Prince Hwang

Inilah hidupku...

Tampan...

Kaya...

Dipuja semua orang...

Terkenal...

Tapi

Kenapa kekosongan ini tak pernah terisi. Semua yang ku inginkan sudah kudapatkan. Lantas apa lagi yang kurang? Seolah-olah ada kepingan puzzle yang belum aku temukan, yang membuat hidupku terasa hambar, ahh atau... Kekosongan hati ku ini karena aku... Belum juga punya kekasih?!

"Hwang, sedang apa kau melamun begitu? Kita akan melakukan pemotretan di pelabuhan. Angin malamnya cukup dingin, pastikan kau tetap hangat dan jangan melamun fokus pada pekerjaanmu!"

Ahh yah, pekerjaan.. Hidup ini sangat indah karena pekerjaanku, tapi ini menyebalkan... Diatur... Aku benci itu.

Pemuda Hwang itu berjalan mengikuti manajernya masuk kedalam mobil, "berapa lama perjalanannya?" tanya pemuda itu sambil mendudukan diri dengan posisi yang nyaman. " Aku ngantuk, bangunkan aku jika sudah sampai," ucapnya kemudian tidur terlelap dalam mimpinya. Andai saja aku bisa bebas...

Suara bising itu mengganggu tidurnya, ia membuka matanya. Di depan mobilnya, banyak mobil polisi yang melaju kearah tempat ia akan melakukan pemotretan sebuah majalah, ke dermaga itu. 

"Ada apa ini Hyung?" tanyanya pada Sang manajer.

"Sepertinya ada yang sedang berurusan dengan polisi disana, tapi lupakan saja! Itu bukan urusan kita. Tim dan kru kita sudah sampai di tempat, sebentar lagi kita sampai," jelasnya pada pemuda itu. Hyunjin menatap mobil polisi yang terus berjalan membelah jalanan dengan sirine yang memekikkan telinga, entah kenapa ia sedikit tertarik dengan urusan para polisi itu. menarik.. siapa yang nekat berurusan dengan polisi sebanyak itu.

Ditempat lain di dekat dermaga.....

"Dori, apa disini tempatnya?" Aza mengeratkan jaket yang menyelimutinya sambil berjalan mengikuti Dori, angin malam di pinggir pantai ini memang cukup dingin. Ia heran pada kucing disebelahnya yang tidak merasa kedinginan sedikit pun. Apa kucing memiliki kemampuan untuk menyesuaikan suhu tubuhnya. 

"Itu dia!! miaww-" pekik Dori menunjuk pada seseorang dibelakang gudang penyimpanan, seorang pemuda berambut pirang dengan pakainnya yang serba hitam dan masker yang menutupi wajahnya.

Aza mengerutkan keningnya. "Bagaimana mungkin tangan kanan SpeardB semuda itu Dori, apa kau yakin?" tanyanya.

"Dia memang tangan kanan Changbin, Aza."

"Yah Aza sebenarnya aku sengaja menyuruh Chan dan Minho menemui Changbin. Karena di pelabuhan ini akan ada dua Pangeran lainnya." Aza membelalakan matanya terkejut. Jadi, jika  dan Minho pergi ketempat Changbin dan dapat mengajak Changbin untuk bergabung, maka ia dan Dori dapat menemui kedua pangeran ini dan mengajaknya juga untuk bergabung, sehingga akan lebih efektif dan para pangeran akan segera berkumpul. Jadi Dori sengaja mengajakku ke tempat ini. Yaitu untuk menemui Pangeran lainnya.

"Tangan kanan SpeardB juga merupakan sang Pangeran. Dia adalah Han satau-satunya Pangeran bermarga Han. Aku tidak tahu seperti apa dia saat ini dan kekuatan tersembunyinya. Yang jelas aku yakin, kalau kau bisa mengajaknya untuk bergabung. Selagi kau mengikutinya, aku kan cari Pangeran satunya." Dori mengamati Han yang bersembunyi di belakang gudang di dermaga ini, menunggu suara sirine yang semakin jelas kearahnya.

"Lihat Aza, dia mulai bergerak! Kau ikuti dia. Aku akan mencari satunya." Dori melompat kearah lain tanpa aba-aba. Aza sedikit bingung melihat pemuda itu, bagaimana caranya menemui dan bicara dengannya. Ia menghela napas kemudian berteleportasi untuk menyusul pemuda itu.

Sirine polisi itu semakin terdengar, pemuda yang dijuluki J.One itu tersenyum tipis, kena kau!!

Tiba-tiba ledakan terjadi, tepat di depan mobil polisi yang melaju itu. jika mereka tidak mengerem laju kendaraannya, para polisi itu akan berakhir mati terpanggang. Hal ini karena J.One telah memasang sebuah bom. Sebenarnya hanya untuk gertakan dan membuat mereka kesal, hanya untuk sedikit hiburan baginya. Polisi itu keluar dan mengumpat karena jalan yang akan dilaluinya telah rusak karena ledakan bom itu. Sepertinya para bandar narkoba itu telah mengetahui kedatangannya dan memasang prangkap.

