Beberapa jam kemudian.
Ethan berbaring terlentang di atas rumput hijau, menatap langit yang mulai kembali cerah dengan ekspresi kosong. Terdapat beberapa goresan dan sobekan pada armor ringan yang dipakai olehnya. Dia sendiri tidak terluka, tetapi benar-benar telah mati rasa.
‘Dimana aku? Siapa aku? Apakah aku menjalani latihan yang salah?’
Mengingat apa yang dilaluinya beberapa waktu lalu, tubuh kecil bocah itu tidak bisa tidak menggigil.
Ethan berjuang mati-matian untuk memberi makan sembilan Venus Headbiter, dan nyaris kehilangan kepalanya. Setelah itu, ketika tiga anak lain kembali ke menara, dia ditugaskan untuk memberi makan hewan peliharaan Lady Catherine.
Bukan makhluk tingkat tinggi yang aneh, tetapi beberapa serigala. Serigala dengan buluk coklat kemerahan, mata seperti rubi, dan tubuh sebesar singa jantan yang disebut Dire Wolf.
Pada saat itu, Ethan benar-benar tercengang. Dia merasa, daripada dilatih menjadi seorang penyihir, dia seperti sedang dilatih sebagai seorang gladiator!
Benar-benar membuat kepalanya agak pusing dan mati rasa!
“Kerja bagus, Ethan!” ucap Jacob yang berdiri tidak jauh dari bocah itu. “Kamu jauh lebih baik daripada gadis itu (Liz). Dia menangis keras dan berkata ingin pulang ketika menerima misi pertama kali. Hanya mampu mengurus 3 Venus Headbiter.”
“Bukankah itu dihitung gagal?” tanya Ethan, masih dengan ekspresi kosong di wajahnya.
“Hahaha! Bukankah ini latihan pertama? Kegagalan harus dimaklumi, tetapi ke depannya harus lebih baik dari ini. Omong-omong, kenapa kamu menerima dua misi? Biasanya mereka memilih satu saja di antara keduanya.” Jacob menatap Ethan dengan ekspresi bingung.
“Itu-“ Ethan tersipu, tidak ingin mengakui kalau dirinya meremehkan misi. “Itu kecelakaan kecil. Bisakah aku membatalkan misi, Kak Jacob?”
“Membatalkan misi?” Jacob mengelus dagu. “Bisa saja, tetapi poin akan dikurangi, harganya dua kali lipat poin yang didapat dari misi.”
‘Itu berarti 13 hari dikali 20 dan dikali 2 lagi, hasilnya 520 poin?’
Memikirkan banyak poin yang harus dibayarkan, Ethan tersenyum masam. Tampaknya dia tidak bisa melarikan diri dari misi ini. Itu berarti, bocah itu harus berjuang melawan tanaman karnivora dan serigala besar itu untuk beberapa waktu.
“Omong-omong, jangan lupa datang nanti sore, Ethan. Seperti yang dijelaskan dalam misi, memberi makan hewan peliharaan dilakukan dua kali sehari,” ucap Jacob.
Ethan tertegun sejenak. Memaksakan diri untuk tidak mengutuk karena marah, dia mengangguk dengan ekspresi berat.
“Baik, Kak Jacob!”
...***...
Waktu terus berlalu.
Satu minggu waktu yang dijanjikan akhirnya telah tiba. Di pagi hari setelah memberi makan Venus Headbiter dan Dire Wolf, Ethan berjalan menuju ke arah menara dengan eskpresi tenang.
Dalam satu minggu ini, dia telah beradaptasi dengan ritme apprentice Tower of Oblivion. Banyak hal yang bocah itu pelajari dari Jacob. Membuatnya merasa lebih baik karena mendapatkan tutor pemula yang sedikit bisa diandalkan, meski terkadang kurang waras dan tampak bersemangat ketika membicarakan monster-monster aneh.
Tubuh Ethan tidak lagi terlihat seperti ranting yang bisa terbang ditiup angin. Walau tidak dipenuhi otot atau tampak seperti pejuang, tubuh bocah itu berkembang sedikit lebih baik dibandingkan sebelumnya. ya, hanya sedikit. Lagipula, perubahan besar apa yang bisa terjadi dalam satu minggu.
Sampai di lantai pertama menara, Ethan berjalan menuju ke array teleportasi.
“Selamat pagi, Kak Amber,” ucapnya sambil mengangguk ringan ke arah resepsionis.
Dalam waktu ini, dia juga mengenal Amber, gadis yang menjadi resepsionis dan mengurus hal-hal terikat pada misi. Gadis itu melambaikan tangan ke arahnya sambil tersenyum.
Tanpa menunda waktu, Ethan pun langsung pergi berteleportasi ke lantai lima tempat kelas berada.
Tok! Tok! Tok!
Ethan mengetuk pintu kelas yang tidak asing baginya. Saat itu suara wanita terdengar dari dalam kelas.
“Masuk.”
