Awal Mula Munculnya Masalah

Sebelum Evan memutuskan untuk menikah dengan Belinda yang tidak menarik sama sekali, kehidupannya sebagai aktor tentu baik-baik saja. Dia masih memacari beberapa wanita. Satu seorang artis dan satu lagi Putri konglomerat. Dia adalah aktor yang terkenal dan memiliki wajah tampan jadi para wanita itu tentu saja dengan senang hati menyerahkan diri kepadanya.

Julukan playboy yang dia dapatkan menjadi kebanggaan tersendiri apalagi dia memang menikmati kehidupannya tanpa berniat menjalin hubungan serius apalagi menikah. Entah sudah berapa banyak wanita yang dia kencani, Evan sendiri tidak tahu bahkan dia tidak tertarik untuk menghitungnya. Jika dia sudah bosan maka dia akan mengganti yang lainnya, mencari wanita sesuai dengan keinginannya.

Memiliki uang banyak juga popularitas yang tinggi tentu saja mempermudah dirinya Mendapatkan wanita mana pun yang dia inginkan tentunya mereka adalah wanita cantik yang memiliki kualitas tinggi sebab dia tidak pernah tertarik dengan wanita yang tidak menarik seperti Belinda.

Malam itu, sebelum segala yang ada di dalam hidupnya berubah. Evan baru saja pulang dari mengencani seorang artis yang tergila-gila dengannya. Dia kembali ketika waktu sudah menunjukkan pukul 2 pagi tentunya setelah bersenang-senang. Kehidupan sempurna yang dia miliki, dia yakin telah membuat banyak orang iri.

“Daddy,”  suara dua anak kecil yang memanggil dirinya ketika Evan hendak membuka pintu rumahnya tentu saja mengejutkan pria itu. Evan berpaling melihat ke belakang dan sangat heran mendapati anak laki-laki kembar berusia 3 tahun dan mereka adalah Oliver dan Xavier.

“Daddy, akhirnya kau pulang juga. kami sudah menunggumu begitu lama,” ucap Xavier yang lebih tua dari pada Oliver. Mereka berdua membawa sebuah tas dan memakai mantel yang tebal agar tidak kedinginan.

“Tunggu, Siapa yang kalian panggil Daddy?” tanya Evan pada mereka karena dia merasa jika dia tidak memiliki anak apalagi anak kembar.

“Tentu saja Daddy, apa ada yang lainnya di sini selain Daddy?” ucap Oliver.

“Jangan sembarangan, aku bukan ayah kalian!” Evan hampir berteriak tapi dia teringat dengan situasi. Evan melihat sekitar, sial. Akan celaka jika ada Paparazzi yang saat itu mengikuti dirinya lalu mengambil gambar mereka bertiga. Akan muncul gosip tidak sedap dan itu bisa merusak reputasinya. Jangan sampai pekerjaan yang sedang dia lakukan saat ini jadi terhambat gara-gara dua anak laki-laki yang tiba-tiba datang dan mengaku sebagai putranya dan jangan sampai pula para kekasihnya pergi meninggalkan dirinya gara-gara anak kembar yang entah datang dari mana itu.

“Cepat masuk ke dalam!” Evan membukakan pintu untuk mereka berdua karena dia tidak mau ada yang melihat lalu salah paham. Dia akan bertanya baik-baik pada anak kembar itu karena dia menebak mereka melarikan diri dari rumah

“Wuaaahhhh… keren!” ucap Xavier dan Oliver melihat rumah mewah milik Evan. Tas yang mereka bawa dilepaskan, Xavier dan Oliver berjalan masuk sambil mengagumi rumah milik Evan.

“Kakak, kita akan tinggal di sini mulai sekarang,” bisik Oliver.

“Sttss, kita harus menjadi anak baik agar Daddy tidak mengusir kita pergi,”  bisik Xavier pula.

Mereka berdua bersikap seperti anak baik pada umumnya bahkan mereka menahan diri untuk tidak menyentuh apa pun agar mereka tidak diusir oleh Evan karena mereka tidak memiliki tempat lagi selain di sana.

“Siapa kalian berdua? kenapa kalian ada di depan rumahku dan memanggil aku Daddy?” tanya Evan yang sudah sangat ingin tahu siapa anak kembar itu.

“Haus, Daddy. Kami haus!” ucap Oliver sambil mengusap lehernya.

“Aku mau jus jeruk,” Xavier yang memulai lalu adiknya mengikuti, “Aku jus semangka!” ucap Oliver.

“Enak saja, hanya ada air putih. Duduk di sana baik-baik, aku akan kembali!” ucap Evan.

“Yeah.. Daddy payah!” ucap mereka secara bersamaan.

