Gita berusaha kembali mencari tahu masa lalu Radit melalui mama mertuanya. Ia ingat sebelum mereka menikah, Radit pernah mengatakan bahwa ia sebenarnya punya anak kembar dari kekasih masa SMAnya. Karena harus kuliah di luar negri, keluarganya hanya bertanggung jawab dengan memberikan uang tanpa menikahkan mereka. Sejak saat itu, ia tak lagi bertemu anak dan mantan kekasihnya. Ia juga tak tahu seperti apa mereka sekarang.
Gita tiba-tiba mengaitkan masa lalu Radit dengan anak kembar yang pernah diajak ke acara kantor saat itu. Awalnya, Gita tak berprasangka apa pun karena bisa jadi mereka memang tak saling kenal. Namun, sekarang ia merasa perlu mempermasalahkan hal ini untuk menutupi kesalahan-kesalahannya.
Gita sengaja menyuruh anak buahnya untuk menyelidiki kembar juga manager Farah Bakery yang disebut sebagai mamanya kembar. Hanya saja, ia belum tahu siapa nama perempuan itu, sehingga ia sedikit kesulitan mencari tahu akarnya. Untuk itu lah, Gita berkunjung ke rumah mama mertuanya pagi ini.
“Halo, Sayang. Kok tumben pagi-pagi ke rumah, ada apa?” sambut Bu Yuri, mama Radit saat Gita tiba di rumahnya.
“Maaf ya, Ma. Aku mengganggu waktu Mama,” ujar Gita sembari berpelukan dan saling cium pipi kanan kiri.
Gita mengutarakan maksud dan tujuannya ke rumah. “Ma, Mama ingat tidak, siapa nama pacar Radit yang sampai hamil waktu itu?”
Mama Radit terdiam dan mengernyitkan dahinya. Jujur, ia tak menyangka Gita akan tahu hal ini. Padahal, mereka sudah menutupnya rapat-rapat.
“Gita tahu dari mana?” tanya Bu Yuri terkejut.
Gita pun menjelaskan bahwa Radit sendiri yang bercerita saat mereka tengah dijodohkan, entah apa tujuan Radit membuka aibnya sendiri saat itu.
“Tapi Gita tidak peduli, Ma. Nyatanya Gita tetap menikah sama Radit. Lagi pula, semua orang punya masa lalu. Cuma, Gita penasaran saja sama nama mantan Radit itu,” ucapnya tenang.
Mama Radit itu pun memuji menantunya sebagai perempuan terbaik. Sudah tahu masa lalu Radit sekelam itu, tetapi masih mau menerimanya. Tak salah orang tua Radit menjodohkan anaknya dengan Gita. Andai Radit bertemu dengan perempuan lain, bisa jadi mereka tak mau menikahi lelaki dengan masa lalu seperti itu.
Bu Yuri juga menceritakan kejadian masa lalu, saat Radit menghamili Selma. Meski baginya, mereka berdua sama-sama salah, bukan hanya Radit. Untuk itu, ia ingin menutup buku itu dan tidak ingin membukanya lagi.
“Yang lalu biarlah berlalu. Mama beruntung saat itu Radit tidak menikah dengan perempuan itu. Bagaimana nasib Radit kalau menikahi dia. Sangat tidak cocok, lebih cocok denganmu. Jadi sudah ya, tak perlu dibahas lagi. Lebih baik sekarang, fokus pada momongan saja. Apa mau Mama temani ke Singapura untuk cek kandungan, kalau kamu tidak mau cek ke dokter di sini?” tawar mama Radit.
Gita mengelak dan terlihat cemas. “Eh, itu, Mama tenang saja, nanti biar Gita sama Radit saja yang cek sambil kita cari-cari dokter kandungan terbaik.”
Gita terlihat salah tingkah saat mama mertuanya mengajaknya ke dokter untuk memeriksakan organ reproduksinya.
