Kesempatan Bersama Kembar

“Raya, sejak kapan Raya di sini? Mama tidak bertengkar dengan Om Coklat, kami hanya sedikit mengobrol tadi,” ujar Selma menghampiri dan memeluk Raya menenangkannya.

Begitu pun dengan Radit yang juga menenangkan Raya bahwa ia dan mamanya hanya berbicara dengan nada sedikit keras.

Melihat tubuh dan wajah Radit, Raya pun menanyakan mengapa ia bisa seperti itu. “Apa Om Coklat dipukul? Siapa yang berani memukul Om Coklat?”

Tak lama, Rayi ikut muncul dari tangga. “Om Coklat dipukul siapa? Biar Rayi yang balas memukul orang itu!”

“Om Coklat tidak apa-apa, kok. Hanya sedikit memar saja,” jawab Radit santai tak ingin kembar berpikiran yang tidak-tidak.

Kembar lalu meminta izin untuk merawat Radit di lantai atas kepada mamanya. Sontak Selma terkejut mendengar permintaan ini. Selma tentu menolaknya, karena ia tak ingin istri Radit berpikir macam-macam nantinya. Namun apa daya, belum sempat ia memberikan izin, kembar sudah menarik tangan Radit untuk naik ke atas.

Selma dan Radit hanya bertatapan.

“Mbak Tia, ada apa?” tanya Lia dan Sinta yang baru saja tiba di toko.

Selma kemudian menjelaskan kejadian yang baru saja terjadi.

Lia mengajak Selma ke ruangannya, dan meminta Sinta untuk berjaga di toko.

“Mbak Tia, apa benar Pak Radit itu ayahnya kembar? Tapi, dulu Mbak Tia pernah bilang kalau ayahnya kembar...”

Belum selesai Lia melanjutkan ucapannya, Selma memotongnya. “Aku dan Radit pernah melakukan hubungan terlarang di masa lalu, namun orang tuanya tak mengizinkan kami menikah. Aku sengaja merahasiakan hal ini pada kembar dengan mengatakan ayahnya sudah meninggal.”

Selma juga menceritakan kisah masa lalunya yang pahit. Ia merasa tak masalah jika Lia tahu cerita ini. Selain Lia adalah orang yang ia percaya, lagi pula tak masalah juga jika kisah hidupnya diketahui orang lain, karena memang begitu adanya. Malu dan penyesalan sudah ia rasakan dari dulu, sekarang ia tak peduli dengan semua itu, hanya kembar yang ia pedulikan.

Mendengar cerita Selma yang memilukan, membuat Lia menangis dan memeluk Selma. Ia tak menyangka managernya itu mampu menjalani hidupnya yang begitu terjal. Lia tak bisa membayangkan rasanya menjadi Selma, seorang ibu tunggal, tanpa status pernikahan apa pun.

###

Kembar merawat Radit dengan penuh kasih sayang. Entah tahu dari mana, mereka mengambil handuk kecil yang dimasukkan ke dalam wadah berisi air lalu diperas dan diusapkannya di wajah Radit yang lebam dan memar. Meski beberapa kali Radit berteriak kesakitan, namun ia sangat menikmati momen ini. Ia sangat merasa bahagia bisa kembali berdekatan dengan kembar.

Tak lama, Selma menghampiri mereka dan meminta Radit agar memeriksakan dirinya ke dokter. Tubuhnya membutuhkan pemeriksaan medis, bukannya malah bertemu kembar. Tujuan sebenarnya tak lain dan tak bukan adalah agar Radit segera pulang.

“Lagi pula istri kamu pasti sedang mencarimu,” lanjut Selma.

Radit berdiri menghampiri Selma lalu membisikkan sesuatu. “Aku sudah bercerai.”

Sontak Selma merasa kembar dan dirinya lah yang menjadi penyebab perceraian mereka. Ia lalu meminta Radit untuk pulang agar ia tak dikambing hitamkan. Di saat seperti ini, sangat rentan dan sensitif bila mereka tak menjaga jarak, karena akan menimbulkan tuduhan sebagai orang ketiga.

Radit hanya tersenyum dan mengatakan bahwa semua ini tak ada hubungannya dengan Selma maupun kembar. Hanya ia saja yang tak tegas dari awal karena tak bisa menentukan pilihannya sendiri. Ia juga mengatakan bahwa per hari ini, berkas perceraiannya sudah masuk ke pengadilan.

Mendengar ucapan Radit, Selma mengaitkan dengan kejadian saat mereka bertemu istri Radit di hotel. Namun meskipun begitu, ia tak mau dituduh, karena bisa saja si Gita yang jahat itu memutar balikkan fakta. Selma kemudian memberi kode mata pada Radit agar segera pulang.

Radit berpura-pura tak paham akan kode mata dari Selma.

“Mama dan Om Coklat sedang berbicara apa sih? Kok kecil sekali suaranya, kami jadi tidak bisa mendengarkan?” sahut Rayi begitu menggemaskan.

“Bukan apa-apa, Rayi. Wah, catur punya siapa ini?” tanya Radit sembari mengambil catur di rak kayu ruangan.

“Punya Rayi, Om. Ayuk kita main!” ajak Rayi dengan penuh semangat.

Selma semakin merasa geram kala Radit justru mengajak Rayi bermain, padahal ia jelas sudah memintanya untuk pulang.’

“Om Coklat bukannya harus pulang ya?” Selma memancing agar Radit peka.

Radit justru menggeleng dan menata papa catur karena ia akan bermain bersama Rayi, sedangkan Raya akan menjadi penonton terhebohnya.

Melihat keseruan mereka bermain, Selma segera kembali turun ke bawah untuk bekerja.

Sementara itu, di depan toko kue, terlihat seorang lelaki berbadan kekar sedang mengamati mobil Radit dan tampak seperti menghubungi seseorang dalam panggilan teleponnya.

...****************...

Terpopuler

Comments

Yunerty Blessa

Yunerty Blessa

signal bahaya

2024-01-28

1

Hotma Gajah

Hotma Gajah

selma cari masalah..
sampah pecundang
keluarga arogan ntar di tindes

2023-12-25

4

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!