Waktu sudah menunjukkan pukul sembilan pagi, mereka sudah kembali dari berolahraga tapi terdengar teriakan Belinda dari dalam rumah karena dia mengalami kram otot akibat berlari terlalu lama.
“Sakit, Evan. Sakit!” teriak Belinda ketika Evan memijitkan betisnya yang sakit akibat berolahraga. Sebagai pemula, dia terlalu berlebihan.
"Kakimu dipenuhi dengan lemak, mana mungkin bisa sakit!” ucap Evan yang mengeluarkan banyak tenaga hanya untuk memijat betis Belinda.
“Tidak ada hubungannya. Bisakah pelan-pelan sedikit?” pinta Belinda.
“Tidak!” ucap Evan yang kembali memijat betis Belinda dengan sekuat tenaga.
Belinda berteriak dengan keras, dia bahkan berguling-guling agar Evan berhenti memijat betisnya yang terasa sangat sakit luar biasa.
"Daddy jahat. jangan menindas Kak Winnie seperti itu!” teriak Oliver.
“Benar, Daddy harus sedikit lembut dengan wanita!” teriak Xavier pula.
“Ck, jangan sok tahu. Jika tidak dipijat maka akan semakin sakit!"
"Besok aku tidak mau berolahraga lagi!" ucap Belinda.
“Kau benar-benar payah, Belinda. Baru hari pertama tapi kau sudah menyerah. Jika seperti ini, bagaimana kau bisa menguruskan badanmu?"
"Aku memang tidak mau menguruskan badanku jadi biarkan saja aku!"
"Tidak bisa, kau harus melakukannya dan aku akan membangunkanmu setiap hari. Kau juga harus menjaga pola makanmu. Dilarang makan makanan manis juga makanan junkfood karena makanan itu bisa semakin membuatmu gemuk!"
“Tapi tidak mudah, Evan. Apa kau pikir aku akan langsung kurus begitu aku diet dan berolahraga? Aku juga sudah pernah melakukannya tapi semua itu gagal bahkan aku jadi semakin gemuk saja jadi aku tidak mau!”
“Jika tidak dicoba maka tidak akan tahu hasilnya. Pokoknya kau harus melakukannya jika tidak aku akan menyita semua koleksi yang ada di dalam kamarmu itu dan aku akan mengakhiri pernikahan pura-pura kita lalu aku akan mencari yang lainnya, yang lebih cantik dan lebih seksi daripada dirimu!” ancamnya.
“Jangan, jangan lakukan. Baiklah, aku akan berolahraga dan mulai diet tapi jangan akhiri kesepakatan kita berdua karena aku masih ingin pura-pura menjadi istrimu!” pinta Belinda yang tak mau perannya digantikan oleh orang lain.
"Bagus, kau memang harus melakukannya!” ucap Evan yang sesungguhnya tidak mungkin mengakhiri perjanjian mereka begitu saja sebab tidak akan ada wanita yang mau dia manfaatkan untuk menjaga si kembar sampai dia menemukan keberadaan kedua orang tua si kembar.
Mana ada yang tahan dengan kelakuan nakal kedua anak itu selain Belinda? Jadi dia tetap membutuhkan Belinda tapi ancaman yang dia berikan cukup sukses membuat Belinda mau berolahraga dan mulai diet.
“Cepat kakak berbaring, biar kami yang melompati kaki kakak agar cepat sembuh!” teriak si kembar.
"Cerdas!” ucap Evan.
"Enak saja, kakiku akan patah!” teriak Belinda.
Oliver dan Xavier tertawa dan entah dapat stamina dari mana kedua anak itu mulai berlarian di dalam rumah untuk membuat kekacauan.
"Astaga, mereka kembali berulah!" ucap Belinda. Kakinya sedang sakit tapi dia harus membereskan rumah yang berantakkan sebelum dia pergi bekerja.
"Apa mereka selalu seperti itu?" dia tahu kedua anak itu nakal tapi dia tak tahu apa saja yang mereka lakukan selama berada di rumah.
"Seperti yang kau lihat, kedua putramu itu sungguh luar biasa!"
"Mereka belum tentu putraku. Aku membiarkan mereka tinggal karena aku tidak mau terjadi sesuatu pada mereka. Selama aku mencari ibu mereka maka aku akan membiarkan mereka tinggal di sini!"
"Apa kau akan menikahi ibu mereka nantinya, Evan?"
"Kenapa bertanya seperti itu?" Evan mendongak, memandangi Belinda yang tampak sedih.
"Aku hanya ingin tahu saja."
"Ck, jangan bertanya yang aneh-aneh. Apa masih sakit?"
