"Han, untuk apa buku sebanyak ini?" tanya Aza, sesampainya mereka di ruang baca itu, Han langsung melesat mencari berbagai buku. Aza hanya diam mengamati dan membantu Han membawakan buku-buku.
Han menepiskan bibir, "Aku ingin membaca, apa lagi?"
"Tapi kita punya tugas yang jauh lebih penting selain membaca bukan?"
"Heh, dengar yah! Sekarang sepertinya aku akan kena masalah. Jadi, agar aku tidak mendapat amukan yang lebih parah dari SpeardB ataupun Bang Chan. Otaku ini harus andalkan untuk kasus ini."
"Aku tidak paham masalah apa yang kau maksud," jawab Aza datar, ia mengikuti Han duduk di sebuah meja panjang di pojok ruang baca, tempat ini cukup sepi dan tidak menarik perhatian pengunjung lainnya. Han mulai membuka buku-buku tebal berbahasa aneh itu, lagi-lagi Aza hanya menjadi pengamat aktivitas pemuda berambut pirang itu.
"Aku ingin tahu, bagaimana kau bisa ke bumi dan bertemu Bang Chan?" tanyanya dengan mata masih terfokus pada bacaannya. Aza menceritakan klonologi ia kemari, mulai dari Utusan, Syair legenda, misi ayahnya dan juga portal dimensi yang disembunyikan dibalik lukisan keluarganya.
"Kau tahu syair legenda dan berbagai kepercayaan penduduk Anscoup?" tanya Han yang tertarik dengan topik syair legenda itu.
"Jujur, aku tidak terlalu tahu. Karena aku dilarang mempelajari itu selama pengasinganku. Dori yang sangat tahu tentang Syair dan legenda yang tersembunyi di sana."
"Apa Utusan itu adalah orang-orang yang memakai seragam yang sama dengan orang-orang yang kau lihat itu?" tanya Han kembali, ia mencoba memungut kepingan-kepingan puzzel dan menyusunnya. Mengkaitkan dirinya dan aliansi itu, pasti ada rahasia besar di dalam Aliansi itu, Han harus segera mencari tahu.
Aza mengangguk, "Iya, aku sangat terkejut dan takut melihat orang-orang itu. Aku melihat bagaimana kejamnya mereka melakukan pembantaian pada penduduk di planetku dan mengurung kaum bangsawan dalam sebuah distrik." Han menutup bukunya, dengan tiga buku yang sudah ia baca, ia mendapat sedikit kesimpulan. Hanya tinggal satu aksi yang berbahaya yang dapat membantunya menguak kedok StarTrip di masyarakat.
"Apa kau ingin mencari jawaban dan informasi soal Utusan itu lebih dalam?" tanya Han.
"Ya, aku harus mencari tahu semua hal dan kebusukan Utusan itu," jawabnya yakin, Han tersenyum, ia berdiri diikuti Aza.
"Ayo kita pergi ke kandang singa dan mencuri makananya." ajak Han, Aza mengangkat alis seolah bertanya maksud pemuda itu.
"Kita masuk ke markas Aliansi itu."
"Ehh... A-apa?" tanya Aza terkejut. "Kalau kita tertangkap akan sangat berbahaya Han."
"Tidak akan terjadi apapun, ada aku di sini, percaya padaku," ucap Han yakin.
"Karena ada kau makanya aku tidak percaya, kau ini kan menyebalkan," dengus Aza.
"Yasudah sana pulang! Jangan beri tahu Chan kalau aku akan masuk ke markas itu," usir Han membrengut kesal.
Aza menghela napas, menepuk bahu pemuda itu. "Baiklah aku ikut. Aku tidak ingin diintrogasi sendiri," jawab Aza.
****
Seminggu sebelum pergi ke Los Angels...
Rumah sakit jiwa kediaman Felix...

"Kau yakin di sini tempat nya Dori?" tanya Minho.
