ARCANIST
Tik! Tik! Tik!
Suara rintik hujan yang jatuh di atas atap membuat seorang anak laki-laki hendak membuka matanya. Namun, dia sama sekali tidak bisa melakukannya karena matanya tertutup oleh kain. Bocah itu ingin bergerak, tetapi terkejut ketika menyadari kalau kedua tangan dan kakinya diikat.
‘Dimana aku? Bukankah aku sedang melakukan eksperimen penanaman chip?’
Pada saat bertanya-tanya, bocah tersebut tiba-tiba merasakan rasa sakit luar biasa di kepalanya. Saat itu juga, kenangan yang bukan miliknya tiba-tiba muncul dalam benaknya, membuatnya tiba-tiba merasa bingung.
‘Apa ini? Dunia lain? Putra pelayan yang dijual? Penyihir?’
Setelah menyerap semua kenangan, bocah itu kembali terdiam di tempatnya. Dia merasa agak aneh, bahkan sedikit takjub karena hal ajaib terjadi padanya.
Sebelumnya, orang itu adalah seorang profesor muda, peneliti jenius yang membuat berbagai penemuan. Dia sama sekali tidak percaya dengan hal-hal yang tidak realistis dan berkonsep abstrak. Namun, pada akhirnya hal semacam itu malah terjadi padanya.
‘Sebagai permulaan, bisa dibilang ini adalah awal yang sangat buruk.’
Bocah tersebut mengingat berbagai kenangan dalam kepalanya. Dia adalah putra dari seorang marquis di kerajaan kecil. Hanya saja, bukan putra dari istri, tetapi putra dari pelayan marquis tersebut.
Bocah itu bisa dibilang setengah bangsawan, tetapi tidak ada yang memedulikannya. Sebaliknya, hidupnya bisa dibilang tragis. Bahkan, akhirnya dia ditangkap oleh pengawal ketika berada di kota lalu dijual ke penyihir yang berada jauh di luar kerajaan.
Penyihir di dunia ini berbeda dengan apa yang bocah itu ingat di kehidupan sebelumnya. Tidak ada mengayunkan tongkat kecil di tangan, atau melakukan hal-hal yang ajaib hanya dengan beberapa patah kata.
Menurut ingatan tubuh barunya, penyihir memang bisa melakukan hal-hal ajaib, tetapi ada berbagai persyaratan untuk melakukannya. Bisa dibilang, itu sesuatu yang sangat sulit dipelajari. Lebih tepatnya, tubuh baru yang dia ambil alih beserta ingatan tersebut bahkan tidak mengetahui apa itu penyihir karena mereka terlalu misterius.
Satu hal yang pasti. Jumlah mereka tidak banyak, tetapi sangat kuat. Bahkan sebuah kerajaan biasa tidak berani menentang seorang penyihir.
Hanya saja, itu malah menjadi masalah baginya. Penyihir sangat misterius dan kuat, sebuah fakta yang menakjubkan. Namun, sekarang dia dijual ke penyihir.
Untuk apa? Jelas untuk melakukan eksperimen kepadanya.
Itu berarti, sementara ini penyihir tersebut bisa dibilang berada di kubu musuh. Musuh yang terlalu kuat berarti kehidupannya akan menjadi terlalu sulit. Bisa dibilang, hampir putus asa karena harapan untuk bebas nyaris nol persen.
“Hiks! Hiks! Mama, aku ingin pulang.”
“Tolong! Tolong aku!”
“...”
Mendengar suara anak-anak di sekitarnya, bocah itu tersadar dari lamunannya. Saat itu juga dia menyadari kalau bukan hanya dirinya, tetapi banyak anak yang ditangkap dan dijual kepada penyihir.
Suara rintik hujan dan ratapan putus asa anak-anak membuatnya merasa tidak nyaman. Belum lagi, sekarang dia berada di dalam gerbong kereta yang melaju entah ke arah mana. Yang jelas, pergi ke tempat penyihir itu berada.
Kereta kuda yang melaju cepat membuat gerbong berguncang, tubuh kecil yang lemah itu saling mendorong, sesekali membentur kayu pembatas.
Suhu lembap, udara dingin yang bertiup, dan aroma asam kuat bercampur bau jamur membuat bocah itu mengerutkan kening. Benar-benar membuatnya ingin muntah, tetapi masih bisa dia tahan.
Suara putus asa anak-anak di sekitarnya membuat bocah itu merasa sangat tidak nyaman. Hal tersebut membuatnya semakin bingung.
‘Mereka jelas menutup mata, mengikat kaki dan tangan. Namun kenapa mereka tidak menyumbat mulut anak-anak yang ditangkap?’
Dalam sekejap, sebuah pemikiran muncul dalam benaknya.
‘Jangan bilang, mereka sengaja melakukannya karena menikmati suara putus asa dari anak-anak yang mereka jual?’
Memikirkan hal tersebut membuat bocah itu bergidik ngeri. Dia langsung mengerti kalau otak orang-orang itu benar-benar sudah tidak waras. Pikiran mereka jelas sudah kacau.
