Graffith Observatory, sebuah Observatorium besar di California. Observatorium ini juga menjadi salah satu destinasi kunjungan wajib saat mengunjungi California. Terletak di Montain View, California dan sebagai pusat penelitian para astronom mengenai bintang dan planet-planetnya. Saat ini, Observatorium itu dikelola oleh Ariane. Salah satu lembaga penelitian antariksa yang bekerja dibawah naungan NASA, sama seperti StarTrip. Mereka juga mengembangkan pesawat ruang angkasa dan satelit-satelit komunukasi juga penelitian di Mars.
Kepala Observatorium itu adalah seorang wanita berumur 25 tahun, mantan kru StarTrip –Liona O Michaelis– umurnya yang sebenarnya adalah 35 tahun. Tetapi Liona telah menjelajahi antariksa di umurnya yang ke 20 tahun, hal itu yang menjadikan ia masih terlihat berumur 25 tahun. Liona adalah wanita dewasa yang memiliki paras cantik dan otak luar biasa. Ia lah yang merancang pesawat luar angkasa pertama StarTrip, tak salah jika NASA menganakemaskan Liona dan memperkerjakannya di Observatorium itu setelah hengkang dari StarTrip. Parasnya yang rupawan dan sifatnya yang ramah juga kemapuannya yang sangat hebat membuat Liona menjadi wanita idaman para pria yang bekerja di sana, tak sedikit juga pria yang mencoba melamarnya, bahkan putra dari Presiden Amerika pernah melamarnya, namun berujung penolakan, karena ia masih berambisi untuk mengembalikan StarTrip seperti dulu dan menjelajahi antariksa kembali.
Liona membentuk serikat rahasia yang bertujuan untuk menjatuhkan StarTrip. Mengenai pendanaan dalam pengembangan serikatnya, ia memiliki sponsor utama dalam serikat rahasianya itu. Yaitu Mingju, seorang mafia dan bandar narkotika terkaya dan juga mantan kru StarTrip seperti dirinya. Mingju lebih tua 10 tahun darinya, ia sudah mengenal baik Minggu dan menganggap Mingju seperti ayahnya sendiri. Setelah mendengar kabar kematian pria itu, Liona mengenal Changbin sebagai penerus bisnis kotor Mingju. Ia tidak ingin memberi tahu Changbin penyebab kematian dan penghianatan yang dialami Mingju, karena Liona tak ingin menyeret Changbin kedalam urusan masa lalunya bersama Mingju dan anggota tim yang lain.
Namun setelah terakhir kali ia membantu Changbin mencari keberadaan temannya di Markas StarTrip. Pemuda itu kembali menghubungi nya dan memberi kabar yang cukup mengejutkan. Menyadarkannya bahwa StarTrip ternyata telah berkembang sangat jauh melebihinya. Namun, kenapa dewan keamanan dan NASA tidak merespon proyek yang dikerjakan oleh Taejin dan Graham itu?!
Tok tok tok...
Ketukan pintu terdengar, Liona mempersilhkan orang itu masuk. Dia adalah Sky, salah satu asistennya dan kepala bidang penelitian. "Tamu Anda sudah datang, mereka di planetarium," lapor Sky.
"Aku ke sana," ucap wanita itu.
****

"Wah ini luar biasa," kagun Seungmin, ia melihat seisi ruangan itu, langit-langitnya terdapat hologram yang menampilkan bintang-bintang yang membentuk rasinya sendiri. Ruangan itu juga di isi dengan miniatur planet dan berbagai peralatan canggih lainnya. Seungmin larut dalam dunianya, yaitu menjelajahi planetarium itu. "Selama aku kuliah, aku belum pernah berkunjung ke tempat ini, sial malang sekali aku yang dulu," ucap pemuda itu.
Hyunjin terkekeh, ia memperhatikan sekelilingnya. Pengunjung tempat ini cukup ramai, ia khawatir ada wartawan yang menyadari keberadaanya. Bagaimana tidak, sudah menyamar pun, ia masih menjadi pusat perhatian orang-orang di sana. Hyunjin memakai kaos berwarna putih kasual dengan jeans dan memakai topi, hanya berdiri pun sudah banyak yang diam-diam mengambil potonya, memang susah menjadi orang tampan dimana pun ia berada.

"Aku sudah memperingatkanmu untuk memakai masker," ucap Changbin yang menyadari wajah tak nyaman Hyunjin.