"Iya, dari penglihatanku, Felix berada di sini sekarang." Minho menghela napas, ia menatap pintu masuk rumah sakit itu ragu, apa rencananya akan berhasil atau gagal. Terlebih kemampuan Felix sangat berbahaya. Minho melangkah masuk ke dalam rumah sakit itu. Ia disambut oleh seorang suster di meja resepsionis, suster itu menanyakan tujuannya kemari.
"Saya ingin menemui Felix, Bu," jawab pemuda itu.
Suster itu mengecek komputernya dan menghubungi seseorang. "Saudara Felix baru saja jalan-jalan di sekitar taman. Kamu bisa menemuinya di taman sana. Tapi tolong untuk tidak membuatnya tertekan, Felix sering mengamuk jika merasa tertekan." Suster itu menjelaskan, Minho mengangguk paham kemudian berjalan menuju tempat Felix, ia melihat Felix yang duduk sendirian sembari menatap kunang-kunang di semak taman itu, Felix memakai seragam khas pasien rumah sakit jiwa dan gelang kecil ditangannya.
"Felix..." panggil Minho, Felix tak menanggapi dan tetap diam.
"Aku Minho, apa kau ingat? Sejujurnya aku tidak ingat kenapa aku mengenalmu, tetapi seorang gadis yang mengaku berasal dari Anscoup dan juga Pemuda yang bernama Bang Chan datang menemuiku."
Felix membelalakan matanya dan berdiri melihat si pemuda dan kucingnya. Tubuhnya tertegun saat melihat Dori dalam gendongan pemuda itu.
"Dori datang bersama Aza, Chan bilang Azalea adalah calon ratu revolusi Anscoup." Lalu Minho menjelaskan kronologi Aza bisa datang kemari dan di bantu oleh Dori yang memperjelas situasi di planet itu.
"Apa kau kemari ingin mendapatkan ingatanmu?" tanya Felix, Minho tersentak, ia ragu untuk mendapatkan ingatannya, apakah ingatan itu adalah ingatan baik atau buruk. Lalu bagaimana jika kekuatan pada dirinya mempengaruhinya, yang ia dengar dari Chan dan Mimpinya kekuatannya pembawa bencana. Ia tidak ingin menghancurkan segalanya sebelum mereka memulai.
"Aku ingin kau bergabung dan membantu. Bagaimanapun, Anscoup begini adalah kesalahan kita yang membuka portal," jelas Minho. Felix tertegun dengan jawaban pemuda itu.
"Itu berbahaya, aku tidak tertarik." Felix menjawab acuh.
"Bahkan jika planet itu musnah juga dengan kami yang gugur nantinya? Kau akan diam saja Tuan Felix? Bahkan jika kau tertinggal di bumi dan saudara-saudaramu pergi ke planet itu lagi?" tanya Dori.
"Kenapa aku harus ikut?" tanya Felix.
"Para pangeran yang tidak saling mengingat dan mengenal sekarang sedang berselisih. Ini akan sangat berbahaya dan akan sangat menguntungkan bagi pihak Utusan. Terlebih lagi jika Utusan atau Aliansi itu tau jika kita berasal dari Anscoup." Dori menjawab, ia turun dan menghampiri Felix yang masih tak bergeming.
"Kau harus bergabung dan mengembalikan ingatan mereka semua. Terlebih lagi Changbin dan Seungmin terjebak dalam satu konflik masa lalu. Juga Han yang sedang di incar oleh para Utusan itu," jawab Dori.
"Kau satu-satunya yang dapat menyelesaikan satu dari dua masalah itu," lanjut Dori, Felix menghela napas, ia memang sudah lelah berpura-pura dan berpindah dari satu rumah sakit ke rumah sakit lain.
Hal ini tidak lain karena ia terlalu pengecut untuk ada di tempat ini tanpa keluarganya. Satu-satunya keluarganya adalah para pangeran itu. Ia menyesali keputusan yang ia buat dengan YoungBoy-alter egonya pada masa itu.
Felix seperti ini adalah karena ia tidak ingin sendirian di luar sana, setiap tiga bulan ia hanya diam menunggu Bang Chan menjenguknya. Dari semua pangeran yang telah berpisah hanya ia yang tak dapat melakukan apa-apa. Ia juga terkadang sering lepas kendali dan membahayakan orang lain.