Mendengar suara Lady Catherine, Ethan membuka pintu dan masuk ke dalam kelas. Di sana, ada juga sosok Liz yang sibuk dengan bukunya. Namun, bocah itu tiba-tiba tertegun.
Di kursi pengajar, Lady Catherine duduk santai sambil menopang dagu. Namun tidak seperti sebelumnya, kali ini wanita itu membuka topinya. Wajahnya teramat cantik, rambut seperti platinum berkilau tergerai sampai punggung. Ditambah penampilannya yang santai dan sedikit melankolis, wanita itu terlihat semakin cantik.
“Oh? Apakah kamu jatuh cinta dengan penampilan gurumu?” goda Lady Catherine.
Ucapan wanita itu membangunkan Ethan dari lamunannya. Dengan sedikit rona merah di pipi, bocah itu menggelengkan kepalanya.
‘Jangan tergoda, Ethan! Ingat, bahkan jika penampilannya tampak muda, dia lebih tua dari nenekmu! Ingat!’
Setelah mengulang-ulang kalimat itu dalam benaknya, Ethan berangsur-angsur menjadi lebih tenang.
“Sepertinya kamu sedang memikirkan hal-hal buruk tentang gurumu ini, Ethan?” Lady Catherine menyipitkan mata.
“T-Tentu saja tidak, Master.” Ethan buru-buru menggelengkan kepalanya.
“Kamu datang satu jam lebih awal. Itu bagus, karena semakin banyak waktu yang bisa kamu gunakan untuk belajar. Pengajaran akan dilakukan sampai tengah hari, jadi manfaatkan waktu dengan baik,” ucap Lady Catherine, tidak lagi menggoda Ethan.
“Dimengerti.” Ethan mengangguk.
“Kalau begitu berdiri di depanku dan jelaskan semua hal yang kamu pelajari selama satu minggu ini,” perintah wanita itu.
“Baik!” jawab Ethan tegas.
Setelah lebih dari setengah jam berbicara tentang apa yang dia pelajari dan menjawab pertanyaan Lady Catherine, Ethan pergi ke tempat duduknya.
“Bagus sekali. Aku sama sekali tidak menyangka kalau kamu sangat berbakat dalam teori, bahkan memiliki ingatan yang sangat baik. Sebenarnya aku ingin memberikannya minggu depan jika kamu melakukannya dengan baik. Namun karena kamu mengejutkanku, maka aku akan memberi pengecualian.”
Lady Catherine mengeluarkan dua gulungan dan menaruhnya di atas meja. Di depan tatapan bingung Ethan dan terkejut Liz, dia kembali menjelaskan.
“Yang satu mencatat sihir fireball, dan yang lain sihir shadow hand.”
Lady Catherine berkata dengan santai. Dia kemudian mulai merapalkan sihir. Sama seperti sebelumnya, lingkaran sihir muncul. Namun, bukan bola api yang muncul setelahnya, tetapi sebuah tangan hitam dengan panjang sekitar 2,5 meter.
“Tidak seperti fire ball yang merupakan mantra serangan murni, shadow hand biasanya digunakan untuk mengejutkan musuh. Penggunaannya kurang-lebih untuk membatasi pergerakan musuh dan mengganggu ritme serangan mereka. Tidak kuat, tetapi cukup berguna,” jelas Lady Catherine.
Wanita itu menjentikkan jari, dan tangan hitam yang tampak aneh itu menghilang. Dia menatap ke arah Ethan lalu bertanya, “Jadi, mana yang kamu pilih, Ethan?”
Ethan diam sejenak. Setelah memikirkan baik-baik, dia pun menjawab, “Saya ingin mantra shadow hand, Master.”
“Oh? Jelas fire ball lebih kuat dan mampu digunakan untuk meledakkan musuhmu, jadi kenapa kamu memilih shadow hand? Bisa kamu sebutkan alasannya?” tanya Lady Catherine.
“Mungkin ini terkesan sedikit sombong dan sok tahu, tetapi menurut pengetahuan yang saya kumpulkan, apprentice kurang handal dalam menggunakan sihir dan kekuatannya agak kurang. Itu berarti serangan fisik masih berguna. Jadi, saya lebih memilih mengganggu pergerakan musuh dan menyerang dengan senjata daripada mengandalkan satu mantra serangan. Selain itu-“ Ethan tampak sedikit ragu.
“Ada apa?” tanya Lady Catherine.
“Saya mendengar kalau Master tidak hanya memberi mantra, tetapi juga mengajarkan mantra tersebut dengan terperinci. Tentu saja, bisa meminta bimbingan profesor/guru lain dengan membayar poin untuk mengikuti kelas. Dari yang saya ketahui, Master adalah penyihir elemen gelap yang paling kuat di menara, jadi saya ingin mempelajari elemen ini dari anda secara langsung,” jelas Ethan.