Hal tersebut membuat pikirannya semakin kacau. Para pencuri, perampok, atau bandit ini saja sudah memiliki otak yang begitu bengkok. Dia tidak bisa membayangkan bagaimana penyihir yang misterius dan menakutkan itu akan bertindak. Berbagai kemungkinan saja membuatnya semakin putus asa.
‘Lupakan soal System atau hal semacamnya. Bukankah para transverser biasanya datang ke dunia lain dengan latar belakang yang baik? Paling buruk, menjadi yatim piatu lalu memulai petualangan dari awal.’
Membandingkan dirinya dan orang-orang lain dari cerita yang pernah didengarnya membuat bocah itu tersenyum masam. Pada akhirnya, dia hanya bisa memejamkan matanya. Mengistirahatkan tubuh kurus dan rapuh yang sudah sangat lelah.
Tidak tahu berapa lama waktu berlalu, kereta kuda akhirnya berhenti.
Suara langkah kaki terdengar. Saat itu juga, gerbong kereta kuda yang awalnya berisik tiba-tiba menjadi tenang.
“Tidak! Tolong! Tolong turunkan aku!”
“Mama! Aku mau pulang!”
“...”
Jeritan anak-anak kembali terdengar. Baru saja terjaga, bocah yang sebelumnya memilih untuk mengistirahatkan tubuhnya merasa kalau kerah di belakang lehernya ditarik. Tubuhnya terangkat dan dia tidak bisa merasakan pijakan di kakinya.
Detik berikutnya, bocah itu merasa tubuhnya jatuh terbentur. Merasakan tanah berlumpur dan bau rumput di sekitarnya, dia sadar kalau baru saja dirinya dilempar keluar dari gerbong kereta.
Daripada memperlakukan dia dan anak-anak sebagai manusia, tampaknya orang-orang itu memperlakukan mereka sebagai barang. Barang yang akan dijual dengan harga yang tidak terlalu tinggi karena tidak perlu dirawat dengan hati-hati.
Bocah itu hanya bisa mengatupkan gigi ketika merasakan sensasi sakit di sekujur tubuhnya.
Beberapa saat kemudian, dia mendengar beberapa langkah kaki yang menginjak tanah berlumpur diiringi dengan suara tawa bahagia.
“Sepertinya kali ini benar-benar banyak barang yang bagus. Harganya pasti jauh lebih tinggi dibandingkan sebelumnya.”
“Dibandingkan berbisnis dengan para bangsawan sombong yang berpura-pura mulia itu, para penyihir jelas lebih murah hati.”
“Hahaha. Aku tidak tahu berapa banyak yang akan kita dapatkan kali ini.”
Mendengar suara orang-orang itu, banyak anak yang mulai menangis. Bukannya marah atau menghentikan mereka, orang-orang itu malah tertawa. Mereka kemudian mulai berkeliling.
Bocah itu merasakan salah satu orang berjalan ke arahnya. Kakinya tiba-tiba dipegang. Secara refleks dia mencoba menolak, tetapi sesaat kemudian dia terdiam ketika merasakan tali yang mengikat kakinya dilepas.
Sesaat setelah itu, penutup mata yang menutupi pandangannya dibuka. Pada akhirnya, bocah itu bisa melihat pemandangan di sekitarnya.
Pada pandangan pertama, bocah itu melihat tanah lapang luas penuh rerumputan. Di situ terlihat banyak anak-anak berusia sekitar 10-12 tahun yang tampak putus asa. Dari pakaian yang dikenakan, kehidupan mereka jelas tidak lebih baik darinya.
Mendongak sedikit, dia melihat langit yang ditutupi awan kelabu. Rintik hujan turun membasahi dunia. Angin dingin menerpa, menerbangkan dedaunan kering dari pohon-pohon besar yang berada di depan tanah luas tersebut.
Seolah sedang berkabung, bersedih atas nasib yang menunggu anak-anak tersebut.
Saat itu juga bocah tersebut melihat hutan gelap dan suram tidak jauh di depannya. Di sana, tampak sebuah menara.
Menara hitam misterius yang membuat orang merasa penasaran sekaligus ketakutan.
“Bangun Nak!”
Seruan tersebut membuatnya sadar dari lamunan. Dia melihat ke arah pria yang membawanya, sosok seperti bandit dengan wajah muram. Dia pun berdiri tanpa mengeluh ataupun melakukan hal sia-sia seperti mencoba melarikan diri.
Pedagang gelap tersebut mengangkat alisnya, terkejut ketika melihat bocah yang begitu tenang seolah sudah pasrah atas nasibnya. Memegang perkamen di tangannya, dia bertanya, “Nama?”
“Ethan ...”
Bocah itu menjawab dengan nada datar yang agak kekanak-kanakan.
“Ethan Waldstein.”
>> Bersambung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 197 Episodes
Comments
MataKatra
btw, Ethan umurnya berapa ya? kok pinter banget dibandingkan sama anak seusianya... ☺
2024-11-19
0
noteXXX
lanjut kei
2024-10-10
0
Yastin Agung
kalo bukan kei noveltoon sdh tdak dbuka lagi
2024-07-14
0