###
“Halo, Neira. Apa kabar?” sapa Radit dalam panggilan teleponnya dengan salah satu teman kuliahnya dulu di Sydney, yang juga teman Gita sedari SMA.
Sejujurnya, Radit ingin bertemu langsung dengannya, namun karena Neira bekerja di luar kota, membuat Radit hanya bisa berbincang melalui telepon.
“Hai, Dit. Apa kabar? Lama nih kita tidak mengobrol. Kamu dan Gita sehat ‘kan? Huhu rindu sekali aku dengan kalian. Dulu kita sering cari makan sampai kedinginan haha,” jawab Neira mengingat momen saat mereka kuliah di luar negri.
Ya, Radit dan Gita memang berkuliah di kampus yang sama. Karena hal itu lah yang membuat orang tua Radit dan Gita menjodohkan mereka. Orang tua mereka yang sudah saling mengenal, tak sengaja bertemu dalam suatu resepsi salah satu kerabat. Setelah mengobrol, baru lah diketahui ternyata anak-anak mereka kuliah di kampus yang sama, dan semenjak saat itu, mereka berinisiatif merencanakan perjodohan anak-anak mereka yang dianggap setara. Dari pada keduanya bertemu dengan yang tak tepat dan tak setara, lebih baik langsung dipasangkan saja.
Setelah berbasa-basi, Radit mulai menanyakan hal serius pada Neira. Ia mulai menanyakan apakah Neira mengetahui masa lalu istrinya itu. Seperti hubungan Gita dengan mantannya atau ia pernah dekat dengan siapa saja selama ini. Atau apa pun tentang Gita yang Radit tak tahu.
Mendengar pertanyaan Radit, Neira terdiam. Ia pun bertanya mengapa Radit menanyakan itu semua. “Apa kalian sedang ada masalah?”
Radit tak menjawab pertanyaan Neira dan hanya memohon karena ada yang harus diketahuinya. Ia berharap Neira mau bekerja sama dengannya. Neira pun terdiam.
“Ra, masih di sana ‘kan? Kenapa diam?” tanya Radit ingin Neira segera menjawabnya.
“Dit, sebenarnya aku bisa saja menjawab pertanyaanmu karena kamu temanku, kamu bahkan pernah menolongku waktu dikejar jambret saat itu. Aku akan merasa bersalah jika aku tidak melakukan hal yang sama. Tapi, aku juga teman baiknya Gita, aku tak mungkin membicarakan keburukannya,” ujar Neira kebingungan.
“Aku yakin kamu tahu sesuatu, Ra. Tolong aku. Aku harus tahu semuanya.” Radit memohon.
“Dit, maaf kalau aku baru mengatakan sekarang,” respon Neira yang membuat Radit semakin yakin ada sesuatu yang buruk dari Gita.
Neira menceritakan bahwa semasa SMA, Gita pernah menggugurkan kandungannya karena hamil di luar nikah dengan mantan kekasihnya kala itu. Mereka bahkan pernah berhubungan 2 kali. Saat Gita kuliah di Sydney, hubungan mereka putus. Sebelum mengenal Radit, Gita membali menjalin hubungan dengan seseorang di sana dan beberapa kali mereka melakukan hubungan terlarang saat di apartemen mereka di Sydney. Hubungan mereka juga akhirnya kandas, dan setelah itu beberapa bulan kemudian Radit berkenalan dengan Gita.
Neira menghentikan ucapannnya.
Radit tak bisa mengeluarkan sepatah kata pun. Ia cukup shock dibuatnya. Neira memastikan Radit masih sanggup mendengarkan penjelasannya.
“Terakhir aku tahu kabar Gita sebelum kita kembali ke Indonesia, Gita dekat dengan seorang laki-laki yang kenal lewat aplikasi pencarian jodoh. Dia sudah tahu dijodohkan dan akan menikah denganmu tapi dia tetap dekat dengan lelaki itu. Setelahnya, aku tidak tahu lagi kabar mereka.” Neira menutup penjelasannya.
