Gita buru-buru masuk ke dalam kamarnya.
“Sial, niat hati sengaja tak menginap di hotel bintang lima agar tak bertemu dengan kolega Radit, malah ketemunya sama anak-anak itu,” gumamnya penuh dengan tatapan sinis dan penuh amarah.
“Ada apa, Sayang?” tanya pria yang sedang bersama istri Radit itu.
Gita menggeleng dan memintanya kembali melanjutkan aktifitas bercinta mereka.
Sementara itu, pikiran kembar yang seakan tak dapat dialihkan, terus bertanya pada mamanya. “Kok istrinya Om Coklat tidak sama Om Coklat, Ma? Memangnya kemana Om Coklatnya?”
“Sssttt, jangan ikut campur urusan orang dewasa. Ayuk mandi dulu,” ujar Selma yang tak ingin membahasnya, meski pikirannya juga dipenuhi prasangka negatif.
“Nanti kita tanya Om Coklat ya kenapa dia tidak ikut, ‘kan kita bisa bermain bersama,” bisik Rayi pada Raya.
“Eeh kok malah pada bisik-bisik, ngomongin Mama ya? Iya?” Selma menggelitiki kembar yang menggemaskan.
Tak mungkin jika tak ada apa-apa mereka bisa bermesraan seperti itu. Sedangkan perempuan itu sudah bersuami. Apa Radit tahu soal ini?
###
Sepulang sekolah di hari Senin, kembar yang sudah tiba di toko dan selesai berganti pakaian, mengendap-endap menghampiri Lia.
Raya memanggil Lia dengan suara pelan. Lia pun tertawa melihat hal ini kemudian menghampirinya. Raya kemudian membisikkan sesuatu pada karyawan toko itu.
Dengan setengah berjongkok, Lia mendengarkan bisikan Raya dengan seksama. “Mbak Lia, tolong teleponkan Om Coklat dong.”
Lia dibuat kebingungan dengan permintaan Raya. Ia pun bertanya alasan Raya ingin berbicara pada pimpinan kantor langganan toko kue mereka itu. Meski Lia bisa saja menghubungi sekretaris Radit dan meminta meneruskan panggilannya pada bosnya, namun ia takut salah langkah.
“Mama sudah tahu belum kalau Raya mau telepon Om Coklat?” tanya Lia memastikan.
Raya menggeleng dan mengatakan bahwa mamanya tidak akan mengizinkannya menghubungi Om Coklat karena tak boleh mencampuri urusan orang dewasa. “Tapi Raya hanya ingin menanyakan sesuatu, Mbak Lia. Tolong, ini penting sekali.”
Melihat ekspresi menggemaskan Raya yang penuh harap dan seperti sangat ingin berbicara dengan Radit, Lia seakan tak dapat menolaknya. “Tapi hanya sebentar ya, takut mama Raya tahu nanti Mbak Lia yang dimarahi.”
Lia kemudian menghubungi Sisil dan meminta tolong untuk meneruskan panggilannya pada bosnya itu, atas permintaan Raya.
Tak lama, panggilan itu tersambung dengan Radit.
“Om Coklat, ini Raya,” ucap Raya membuka percakapannya.
“Halo, Raya. Raya apa kabar? Sudah lama kita tidak bertemu. Ada apa Raya telepon Om?” tanya Radit penuh haru karena kembali bisa berbicara dengan anaknya.
“Om, kenapa hari Sabtu kemarin Om tidak ikut ke hotel? Padahal kalau Om Coklat ikut istrinya Om, kita bisa berenang bersama,” ucap Raya setengah kecewa.
Radit terdiam. Ia berusaha memahami maksud Raya. “Raya sayang, maksudnya bagaimana? Om Coklat belum paham.
“Iya, kenapa Om Coklat tidak ikut istrinya Om yang waktu itu, ke hotel? Raya lihat ada istrinya Om sama temannya di sana,” jelas Raya yang membuat Radit baru paham maksudnya.
Radit pun kembali bertanya pada Raya apakah teman yang dimaksud Raya, laki-laki atau perempuan.
“Boy, Om.”
Meski Radit begitu bahagia karena bisa kembali berinteraksi dengan Raya, namun apa yang disampaikan Raya cukup menghantam batinnya.
###
Radit terus memikirkan ucapan Raya tadi siang. Ia yang sebelumnya pernah curiga pada istrinya, hatinya kembali berprasangka. Padahal Sabtu lalu, istrinya izin akan pergi bersama Widya, sahabatnya. Tapi, alasan itu seakan bertolak belakang dengan ucapan Raya.
Sebenarnya, ini bukan kali pertamanya Radit mendengar rumor buruk tentang istrinya. Pernah hingga 2 kali ia mendengar cerita dari teman dan koleganya yang mengatakan bahwa mereka pernah melihat Gita sedang bersama pria lain, entah itu di restoran, maupun di tempat umum lainnya. Namun, karena Radit tak bisa membuktikannya sendiri, Gita berkelit dan Radit menerima penjelasannya begitu saja. Ia juga tak punya waktu untuk mengurusi hal ini, hingga ia lalaikan begitu saja. Sebenarnya, bisa saja ia meminta anak buahnya untuk memata-matai Gita, namun Radit tak ingin orang lain mengetahui masalah rumah tangganya, sebab mereka dikenal sebagai pasangan yang saling beruntung.
Tetapi berbeda dengan kali ini, Raya tak mungkin berbohong soal apa yang dilihatnya.
Malam ini sepulang kerja, Radit ingin segera menanyakan hal ini pada Gita. Ia ingin meminta kejelasan langsung darinya. Namun di sisi lain, ia tak mungkin langsung mencercanya dengan banyak pertanyaan bahkan tuduhan, karena Gita bisa berbalik menuduh jika semua ini karena Raya. Ia tak terima jika Raya disangkut pautkan dalam masalah rumah tangganya.
Saat Gita sedang keluar kamar untuk menyiapkan makan malam mereka, diam-diam Radit membuka ponsel Gita. Hal yang pernah dilakukannya dahulu, ketika ingin membuktikan ucapan teman-temannya tentang Gita. Meski ia takut jika kali ini ia tak dapat menemukan bukti apa pun.
Perlahan ia mengecek satu persatu pesan di setiap aplikasi yang ada. Kali ini ia berharap menemukan sebuah bukti. Rasanya, ucapan Raya lah yang benar-benar bisa ia percaya. Dan benar saja, ia menemukan chat paling atas di salah satu akun sosial media milik Gita. Radit membaca dengan seksama percakapan dari akun yang bernama @bila itu, yang tampak seperti akun fake agar percakapan mereka tak tercium.
Memang hanya sedikit percakapan di sana, yang sepertinya lupa dihapus oleh Gita, namun cukup membuat Radit paham langkah apa yang selanjutnya akan diambil.
“Syg, makasih ya hari ini.”
“Aww puas nggak? Hihi next time ya.”
“Miss you ah ah.”
“Syggg.”
...****************...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 46 Episodes
Comments
LISA
Akhirnya ketahuan tuh si Gita
2023-12-17
5