Han

Swinggg.....

Mereka akhirnya sampai di apartemen milik Minho. Aza menghela napasnya lega. Setidaknya kini ia telah bersama dengan kedua pengeran itu. Aza menyapukan pandangannya sepintas, apartemen ini sungguh sepi. Berarti Bang Chan dan Minho belum juga kembali dari tempat Changbin. 

"Aduhh..." desah Hyunjin memegang kepalanya.  "Cahaya-cahaya dan gelombang itu membuatku pusing," keluhnya kemudian, ia membaringkan badannya yang tinggi itu di atas sofa sembari memijat keningnya.

Han yang baru selesai mengatur napasnya langsung menatap nanar Aza. "Hei aku benar kan?! kau itu nenek sihir! kembalikan aku ketempat itu!" pekik Han sambil menunjuk gadis itu, setibanya ia di tempat aneh ini, ia tersadar bahwa gadis yang membawanya ini bukan gadis biasa. Bahkan ia tidak bisa membaca pikiran gadis itu. Han menuju pintu keluar apartemen itu dan membuka knop pontunya, tetapi tetap saja terkunci. Pintu ini dikunci dari luar dan ia tidak bisa melarikan diri. 

Ia mengalihkan pandangan pada Aza yang masih mengatur jalan napasnya yang terengah-engah. "Heh nenek sihir, keluarkan aku dari sini cepat!"

Aza menoleh kearah Han, ia mengepalkan lengannya menahan kesal, mencoba untuk tidak terpancing. "Aku bukan nenek sihir! ishh kau ini." ia menyilangkan lengannya, "tunggu sebentar sampai Chan dan Minho kembali. Aku malas menjelaskannya padamu."

Wajah Han berkerut, "siapa orang itu? ohh tunggu, jangan-jangan ini rencanamu ya? tadi kucing itu menyebutkan speardB. Berarti jika aku tidak salah, CB97 itu salah satu dari dua orang yang kau maksud." tebaknya tepat sasaran.

"Heh apa mau kalian? kalian menjebak Speardb pada polisi dan sekarang kau ingin menangkapku juga?!" 

"Yah benar... tapi kami tidak bermaksud jahat, maksudku..."

"Sudah cukup!" sentaknya. "Aku akan mencari cara untuk keluar dari tempat in dan menyelamatkan SpeardB! Kalian pasti salah satu dari musuhnya."

Aza mengusap wajahnya lelah, mencari pembelaan seringkas mungkin. "Bukan seperti itu, baiklah aku akan memperkenalkan diri. Aku Azalea, salah satu putri dari planet Anscoup dan kalian berdua." menunjuk Han dan Hyunjin. "Termasuk juga SpeardB temanmu adalah para pangeran legenda yang melarikan diri dari planet kami dan membuka portal dimensi dari bumi ke planet kami. Sekarang planet kami dikuasai oleh para time traveller yang tamak dan mengeksploitasi kekuatan penduduk kami."

"Aku ditugaskan ayahku untuk mencari kalian dan meminta kalian untuk kembali dan membantu kami menyelamatkan Anscoup. Jadi, selagi ingatan kalian masih terkunci bisakah setidaknya kalian percaya padaku dulu, sampai Chan dan Minho datang membawa SpeardB," pinta Aza.

Hyunjin menatap gadis berbaju hitam di depannya ragu, sulit baginya untuk mempercayai ucapan gadis itu. Terlebih lagi ceritanya terkesan mustahil. Tetapi, jika gadis ini yang ditakdirkan bersamanya, ia ingin mengikutinya mungkin memang ada petualangan yang seru jika bersama gadis ini. 

"Baiklah, aku akan tunggu orang-orang yang kau maksud nona cantik," putusnya lalu mengedipkan mata ke Aza.

"Lelucon macam apa ini!? Kau ingin berdongeng di hadapanku? Ku beri tahu padamu nona, aku tidak mudah ditipu oleh penyihir sepertimu, kau bilang planet Anscoup? Time Traveller? Aku memang percaya akan adanya para time traveller, tetapi kau kira mengeksploitasi planet yang berpenduduk itu masuk akal? Bahkan sampai saat ini saja NASA mengumumkan bahwa belum ada planet yang terdapat penduduk seperti kau dan juga bumi! Kau kira aku ini orang bodoh seperti pemuda tampan yang mudah ditipu itu?!" 