"Perlu bantuan, Pak?" sebuah suara mengintrupsi dibelakang kerumunan polisi itu. 

"Siapa kamu? Anak muda disini berbahaya, pulanglah!" usir polisi berbadan gendut satunya.

Pemuda itu tersenyum dibalik maskernya, tangannya ia masukan ke dalam saku jaketnya. Ia berjalan mendekat kearah polisi itu. Polisi-polisi itu semakin waspada melihat gelagat pemuda itu. Ditodongkannya senjata kearah pemuda itu.

"Siapa kamu? Sebaikmya jangan main-main dengan aparat keamanan!" gertak polisi berbadan tegap itu.

"Aku hanya mendengar kekacauan disini, dan ingin sedikit membantu. Tetapi seperti nya bapak-bapak sekalian tidak membutuhkan bantuanku, baiklah aku akan pergi."

"Yah benar, lebih baik kau pergi sana ini berbahaya," usir polisi satunya.

Pemuda itu membalikan badannya, berjalan meninggalkan kerumunan polisi itu. Selamat malam, Pak polisi!!

Ia berjalan menjauh menuju armada kapal, dan duduk di kursi panjang di dekat kapal besar itu. Membuka botol minumnya dan menengguk setengahnya, saatnya bermain.

1, 2, 3

Duarrrr...

Ledakan kembali terjadi, kini lebih besar. Di tempat ledakan, itu mobil-mobil yang dikendarai polisi itu pun meledak terbakar.

Para polisi yang melihatnya mengepalkan tinjunya menahan amarah setelah membaca tulisan menyebalkan di dinding gudang barang itu.

Seperti nya kalian harus pulang dengan jalan kaki;) maaf kami memindahkan lokasi transaksinya kkkkk

"Sialan! Keparat itu, SpeardB... Aku akan menangkap penjahat itu!"

"Hei aku J.One yang merencanakan ini bukan SpeardB... Ahh lihat SpeardB! Karena kecerdasanku kau yang malah diakui, huh. Kau berhutang 1 juta padaku,"  grutu pemuda itu, ia melempar botol bekas itu sembarang.

"Aduh!"

J. One tersentak, sepertinya ada orang lain di tempat ini. Ia berdiri dan berbalik, matanya membulat melihat seorang gadis sedang berdiri didepannya mengusap keningnya.

"Siapa kau?" tanyanya.

Aza terkejut, ia tertangkap basah karena telah mengikuti pemuda itu. "Ahh.. A-anu aku..."

"Kau mengikutiku?" tanya pemuda itu curiga.

Aza masih tidak menjawab, ia bingung harus mengatakan apa. Tangannya gemetar saking bingungnya.

"Siapa disana!!"

"Ahh polisi itu, bagaimana aku kabur jika ada gadis ini," keluhnya ia berjalan mendekati Aza, memandang mata gadis itu yang berwarna sangat unik.

Aza semakin termundur, ia tidak tahu seberapa bahayanya Pangeran yang kehilangan ingatannya itu. Tidak ada pilihan lain ia harus kabur untuk sementara. Aza memejamkan matanya hendak berteleportasi, tetapi sesuatu menahan lengannya, matanya membelalak saat pemuda itu sudah didepannya menahannya.

"Siapa kau?" tanya pemuda itu dingin.

"A-aku Aza! Aku mencarimu!"

Han tersentak, gadis ini mencarinya, tapi untuk apa?

"Aku ingin menangkapku? Hahahah gadis lemah seperti mu tidak bisa menangkapku aku ini–" ucapannya terhenti ketika matanya menangkap beberapa polisi mulai kearahnya.

"Sial polisi-polisi itu!!" tanpa aba-aba Han menarik tangan Aza dan membawanya kabur menjauh dari polisi-polisi yang masih mengejarnya.

"Lain kali aku tidak akan membantumu SpeardB, menyusahkan saja." mereka terus berlari menjauh tetapi pergerakan mereka diasadari oleh salah satu polisi disana.

"Jangan bergerak!! Aishh ayoo kejar pemuda itu!!" titah sang komandan pasukan polisi itu.

Aza semakin panik, ia tidak bisa membiarkannya tertangkap dengan Pangeran ini. Sebelum benar-benar tersudut, ia harus melarikan diri. Satu-satunya cara adalah dengan teleportasinya, ia harus membawa Han juga untuk berteleportasi. Aza memejamkan matanya, memfokuskan tempat tujuannya untuk kabur. Mata Han membulat saat didepannya polisi telah menghadangnya. Tak masalah, aku punya sandera. Tunggu cahaya apa ini–

Mereka menghilang, berkat teleportasi Aza.

"Pemotretannya berjalan lancar, meski terdengar beberapa ledakan disana."

"Yah yah yah aku tak peduli. Sekarang aku mau jalan-jalan sebentar menikmati angin malam."

