Anscoup

Cerita ini terjadi setelah pangeran Anscoup melarikan diri dengan kereta bintang yang dibawa oleh salah kedua pangeran bintang Procyon –Christopher Bang dan Han–.

Di saat itu juga, dewa Anscoup memberikan iris matanya pada seorang gadis bangsawan yang baru menginjak usia remaja... Azalea Brianna. Ia Mendapat anugerah dari dewa berupa iris mata birunya yang berubah menjadi abu-abu saat malam raya tiba. Tidak ada yang mengetahui hal itu selain anggota dari keluarga Azalea. Fenomena Aza yang menjadi penerus mata dewa pun menjadi perdebatan panjang di antara keluarga. Dia dianggap terlalu muda dan belum memiliki pasangan untuk menggantikan ratu Airina dan Raja Suho sebagai pemimpin Anscoup.

Sesuai tradisi di Anscoup, Ia harus menjalani masa pembaharuan. Yaitu masa dimana para calon ratu dan pangeran Anscoup akan dilatih dan diajarkan untuk menjadi bangsawan sebenarnya. Ia menjalani masa pembaharuan bersama para putri dan pangeran yang memiliki mata sepertinya juga. Seseorang yang dianugrahi mata dewa membentuk suatu sistem yang terpisah dari sistem di Anscoup. Sebagian besar berasal dari penduduk klan Lee yang mewarisi kekuatan alam, dan memiliki iris mata berwarna Hazel. Sebagai juga berasal dari Klan Amigdala, klan bermata hitam yang mewarisi pengendalian energi planet Anscoup. Klan ini terbagi menjadi dua, Yaitu klan dengan kekuatan pengendalian Khy dan klan dengan kemampuan Brainware. Persilangan kedua klan itu pada zaman dahulu telah membentuk suatu klan baru yaitu klan Kim dengan kemampuan psikokinetik dan manipulasi molekul.

Aza menjadi bagian dari klan Gyers, sebagai kunci dari kekuatan pada pewaris mata dewa, dianugerahi bakat teleportasi. Aza mendapat banyak pelajaran pada masa pembaharuannya. Ia diajarkan sebagaimana seorang calon ratu bersikap ia juga mendapat banyak teman yang dulunya berasal dari iris mata yang berbeda, seperti oranye dan hijau, Aza berteman dan belajar dengan baik disana, tanpa tahu bagaimana bentuk diskriminasi dibawahnya.

Suatu hari, saat ia hendak mengantarkan roti untuk makan siang teman-temannya yang sedang berlatih, tak sengaja ia mendengar pembicaraan ayahnya dengan kakeknya tentang para pangeran Anscoup yang melarikan diri dari district 9 ke dimensi lain.

Dahulu, Ratu Anscoup membawa 7 calon pangeran Anscoup pewaris kekuatan dari tiap klan yang paling berbakat sebagai penjaga planet ini. Mereka dikarangtina dan dikurung dalan sebuah district yang dinamai district 9. Mereka adalah pangeran legenda yang Ratu Anscoup percayai akan melindungi planet Anscoup dari ketidakstabilan inti bintang Procyon B. Tak lama saat masa karangtina, ratu Anscoup menambah satu orang lagi kedalam district itu, dikenal sebagai pangeran terakhir dari klan Han. Klan penjaga kereta Bintang.

Kemudian di suatu malam,  para pangeran memberontak setelah mendapat kenyataan sebenarnya dari pangeran terakhir itu. Pangeran terakhir ini lah yang menunjukan bagaimana buruknya planet Anscoup. Diskriminasi atas dasar warna mata, pemanfaatan kekuatan untuk menyelamatkan planet dari emisi bintang Procyon, dan juga diasingkan dari anggota keluarga. Klan Han itu sendiri sebenarnya adalah klan campuran dari tiap klan untuk menjaga kendaraan perang, yaitu kereta bintang.

Kekangan dan kenyataan yang dialami pangeran di district 9 membuat mereka muak dan ingin mencari kebebasan tanpa adanya aturan dan diskriminasi Klan dan Ras.