"Hei jaga ucapanmu penipu, kau juga tukang tipu. Apa harga dirimu jatuh jika ditipu gadis ini?" bela Hyunjin melemparkan tatapan sinis pada Han.

"Tidak, kumohon... aku tidak berbohong. Dori adalah buktinya, kalian lihat dia bisa bicara kan?"

Han mendecih, "di zaman sekarang, kecerdasan buatan seperti AI atau Artificial Intelligence itu  mudah dibuat nona. Kau mungkin bisa berteleportasi karena bakat psikokinesismu. Kucing ini bisa saja kan seorang robot yang dirancang untuk bisa bicara!" gertaknya.

"Penyihir sepertimu tidak bisa menipuku." Han mengamati pintu apartementnya seksama, pintu ini sepertinya dibuka dengan kartu yang di scan, akan sulit baginya untuk membukanya selain dengan cara membobol atau meledakannya. Ia tidak bisa berlama-lama, atau SpeardB akan dalam bahaya. satu-satunya cara adalah dengan menipu gadis ini dan memintanya mengantarkannya pada Changbin untuk menolongnya.

"Eumm ...begini, bagaimana jika kau buktikan ucapanmu padaku?" Han mulai bernegosiasi.

"Kau antar aku ke tempat SpeardB dan jika ucapanmu benar, maka aku kan ikut membantumu, bagaiamana?" usul pemuda itu.

"Aku bicara benar, maka dari itu kita tunggu sampai Chan dan Minho kembali," pinta Aza sekali lagi, ia tidak bisa pergi dari apartement ini, dan juga ia tidak tahu tempat Chan dan SpeardB bertemu.

"Kenapa kau ragu nona? Dugaanku benar bukan? Kau mencoba untuk menipuku. Sudah hentikan ini! Aku bisa sangat mudah melarikan diri dari tempat ini, jika kau bersikeras untuk menghalangiku," ancam Han.

"Hei sudah hentikan penipu bodoh, kau menggertaknya," lerai hyunjin. "Lagipula kau juga belum mengembalikan uangku, cepat kembalikan kau telah menipuku di Malaysia, dasar pemandu wisata palsu!"

Han menepuk keningnya, hampir saja ia melupakan urusannya dengan pemuda itu. Ini tidak bisa dibiarkan, ia harus cepat-cepat lari dari tempat ini. "Ah iya hehehehe... uang mu kan sudah ku pakai, jadi nanti saja yah," ucapnya tertawa canggung.

"Tidak bisa! nona manis terima kasih yah, berkat kau aku dapat bertemu dengan bajingan sialan ini."

"Hei apa katamu? Bajingan sialan?!" ucapnya marah. "Aishhh bersama kalian sangat membuatku marah, sudah cukup! Aku kan pergi bagaimanapun caranya!"

"Tidak, kumohon," hadang Aza, Han tidak menghiraukannya, ia mendobrak paksa panel kunci otomatis itu menggunakan pemukul base ball di dekat pintu itu. Kemudian kabel-kabel yang keluar ia tarik paksa hingga terdengar suara klik. Pintu itu terbuka.

"Tidak tunggu jika kau pergi kau akan berurusan denganku!" hadang Aza, ia sebisa mungkin mencegah Han untuk pergi.

"Mau apa kau hah!? Kau hanya bisa berteleportasi, sudah biarkan aku pergi!" sentak nya ia mendorong Aza dan melangkah keluar.

"Hei kau apakan pintu apartement ku bocah!!" teriak seorang pemuda di koridor apartement itu.

"J.One?" pekik Changbin.

"Han?! bagaiman bisa? bukannya kau di Malaysia?" tanya Chan heran.

Han tersentak menatap 3 pemuda yang berjalan kearahnya, "SpeardB?" ucap Han juga bingung.

"Tunggu dulu, J.One adalah Han?" Minho mengintrupsi.

"Eum hai, apakah temanmu sudah datang nona?" ucap pemuda jangkung itu.

"Hyunjin!?" pekik Chan semakin tak percaya dan bingung.

"Hei, bagaimana kau tau namaku?" 

"Asagaa... sekarang kepalaku pusing, kau juga merusak pintuku yah?" keluh Minho

Aza menggaruk tengkunya. "Yahh.. selamat datang para pengeran," ucapnya tersenyum.

Sebelum ke apartement...

Tempat transaksi SpeardB...

"Aku sudah membawa barangnya, kau dimana?" tanya Chan dan Minho.