"Jangan lama-lama, kita akan bergegas pulang!" pesan manajernya, Hyunjin mendecih kesal. Bagaimana ia bisa tahan selama ini diatur oleh orang itu. Kini yang ia perlukan adalah menenangkan pikirannya, menikmati angin yang dinginnya menusuk kulitnya ini. Entah mengapa, Hyunjin sangat suka di situasi seperti ini. Angin kencang dan deburan ombak yang mencabik-cabik batu karang terasa damai baginya. 

Hidupku... seperti boneka di etalase. Hanya menjadi pajangan yang diatur semua orang. Tak bisakah aku menemukan jalan lain yang lebih menyenangkan?  atau setidaknya hadirkan aku seorang yang dapat mengisi kekosongan ini. 

Ia memejamkan matanya, menghembuskan napas keras, berharap ada cahaya keajaiban yang membantunya lepas dari kekangan ini. Hyunjin membuka matanya tetapi kenapa ini silau? apa permintaannya terkabul? Tiba-tiba matanya menangkap sesuatu yang akan jatuh di depannya. seseorang gadis, mata mereka sempat bertubrukan. 

Gubrakkkk....

Hyunjin memegang kepalanya yang terasa pusing, karena benturan keras dengan lantai dermaga. Apa yang beru saja menerjangnya tadi, dan mata itu...

"Aduhh... Kenapa pendaratanku tidak tepat begini sih," keluh aza, ia berdiri memegang kepalanya yang sakit. tubuhnya membeku saat menemukan seorang pemuda yang berdiri tertegun didepannya, sial.. aku ketahuan... bagaimana aku menjelaskannya? teleportasi ini.

"Hei, gadis aneh bagaimana bisa kau berteleportasi seperti itu, hah? Kau ini manusia atau buk_ eh?" belum melanjutkan keterkejutannya, Han sudah muncul menghadangnya dan mengomel. Baiklah ini akan semakin rumit. Dori tolong aku..

"Kau! Penipu sialan!! Pemandu wisata yang menipuku di Malaysia. Bagaimana bisa kau ada di sini!?" pekik Hyunjin  marah kearah pemuda berambut pirang itu. 

Ahh.. Kini mereka bermusuhan.. Dori cepat kemari...

"Heii kawan. Lama kita tidak bertemu dan kau masih ingat aku yah? Woahh padahal aku sempat lupa padamu," jawab Han santai, 

"Kembalikan uangku dasar penipu!!" gertak Hyunjin.

Han tertawa, membuat Hyunjin semakin geram. "Uang yang sudah diberikan tidak bisa dikembalikan," jawabnya.

"Tuan-tuan maaf menggangu, ada apa ini?" Aza akhirnya mengintrupsi pertengkaran kedua pemuda di depannya. 

Hyunjin balik menatap Aza. Ia tertegun melihat wajah cantik gadis itu. Mata abu-abunya yang kontras dengan pakainnya yang berwarna hitam sangat menarik dan anggun di matanya. Menurutnya, Aza bagaikan putri raja yang tersesat di dunia fana ini. Dan juga, kenapa jantungnya berdetak begitu kencang saat melihat Aza. Apakah kedatangan gadis ini ditakdirkan untuk menjawab semua keinginannya, mengisi kekosongan hatinya. Kalau begitu ia tidak ingin melepaskan gadis itu, belum lagi gadis itu datang bersama musuhnya. 

"Ehh nona, apa kau baik-baik saja bersama penipu ini? Dia ini maniak, tapi tenang aku akan menyelamatkanmu." Hyunjin tersenyum menunjukkan aura ketampanannya, jurus andalannya saat di depan gadis-gadis. 

"Bicara apa sih kau ini. gadis ini menculikku dengan kemampuan anehnya, dia ini nenek sihir." Aza membelalakan matanya mendengar perkataan  pemuda bermarga Han itu, pangeran ini benar-benar kurang ajar. Mana ada nenek sihir yang berteleportasi. 

"Hei kau ini benar-benar, aku bukan nenek sihir!!" sentaknya

"Wah jika nenek sihirnya secantik dirimu, maka culik aku dari tempat ini! Aku tidak keberatan," ucap Hyunjin sambil memasukan tangannya di saku celananya. 

"Apa maksudmu, aku bukan nenek sihir!! Aah kalian ini menyebalkan." Aza mengusap wajahnya lalu menghela napas. "Kau pirang ikut aku!" menunjuk Han. "Kita harus bicara," lanjutnya.

Tiba-tiba seekor kucing melompat kesebelah Aza. "Aza ayo kita pergi, Chan berhasil membawa speardB!" ucap Dori.

"Aaaaa... kucing itu bisa bicara!!" pekik Han dan Hyunjin kaget. 

"Tunggu, SperadB?" ucap Han kaget. 

"Cepat kau tarik kedua pangeran ini, dan bawa mereka menemui Chan!" titah Dori.

 Aza tersentak, si pemuda percaya diri ini juga pangeran? Ahh ia benar-benar akan gila, tapi sebelum kedua orang ini menyadari keterkejutannya, Aza harus segera membawa mereka berteleportasi. Ia menggendong Dori dan berlari kerah kedua pemuda itu dan menarik keduanya. Berteleportasi!!

swiinggg....

*****

To be continue...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!