"Felix, walaupun aku tidak mengingatmu, tapi suatu saat nanti saat aku sudah siap untuk meminta ingatanku padamu, percayalah kita ber-delapan akan ada bersamamu. Saling melindungi lagi, dan saling mendukung. Jangan biarkan yang terjadi di masa lalu itu terulang lagi," ucap Minho, ia memegang pundak pemuda itu, di matanya, Felix adalah pemuda yang terlihat sangat rapuh dan harus dilindungi.
"Ayo kembali, Bang Chan menunggu jawabanmu. Yah... Walau sebenarnya aku diam-diam menemuimu tanpa memberi tahu siapapun."
Felix mundur, "Kenapa kau pergi kesini sendirian?" tanya Felix.
Minho mengangkat bahu. "Ini usul Dori."
"Aza dan Bang Chan telah mengajak 5 pangeran bersamanya, tinggal kau, Seungmin dan Jeongin," jelas Dori.
"Aku mengajak Minho kemari untuk memintamu ikut bersama kami membantu menyelamatkan planet Anscoups dan mengembalikan ingatan para pangeran."
"Jadi apa rencanamu?
"Biar aku jelaskan," timpal Minho. "Kami ingin kau menyusul kami ke Los Angels menengahi persiteruan antara Seungmin dan SpeardB. Sebelum itu karena di sana sangat berbahaya, aku ingin kau juga mengajak Jeongin."
Felix melebarkan matanya, "Kau gila?! Aku menyusul kalian?!" pekiknya.
Minho mengangguk, "Yah benar, dan pertama-tama kau harus temui Jeongin dan ajak dia untuk menyusul kami, sebelumnya kau harus mengembalikan ingatanya terlebih dahulu," tambah Minho.
"Ini adalah satu-satunya cara untuk mengumpulkan kalian secepat mungkin tuan," tambah Dori.
Felix tersenyum tipis, kemudian terkekeh. "Dori, aku tak menyangka rencanamu sejauh ini. Harusnya pada saat itu kau ikut dengan kami agar semua itu tidak berubah seperti saat ini," ucap Pemuda itu.
"Sesama klan Lee aku paham bagaimana rasanya, tapi mau dibahas saat ini pun, hal itu sudah berlalu." Felix mengangkat bahu, menghampiri Minho dan menepuk bahu pemuda itu.
"Ayo kita pulang, akan aku jemput pangeran muda kita." Minho tersenyum, mengangguk.
"Aku tunggu kau di Los Angels, secepatnya."
Saat ini di bandara...
Chan: Semua aman, segeralah menyusul.
Pemuda itu tersenyum membaca pesan dari kakak tertuanya, ia melirik pemuda di sebelahnya, sedang memainkan ponselnya sembari menyesap kopinya.
"Aku tidak habis pikir kenapa mereka malah mendatangi musuh seperti itu," keluh pemuda itu.
"Simpan semua pertanyaanmu untuk nanti, kita akan tau jawabannya saat sampai," jawab Felix.
"Aahh kesal," keluh pemuda itu. "Aku melewatkan banyak kejadian dan hidup sebagai orang bodoh yang menyiksa manusia lemah," rengeknya.
"Sekarang tidak lagi kan, sudah waktunya kita pulang ke asal kita, Jeongin."
****
"Hei Minho! Sebenarnya apa yang kau rencanakan dengan Dori?" tanya Changbin, kini keduanya masih memata-matai Hyunjin dan Seungmin yang sedang ngobrol di sebuah kafe di pinggir jalan pusat kota.
Sebelumnya...
Kini Seungmin bersama kedua orang dari aliansi itu. Sebenarnya, Seungmin sedang membantu Kakak tingkatnya untuk menyelesaikan tugas akhirnya, ia diminta untuk memberikan sejumlah foto-foto yang didapatkan oleh mata-mata di dermaga itu, untuk diberikan pada Kakak tingkatnya, Joe. Foto-foto itu digunakan sebagai bukti yang nantinya akan menguak kejahatan SpeardB dan menangkapnya dengan tangan kanannya secara hukum yang sah.