"Masuk kedalam gang disana ada anak buahku. Kau transasksi dengannya."

"Apa!! kau bilang kau yang akan langsung bertemu denganku?"

"Memangnya kenapa jika aku mengubah rencananya?"

"Transaksi dibatalkan. Aku hanya akan bertemu dengan kau speardB, jika hanya anak buahmu maka aku batalkan ini."

"Baiklah tidak masalah. Lagi pula, siapa kau ini? CB97..."

Chan tersentak, ia tidak bisa memberitahu identitasnya sampai ia bertemu langsung dengan Changbin.

"Aku adalah orang yang akan menjawab semua masa lalumu, kau penasaran kan?" pancing pemuda itu.

"Masa laluku? Jangan bercanda! Ayah angkatku saja tidak tahu siapa aku, bagaimana kau bisa tau."

"Karena aku adalah bagian dari potongan ingatanmu," desis Chan, ia tersenyum. Ia sudah paham bagaimana watak Changbin, pemuda ini sangat mudah dipancing oleh rasa penasaran.

"Apa tidak apa-apa seperti ini?" tanya Minho ragu.

Chan menoleh kemudian mengangguk, ia melanjutkan pembicaraan di telepon itu. "Bagaimana, SpeardB? Kau tetap tidak ingin bertemu dengan ku?" lanjutnya.

Changbin menimbang ucapan pemuda itu sesaat, ia sangat penasaran akan masa lalu yang tidak bisa ia ingat, tetapi bagaimana jika pemuda itu menipunya.

"Biar aku beri kata kunci yg menarik," lanjut Chan memanas-manasi.

"Mingju di bunuh oleh anak kandungnya, kan? Karena ia lebih mempercayai bisnis ini padamu," kata pemuda itu. Tubuh Changbin menegang, tidak ada siapapun selain dirinya dan orang rumah yang mengetahui hal itu. "Sialan, siapa sebenarnya orang ini."

"... Baiklah, kau bisa menemuiku. Dari gang tempat kita transaksi kau masuk kedalam pintu besi di kanan gang itu, ku tunggu kau di lantai 2," ucap Changbin.

"Jangan bawa siapapun, hanya kau dan aku!" ancam pemuda itu.

Chan menutup telepon nya, ia menggengam erat ponsel itu, "Minho, sepertinya kau harus menunggu di luar," ucap Chan.

"Baiklah aku mengerti, jaga dirimu di dalam."

Chan berdiri di depan pintu besi itu, ia menggeser tuas pintu itu dan membukanya, di hadapannya ia sudah dihadang oleh 6 orang yang menodongkan senjata kearahnya.

"Kau pasti orang yang akan menemui bos kami, silahkan ikuti aku. Tapi jangan macam-macam atau kepalamu akan ku lubangi," kata orang yang memakai penutup mata di sebelah kanan itu. Chan menahan diri untuk tidak mengeluarkan Khy-nya, sebisa mungkin ia harus membawa Changbin tanpa terlibat perkelahian.

Chan mengikuti orang-orang bersenjata itu menuju lantai tempat pertemuannya dengan Changbin, ia masuk kedalam sebuah ruangan yang mana sosok Changbin sudah menunggunya.

"Jadi..." katanya. "Kau CB97?"

"Iya."

"Tinggalkan kami berdua sendiri!" titahnya pada kedua anak buahnya.

"Kau punya 10 menit untuk menjelaskan."

Chan menghela napas, "aku yakin ini terdengar kurang masuk akal. Tapi Mingju menemukanmu terkapar di bawah jembatan dekat sungai Han dalam keadaan babak belur. Sebelum itu hidupmu serampangan tak tahu arah, hingga Mingju mengubah hidupmu. Benar bukan, SpeardB?"

Changbin tersentak, "Dari mana kau tahu dan saat itu adalah ingatan pertama yang aku ingat..."

"Karena seseorang mengunci ingatanmu, kau bukan manusia bumi. Kau, aku dan beberapa orang lainnya memiliki hubungan yang sama. Kita memutuskan untuk melanjutkan hidup tanpa saling mengenal. Kita adalah penduduk dari sebuah planet yang bernama Anscoup," jelas Chan. Ia sudah menebak respon apa yang akan ia dapatkan setelah menjelaskan ini semua pada pemuda itu.

Changbin tertawa terbahak-bahak, ia memegang perutnya yang terasa geli mendengar lelucon itu. "Lelucon macam apa ini sialan! Aku mengenal seorang penipu handal dan lelucon itu sangat membuatku paham penipu seperti apa dirimu."