Tak sampai 3 tahun pangeran itu melarikan diri, langit tiba-tiba terbelah dan berdatangan kapal-kapal luar angkasa besar yang masuk ke wilayah Anscoup. Pemimpin kapal luar angkasa itu adalah Graham. Mereka mengaku sebagai bagian dari Anscoup yang disebut 'Utusan' dan mengambil hati para bangsawan Anscoup. Tah hanya itu, mereka menjadi dewa yang dipuji-puji oleh para penduduk Anscoup di semua iris mata. Fresmus–ayah Azalea– adalah satu-satunya kepala keluarga yang tidak mempercayai komplotan itu. Ia mengasingkan Aza kepada kakeknya dan memalsukan iris mata abu-abunya. Azalea kembali menjalani kehidupan yang baru, dengan derajat yang baru juga. Disana ia merasakan kejamnya diskriminasi itu. Belum lagi dengan pembantaian Ras yang dilakukan oleh para Utusan semakin menjadi.

Selama pengasingannya, Azalea mendapat cerita dari kakeknya bahwa ada seorang pangeran dari tanah para arwah yang menjaga inti bintang Procyon bersama jiwanya.

Pangeran itu memiliki dua warna iris mata, dia memiliki iris mata merah dan Biru. Pangeran tinggal di perbatasan antara kehidupan dan kematian, ia tidak pernah terlihat karena jiwanya telah tertanam di perbatasan itu.

Kecuali, jika ia telah terikat dengan Mate atau pasangannya. Sebagai penjaga gerbang dan Pangeran dari tanah para arwah yang tak ada seorangpun yang tahu keberadaannya, ia tidak akan pernah terikat dengan siapapun. Selain itu juga tak ada pasangan yang dapat bertahan hidup saat proses pengikatan itu. Mate dari pangeran itu harus memiliki energi atau khy yang besar. Karena kesendirian di perbatasan kehidupan dan kematiam membuat pangeran itu menanamkan jiwanya di tanah itu dan berikatan dengan inti Procyon B. Pangeran itu tidak pernah terlihat dan diketahui keberadaanya.

Aza memahami cerita itu sebagai legenda yang tertulis di syair Anscoup. Syair Anscoup itu sendiri hanya dipelajari oleh para Anima keluarga klan Lee. Anima adalah hewan titisan dewa yang hidup bersama Klan Lee untuk menjaga keseimbangan alam. Karena Klan Lee adalah penyeimbang siklus alam semesta.

Situasi planet semakin memburuk seiring dengan berkuasanya para utusan dan penahana keluarga bangsawan di district 9. Hal itu membuat Grasmus–Kakek Azalea– terpaksa melancarkan rencana kudeta. Ia membutuhkan pasukan yang banyak juga kekuatan yang tak terbatas. Kekuatan yang hanya dimiliki oleh pangeran pertama Anscoup yang telah melarikan diri. Grasmus mendengar dari cerita Dori bahwa Dori dapat membawa pangeran kembali ke Anscoup sesuai legenda yang telah tertulis, asalkan Grasmus mau menjaga daerah perbatasan dimensi Arwah. Karena ternyata pangeran di tanah para arwah juga sudah menghilang sejak lama dari perbatasan. Akan sangat berbahaya jika Utusan dapat menembus tempat itu. Grasmus menyetujui syarat dari Dori, ia mengutus Aza yang ia yakini dapat menyelamatkan kondisi planetnya dan mengubah tatanan di Anscoup itu sendiri.

Kini Dori dan Azalea sedang berjuang untuk mengumpulkan para pangeran untuk membentuk kekuatan yang sangat besar hingga dapat mengusir para utusan itu. Harapan para penduduk Anscoup ada di tangan Aza dan seekor Anima–Dori–.

****

"Aku akan meringankan hukumanmu jika kau mau jujur padaku, siapa yang mengutusmu?" tanya Graham. Aza masih berdiri membatu menatap Graham yang berada di bumi. Ia tidak mengerti bagaimana bisa Graham ada di tempat ini saat dirinya yang lain sedang menguasai Anscoup. Tiruan kah?

"Tak ingin jawab?" tanya pria berkacamata itu. "Baiklah, kau akan menyesal–"

"Tunggu!! Bagaimana Anda bisa ada di sini?" tanya Aza. Graham mengangkat alisnya.

"Kau–" tunjuk Aza, ada amarah yang tak tak terbendung dimatanya, ia menatap Graham. "Tarik pasukanmu dari planetku!!" teriak Aza.