Menurut informasi yang ia dapatkan dari kepolisian, seseorang berinisial CB97 melaporkan akan ada transaksi antara SpeardB di pelabuhan. Tetapi saat polisi akan meringkus mereka, ternyata mereka di kacaukan oleh seorang pemuda yang memasang bom dan prangkap di pelabuhan. Selain itu, di pelabuhan itu sebenarnya tidak ada transaksi apapun yang menyangkut SpeardB. Lalu tiba-tiba saja seorang model papan atas juga menghilang tanpa jejak di pelabuhan itu.
Seungmin menyimpulkan 3 orang yang berkemungkinan terlibat dalam kasus ini. Yang pertama SpeardB karena dialah biang atau otak dari semuanya, selanjutnya J.One yang sudah jelas adalah tangan kanan SpeardB dan terakhir CB97 yang memberi informasi di pelabuhan itu pada polisi.
Entah apakah ada kaitannya atau tidak dengan kasus menghilangnya model papan atas di tempat itu pada waktu yang sama, Seungmin mulai berasumsi bahwa SpeardB mulai muncul ke permukaan, dan sedang memulai kembali bisnis terlarangnya itu. Tetapi ada campur tangan dari orang luar yang membuatnya lengah dan meninggalkan jejak pada polisi dan kini Seungmin harus membantu Kak Joe menangkap penjahat itu. Mata-mata yang di kirim aliansi telah menangkap beberapa foto yang didapatkan dari rekaman CCTV di pelabuhan itu, Foto ini harus ia bawa dan tunjukan pada Kak Joe.
Seungmin berjalan menuju gedungnya untuk menemui Kak Joe. Sembari memegang Map coklat itu.
"Eum... Permisi, Kim Seungmin?" seseorang pemuda berperawakan tinggi dengan pakaian yang cukup dibilang Bak model brand ternama memanggilnya. Seungmin mengangkat alisnya menatap pemuda itu yang tiba-tiba memanggil namanya.
"Ya, Anda mengenal saya?" tanya Seungmin.
"Ahh iya, saya Hyunjin," ucap pemuda itu sedikit gugup. Sial aku lupa naskahnya
"Maaf, sepertinya saya tidak mengenal Anda," jawab Seungmin sopan.
"Saya adalah model yang tiba-tiba hilang itu. Bisa kita bicara?"
Seungmin tersentak mendengar ucapan pemuda itu, jika ia adalah model yang tiba-tiba hilang itu berarti kesaksiannya dapat membantu Kak Joe.
"Ya, tentu saja. Mari kita bicara," jawab Seungmin ia mengajak Hyunjin untuk mengobrol di kafe yang dekat dengan gedung tempat Kak Joe berada.
"Wah, hari ini aku banyak bertemu orang korea sepertinya," ucap pemuda itu berbasa-basi.
Hyunjin mengerutkan keningnya, "orang korea? Memangnya kau bertemu dengan siapa?"
"Seorang bersama Aza dan pacarnya Han, mereka katanya sedang mencari sumber-sumber untuk jurnalnya di perpustakaan, orang yang sangat hebat." Hyunjin membelalakan matanya terkejut, bukankah Aza dan Han bersama Bang Chan. Sial sepertinya penipu itu sedang berulah dengan menarik Aza ke masalahnya.
"Wa-wahhh... Hebat." respon Hyunjin sesantai mungkin, "ah yah, aku ke toilet dulu, permisi." Hyunjin menuju toilet menggenggam kuat ponselnya.
Aku harus mengabari Chan.
"Kau sudah selesai? Mau pesan dulu?" tawar pemuda itu pada Hyunjin yang baru saja kembali dari toilet.
"Ah iya, sama kan saja denganmu," ringisnya, Hyunjin duduk berhadapan dengan Seungmin, ia harus mencari informasi sebanyak mungkin.
"Tadi, Anda bilang kalau Anda adalah model yang hilang itu, lantas ada keperluan apa Anda mendatangi saya?" tanya Seungmin.