"Aku sudah menebak kau tidak akan mempercayai nya, kau punya mata abu-abu kan?"

Changbin terkejut mendengar ucapan pemuda di depannya. Tidak ada siapapun yang mengetahui hal ini selain Ayah angkatnya dan J.One. "Siapa yang memberitahumu akan hal ini? Aishh J.One sialan dia pasti membocorkan ini," ucapnya geram.

"Tidak ada yang memberi tahuku, tapi aku punya kenalan yang memiliki mata seperti mu. Dan kemampuan yang jauh diatasmu, jika kau ingin bertemu dengan nya dan bergabung denganku maka kau akan mendapatkan ingatan masa lalu mu dan jawaban atas semua rasa penasaran mu."

"Aku tidak mempercayai siapapun, jangan bawakan bualan itu kepadaku. Jadi, silahkan pergi!"

"Changbin, aku tahu kau tidak akan mudah percaya dengan semua ucapan ku. Maka dari itu biar ku buktikan." Chan menggulung lengan kemejanya sebahu lalu sebuah Cahaya putih keluar dari tangannya, Changbin membelalakan mata melihat kejadian itu ia menatap pemuda itu waspada. "Sialan orang ini... Jangan-jangan!! J.One dalam bahaya!!"

"Kau... Orang dari aliansi yang ingin menangkap J.One kan!!"

Bang Chan tersentak, alisnya berkerut, "aliansi? Aku tidak pernah mendengar kata itu, dan J.One siapa dia? Kau terus menyebutnya," tanya Chan.

"Jangan berbohong, sampai kapan pun aku tidak akan menyerahkannya pada kalian!"

"Bicara apa kau ini! Maaf SpeardB, kau salah orang. Ini adalah Khy dalam tubuh kita terdapat sebuah energi yang jika dikumpulkan akan terbentuk Khy. Di Anscoup ada satu klan yang merupakan pengendali Khy, yaitu aku, dan iris matamu adalah bagian dari salah satu klan di Anscoup. Maka ikutlah denganku. Kau akan mendapatkan ingatanmu."

Changbin berlari membuka pintu itu, "kalau begitu tangkap aku dulu," ucapnya ia keluar ruangan itu dan berlari. "Hajar orang itu!" titahnya pada anak buahnya.

Bang Chan mendecak, "ck, dia memang sangat sulit dikendalikan."

Anak buah Changbin menyerbunya dengan senjata dan ada yang ingin melayang pukulan kearahnya. "Sial, aku bukan petarung jarak dekat. Terpaksa harus kulakukan."

Ia memasang kuda-kudanya, menegakan kepalanya.

Byussh...

Orang-orang itu terpental jauh keluar.

Dor... Dor...

Matanya menangkap peluru yang melesat kearahnya ia menunduk menghindari serangan peluru itu, tangannya diarahkan kerah orang bersenjata itu. Dan–

Blam...

Senjata itu dihancurkan dengan Khy yang ia lepaskan.

Byussh...

Ia menghempas semua orang di ruangan itu. Sial, aku harus mengejar Changbin. Dan meminta penjelasan, aliansi apa yang ia maksud.

Changbin berlari menuruni tangga, ia terus menerus menelepon J.One, temannya itu. Bagaimana jika ia benar-benar tertangkap oleh aliansi itu. Bagaimana jika ia tidak bisa melindungi bocah itu, Mingju akan kecewa padanya di alam sana.

"Berhenti SpeardB! Kau berhutang penjelasan dan jawaban padaku!" teriak Chan mengejar dibelakangnya

Changbin mempercepat larinya mencoba keluar dari gedung itu. Ia membuka pintu keluar dan matanya membelalak melihat Minho menghadangnya.

Brukkk...

Mereka bertubrukan.

"Changbin!" Chan memegang kerah pemuda itu. "Jangan lari lagi, aku bukan dari aliansi yang kau maksud. Kedatangan kami kesini adalah ingin menjemput salah satu saudara kami, yaitu kau! Aku bersumpah bahwa ada orang lain yang memiliki mata yang sama denganmu!"

Changbin tersenyum tipis, "oh yah? Mata ini?" ia menyeringai dengan matanya yang sudah berwarna abu-abu. Chan terkejut, Changbin telah mengaktifkan kekuatan nya sendiri, tapi sejak kapan.