Graham mengerutkan wajahnya tak paham. "Apa yang kau katakan nona?" tanya pria itu.

Aza menutup mulutnya, baru menyadari sesuatu. Jangan-jangan saat ini mereka berada di lintasan waktu saat Time Traveller belum menjalankan program perjalanan bintang itu, atau ada hal yang lebih besar lagi...

"Hei, kau kenapa? Jawab aku! Siapa kau ini dan planet apa yang kau maksud?!" Graham mencekram tangan Aza. Aza membelalakan matanya panik. Ia mencoba menghentakkan lengannya tetapi cengkraman itu begitu kuat menurutnya. Ia menginjak kaki pria itu hingga mengaduh kesakitan. Ini adalah kesempatan Aza untuk melarikan diri, ia berlari meninggalkan ruangan data itu, mencari tempat aman untuk bersembunyi.

"Ck, sialan!!" decak Graham. "Lapor. Ada penyusup di markas!! Mereka masih berkeliaran dan sepertinya membawa informasi yang sangat berguna. Tangkap gadis itu hidup-hidup!!" titah Graham di earphone-nya. Pria itu menutup pintu penyimpanan data itu, membuka satu folder di map berwarna hijau, yang menampilkan profil Han.

Ia menyeringai. "Rupanya ada hal yang aku lewatkan, bagaimana bisa kau sampai di bumi? Akan aku selesaikan proyek ini secepatnya dan mencari sumber energi abadi itu..."

Aza terus berlari, ia tidak bisa kembali ke tempat Han menunggu atau mereka berdua akan tertangkap. Ia harus berteleportasi dan mencari tempat aman, Aza memejamkan matanya, ia harus kembali ke tempat tadi. Ia menfokuskan ruangan yang baru ia lihat itu.

Swingg...

Aza menghela napasnya, ia telah sampai di ruangan data kembali. Sesuai perkiraannya, Graham tidak ada di ruangan itu. Aza segera membuka berbagai map dan laci mencari data Han. Tangannya terhenti pada satu dokumen bersampul hitam.

Tittle: Perjalanan bintang.

Tujuan: mencari tempat tinggal baru untuk umat manusia atau mengambil energi abadi dari bintang katai putih.

Start: 12/12/12

"Apa!!" pekik Aza.

Proyek ini sudah 50 tahun berjalan. Jadi, ada kemungkinan mereka sudah lama menjelajah antariksa, namun mereka belum juga dapat melewati Milky way!! Jika dugaanya benar, data Han dan kehadiran dirinya lah yang menyebabkan Utusan datang ke Anscoup...

"Kenapa kau terkejut nona?! Sebenarnya banyak yang ingin aku tanyakan, bagaimana bisa kau sampai ke tempat ini dan memiliki wujud manusia? Apa kau adalah alien?"

Aza tersentak dengan suara itu, sebuah alat setrum ditodongkan di lehernya. Tubuhnya terkunci, jika ia bergerak maka ia akan disetrum dengan alat itu.

"Jelaskan padaku sekarang atau–"

Bukkk...

Sebuah benda keras menghantam Graham, hingga ia ambruk ke lantai. Aza membalikan badannya dan menghela napas lega saat Han sudah mengangkat senjatanya tinggi.

"Apa yang kau lakukan?! Kenapa diam saja? Ayo kita lari!!" teriak Han pada Aza.

"T-tapi data mu–" tenggorokannya tercekat saat Han menarik tangannya paksa keluar dari ruangan itu.

"Persetan dengan data diriku. Aku sudah menemukan jawabannya," ucap Han. Aza tersentak dengan jawaban pemuda itu. Sebenarnya apa yang Han ketahui dan tidak Aza ketahui. ia menghentikan larinya menahan Han.

"Jelaskan padaku apa maksud semua ini?" tegas Aza.

Han masih dilanda kepanikan, setidaknya mereka harus mencari tempat yang aman dahulu.

"Aku akan jelaskan tapi tidak dengan kondisi seperti ini. Ini berbahaya, mereka mengintai kita sudah lama!! Alasan StarTrip terobsesi pada aku dan SpeardB, alasan Seungmin mendapat beasiswa." Han menarik napas, "Mereka menyadari keanehan ini dan juga alasan perjalanan bintang itu, portal dimensi terbuka di tata surya kita!!" teriak Han. Aza menutup mulutnya terkejut. Ia sangat tidak mengerti situasi ini.