"Yah, mana aku tahu. Memakai pakaian biasa juga bisa membuat orang-orang itu memekik senang melihatku, sepertinya aku terlalu tampan." Hyunjin mengangkat bahu tak peduli.
"Permisi tuan-tuan. Kalian menungguku?" suara wanita di belakangnya.
"Liona, lama tak berjumpa," sapa Changbin.
"Yah, bagaimana kabarmu dan temanmu? Sepertinya dia sangat hebat sampai-sampai bisa melarikan diri dari markas itu," ucap Liona.
"Yah kau benar, meski ada sedikit tragedi," jawab Changbin. Seungmin datang menghampiri Changbin dan Hyunjin yang bicara bersama seorang wanita.
"Biar aku perkenalkan, pria di sampingku ini Hyunjin, dan dia..." menunjukan Seungmin yang menghampiri mereka. "Dia Seungmin, mereka berdua adalah saudaraku."
"Aku Liona, kepala Observatorium ini." Liona menyalami Hyunjin dan Seungmin.
"Tuan-tuan, sepertinya kehadiran Hyunjin telah membuat tempat ini menjadi studio foto dadakan, bagaimana jika berpindah untuk pembicaraan inti kita?" tawar Liona. Hyunjin yang paling cepat mengangguk.
"Mari ikut aku," ajak wanita itu.
"Changbin, kau bilang mereka berdua saudaramu. Ini tidak sesuai dengan apa yang kau katakan di telepon," ucap Liona.
"Mereka benar saudaraku, dan kami bertiga adalah penduduk planet itu," jawab Changbin.
"Jangan bicara omong kosong."
"Changbin benar. Kami berasal dari planet Anscoup, ini sedikit rumit. Intinya, kedatangan kami ke bumi telah membuka lubang cacing di tata surya, 3 tahun yang lalu. Saudara kami tertangkap oleh StarTrip dan datanya tersimpan di markas itu. StarTrip telah mengetahui keberadaan planet kami dan berencana mengambil inti bintang Procyon. Ya, Anscoup adalah planet yang mengorbit bintang Procyon." Hyunjin menjelaskan.
"Pergerakan StarTrip yang kau lihat saat ini adalah rencana mereka memulai kembali perjalanan bintang itu. Dan kau tidak bisa menghentikannya, karena itu hanya akan menjadi sebuah paradoks," tambah Seungmin.
"Aku kan sedikit membuktikannya." Hyunjin angkat suara.
"Tidak perlu," tolak Liona. "Ikuti aku saja dulu, kita bisa bicara lebih leluasa. Kau tau Changbin? Walaupun aku telah keluar dari aliansi itu, tetapi mereka masih mengirimkan mata-mata untuk mengawasiku, jangan gegabah."
Mereka melanjutkan jalan menuju ruangan penelitian terbuka di lantai atas. "Sebelumnya, apa yang kalian ketahui tentang Observatorium?" Liona memulai obrolan.
"Mungkin semacam tempat untuk para astronom mengamati langit," jawab Hyunjin sambil mengamati sebuah teleskop raksasa di ujung ruangan itu.
"Benar sekali."
"Saya ingin bertanya," ucap Seungmin. "Sejauh mana perkembangan penjelajahan antariksa saat ini? Maksudku, jika diam-diam StarTrip sudah merencanakan perjalanan bintang kembali, tidak menutup kemungkinan aliansi lain bisa melakukannya kan?"
Liona tersenyum, "kau tahu? Banyak orang yang skeptis meramalkan berakhirnya penjelajahan luar angkasa setelah peristiwa meledaknya pesawat luar angkasa ulak-alik Challenger pada tahun 1986 dan teleskop Hubble yang mengalami masalah pada cerminnya di tahun 1993."
"Ya aku tahu, berakhirnya perang dingin antara Rusia dengan Amerika telah membuka mata banyak orang tentang tak ada gunanya menghabiskan uang untuk mendukung program penjelajahan luar angkasa itu di saat perekonomian dunia sedang menjalani kesulitan pasca perang dunia itu," jawab Seungmin, Liona cukup kagum pada kecerdasan pemuda itu.
