Dua minggu kemudian.
BANG!
Sosok Ray terdorong mundur sekitar dua meter. Sembari memegang pedang dengan erat, ekspresi bocah itu menjadi lebih serius. Dia menatap ke arah lawan yang tak jauh di depannya dengan heran.
“Kamu benar-benar monster, Ethan,” ucapnya pelan.
Tidak jauh darinya, tampak Ethan yang sedang memegang pedang kayu pendek. Ekspresinya tampak lebih tenang. Meski tidak terlihat sombong, tetapi rasa percaya diri terpancar jelas di matanya.
Ethan menarik napas dalam-dalam. Dia menatap ke arah Ray, lalu bertanya, “Apakah masih perlu dilanjutkan?”
“Tidak perlu. Kamu telah melakukan semuanya dengan baik.” Ray mengangkat bahu dengan senyum masam di wajahnya. “Bahkan aku merasa telah ditipu.”
“Bagaimana bisa aku menipumu? Bukankah itu sesuai dengan kesepakatan?” Ethan menggelengkan kepalanya.
“Aku menyetujui permintaanmu karena berpikir butuh waktu paling cepat satu tahun agar kamu bisa belajar. Namun kamu melakukannya kurang dari satu setengah bulan. Walau tidak sempurna, tetapi dasar-dasarnya sudah kokoh. Hanya perlu diulang, dan waktu akan menyelesaikan semuanya. Ini benar-benar kerugian,” ucap Ray tanpa daya.
“Anggap saja ini latihan bagimu. Lagipula, bahkan jika ilmu pedang itu cukup bagus, tidak ada yang mau mempelajarinya di sini karena fokus mereka berbeda,” balas Ethan. Tampaknya mencoba menghibur, tetapi tidak pandai memilah kata.
“Itu karena mereka tidak tahu pentingnya fisik di tahap awal!” seru Ray tidak puas.
Ethan yang telah berganti pakaian dan mengembalikan alat ke gudang menggeleng ringan. Dia tidak bisa tidak mengeluh, “Lama kelamaan kamu terlihat semakin mirip dengan Kak Jacob.”
“Maksudmu memiliki kualitas baik untuk menjadi Arcanist elemen tanah?” Ray tersenyum ke arah Ethan.
‘Kepalamu mulai dipenuhi dengan otot,’ pikir Ethan. Namun bocah itu mengangkat bahu sambil berkata, “Entahlah.”
“Oh.” Ray terlihat tidak begitu peduli. “Apakah kamu akan pergi ke perpustakaan?”
“Pergi menemui Master. Ada yang ingin aku bicarakan dengannya.”
Ethan berkata santai sambil berjalan menjauh, melambaikan tangan tanpa menoleh ke belakang.
...***
...
Ethan kembali ke kamarnya dan beristirahat sejenak.
Bocah itu duduk di kursinya sambil memegang token yang diberikan Lady Catherine. Token berwarna perak dari bahan tidak diketahui itu bisa digunakan sebagai alat komunikasi, dan dia baru tahu minggu lalu. Selain itu, ada fungsi lain.
Bisa digunakan untuk mencegah serangan Dire Wolf.
Ya. Sebagai hewan peliharaan Lady Catherine, mereka jelas cukup akrab dengan bau sang tuan. Bahkan ketakutan ketika melihat token tersebut sehingga tidak berusaha menyerang dengan liar.
Informasi tersebut hampir membuat Ethan kehilangan kendali. Hampir mendatangi seniornya dan mengajaknya bertarung di tempat saat itu juga.
Tentu saja, pada akhirnya itu tidak terjadi. Ethan sendiri juga tidak memilih membawa token bahkan setelah mengetahui fungsinya. Itu karena pengejaran Dire Wolf sudah dia anggap sebagai latihan harian dan tidak terlalu berbahaya baginya sekarang.
Ethan memejamkan mata lalu memberi perintah.
‘AIDA, tunjukkan statistikku sekarang.’
[ DING! ]
[ Ethan Waldstein. STR: 0,9 AGI: 0,9 VIT: 0,8 MP: 2 Kondisi: Sehat. ]
Melihat itu, Ethan sama sekali tidak terkejut. Semua masih dalam perkiraannya. Setelah semua teknik termasuk meditasi ditingkatkan, kecepatan dan pengaruh pada tubuh menjadi lebih baik.
Tentu saja, di bagian MP bukannya dua minggu menambah satu poin, tetapi sebelumnya sudah dekat dengan 2 poin. Hanya saja Ethan dengan sengaja tidak menunjukkan angka desimal di belakangnya karena dia lebih suka membulatkannya.
(Karena 1 poin dihitung 1 mantra dasar, Ethan menganggap sedikit kelebihan kurang berguna.)
Ethan kemudian kembali memberi perintah.
‘Tunjukkan progres peningkatan.’