"Terima kasih atas informasi yang kau berikan Han. Aku akan mencari inti Procyon itu dan planet itu berkat lubang cacing yang kalian buat." mendengar suara itu, Aza dan Han sama-sama terkejut mereka membalikan badannya.

"O-oli.. Oliver...?!"

Dihadapannya, Fredo sudah berdiri sambil menodongkan pistol pada seorang gadis berpakaian peneliti StarTrip–Oliver–. Fredo tersenyum sinis, menatap Aza dan Han tajam.

"Kau memang cari mati, hanya untuk menyelamatkan gadis ini." Aza tersentak menatap Han bertanya, Han membatu, ia mengepalkan tangannya kuat.

"Pergi... H-Han..." cicit Oliver. Gadis berambut abu itu menatap khawatir dengan matanya yang menangis.

"Tangkap mereka!!" titah Fredo. Han panik, ia terkunci dan Aza diam tak bergeming. Terlalu banyak kejadian dan fakta yang ia dapatkan, entah kenapa hatinya merasa sakit, sesak dan marah. Ia tidak mengerti pemikiran pemuda di sebelahnya, dan tujuan sebenarnya mereka kemari. Aza merasa dipermainkan.

"Ck, sial," dengus Han.

Aza dan Han ditangkap dan dikurung dalam sebuah ruangan besi berukuran 4x4m yang terisolasi. Han terus berdecak dan mencari celah agar mereka bisa keluar.

"Hei, apa kau tidak ingin pergi dari sini? Kita kembali ke hotel dengan teleportasimu," panggil Han. Aza tak bergeming, pikirannya kalut, ia tidak mengerti situasi ini.

"Hei Aza–"

"DIAM!!" teriak Aza, hatinya sakit mendengar setiap kata yang pemuda itu lontarkan.

"Aku tak mengerti, sebenarnya apa tujuanmu mengajaku kemari!! Apa hanya sebagai alat melarikan diri?!!" pekik Aza. Han  terkejut dengan respon gadis di depannya.

"Bagaimana Graham ada di bumi saat ia juga ada di Anscoup?! Apa maksud inti Procyon itu dan lubang cacing di tata surya?!! Aku tak paham!! Aku kemari hanya untuk mengumpulkan kalian dan menyelamatkan planet ku..." gumannya lirih, Aza terus terisak.

"Hei! Kenapa kau menangis?" tanya Han panik, ia mendekati Aza mencoba memegang tangan gadis itu namun langsung gadis itu tepis dengan kasar.

"Apa kau memanfaatkan kekuatanku untuk menyelamatkan Oliver? Kau tidak percaya kan dengan Planet dan semua yang aku ceritakan!!"

"Itu tidak benar! Aku memang tidak mengingat apapun tentang Anscoup dan saudara-saudaraku. Tapi semua kejadian yang aku alami terjawab setelah kau datang kemari. Kedatangan Utusan bukan hanya karena pangeran yang membuka portal dimensi tetapi bisa saja karena kedatangan kita yang nyebabkan paradoks ini, kita tidak bisa menghentikan Graham dan aliansinya sekarang karena apa yang kita lakukan saat ini akan berdampak di masa depan juga Anscoup. Aku kemari bukan hanya mengambil data diriku yang ada di ruangan data. Tetapi mencari jawabannya atas apa yang selama ini aku pertanyakan. Tentang siapa aku dan bagaimana aku bisa ada di tempat ini, juga mata aneh ini." Han memegang matanya kanannya. Iris matanya berubah menjadi merah. Aza tersentak, ia menatap mata pemuda itu.

"K-kau..." guman Aza. "Pangeran tanah para arwah..." pekik gadis itu, legenda yang diceritakan kakeknya benar. Tapi bagaimana Han bisa bersama para pangeran itu? Bukannya Han harus terikat dengan Mate nya?! Pertanyaan baru muncul di kepala Aza.

