga menyukai wanita cantik. Hal itu bukan rahasia umum lagi karena para aktor itu tidak ragu melakukan pesta liar untuk bersenang-senang karena mereka mencari uang memang digunakan untuk bersenang-senang.
Hari ini Evan memang sedang tidak bersemangat untuk pesta atau apa pun itu. Yang dia inginkan justru tidur karena waktu tidurnya jadi berkurang gara-gara si kembar. Selagi mereka sedang berbincang mengenai pesta, artis wanita lainnya datang dan dia juga lawan main di dalam film yang sedang mereka bintangi.
“Evan, apa malam ini kau punya waktu?” artis wanita itu pun mulai menggoda dirinya, “ Malam Ini rumahku kosong dan tidak ada siapa pun. Kau bisa datang berkunjung lalu kita akan bersenang-senang sampai pagi,” ajaknya.
“Aku sedang tidak berminat!” tolak Evan. Sangat disayangkan mood yang dia miliki sedang tidak baik karena jika tidak, maka dia tidak akan menolak.
“Aku tahu kau bukan orang yang akan menolak kesenangan ini. Tidak ada siapa pun di rumahku dan kita melakukan apa saja sampai pagi!"
Evan belum menjawab, namun mulai tertarik dengan ajakan rekan mainnya. Bisa bersenang-senang sampai pagi itu terdengar sangat menyenangkan tapi tiba-tiba saja bayangan Oliver dan Xavier menghantui dirinya. Keberadaan mereka saja belum jelas apakah kedua anak itu putranya atau bukan.
Jika benar mereka adalah putranya berarti dia sudah memiliki dua orang anak tanpa dia ketahui. Jika dia masih bermain-main dan menaburkan benihnya lagi bisa-bisa tahun depan akan muncul dua anak kembar di depan rumahnya lalu tahun depannya lagi akan datang dua anak kembar yang lainnya. Bagaimana jika semua wanita yang dia kencani melahirkan anaknya lalu mereka semua mendatanginya?
Tiba-tiba dia jadi teringat dengan boneka dari Rusia yang memiliki banyak bentuknya. Evan mengusap tengkuk, tiba-tiba dia jadi merinding karena dia sedang membayangkan setiap wanita yang tidur dengannya melahirkan anak kembar lalu semua anak itu mendatangi dirinya seperti Oliver dan Xavier.
Tidak, sebaiknya dia tidak bermain-main terlebih dahulu sampai dia tahu kebenarannya apakah Oliver dan Xavier putranya atau bukan. Dia harus libur menabur benih karena dia tidak mau menambah masalah yang sudah ada. Kedua anak itu saja sudah membuatnya sakit kepala lalu bagaimana jika ditambah dengan anak-anak yang lain?
Jika sampai hal itu terjadi maka dia akan mati lebih cepat sebelum usia yang ditentukan untuknya karena para anak-anak itu akan membuatnya sakit kepala luar biasa. Yang ada di rumah saja membuatnya menyerah jadi jangan sampai ada anak kembar yang lain karena dia akan semakin gila ditambah dengan si maniak yang membuatnya pusing 7 keliling. Beruntungnya dia sudah mengambil kembali pakaian dalam miliknya yang dicuri oleh Belinda. Tidak saja pakaian dalam, barang lain yang ternyata dicuri oleh Belinda juga sudah diambil.
Hal itu membuat Belinda sedih. Dia pun tidak bersemangat dan lebih memilih murung. Belinda tidak peduli dengan si kembar yang berlari sana sini dan membuat kekacauan di rumah Evan. Oliver dan Xavier, mengajak Belinda bermain tapi dia tidak mau karena dia sedang sedih sebab koleksi berharganya diambil kembali oleh Evan. Belinda bahkan ingin menangis tapi dia berusaha menahan diri agar tidak diketahui oleh si kembar.
“Kak Winnie, apa pakaian dalam Daddy begitu berharga sehingga Kakak terlihat murung seperti ini?” tanya Oliver.
“Tentu saja berharga. Setiap barang yang dipakai oleh Evan sangat berharga apalagi jika didapatkan dengan susah payah,” Ekspresi wajah Belinda sudah ingin menangis namun dia berusaha menahannya.
“Maaf Kakak, gara-gara kami kakak harus kehilangan koleksi milik kakak yang paling berharga tapi kami akan menggantinya agar kakak tidak sedih lagi,” ucap Xavier.
“Sudahlah, tidak perlu. Lagi pula setelah dipikir-pikir, ada yang lebih berharga Jadi tidak perlu menggantinya.”
“Tidak apa-apa, kami akan tetap tanggung jawab. Tunggu di sini baik-baik!” Oliver dan Xavier segera berlari ke dalam kamar mereka dan setelah itu mereka kembali menghampiri Belinda.
Kali ini mereka merengek pada Belinda untuk mengajak mereka pulang ke rumahnya. Tanpa merasa curiga sama sekali Belinda membiarkan mereka bermain bahkan dia membiarkan mereka masuk ke dalam kamarnya karena kebanyakan koleksinya sudah di sita oleh Evan.
"Sudah selesai, cepat kakak ke sini!" teriak Oliver dan Xavier.
"Mau apa? Aku sedang malas," ucap Belinda tapi dia tetap masuk ke dalam kamar.
"Lihat, kami sudah mengganti koleksi kakak yang berharga!" teriak mereka berdua.
"Apa?" Belinda melotot melihat celana dalm Oliver dan Xavier sudah berada di dalam kotak kaca menggantikan koleksinya yang sudah disita.
"Bagaimana kakak, punya kami lebih keren dari pada punya Daddy, bukan?" ucap si kembar.
"Tidak!" jawab Belinda.
"Punya kami lebih keren, ayo cepat puji kami!".pinta si kembar sambil menggoyang tangan Belinda.
"Iya.. iya!" jawab Belinda agar si kembar senang. Apanya yang keren? Sama-sama celana dalm.
"Celana dalm itu baru kami pakai satu kali meski belum dicuci!" ucap Xavier.
"Apa?" lagi-lagi Belinda terkejut. Yang benar?
"Setelah kami dewasa, kami akan lebih terkenal dari pada Daddy dan pada saat itu tiba, kakak pasti akan sangat bersyukur memiliki celana dalm kami lebih cepat dari pada yang lainnya!" ucap Oliver bangga seolah-olah celana dalm milik mereka akan menjadi barang berharga nantinya.
"Benar kakak, benar. Jadi celana dalm kami tidak boleh dikeluarkan!" Xavier pun mengiyakan.
Belinda tersenyum terpaksa, sepertinya dia sudah dianggap sebagai maniak celana dalm oleh si kembar. Oliver dan Xavier sangat bangga celana dalam mereka berada di dalam kotak kaca itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 93 Episodes
Comments
Joel Natan Tarigan
😝😝😝😝😝😝😝
2024-04-08
0
Ran Aulia
aduh, asli ketawa 😂😂😂😂
2024-03-06
1
Alexandra Juliana
Moga2 Evan jd insyaf shg tdk celup celup lg..
2024-03-04
0