Selamat Datang Ke Dunia

6 bulan berlalu...

Dalam minggu ini, Selma akan melahirkan sesuai dengan perkiraan dokter. Ibunya pun sedang dalam perjalanan ke rumah Bu Winta saat ini. Bu Ratri ingin mendampingi Selma saat melahirkan nanti, sekaligus ingin meleburkan rindu pada anak semata wayangnya itu.

Namun, ujian Selma seakan belum usai. Ibunya mengalami kecelakaan di tol dan meninggal saat perjalanan ke rumah sakit. Mendengar kabar itu, hatinya hancur. Hidupnya semakin terasa menderita. Bu Winta sekuat hati menenangkan Selma yang berteriak histeris.

Karena tempat kecelakaan lebih dekat dengan Jakarta, atas bantuan Bu Winta dan rekan tentara almarhum suaminya, jenazah Bu Ratri dipulangkan ke rumah Bu Winta dan akan dikebumikan di Jakarta.

Selma semakin tak terkendali kala melihat ibunya untuk yang terakhir kalinya. Hidupnya benar-benar runtuh. Tak ada lagi yang ia punya di dunia selain bude dan anak kembarnya nanti.

Musibah ini mengguncang kesehatan raga dan jiwa Selma. Ia mengalami kontraksi yang luar biasa, sesaat setelah ibunya dikebumikan. Segera Bu Winta dan sopirnya melarikan Selma ke rumah sakit.

Setibanya di IGD, Selma segera mendapat pertolongan karena ia sudah dinyatakan akan melahirkan saat itu juga dan segera dipindahkan ke ruangan bersalin.

Sementara di luar ruangan, Bu Winta terus berdoa agar keponakan dan cucu-cucunya itu selamat. Entah siapa lagi yang ia punya di Jakarta selain Selma. Karena ia hanya 2 bersaudara dengan Bu Ratri, sedangkan orang tua mereka sudah lama meninggal. Untuk itu, Bu Winta begitu menyayangi Selma seperti anaknya sendiri.

Hingga beberapa menit kemudian, tiba-tiba terdengar ramai tangisan bayi yang membuat Bu Winta kembali tersenyum. Setelah diizinkan perawat, Bu Winta segera masuk ke dalam ruangan untuk melihat Selma dan anak kembarnya. Benar saja, Selma melahirkan bayi kembar laki-laki dan perempuan, yang diberi nama Raya dan Rayi.

###

Bu Winta benar-benar memperlakukan Selma seperti anak kandungnya sendiri, apalagi setelah adiknya meninggal. Ia juga telah menyiapkan baby sitter untuk membantu mengasuh bayi kembarnya. Karena tentu Selma akan kewalahan jika mengurusnya sendiri.

Selma berkali-kali mengucapkan terima kasih pada budenya atas kebaikan beliau selama ini, hingga ia tak enak hati karena Bu Winta telah membiayai hidupnya, juga membayar baby sitter untuk bayi kembarnya.

“Bude ‘kan juga kerja, Ti. Dapat uang pensiun dari Pakde juga. Belum lagi pakdemu meninggalkan deposito dan aset lainnya yang lebih dari cukup untuk Bude yang hidup sendiri sampai meninggal nanti. Sekarang sudah ada kamu di sini, jadi sudah sewajarnya Bude pakai uang itu untukmu juga. Kamu sudah Bude anggap anak sendiri. Pakde juga pasti setuju di sana. Sudah, tidak perlu memikirkan apa-apa. Fokus saja pada si kembar,” saran Bu Winta memberi pengertian pada Selma.

Bu Winta bahkan menawarkan Selma untuk kuliah, namun Selma menolak dan ingin bekerja saja. Bagaimana pun, ia sendiri yang harus membiayai anak-anaknya juga pendidikan mereka kelak, karena si kembar adalah tanggung jawabnya. Ia tidak mau merepotkan budenya, seperti pesan sang ibu kala itu.

“Tia harus mandiri, Bude. Bude sudah mengizinkan Tia dan si kembar tinggal di sini saja sudah lebih dari cukup, apalagi sampai memberikan fasilitas babysitter. Izinkan kehidupan Tia dan kembar menjadi tanggung jawab Tia sendiri ya, Bude,” tolak Selma dengan halus.

Bu Winta pun tak ingin memaksakan kehendak Selma. Ia justru bangga pada Selma yang dewasa demi anak-anaknya. Ia kemudian menawarkan pekerjaan pada Selma bila berkenan.

“Teman Bude, Farah namanya, baru membuka toko bakery di dekat sini, dia sedang membutuhkan 1 orang karyawan lagi. Kalau kamu mau dan tidak keberatan, bisa kerja sama dia, nanti Bude yang bilang. Farah itu teman Bude, sesama persit juga. Dia baik sekali dan lemah lembut. Tapi, jangan coba sekali pun berbohong padanya, karena ia orang yang sangat menghargai kejujuran. Sekali saja dibohongi, ia sudah tak mau lagi percaya,” terang Bu Winta.

“Kalau kamu bekerja di sana, Bude yakin kamu akan mendapat banyak ilmu baru dan pengalaman. Kamu bisa belajar menjadi kasir, melayani pembeli, bahkan mengelola toko. Urusan kembar jangan khawatir, ada Mbok Mah juga yang akan mengawasi baby sitter. Yang penting kamu selalu siapkan stok asi saja,” lanjut Bu Winta.