[ Peningkatan sihir bayangan – shadow hand: 832 jam ]
Melihat petunjuk itu membuat Ethan tersenyum masam. Progres peningkatan dia mulai satu minggu yang lalu. Karena memerlukan waktu 1000 jam, dia awalnya ragu, tetapi perkataan gurunya membuat bocah itu memutuskan untuk melakukannya.
‘Sihir tidak mudah dimodifikasi, bahkan untuk orang-orang seperti Master. Bahkan jika bisa melakukannya, perlu penelitian lebih jauh dan waktu cukup lama.’
Ethan sendiri bisa melakukannya karena bantuan penghitungan AIDA. Tentu saja, itu memiliki syarat yaitu menghafal dan mencatat banyak aksara rune dasar dan menengah. Selain itu, ada juga kekurangan.
Sekarang AIDA hanya bisa menyimpulkan dan meningkatkan sihir dasar karena kurangnya pengetahuan. Namun itu sudah merupakan keuntungan dan Ethan sangat bersyukur karenanya.
‘Perlu 5 minggu lagi agar mantra itu selesai. Waktu yang ditentukan masih 8 minggu, jadi masih cukup.’
Ethan tampak serius. Dia kemudian bergumam pelan, “Poin sudah mencapai 500 dan siap ditukar dengan mantra fire ball. Lima minggu ini seharusnya cukup digunakan untuk mempelajari mantra itu sampai mahir, dan 3 minggu sisanya untuk mantra baru.”
Setelah membuat rencana, Ethan memutuskan untuk menghubungi Lady Catherine.
“Apakah ada yang salah, Ethan?”
Mendengar suara dingin gurunya, Ethan merasa agak gugup. Dia jelas sudah diberitahu agar tidak mengganggu jika tidak penting, tetapi masih memberanikan diri untuk bicara.
“Apakah anda sibuk, Master? Saya sudah mengumpulkan poin dan ingin membeli mantra fire ball,” ucapnya.
“Kamu bisa membeli mantra lewat jalur resepsionis lantai pertama. Omong-omong, apakah kamu sudah bisa menggunakan shadow hand dengan baik?” tanya Lady Catherine.
“Selain waktu merapal sedikit lambat, permasalahan dasar sudah diselesaikan, Master.” Ethan menjawab jujur.
“Hehehehe~”
Mendengar tawa dingin tersebut, Ethan menjadi semakin gugup. Setiap kali melihat Lady Catherine tersenyum sinis, dia merasa ada orang yang kurang beruntung.
“Apakah kamu ingin menghemat poin, Ethan? Kamu bahkan bisa mendapatkan gulungan mantra secara gratis,” ucap Lady Catherine misterius.
“Apakah itu benar-benar mungkin, Master? Jika mengganggu anda, lebih baik-“
“Tidak perlu cemas dan merasa kurang enak. Ini tidak ada hubungannya dengan poinku sendiri. Pak Tua Ragnar berhutang padaku. Selain kuota, mengambil satu mantra dasar darinya sama sekali tidak berlebihan. Aku akan menghubunginya. Omong-omong, sekarang dia mengajar murid baru dan kamu bisa langsung pergi ke sana.”
“Tapi Master-“
Melihat sambungan telah terputus, Ethan tertegun di tempatnya. Dalam dua minggu ini dia telah meneliti seberapa penting kuota misi tersebut. Jelas, Lady Catherine dengan sengaja memeras Tuan Ragnar karena mengambil murid darinya. Meski begitu, dampaknya tidak hanya pada mereka berdua.
Ethan merasa, Tuan Ragnar pasti sedikit membencinya sekarang. Lagipula, kuota yang seharusnya diberikan pada muridnya jatuh padanya. Jika sekarang dia masih meminta mantra sihir dasar secara gratis.
‘Bukankah ini bunuh diri? Master jelas menuangkan air kotor (masalah) padaku! Benar-benar disengaja!’
Ethan menarik napas dalam-dalam. Dia merasa enggan melakukannya. Namun 500 poin sangat banyak baginya sekarang. Bahkan poin tersebut bisa digunakan untuk membeli satu botol ramuan penambah mana. Mungkin membuatnya segera menembus level apprentice-rendah.
Memikirkan bagaimana otaknya bisa mengetahui niat gurunya, tetapi sifat hemat membuatnya harus menerimanya membuat ekspresinya semakin suram.
Membulatkan tekad, Ethan berjalan keluar dari kamarnya sambil memikirkan Tuan Ragnar.
‘Pak Tua Botak ... setidaknya tolong sedikit menahan diri dan jangan meledakkan apprentice kecil sepertiku!’
>> Bersambung.
l
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 197 Episodes
Comments
Arya00
masih keren as usual plot dan detil cerita nya thor
2023-12-31
2
viola deam
Bocah tua botak
2023-12-17
0
Luthfi Afifzaidan
lanjutkan
2023-12-16
0