"Benar, itu dulu. Lihat sekarang! Dengan kemajuan teknologi yang menyokong perkembangan peralatan baru juga perkembangan ilmu pengetahuan telah mematahkan anggapan lama itu. Lima puluh tahun yang lalu, pada awal abad ke 21, kerja sama di bidang antariksa dimulai. Beberapa tahun selanjutnya, dibentuklah Ariane oleh NASA. Ariane menyediakan sarana bagi negara-negara berkembang dan memanfaatkan teknologi ruang angkasa secara bersama-sama. Sebelumnya Ariane digunakan oleh sejumlah negara di Eropa untuk meluncurkan satelit komunukasi, namun saat ini Ariane menjadi Lembaga yang masuk ke dalam Liga itu bersama StarTrip dan sedang dalam pengawasan NASA. Banyak lembaga bagian dari liga yang juga menjalankan proyek perjalanan bintang, StarTrip adalah yang paling besar, pejabat-pejabat negara maju menanamkan modalnya untuk perkembangan Aliansi itu. Kau paham sekarang kenapa NASA tak ambil tindakan terhadap proyek yang dijalankan StarTrip? Mereka sama busuk dan naifnya dengan orang-orang aliansi itu. Di saat bumi semakin mengalami krisis, bertahan hidup menjadi pilihan dan priorioritas mereka sekarang."
"Baiklah kita sudah sampai," ucap Liona. Mereka berada di lantai paling atas yang berisi ruangan terbuka di observatorium itu. "Aku sudah pastikan tak ada mata-mata di tempat ini. Jadi, buktikan kalau kalian berasal dari planet lain."
"Bagaimana perkiraan cuaca hari ini nona Liona?" tanya Hyunjin.
"Seperti yang kau lihat, cerah," jawab Liona.
Hyunjin tersenyum tipis. "Salah, di tempat ini akan terjadi hujan yang besar," jawab Hyunjin. Matanya berubah menjadi coklat hazel, Hyunjin merentangkan tangannya dan menghasilkan pusaran angin yang sangat kuat di kedua telapak tangannya. Gumpalan awan menutupi langit di observatorium itu.
"Nona Liona, sensor kami menunjukan akan ada badai tiba-tiba di tempat ini? Ini suatu keanehan, perlu kah kita mencari penyebabnya?" lapor salah satu teknisi nya pada earphone yang ia pakai.
"Tidak perlu! Biar aku saja," jawab Liona.
"Sudah cukup! Aku percaya, mungkin sedikit aneh saat mengetahui pemuda tampan itu bisa membawa badai besar."
Hyunjin menurunkan tangannya, dan mengibaskannya ke langit. Cuaca kembali seperti semula. "Bukan hanya membuat badai, tapi lihat ini–"
"Sudah jangan banyak pamer! Lebih baik Changbin jelaskan rencana kerja sama ini." Seungmin mengintrupsi. Hyunjin mengerucutkan bibirnya kesal menatap Seungmin.
"Baiklah, akan aku jelaskan bagaimana rencananya."
****
"Minho, pengendalian energimu sudah lebih baik sekarang. Pertahankan!" ucap Bang Chan. Saat ini, Bang Chan sedang melatih kekuatan Minho yang telah diaktifkan Changbin. Awalnya sedikit terjadi kesulitan, karena pemuda itu belum siap menahan kekuatannya yang selalu meledak-ledak.
"Terima kasih Chan, ini semua berkat kau dan Dori." Minho berterima kasih.
"Tak masalah. Sejauh ini elemen alam yang telah kau kuasai adalah tanah dan air. Kita tidak bisa berlatih elemen api, angin dan petir di tempat ini. Aku takut ada kerusakan di rumah Changbin," jelas Chan.
"Kau benar, aku juga belum bisa mengendalikan kekuatan peledak milikku." Minho duduk di sebelah Chan sambil meminum minuman nya.
"Istirahat saja dulu. Jangan terlalu dipaksakan, mungkin kau bisa meminta tolong Felix untuk mengajarkanmu meditasi. Meditasi dapat membantu untuk pengendalian energi dalam tubuh kita," saran Chan.
"Kau benar, aku akan menemui Felix nanti."
"Chan, kau memanggilku?" Han baru saja menghampiri mereka. Chan mengangguk pada Han dan mempersilahkan pemuda itu duduk di sebelahnya.
"Ada yang ingin aku bicarakan dengan kalian. Ini tentang cara kita pergi ke Anscoup."
****
"Sebenarnya Aza dan Dori dapat membawa kita langsung ke planet Anscoup dengan potral dimensi itu. Tetapi masalahnya kita tak punya pasukan dan gambaran situasi di planet itu. Jadi, aku memutuskan untuk kita pergi dengan cara terpisah."