Radit kemudian mengutarakan kejujuran tentang apa yang selama ini pernah temannya katakan, juga apa yang pernah kembar lihat saat di hotel. “Apa menurutmu Gita masih berhubungan dengan lelaki itu?”
Neira tak dapat menjawabnya karena ia tak tahu secara langsung, ia hanya mengatakan bisa jadi iya, bisa jadi tidak.
“Tapi. Dit. Siapa pun itu, tidak menutup kemungkinan mereka juga melakukan hubungan suami istri, mengingat riwayat Gita yang seperti itu."
Deg.
Hati Radit kian hancur. Ia yang selama ini berusaha mencintai Gita, tak disangka telah dikhianati. Satu hal yang Radit tak bisa terima adalah kebohongan Gita selama ini. Sebelum mereka menikah dan 2 tahun setelah mereka menikah. Ia merasa apa yang diperbuat Gita telah menghina dan merendahkan martabatnya sebagai seorang pria.
###
Setelah mengetahui istrinya sering bermain dengan banyak lelaki, Radit mulai mengkhawatirkan kesehatan kelaminnya. Ia buru-buru membuat janji dengan dokter spesialis kulit dan kelamin untuk memeriksakan organ vitalnya. Ia takut jika ada penyakit yang tak ia sadari.
Dengan perasaan penuh kecemasan, Radit mulai diperiksa dokter hari ini. Meski malu karena takut akan dituduh macam-macam, tetapi ia tidak peduli akan semua itu. Yang terpenting baginya adalah memastikan organ vitalnya bersih dari penyakit.
“Apa ada keluhan, Pak?” tanya dokter tersebut.
“Tidak dokter. Saya hanya ingin mengecek saja, siapa tahu ada yang bisa dicegah sedini mungkin,” jawab Radit penuh ketakutan.
“Ada riwayat bergonta-ganti pasangan?” Dokter itu kembali bertanya, yang membuat Radit semakin cemas akan ditemukannya suatu penyakit kelamin.
Radit menggeleng. “Tidak, Dok. Apa ada masalah, Dok?”
Dokter menyudahi pemeriksaannya dan mempersilakan Radit kembali duduk di hadapannya.
Entah karena tak ingin dituduh macam-macam seolah dia yang sering bergonta-ganti pasangan, ia mulai jujur jika istrinya lah yang berbuat demikian.
Dokter mendongak membenarkan kacamatanya. “Anda harus bersyukur karena belum tertular penyakitnya. Kalau Anda tak segera periksa dan masih berhubungan, bisa jadi besok atau lusa Anda bisa kena. Bahaya itu.”
Radit mengangguk lega. Tetapi, dokter menyarankan agar Radit kembali lagi jika ada keluhan. Dokter juga kembali menyarankan agar tak melakukan hubungan intim dahulu dengan istrinya, sebelum memastikan istrinya benar-benar bersih.
Setelah berdialog dengan dokter, Radit izin pamit dan menanyakan di mana ruang laboratorium pada dokter tersebut.
“Tidak perlu lab, Pak. Tidak ada apa-apa kok. Seandainya ada keluhan Anda bisa kembali lagi ke sini,” tegas dokter.
Radit buru-buru menjelaskan bahwa ia memang tak ingin cek laboratorium dirinya, melainkan ingin mengetahui kandungan apa yang terdapat pada pil yang ia tunjukkan.
Dokter mengambil pil itu dan memeriksanya.
“Oalah, ini namanya pil KB, Pak.”
...****************...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 46 Episodes
Comments
Naraa 🌻
Sukurin, karma kalian itu
2024-02-18
2
Yunerty Blessa
kasian Radit ditipu mentah² oleh Gita.....
2024-01-28
1
pipi gemoy
mampus ortu Radit dpt menantu jalang
mencari yg setara derajat n harta eh ternyata dpt sampah
akibat terlalu memilih dapat nya zonk🤣🤣🤣🤣
2024-01-15
6