Evan menggeleng dan melangkah pergi. Siapa sebenarnya kedua orang tua mereka? Apakah tebakannya benar jika kedua anak laki-laki itu sedang melarikan diri dari rumah? Dia akan menanyakan hal itu baik-baik lalu mengantar mereka pulang. Bisa gawat jika sampai dia dikira sebagai penculik anak karena reputasinya akan hancur dalam sekejap mata.

Dua kotak jus jeruk yang ternyata ada di dalam kulkas dibawa keluar. Oliver dan Xavier sudah duduk dengan manis tanpa menyentuh apa pun.

“Hanya ada ini!” ucap Evan seraya meletakkan dua kotak jus jeruk itu ke atas meja.

“Terima kasih, Daddy,” si kembar tersenyum dengan manis untuk menarik perhatian Evan.

“Aku bukan Ayah kalian. Sekarang katakan padaku, siapa ibu kalian dan kenapa malam-malam kalian ada di sini. Apa kalian melarikan diri dari rumah?”

“Tidak. Kami tidak melarikan diri. kami datang untuk menemui Daddy dan mulai sekarang kami akan tinggal di sini!” ucap Xavier.

“Jangan sembarangan bicara, sudah aku katakan aku bukan ayah kalian karena aku tidak pernah memiliki anak jadi jangan bermain-main lagi dan katakan di mana rumah kalian karena aku akan mengantar kalian pulang!”

“Tidak mau, kami sudah mencari Daddy sekian lama. Sekarang kami sudah bertemu dengan Daddy dan kami tidak mau pergi ke mana pun!” tolak Oliver.

Evan memijat pelipis, apa dia harus percaya dengan perkataan anak-anak begitu saja? Dia memang Playboy tapi selama ini dia tidak pernah membuat kesalahan sehingga wanita yang berkencan dengannya hamil. Dia tidak mungkin melakukan kesalahan itu dan dia yakin kedua anak kembar itu bukanlah anaknya.

"Siapa nama kalian?" tanyanya.

"Aku Oliver dan ini kakakku Xavier," jawab Oliver.

"See, wajah kita tidak sama jadi kalian bukan putraku!"

“Wajah kami mirip dengan Mommy dan kami sudah mencari Daddy begitu lama, jadi jangan mengusir kami dan biarkan kami tinggal di sini!” pinta Xavier.

“Apa buktinya jika kalian berdua adalah Putraku? Aku tidak pernah membuat kesalahan jadi berikan buktinya padaku agar aku percaya jika kalian benar-benar putraku!” dia yakin mereka tidak akan memiliki bukti karena dia sangat yakin karena dia memang tidak pernah membuat kesalahan.”

“Tentu saja kami ada buktinya!” Xavier segera mengambil tas ranselnya dan sibuk mengeluarkan sesuatu dari dalam sana. Evan sangat penasaran dengan bukti yang akan kedua anak laki-laki itu berikan. Selembar foto dikeluarkan dan itu adalah foto Evan bersama dengan seorang wanita cantik namun sangat asing baginya.

"Ini foto Mommy dan Daddy sewaktu kalian berdua masih berpacaran,” ucap Oliver. Evan mengambilnya dan melihat foto itu. Apakah benar? Sial, dia tidak ingat sama sekali tapi jika dilihat wanita yang ada di foto itu sangat cantik jadi kemungkinan dia adalah salah satu mantan pacarnya.

“Tidak, ini tidak bisa jadi bukti karena foto seperti ini bisa dimiliki oleh siapa saja apalagi aku ini seorang aktor jadi jangan menipu lagi. Katakan padaku di mana rumah kalian karena aku akan mengantar kalian pulang!” Evan masih bersikeras karena dia tidak percaya jika Oliver dan Xavier adalah putranya.

“Kami anak-anak, tidak mungkin berbohong. Setiap hari Mommy mengatakan pada kami jika ayah kami adalah seorang aktor terkenal yang bernama Evan Barack. Jika kami tidak mendengar perkataan Mommy, bagaimana kami bisa tahu jika kau adalah Ayah kami? Dan jika kami bohong, Kenapa kami bisa datang kemari mencari dirimu? kau adalah Ayah kami yang tidak peduli dengan kami selama ini!”

“Hei.. Hei, jangan asal bicara. Sebaiknya kalian pulang dan aku akan mencari kebenarannya apakah kalian putraku atau bukan.”

“Tentu saja benar, ini tes DNA-nya!” kali ini Oliver mengeluarkan selembar kertas yang menunjukkan jika mereka adalah putra dari Evan Barack.

“Apa?” Evan sangat terkejut melihat hasil tes itu. Apakah tidak salah?

“Ya sudah, Kakak. kita pergi ke kantor polisi saja dan mengatakan hal ini pada mereka. Percayalah, polisi pasti akan membawa kita kembali ke sini!” ucap Oliver.

