Evan pulang lebih cepat dari pada biasanya karena hari ini pekerjaannya tidaklah terlalu banyak. Suara anak kecil yang begitu heboh sudah terdengar padahal dia belum masuk ke dalam rumah. Evan memijit pelipis, harinya yang tenang benar-benar tidak ada lagi semenjak kedatangan si kembar.
Tidak saja suara mereka yang terdengar heboh tapi suara sirine mobil mainan semakin membuat Evan sakit kepala. Sepertinya dia harus mengucapkan selamat tinggal pada hari tenangnya.
“Daddy pulang, Daddy sudah pulang!” teriak si kembar saat mereka melihat Evan sudah kembali.
Oliver dan Xavier berlari menghampiri Evan yang baru saja masuk ke dalam rumah. Mendadak dia merasa jika dia sudah seperti seorang ayah sungguhan karena disambut seperti itu oleh si kembar.
“Kalian berdua selalu heboh. Apakah kalian tidak bisa tenang sedikit? Bagaimana jika ada tetangga yang terganggu lalu mereka datang menegur aku karena kehebohan kalian berdua?”
“ Kami selalu menjadi anak yang baik jadi tidak akan ada yang datang untuk menegur Daddy!” ucap Oliver.
“Benar, kami selalu menjadi anak yang baik!” ucap Xavier membenarkan perkataan adiknya.
“Baiklah, baik. Tapi apakah kalian bisa mematikan mainan kalian itu? Suaranya benar-benar membuat kepalaku mau meledak!”
“Ini hanya mainan saja, Daddy payah!” ucap mereka berdua.
“Dengar, aku sedang pusing dan aku sangat lelah jadi matikan mainannya dan jadilah anak baik. Jika tidak aku akan mencari keberadaan ibu kalian dan mengantar kalian pulang!” ancam Evan.
“Daddy tidak akan bisa menemukan keberadaan Mommy!” teriak si kembar.
“Kenapa? Apa kalian pikir aku tidak mampu mencari keberadaan ibu kalian?”
“Daddy tidak akan pernah bisa!” ucapan mereka begitu meyakinkan sehingga membuat Evan curiga akan keberadaan ibu dari mereka berdua.
“Daddy, apa kau tahu? Hari ini ada yang menghina kakak saat Kak Winnie sedang bekerja,” ucap Oliver yang mengalihkan pembicaraan.
“Oh, yeah?” Evan tidak terkejut karena bentuk badan Belinda dan rupanya yang tidak menarik.
“Kenapa Daddy tidak marah Kakak dihina?”
“Kenapa aku harus marah? Dia memang jelek dan gendut jadi wajar jika dia dihina dan aku tidak berhak untuk marah!”
“Daddy payah!” teriak si kembar yang tidak terima karena Evan tidak peduli padahal Belinda dihina.
“Kenapa berkata seperti itu? Dia memang seperti itu jadi kenapa kalian menyalahkan aku?” tanya Evan tidak terima.
“Kak Winnie istri Daddy, seharusnya Daddy marah!” teriak Oliver.
“Benar, seharusnya Daddy marah dan tidak terima karena ada yang menghina kakak!” teriak Xavier pula.
“Wow, berapa usia kalian, hah?” tanya Evan karena Oliver dan Xavier tidak seperti anak usia 3 tahun pada umumnya. Mereka memiliki kecerdasan yang berbeda daripada anak yang lain. Entah kenapa dia jadi curiga, jangan-jangan mereka adalah anak hasil kloning. Ck, Sepertinya dia terlalu banyak memerankan film sehingga membuat otaknya pun jadi tidak beres sampai memikirkan hal gila itu.
“Itu tidak penting. Yang paling penting adalah, Daddy harus bisa merubah Kak Winnie menjadi wanita yang cantik agar tidak ada lagi yang menghina Kakak di kemudian hari!”
“Hei, apa kalian mengira itu mudah? Berbicara memang mudah tapi melakukannya tidaklah mudah!”
“Daddy payah. Bukankah Daddy banyak uang? Jadi berikan uang itu untuk kakak supaya dia bisa melakukan perawatan agar Kakak bisa berubah menjadi Cinderella!”
“Aku semakin Curiga dengan kalian berdua. Kenapa kalian bisa tahu hal seperti ini??” untuk anak usia 3 tahun mereka sudah mengetahui perawatan. Bukankah itu luar biasa?
“Setiap hari kami melihat Mommy melakukan perawatan dan Mommy berkata dia melakukan itu supaya dia menjadi cantik jadi sekarang Daddy harus membuat Kak Winnie menjadi cantik agar dia tidak dihina lagi di kemudian hari!”
“Benar Daddy, benar!” ucap Oliver mengingatkan perkataan kakaknya.