"Begini, sebenarnya aku tidak hilang. Aku terjebak di sebuah situasi yang sangat rumit. Aku sengaja melarikan diri karena jenuh dengan pekerjaan dan hidupku saat ini. Lalu aku bertemu dengan 'mereka'. Mereka memberitahuku tentang sesuatu dari masa laluku yang sangat luar biasa. Sampai sekarang aku masih merinding jika ku ceritakan lengkapnya padamu." Hyunjin berhenti sebentar, mencuri pandang pada SpeardB dan Minho yang sudag datang memata-matai mereka.
"Wah luar biasa, tapi kenapa kau bosan dengan hidupmu yang sekarang? Kau sudah memiliki segalanya, kan? Kau tampan, sukses dan kaya. Cita-citamu juga tercapai, kan. Kau punya profesi yang menjanjikan keberhasilan. Lalu, apa yang kurang?" tanya Seungmin.
Hyunjin menghela napas, "yah... Hatiku masih saja kosong, seperti ada sesuatu yang hilang dalam diriku. Sesuatu yang terkunci rapat dan suatu saat nanti akan dibuka. Selain itu, aku terus memikirkan bagaimana bisa aku tidak mengingat masa laluku." Seungmin tersentak, pemuda di depannya ini memiliki kesamaan dengan dirinya. Yah, ia tidak mengenal siapa dirinya dan juga masa lalunya.
Di tengah kebisuan ini, Hyunjin melirik map coklat yang sedari tadi pemuda itu bawa, ia sangat penasaran apa isi map coklat itu. "Eumm... Seungmin?" panggilnya, Seungmin menoleh. "Ya?"
"Map coklat itu punyamu?" tanya Hyunjin.
"Ahh iya aku lupa kalau harus mengantar ini, ini adalah bukti CCTV di pelabuhan pada waktu itu. Entah kenapa aliansi memberi tugas pada kakak tingkatku untuk menyelidiki SpeardB yang katanya terlibat kasus di sana. Aku sedang membantunya." Hyunjin menegang, ia melirik tempat persembunyian Minho dan SpeardB. Bisa gawat, aliansi itu sedang menjebak SpeardB dan J.One dengan menggunakan anak baik ini.
"Oh iya, ada orang yang ingin bertemu denganmu juga, tetapi di tempat lain."
Seungmin mengangkat alis, tatapannya mulai tajam. "Siapa?" tanya Seungmin. "Sebenarnya aku sedikit penasaran dan lupa menanyakan ini. Apa kau tau SpeardB, J.One dan CB97? Dan apa yang terjadi di pelabuhan sebenarnya?" lanjutnya menyelidik.
"Jujur saja, gelagatmu sedikit mencurigakan, apa 'mereka' yang kau maksud termasuk SpeardB, J.One dan CB97 itu? Jadi, CB97 itu lawan atau kawan dari SpeardB?" tanya Seungmin. Skak matt Hyunjin tak dapat berkata apa-apa. Pemuda baik di depannya ini adalah orang berotak jenius seperti Han.
"Kau diam berarti iya, kalian sedang merencanakan sesuatu yang akan menggagalkan peradilan atas kejahatan yang di tutupi SpeardB, kan?" Seungmin berdiri membawa map itu.
"Maaf sepertinya kau salah strategi. Aliansi telah mempercayaiku dan Kak Joe untuk menghancurkan mafia kelas kakap itu agar dia tidak menghancurkan harapan orang-orang yang ada di jalan kenenaran."
"Sialan!! Aku kesal dengan bocah alim itu," geram Changbin yang mendengar percakapan Hyunjin dan Seungmin.
"Sabar SpeardB, Chan akan datang sebentar la– tunggu, itu Chan!" tunjuk Minho, Bang Chan sudah ada di kafe itu menghadang Seungmin yang ingin pergi.
"Kim Seungmin, mari kita bicara," ucap Chan.
****
To be continue...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 32 Episodes
Comments
lijeno
😭😭😭
2023-12-08
0