“Kau benar, ayo kita pergi!”

“Tunggu…. tunggu. Jangan pergi ke mana pun atau pun kantor polisi!” cegah Evan. Situasi sungguh buruk, dia berada di dalam masalah besar. Tidak ada yang bisa dia lakukan selain mengakui jika kedua anak itu sebagai putranya untuk saat ini karena dia akan tetap mencari kebenarannya.

Menampung mereka beberapa hari sepertinya tidak akan masalah. Dia pikir begitu karena dia akan berada di dalam masalah besar jika kedua anak itu berada di jalan atau kantor polisi lalu menyebut namanya. Reputasi benar-benar dipertaruhkan. Hanya perlu mencari ibu mereka saja maka semua selesai.

Evan pikir mudah tapi dia justru berada di dalam masalah karena harinya yang tenang mulai kacau oleh si kembar yang super nakal. Sebab itulah dia memanfaatkan Belinda karena dia membutuhkan seseorang untuk menjaga si kembar. Belinda yang begitu mengidolakan dirinya dan tidak mau ditangkap oleh polisi tentu saja bersedia menikah dengannya tentunya dengan persyaratan yang belum mereka bahas sama sekali.

Terpopuler

Comments

🐊⃝⃟ ⃟🍒ᴾᴿᴱᴰᴬᵀᴼᴿ𝐄𝐋𝐕𝐈𝐑𝐀ᰔ

🐊⃝⃟ ⃟🍒ᴾᴿᴱᴰᴬᵀᴼᴿ𝐄𝐋𝐕𝐈𝐑𝐀ᰔ

penasaran sikembar aslinya anak siapa sih🤣🤣

apa mungkin evan kebanyakan main ma cewek sampai ceweknya bunting gak tau

2024-03-07

0

Alexandra Juliana

Alexandra Juliana

Cerdas, bahkan hasil tes DNA saja sdh disiapkan..Tp apakah itu asli?

2024-03-04

0

Alexandra Juliana

Alexandra Juliana

Nah hasil dari keplayboyan kau yg nyebar bibit kesiapa saja akhirnya kecebongmu tumbuh dan mendatangimu

2024-03-04

0

lihat semua
Episodes
1 Stalker Yang Beruntung
2 Awal Mula Munculnya Masalah
3 Si Gendut Yang Dimanfaatkan
4 Hanya Bermain
5 Koleksi Keramat
6 Pengganti Koleksi Yang Disita
7 Ciuman Yang Tak Bisa Dilupakan
8 Menjadi Mata-Mata
9 Balasan Dari Si Kembar Nakal
10 Rasa Penasaran
11 Sudah Ada Idola Baru
12 Akibat Obat Jerawat
13 Hanya Ingin Menggoda
14 Harus Diet
15 Jadi Peduli
16 Hari Pertama Olahraga
17 Ingatan Yang Tak Menyenangkan
18 Akibat Rengekan Si Kembar
19 Meminta Maaf
20 Kita Harus Menyelamatkan Daddy
21 Tidak Perlu Berterima Kasih
22 Taman Bermain
23 Korban Bullying
24 Tidak Akan Memaksa
25 Akan Membantu
26 Sedikit Pujian
27 Stalker Lain
28 Pria Pertama Yang Peduli
29 Tidak Ingin Pulang
30 Sarah Yang Tak Menyerah
31 Rasa Penasaran
32 Belum Mengambil Keputusan
33 Sebuah Ciuman Sebagai Ucapan Terima Kasih
34 Pacar Daddy Datang
35 Hinaan Sarah
36 Ancaman Dari Sarah
37 Kita Berpisah
38 Perasaan Tidak Rela
39 Kakak Sudah Pergi
40 Merasa Kehilangan
41 Jawaban Evan
42 Kami Hanya Anak-anak
43 Licik Dan Pandai Menipu
44 Hari Yang Penuh Masalah
45 Lagi-lagi Berpisah
46 Ada Yang Salah
47 Rindu Denganmu
48 Rahasia Si Kembar
49 Ingin Menyangkal
50 Aku Yang Akan Mengubahmu
51 Visual
52 Konferensi Pers
53 Rasa Takut Si Kembar
54 Uncle Dan Aunty Yang Jahat
55 Inilah Kenyataannya
56 Tak Berdaya
57 Kalian Harus Bercerai
58 Tidak Perlu Khawatir
59 Harus Percaya
60 Kau Sudah Gila
61 Tak Ingin Menutupinya Lagi
62 Akan Aku Lakukan
63 Satu Masalah Yang Teratasi
64 Bersabarlah
65 Tidak Mau Kembali
66 Akhirnya Kembali
67 Supaya Kau Tidak Malu
68 Ayah Dan Ibumu Datang
69 Tidak Percaya
70 Lebih Baik Jujur
71 Akan Selalu Menyayangi Mereka
72 Tidak Akan Ragu
73 Jangan Mengganggu Mereka
74 Kejutan Untuk Sarah
75 Tidak Perlu Ragu Untuk Menyerang
76 Kesalahpahaman Si Kembar
77 Kedatangan Ayah Dan Ibu Yang Tiba-Tiba
78 Hasil Tes Itu Palsu
79 Hasil Persidangan
80 Bawa Dia Kembali
81 Maka Biarkan Dia Berusaha
82 Jangan Terlalu Bodoh
83 Pria Dari Masa Lalu
84 Jangan Menyentuh Istriku
85 Tidak Bisa
86 Sumpah Sebagai Laki-laki
87 Pertemuan Kedua Keluarga
88 Hari Pernikahan Dan Hasil Tes
89 Harta Yang Berharga
90 Kabar Gembira
91 Akan Tetap Mencintai Mereka
92 Cinta Bisa Mengubah Segalanya
93 Promo
Episodes