“Oh, jika begitu bolehkah aku bertemu dengan ibu kalian? Aku ingin melihat perawatan seperti apa yang dia lakukan. Mungkin dengan begitu aku bisa memberikannya untuk Belinda,” mungkin dengan begitu dia bisa menemui ibu dari si kembar nakal itu.
“Tidak boleh!” teriak mereka berdua seraya berlari Pergi. Evan semakin curiga saja karena kedua anak itu benar-benar mencurigakan. Mereka seperti menyimpan sebuah rahasia yang tak boleh dia ketahui.
Sampai sekarang pun dia masih heran kenapa si kembar bisa sampai ke rumahnya sedangkan belum banyak yang tahu jika dia pindah ke sana selain sang Manager dan beberapa artis lainnya yang biasanya diajak pulang untuk berkencan tapi kenapa kedua anak itu bisa tahu tempat tinggal barunya?
Antara anak kloning atau alien, jangan-jangan si kembar salah satu dari spesies itu dan dia adalah orang gila yang memikirkan hal itu. Sungguh bodoh, otaknya benar-benar dalam masalah.
Evan berjalan menuju dapur untuk mengambil minuman, sedangkan si kembar kembali memainkan mobil mainan barunya dengan suara yang begitu berisik dan itu adalah mobil yang dibelikan oleh Belinda karena mereka patuh dan menjadi anak baik saat berada di cafe.
Langkah Evan terhenti sejenak saat melihat Belinda sedang membuat makanan. Ucapan si kembar mendadak teringat dan dia jadi merasa iba pada gadis gemuk itu yang hanya dia manfaatkan dengan sebuah dalil pernikahan.
“Aku dengar kau dihina oleh seseorang. Apa itu benar?” tanyanya basa-basi.
“Aku sudah terbiasa dihina karena tubuh gemuk ini juga wajah jelekku,” jawab Belinda yang memang sudah terbiasa mendapatkan penghinaan karena bentuk badan dan wajah jeleknya.
“Apa kau tidak berniat berubah? Biasanya seorang wanita akan melakukan segala upaya untuk terlihat cantik tapi kenapa kau tidak? Apa kau tidak berniat menjadi kurus agar para pria tertarik padamu?”
“Untuk apa? Semua itu akan sia-sia. Perawatan, olahraga setiap hari, aku pernah melakukannya tapi pada akhirnya aku tetap di cap sebagai wanita jelek jadi untuk apa aku melakukan semua itu lagi?”
“Apa seseorang pernah menghina dirimu dulu?” tanya Evan curiga karena perkataan Belinda yang menunjukkan jika dia pernah menjadi cantik namun dia masih dihina.
Belinda berpaling lalu tersenyum namun dibalik senyuman yang dia tunjukkan terlihat kesedihan bahkan dia seperti menyimpan sebuah rahasia yang tak ingin diketahui oleh siapa pun.
“Kau tidak perlu khawatir, aku tidak akan membuatmu malu dan aku akan tetap menjadi penggemarmu!”
“Hei, itu bukan jawaban yang ingin aku dengar !” ucap Evan.
“Makan malam sudah siap, pergilah mandi dan setelah itu kalian bisa menikmatinya karena aku sudah harus pulang untuk mandi!” Belinda melangkah melalui Evan karena dia ingin memanggil si kembar.
Evan memandangi kepergiannya dengan rasa penasaran yang tiba-tiba saja tumbuh di hati terhadap si gemuk jelek itu. Dia tahu rasa penasaran itu tidak boleh ada karena jika dia biarkan maka rasa penasaran itu bisa membuatnya melangkah semakin jauh untuk tahu lebih banyak tentang Belinda dan itu bukanlah hal baik untuknya tapi sayangnya semakin dia ingin mengusir rasa penasaran yang dia rasakan, rasa itu justru semakin besar sehingga dia jadi ingin tahu apa sebenarnya yang pernah dialami oleh Belinda sehingga dia tidak pernah lagi peduli dengan penampilannya.
Bagus, tidak saja penasaran dengan asal usul si kembar tapi sekarang dia juga penasaran dengan Belinda, penggemar gilanya yang fanatik dan sebentar lagi dia akan gila oleh mereka bertiga.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 93 Episodes
Comments
R⃟🐊⃝⃟ ⃟🍒㊍㊍🏠ર⃠👻ᴸᴷ
awas evan ,bersiaplah kejutan apa yg sdh dipersiapkan oleh sang pembuat cerita.
2024-02-04
0
Muh. Yahya Adiputra
yuppss
..
aku setuju bangettt 👍👍👍
2024-01-04
0
ᥫᩣ 🕳️ Chusna
nahh sudh mulai ada rasa pensarn
2023-12-30
0