“Cukup cerdas. Untuk elemen lain seperti api, aku bisa mengikuti kelas beberapa lelaki tua itu, tetapi hanya aku yang bisa membimbingmu tentang sihir kegelapan. Kamu benar-benar tidak mengecewakanku, Ethan.” Lady Catherine tersenyum. “Kalau begitu mantra ini milikmu.”
“Terima kasih, Master.” Ethan menerima gulungan kulit itu dengan ekspresi serius.
“Omong-omong, aku dengar kamu mendekati apprentice tidak langsung agar dia mau mengajarkan keterampilan fisik dasar dan berpedang? Bahkan membayar 3 poin untuk setiap kali pertemuan?” ucap Lady Catherine.
‘Bahkan tahu masalah ini? Padahal latihannya baru dimulai besok?’
Ethan tampak heran, tetapi segera mengangguk.
“Kondisi fisik saya buruk dan keterampilan dasar saya kurang. Bahkan jika sudah mulai terbiasa, tetapi masih cukup sulit untuk menjalankan misi harian.” Ethan tersenyum masam. “Itu alasan saya membuat kesepakatan dengan Ray. Walau anak itu berada di camp bandit, tetapi aku dengar ayahnya adalah mantan ksatria kerajaan.”
“Kalau begitu kamu memenangkan banyak hal dengan sedikit poin. Omong-omong, melihat kondisimu membuatku memikirkan sesuatu.”
Lady Catherine mengeluarkan satu botol kecil lalu meletakkannya di atas meja.
“Ini berisi salep yang bisa digunakan untuk memperkuat tubuh. Bisa dibilang menggandakan efek latihan fisik. Tentu saja, hanya fisik dasar manusia dan bukan tingkat monster atau semacamnya. Harga bahan 50 poin dan bisa digunakan lima kali. Jika kamu mau, aku akan menjualnya dengan harga bahan, tidak mengambil keuntungan sama sekali. Ini juga bisa dianggap kebaikan sang Master.” Lady Catherine tersenyum pada Ethan.
Bocah itu terdiam di tempat. Dia tidak langsung menjawab, tetapi mulai menghitung dalam benaknya.
‘Setiap hari 20 poin, dalam satu minggu 140 poin. Dikurangi 50 untuk salep dan 15 untuk biaya latihan hasilnya tinggal 75 poin. Harga setiap mantra dasar 750 poin untuk apprentice tidak langsung, sedangkan untuk yang langsung bisa menukarkan 500 poin kepada Master. Berarti perlu menabung tujuh minggu untuk mendapatkan satu mantra, hampir dua bulan.’
Ethan buru-buru menggelengkan kepalanya.
‘Ini bisa dianggap hemat biaya daripada apprentice tidak langsung. Mereka masih harus sibuk memikirkan makanan dan tempat tinggal. Belum lagi ramuan yang lebih baik.'
Dari apa yang Ethan pelajari, ada beberapa ramuan tingkat dasar yang mampu membantu mempercepat pengumpulan energi sihir. Efeknya mirip salep yang ditunjukkan oleh Lady Catherine, tetapi bukan mempercepat perbaikan fisik, tetapi energi sihir.
Tentu saja, itu berarti harganya jauh lebih mahal. Berkali-kali lipat lebih mahal!
Ethan menarik napas dalam-dalam. Setelah menjadi lebih tenang, dia membuat keputusan tegas.
“Saya menerima tawaran itu, Master. Terima kasih atas kebaikan anda,” ucapnya.
“Bagus sekali. Namun kamu harus ingat-“ Mata Lady Catherine menyipit. “Ini hanya untuk penggunaan pribadi dan tidak boleh dijual kembali.”
“Dimengerti, Master.” Ethan mengangguk.
Lady Catherine memberikan sebotol kecil salep kepada Ethan. Dia kemudian memberi isyarat dengan tangannya.
“Kalian bisa pergi. Sampai jumpa di pertemuan minggu depan.”
...***...
Setelah keluar dari kelas, Ethan merasakan tatapan yang terus diarahkan kepadanya.
Bocah itu menoleh dan mendapati Liz terus menatapnya. Merasa agak canggung, dia akhirnya bertanya, “Apakah ada masalah, Senior?”
“Hmph!” Liz mendengus dingin lalu pergi begitu saja.
Perubahan sikap yang begitu tiba-tiba membuat Ethan lengah, membuatnya bingung harus merespon bagaimana. Dia hanya bisa tersenyum masam sambil menggelengkan kepalanya.
‘Sungguh, perempuan memang makhluk yang sulit dimengerti.’
>> Bersambung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 197 Episodes
Comments
abdillah musahwi
saya setuju, Thor👍
2024-11-22
2
Kenji Hayamura
Shadow hand? Aku jadi teringat Ghost Hand dari novel Arcane Academy : Divine Extration System
2024-02-08
0
Kenji Hayamura
Apa maksudmu? Gilf itu 11/12 dengan Milf, jangan salah
2024-02-08
0