Updated 93 Episodes

1
Stalker Yang Beruntung
2
Awal Mula Munculnya Masalah
3
Si Gendut Yang Dimanfaatkan
4
Hanya Bermain
5
Koleksi Keramat
6
Pengganti Koleksi Yang Disita
7
Ciuman Yang Tak Bisa Dilupakan
8
Menjadi Mata-Mata
9
Balasan Dari Si Kembar Nakal
10
Rasa Penasaran
11
Sudah Ada Idola Baru
12
Akibat Obat Jerawat
13
Hanya Ingin Menggoda
14
Harus Diet
15
Jadi Peduli
16
Hari Pertama Olahraga
17
Ingatan Yang Tak Menyenangkan
18
Akibat Rengekan Si Kembar
19
Meminta Maaf
20
Kita Harus Menyelamatkan Daddy
21
Tidak Perlu Berterima Kasih
22
Taman Bermain
23
Korban Bullying
24
Tidak Akan Memaksa
25
Akan Membantu
26
Sedikit Pujian
27
Stalker Lain
28
Pria Pertama Yang Peduli
29
Tidak Ingin Pulang
30
Sarah Yang Tak Menyerah
31
Rasa Penasaran
32
Belum Mengambil Keputusan
33
Sebuah Ciuman Sebagai Ucapan Terima Kasih
34
Pacar Daddy Datang
35
Hinaan Sarah
36
Ancaman Dari Sarah
37
Kita Berpisah
38
Perasaan Tidak Rela
39
Kakak Sudah Pergi
40
Merasa Kehilangan
41
Jawaban Evan
42
Kami Hanya Anak-anak
43
Licik Dan Pandai Menipu
44
Hari Yang Penuh Masalah
45
Lagi-lagi Berpisah
46
Ada Yang Salah
47
Rindu Denganmu
48
Rahasia Si Kembar
49
Ingin Menyangkal
50
Aku Yang Akan Mengubahmu
51
Visual
52
Konferensi Pers
53
Rasa Takut Si Kembar
54
Uncle Dan Aunty Yang Jahat
55
Inilah Kenyataannya
56
Tak Berdaya
57
Kalian Harus Bercerai
58
Tidak Perlu Khawatir
59
Harus Percaya
60
Kau Sudah Gila
61
Tak Ingin Menutupinya Lagi
62
Akan Aku Lakukan
63
Satu Masalah Yang Teratasi
64
Bersabarlah
65
Tidak Mau Kembali
66
Akhirnya Kembali
67
Supaya Kau Tidak Malu
68
Ayah Dan Ibumu Datang
69
Tidak Percaya
70
Lebih Baik Jujur
71
Akan Selalu Menyayangi Mereka
72
Tidak Akan Ragu
73
Jangan Mengganggu Mereka
74
Kejutan Untuk Sarah
75
Tidak Perlu Ragu Untuk Menyerang
76
Kesalahpahaman Si Kembar
77
Kedatangan Ayah Dan Ibu Yang Tiba-Tiba
78
Hasil Tes Itu Palsu
79
Hasil Persidangan
80
Bawa Dia Kembali
81
Maka Biarkan Dia Berusaha
82
Jangan Terlalu Bodoh
83
Pria Dari Masa Lalu
84
Jangan Menyentuh Istriku
85
Tidak Bisa
86
Sumpah Sebagai Laki-laki
87
Pertemuan Kedua Keluarga
88
Hari Pernikahan Dan Hasil Tes
89
Harta Yang Berharga
90
Kabar Gembira
91
Akan Tetap Mencintai Mereka
92
Cinta Bisa Mengubah Segalanya
93
Promo

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!