"Kita dapat siasati ini dengan teknologi dan pesawat luar angkasa dari aliansi Liona. Aza, Oliver, Minho, Dori, Felix dan Seungmin akan pergi duluan dengan portal dimensi di district 9. Setelah itu, kalian cari Fresmus dan Grasmus di Anscoup dan buat markas rahasia untuk pasukan penyerangan kita. Setelah aku, Han, Changbin, Hyunjin dan Jeongin, dan pasukan Liona sampai di rasi Procyon, Changbin akan membuat portal teleportasi ke markas kalian."
"Aku membagi kalian sesuai dengan tugas yang akan aku berikan pada kalian. Minho akan menyempurnakan kekuatan di Anscoup bersama Dori. Felix dapat membuat dinding penghalang yang akan membuat markas kita tak terdeteksi oleh Utusan itu. Aza yang akan menuntun kalian di Anscoup dan Seungmin aku minta untuk membantu Oliver membuat portal teleportasi di markas itu. Kalian bisa kerahkan para anggota Klan yang telah di bentuk oleh Grasmus untuk menyerang Utusan itu. Paham?"
"Ok paham," jawab Changbin, Felix dan Jeongin di ruang kerja Changbin.
Chan menghela napas. "Minta Liona membuat semacam Chips untuk komunikasi kita dengan Anscoup. Aku akan membantu pembuatan Pesawat itu dengan Khy miliku dan masalah biaya bisa kau urus kan Changbin?"
"Tenang saja, masalah uang aku yang urus," jawab pemuda itu.
"Baiklah, setelah itu, bawa Liona kemari, kita akan adakan pertemuan besar. Katakan padanya juga, bahwa jika ini berhasil, aku akan membantunya mewujudkan keinginannya."
"Oh aku punya pertanyaan, Kenapa aku dan Hyunjin ikut bersama kau di pesawat Liona?" tanya Jeongin.
"Pheonix dapat mempercepat pesawat kita untuk cepat sampai dan aku ingin menyembunyikan Hyunjin dari Grasmus dan Fresmus dahulu. Kita tidak ingin ada sedikit drama kan nantinya?"
Changbin terkesima dan kagum pada Chan. "Wow, kau memang hebat Chan," pujinya. "Baiklah, Hyunjin dan Seungmin sudah menungguku di depan. Aku akan berangkat ke observatorium itu dan menemui Liona," pamitnya, Changbin beranjak dan meninggalkan ruangan itu.
****
"Jadi, bagaimana menurutmu?" tanya Changbin pada Liona.
Liona termenung, sosok bernama Chan itu cukup hebat dan penawaran ini akan sama-sama menguntungkan untuknya. Ia juga harus menghentikan aksi StarTrip yang telah menyalahi aturan itu. Teknisi dan Tim rahasianya memang sudah siap, namun ia mengalami kendala pada pembuatan Pesawat luar angkasanya itu. Tetapi dari cerita Changbin, Chan dan temannya dapat membantu menyempurnakan pesawat miliknya. Oliver penasaran seberapa hebat orang-orang dari planet itu.
Cukup menakjubkan, ia bertemu dengan makhluk luar bumi yang memiliki paras yang sama dengan manusia dan memiliki kemampuan yang luar biasa, ia bisa mengerti alasan StarTrip mengincar Anscoup dan Procyon itu. Namun, sebagai manusia tindakan yang dilakukan oleh aliansi itu sudah melenceng jauh dari kodrat dan nilai moral mereka sebagai manusia.
"Baiklah, aku setuju," putusnya.
"Pertemukan aku dengan pemimpin kalian. Yahh lumayan, sudah lama aku tidak melakukan perjalanan bintang setelah keluar dari StarTrip itu."
Changbin tersenyum, "ayo kita pergi."
"Tunggu, aku akan hubungi aliansi rahasiaku dulu. Namanya Antrax, sebagian dari pekerja di observatorium ini adalah sekutuku." ucapnya.
"Halo Sky, ini kapten Liona. Persiapkan pesawat luar angkasa kita. Kita akan melanjutkannya kembali."
"Ada apa kapten? Apa Antrax akan beroperasi lagi?"
"Ya, kita akan kembali ke luar angkasa lagi. Hubungi kedua orang mantan kru StarTrip itu! Katakan bahwa waktunya sudah tiba, saatnya kembali ke Tim."
****
To Be Continue....
Waaw...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 32 Episodes
Comments