"Dan apakah kemampuan ini juga?" Changbin memejamkan matanya dan berpindah 3 meter di depan Chan dan Minho. "Temanku bilang, ini adalah Psikokinesis sebuah bakat yang ditimbulkan dari otakku, dan mata abu-abu ini bisa jadi merupakan sebuah kelainan dalam tubuhku. Kau tidak bisa membodohiku dan jangan ikuti aku!" aku harus mencari J.One.

Changbin melangkah meninggalkan Chan dan Minho yang masih terpaku tak menyangka. Namun, tiba-tiba tubuhnya tak bisa digerakan, dunia seolah terhenti sementara, ia melihat serangga yang mengelilingi lampu gang mematung di posisi yang seolah-olah waktu telah terhenti.

"Kau butuh pembuktian lebih?" ucap Chan di belakang pemuda itu. Matanya berubah menjadi hitam dengan tatapan tajam yang sangat menyeramkan.

"Aku adalah Time Controller, aku menghentikan waktu dan dapat membuat beberapa orang menyadarinya saat aku membuat lingkaran batas waktuku. Sekali lagi akan aku beritahu padamu. Aku bukan dari aliansi yang kamu maksud, aku tidak mengenal J.One dan kau adalah Pangeran Anscoup yang pergi ke bumi bersamaku. Ikut aku, ada seorang gadis yang bermata sama denganmu dan ingin menemuimu," desis pemuda itu tajam. Minho tersentak melihat aura intimidasi itu. Bang Chan yang baru ia kenal memang sangat menakjubkan, tapi kenapa ia tidak bisa mengingat sesuatu tentang masa lalunya.

"Baiklah aku menyerah. Aku akan ikut denganmu, dengan satu syarat, J.One juga harus ikut bersamaku." aku rasa orang ini bisa melindungi pemuda itu jauh dari aku.

"Baiklah, ikut aku ke apartement temanku. Setelah bertemu dengan  rekanku, kita cari temanmu." jawab Chan, ia menjalankan waktu kembali. Berjalan keluar dari gang itu. Minho menghela napasnya lega, setidaknya ia mulai sedikit percaya dengan perkataan pemuda itu.

Ketiganya telah sampai di apartement itu. Namun, semua dibuat kaget dengan kehadiran Han dan bahkan Hyunjin yang ada di tempat itu.

****

"J.One?"

"Kau mengenal pemuda ini?" tanya Changbin, Han lebih kaget lagi saat Changbin datang bersama ketiga pemuda itu.

"Harusnya aku yang bertanya bodoh, bagaimana bisa kau bersama orang-orang ini dan juga nenek sihir itu!! Kau punya masalah apa dengan mereka haah!" hardik Han marah.

"Changbin, jadi... J.One yang kau maksud adalah dia?" tanya Chan, ia tidak menyangka dunia dan semesta mempermainkannya seperti ini, di saat yang sama. Aza telah membawa kedua pangeran secara bersamaan dan salah satu Pangeran nya berteman dekat dengan Changbin.

"Yah, dialah buronan aliansi StarTrip. J.One, code name untuk merahasiakan identitas aslinya," jawab Changbin. Han melebarkan matanya, ia menarik kerah pemuda itu.

"Jangan sembarangan memberi informasi tentang aku sialan!" geramnya, "mereka bukan orang yang dapat dipercaya!!"

"Tidak, J.One. mereka bukan dari aliansi!"

"Kalau begitu biar aku buktikan!"

Ia melepaskan cengkramannya dan melangkah kehadapan Chan. Matanya menatap mata hitam pemuda itu. Namun sesuatu terjadi, tubuhnya menegang, ia dapat membaca semua pikiran orang itu. Dan juga masa lalunya. Ia melihat dirinya dan beberapa orang lainnya. Ia melihat pertemuan Chan dengan Aza dan Minho. Juga bagaimana Changbin di taklukan.

"Kau..." ucapnya perlahan mundur, tubuhnya terhuyung kebelakang. Entah kenapa energinya seolah terserap kedalam iris mata pemuda itu, dan kepalanya amat sakit. Seketika pandangannya mengabur.

"J.One!!" pekik orang-orang di ruangan itu yang panik melihat Han ambruk tak sadarkan diri.

Ingatan yang sama seperti saat  aku sedang bermimpi...

****

To be continue...

Apa Aliansi StarTrip itu? Ada apa dengan Han?

Hyunjin ko diem-diem bae!!!?

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!