Tanpa pikir panjang, Selma menerima tawaran itu dan meminta budenya untuk segera bicara pada temannya. Ia begitu bersemangat ingin segera bekerja untuk menghidupi kedua anaknya. Lagi pula, kondisinya sudah membaik paska melahirkan normal.

###

8 tahun kemudian...

Selama bekerja di toko kue milik Bu Farah, Selma memang mendapatkan banyak ilmu juga pengalaman baru. Ia yang jujur, membuat Bu Farah mempercayakan toko kuenya dikelola oleh Selma. Bagaimana tidak, Selma pernah berhasil mengungkap kasus pencurian oleh kasir terdahulunya, saat sebelum Selma menggantikannya. Toko kue itu juga semakin ramai semenjak Selma menjadi karyawan di sana karena keramahannya kepada para pembeli dan kepandaiannya yang mampu membuat para pembeli itu menjadi pelanggan setia mereka.

Setelah mengetahui kisah hidup Selma, Bu Farah sangat menyayangi anak kembar Selma. Ia bahkan mengizinkan mereka untuk dibawa ke toko. Bukan hanya itu, Bu Farah juga terkadang membawa kembar ke rumahnya untuk bermain dengan anak bungsunya yang tak jauh berbeda dengan usia kembar.

Tahun ini, adalah tahun kedua Selma dipercaya sebagai manager di Farah Bakery. Ia lebih banyak bekerja di ruangannya sendiri dan sudah tidak melayani pembeli maupun menjadi kasir. Hanya jika karyawan lainnya sedang sibuk, sesekali ia membantu melayani pembeli. Tahun ini juga, anak kembarnya telah berulang tahun ke 8 tahun.

Seperti biasa, Farah Bakery selalu ramai pesanan bukan hanya dari perorangan, melainkan juga perkantoran. Termasuk kali ini, mereka akan mengantar pesanan 25 box kue untuk rapat kantor yang akan digelar pukul 3 sore. Sehingga mereka sudah harus mengirimkannya pukul 1 siang sesuai permintaan pihak kantor.

Selesai menata pesanan ke dalam mobil milik toko, mereka siap mengantarkan pesanan.

Tiba-tiba, datang lah mobil Bu Winta yang dikendarai oleh sopirnya yang ditugaskan untuk mengantar jemput anak-anak Selma di sekolah. Raya dan Rayi seketika keluar dari mobil itu dan meminta mobil toko untuk berhenti. Mereka ingin ikut.

“Ganti baju dulu, Sayang. Makan dulu. Masak mau langsung ikut?” bujuk Selma agar anak-anaknya tak usah ikut.

Mereka memang selalu ingin ikut saat mengantar kue. Apalagi saat pulang sekolah, mereka selalu ingin diantar pulang ke toko, tidak mau ke rumah. Karena tak ingin kesepian di rumah Bu Winta yang hanya ada Mbok Mah, pembantu mereka. Sementara Bu Winta sendiri masih aktif bekerja dan baby sitter yang sudah tidak Selma perlukan lagi semenjak kembar sekolah. Mereka baru akan pulang ke rumah sore hari saat mamanya pulang kerja.

“Tidak apa-apa, Mbak Tia. Cuma sebentar kok karena kantornya dekat sini, ada aku dan Pak Anton yang jaga. Raya dan Rayi juga tidak pernah nakal dan selalu menurut,” bujuk Lia, salah satu karyawan toko yang bertugas mengantar pesanan bersama Anton, sang sopir toko.

“Kami sudah makan bekal tadi kok, Ma. Janji deh nanti setelah ikut antar kue kita langsung makan dan tidur siang,” ucap Rayi, anak lelakinya.

Raya juga ikut merengek minta diizinkan pergi.

Selma pun mengizinkan mereka ikut dengan syarat hanya boleh sebentar saja.

###

Saat di tiba di kantor, mereka dipersilakan mengantar pesanan ke lantai 3, tepatnya di ruangan rapat, ditemani oleh satpam kantor.

Raya dan Rayi yang masih memakai seragam sekolah begitu menarik perhatian para penghuni kantor karena kelucuan mereka, juga karena mereka cantik dan tampan bak artis cilik.

Perhatian itu tak terkecuali dari Radit, pimpinan kantor yang tengah berbicara dengan sekretarisnya di depan ruang rapat.

Radit seakan begitu terkesima saat melihat kembar, hingga tak berkedip sedetik pun.

...****************...

Terpopuler

Comments

Siti Nur Janah

Siti Nur Janah

kasian banget selma udah di campakan keluarga Radit dan malah ibunya meninggal kamu pasti bakal menyesal Radit TDK mau menentang orang tuamu dan tidak mau mempertanggungkan perbuatan mu

2025-02-03

2

Yunerty Blessa

Yunerty Blessa

kasian Selma... ibunya meninggal dan menghidupi anak² nya... semangat Selma....kenapa Radit penasaran kan...itu anak mu

2024-01-28

1

AdillaJ.m

AdillaJ.m

cerita nya bagus enggak bertele2

2024-01-13

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!