"Graham mengincar sesuatu yang lebih besar dari diriku. Aku tidak terlahir dari darah yang normal. Mati-matian aku menutupi mata ini dari siapapun termasuk SpeardB. Maafkan aku soal memanfaatkan kekuatan mu, aku tidak bisa menyangkal itu."

Aza menatap Han tak bergeming,  air matanya tak sanggup lagi turun. "Gadis itu?" tanya Aza.

"Aku berjanji pada Changbin untuk membawa pergi Oliver dari markas ini, Changbin percaya bahwa Oliver tidak akan semudah itu untuk mati. Ia benar, Oliver ternyata belum mati." Aza semakin dibuat terkejut dengan pengakuan Han. Ia menutup mulutnya tak percaya, Changbin juga sudah memperkirakan ini.

"Maafkan aku," ucap Aza ia menundukan kepalanya. "Lalu apa rencana kita?!" tanya Aza.

"Aku tidak bisa berteleportasi lagi, energiku sudah lemah. Juga akan terlalu beresiko jika aku menggunakan kemampuanku di tempat ini." Aza menghela napas, ia harus bisa berpikir jernih. Setidaknya ia mendapat fakta baru. Bahwa saat ini, yang berada di Anscoup adalah para aliansi yang berhasil menembus lubang cacing dan sampai di Anscoup dengan dua tujuan. Pertama, Mengambil sumber energi dan kedua, menguasai planet itu.

"Maafkan aku Karena telah melibatkanmu, aku egois. Ini semua salahku," ucap Han penuh penyesalan. Aza menyeka bekas air matanya kemudian tersenyum, pasti ada cara untuk lari dari tempat ini.

"Tidak apa-apa, Han. Aku sudah memaafkanmu," balas Aza.

"Saat ini kita harus pikirkan rencana untuk melarikan diri dan membawa Oliver. Dia menjadi salah satu staf teknisi di markas ini karena kecerdasan buatan dan bakat yang ia miliki. Oliver dapat membantu kita untuk pulang kembali ke Anscoup," jelas Han, Aza mengangguk paham.

Tiba-tiba pintu ruangan itu terbuka, Graham dan juga Fredo masuk ke dalam ruangan itu. Aza mengepalkan tangannya menatap kedua orang itu penuh kebencian.

"Saat ini kalian hanya memiliki dua pilihan. Beri tahu kami koordinat planet asal mu nona alien, atau kau dan pemuda di sampingmu aku habisi," tawar Graham.

"Apa-apaan ini?! Sampai kapanpun kau tidak akan bisa mencari tempat itu!!" teriak Han.

"Aku rasa kau dan gadis bermata abu-abu ini memiliki hubungan ya? Kalian berasal dari tempat yang sama, katakan padaku dimana tempat itu?"

Aza termenung, ini adalah paradoks. Apapun yang akan terjadi padanya, mereka akan tetap bisa sampai ke planet Anscoup. Karena Aza ada di tempat ini karena kedatangan mereka ke planetnya. Satu-satunya solusi adalah mengusir mereka dari planet itu. Aza tidak bisa melawan takdir saat ini. Karena bagaimanapun Anscoup telah ditaklukan oleh Graham.

"Aku beri penawaran untukmu," jawab Aza.

"Aku berikan informasi soal planetku, tapi bebaskan pemuda ini dengan temannya yang bernama Oliver. Bagaimana?" tawar gadis itu. Han membulatkan matanya, ia menatap Aza tak percaya. Apa gadis ini mencoba menghindari paradoks?

Graham tersenyum licik. "Baiklah, aku terima penawaranmu," jawabnya. Lalu aku akan membunuhmu gadis Alien.

Han membelalakan matanya, ia menahan tangan Aza yang hendak keluar ruangan itu. "Tunggu, aku ikut kalian!" ucap Han, Aza menatap pemuda itu mengisaratkan bertanya pada Han. Tapi pemuda itu hanya diam memandang lurus kedepan.

"Baiklah, kau ingin bertemu dengan gadis dari bidang Teknisi itu kan? Ikut kami." akan aku habisi keduanya sekaligus.

Han mengepalkan tinjunya, mereka benar-benar terjebak.

****

To be Continue...

Sejauh ini ada 3 tokoh baru ya...

Graham

Fredo

Oliver

Tunggu kelanjutan kisahnya ya gaisss....

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!