"Sudah lebih baik, terima kasih," Belinda tersenyum karena Evan begitu baik dan peduli dengannya.
"Besok kita akan melakukannya dengan perlahan agar kau tidak mengalami kram otot lagi. Jangan hanya karena kejadian ini kau jadi menyerah dan aku rasa, aku akan mencari tempat gym yang bagus untukmu."
"Apa? Aku tidak memiliki uang untuk membayarnya!"
"Tidak perlu khawatir akan hal itu. Selama kau menjaga mereka baik-baik maka aku akan memberikan apa yang pantas kau dapatkan."
Belinda mengangguk, padahal dia tidak butuh karena dia sudah senang dapat bersama dengan Evan meski hanya untuk sesaat saja.
Karena keadaan Belinda sudah baik-baik saja, Evan pergi mandi karena dia sudah harus pergi bekerja. Belinda pulang sebentar untuk mandi saat Evan sudah pergi. Dia meninggalkan Oliver dan Xavier yang sedang bermain.
Belinda melihat dirinya di depan cermin, melihat lemak perutnya yang mengerikan dan melihat kulitnya yang dipenuhi dengan guratan. Apa dia harus diet?
"Percuma kau berdandan seperti itu!"
"Kau tidak akan pernah menjadi seorang Cinderella!" tiba-tiba perkataan yang menyakitkan itu terngiang.
"Lihat penampilanmu yang memalukan?"
"Apa kau mengira jika kau sudah menjadi seorang putri dengan penampilan seperti itu?"
"Sekali jelek tetap saja jelek tapi begitu beraninya kau menyatakan perasaanmu padaku? Apa kau tidak pernah melihat dirimu di depan cermin?"
Belinda mencengkeram kedua tangan, mengingat serpihan ingatan yang telah membuatnya putus asa untuk melakukan perawatan seperti yang dia lakukan dulu. Perkataan yang menyakitkan disertai tawa yang menghina dirinya membuatnya dia tidak mau lagi berdandan supaya menjadi menarik.
Dulu dia melakukan segala upaya agar seperti gadis yang lainnya. Segala upaya dia lakukan untuk terlihat cantik dan menarik. Dia bahkan pergi mengikuti yoga agar semakin menarik tapi nyatanya, semuanya sia-sia saja bahkan dia mendapatkan hinaan serta cemooh yang menyakitkan hatinya.
Lalu apa gunanya diet? Apa gunanya melakukan perawatan diri? Mau dia gemuk, mau dia kurus, pada akhirnya hasilnya sama saja karena dia akan tetap dihina dan dianggap jelek. Dia bahkan merasa jika kehidupannya saat ini lebih baik karena dia tidak akan sakit hati saat ada yang menghina dirinya karena apa yang diucapkan sesuai dengan kenyataan.
Jika ada yang menghina dia jelek, dia memang jelek. Jika ada yang menghina dirinya gemuk, memang kenyataan dia gemuk. Dengan demikian dia tidak akan sakit hati karena memang sesuai dengan kenyataan lalu untuk apa dia diet dan melakukan perawatan? Jujur dia sudah sangat menikmati kehidupannya saat ini dan tak pernah berpikir untuk menguruskan badan sebab dia takut, takut penghinaan yang pernah dia dapatkan dulu dia dapatkan lagi.
"Kakak. Kami lapar!" teriakan si kembar menyadarkan Belinda dari lamunannya.
"Cepat kakak, baterai kami sudah habis!" teriak mereka lagi.
"Tunggu sebentar!" Belinda bergegas mandi agar si kembar tidak menunggu lama.
Saat ini dia sudah sangat menikmati kehidupannya tanpa memikirkan penampilan juga bentuk badannya. Lagi pula apa yang dia lakukan akan sia-sia karena meski dia berubah menjadi cantik, Evan tidak akan menjadi miliknya sebab dia tahu, perjanjian di antara mereka akan selesai saat Evan menemukan ibu si kembar karena dia yakin, Evan pasti akan menikahi ibu Oliver dan Xavier demi kedua anak itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 93 Episodes
Comments
LENY
KAMU HRS BERUNAH DEMI DIRI KAMU SENDIRI BELINDA BULAN KRN ORANG LAIN.
2024-02-29
0
Liana❣️¹²
kasian Belinda sebelum nya dikelilingi oleh orang jahat dan karena itulah Belinda tidak ingin merawat dirinya supaya dia tidak terlalu sakit hati. semangat Melinda kamu pasti bisa
2024-01-13
0
🍭ͪ ͩᗩGEᑎᑕY🍀sᥱᥒᥒ᥆🍒⃞⃟🦅off
astagaaa batrai 🤭🤭
2024-01-10
0