Membahagiakan Kalian

Hari ini, Radit kembali mengurus masalah kecurangan yang dilakukan oleh 2 orang karyawannya, meski 1 orang belum diketahui identitasnya. 1 karyawan yang tertangkap juga berkelit dan tak mau memberikan informasi apa pun, meski ia sudah diamankan. Itu artinya, ada 1 karyawan yang masih berkeliaran di kantornya. Tak menutup kemungkinan, ia akan tetap melakukan aksinya.

Setelah berdiskusi dengan tim independen dari perusahaan induk, mereka menyarankan agar ruang CCTV dijaga ketat. Hal itu bertujuan untuk menghindari sabotase pihak lain demi menghilangkan barang bukti. Mengingat, setiap sudut telah dipasang kamera CCTV secara lengkap.

Dari hasil penyelidikan dan penilaian oleh tim independen, ditemukan peluang terjadinya korupsi dana proyek, terkait riset dan pengembangan produk terbaru perusahaan Radit.

Untungnya, belum ada kerugian secara materiil. Hanya saja, hal ini sedikit mengganggu jalannya produksi produk baru tersebut. Namun, berkat kembar, mereka dapat melakukan pencegahan yang lebih maksimal.

\#\#\#

Siang ini, sesuai dengan rencana Radit atas bantuan Lia, ia akan bertemu dengan Selma.

Selma yang sedang mendapat jatah libur kerja, biasanya memang akan menghabiskan waktu untuk makan siang sendiri di luar. Ia menganggapnya sebagai upaya agar tetap waras kala mengurus 2 anak sendirian di tengah kesibukannya bekerja. Mengingat bila sedang di toko, saat makan siang pun Selma lebih memilih membawa bekal sendiri agar lebih hemat.

Radit yang sudah berada di tempat makan favorit Selma, sengaja menunggunya hingga selesai makan agar tak menganggu. Begitu Selma selesai menghabiskan hidangannya, Radit muncul di hadapan Selma. Seketika Selma ingin berdiri dan pergi, namun Radit menahannya.

“Selma, tunggu. Aku mohon jangan pergi. Aku ingin bicara sebentar saja,” cegah Radit.

“Apa masih perlu? Bukan kah urusan kita sudah selesai? Kamu pun sudah memiliki hidup sendiri,” ucap Selma pelan namun tegas.

Radit kemudian mengutarakan bahwa ia hanya ingin tahu kabar mantan kekasihnya itu.

“Untuk apa? Aku rasa kamu sudah tahu bagaimana hidupku. Dari mulai hamil kembar tanpa suami, melahirkan juga tanpa suami, hingga pontang panting membesarkan kembar sambil bekerja untuk masa depan mereka. Apa lagi yang mau kamu tahu? Hidupku tidak sebahagia kamu, Dit. Itu saja,” tegas Selma.

“Aku minta maaf atas semua yang sudah aku lakukan. Aku tahu aku salah, meski maafku tidak akan bisa membayar semua pengorbananmu. Tapi satu hal, bagaimana pun kisah kita, masih ada ikatan antara aku dan kembar,” ujar Radit yang tak ingin dijauhkan dari kembar.

“Nyatanya selama 8 tahun ini, mereka bisa hidup tanpa kamu. Jangan karena baru ini saja mereka bertemu kamu, seolah kamu merasa mereka dekat denganmu. Padahal, bisa saja kalau kembar bertemu pria lain, mereka akan merasakan hal yang sama. Karena kerinduannya pada sosok ayah. Meskipun begitu, aku tahu kembar sangat cerdas dan bisa mengerti keadaan mereka, sehingga tak pernah rewel menanyakan ayahnya,” bela Selma.

“Aku tahu aku memang tak pantas disebut ayah. Tapi, mereka akan tetap membutuhkan aku. Mereka tak pernah rewel bukan berarti tak pernah ingin untuk memiliki ayah, tapi karena mereka tak ingin membuatmu sedih. Aku mohon, jangan jauhkan kembar dariku. Jangan memaksa mendewasakan mereka dengan masalah kita. Tak apa mereka memanggilku Om Coklat,” pinta Radit penuh harapan.

Selma menolak keinginan Radit. Kehadiran Radit dalam hidup kembar hanya akan menambah masalah di kemudian hari. Ia memilih lebih baik tetap begini saja, seperti hari-hari sebelumnya.

“Toh kamu sudah punya keluarga baru. Biarkan kami hidup bahagia, Dit. Kamu sudah cukup memberikan kami luka yang begitu dalam. Apa masih tega mau menyakiti kami dengan kehadiran kamu lagi? Bagaimana kalau kembar merasa nyaman denganmu dan ingin kamu menjadi ayahnya? Apakah kamu mau menyakitiku lagi dengan membawa kembar dariku, untuk kamu asuh bersama istrimu? Apa tidak ada artinya perjuanganku selama ini?” Selma mengutarakan ketidaksetujuannya pada keinginan Radit.

Radit terlihat menahan tangisnya. Ia menggeleng. “Bukan begitu maksudku, Selma.”

“Aku mohon jauhi kembar. Dan terima kasih sudah membayar biaya sekolah mereka bulan ini. Aku masih mampu membiayainya sendiri," ujar Selma memberikan uang tunai pada Radit dan berlalu pergi meninggalkannya.

\#\#\#

Sabtu pagi ini, Selma sudah berjanji pada kembar akan mengajaknya menginap di hotel. Ia sudah berjanji jauh-jauh hari jika ia mendapat bonus dan kembar berhasil mendapatkan nilai A dalam ujiannya, maka mereka akan menginap dan berenang di hotel. Mengingat, mereka tak selalu bisa merasakan ini seperti teman-temannya yang lain. Ini juga yang menjadi alasan Selma begitu hemat pada dirinya sendiri, agar bisa memenuhi keinginan dan kebutuhan anak kembarnya.

Sebelum berangkat, mereka sudah sangat riang gembira karena tahu akan berenang. Melihat raut muka kembar yang sebahagia ini, selalu dapat membuat Selma menangis. Ia berjanji akan bekerja keras demi kebahagiaan anak-anaknya.

Setelah tiba, Selma segera *check in* dan menuju ke kamarnya.

Meski bukan hotel bintang lima, setidaknya hotel ini bagus dan nyaman untuk ditinggali selama semalam. Begitu sampai kamar, kembar langsung menagih janji untuk berenang. Namun, Selma meminta mereka untuk menunggu sampai sore hari agar tak panas.

“Kita lihat kartun dulu sambil tidur siang ya, nanti sore bangun langsung berenang,” bujuk Selma.

Kembar pun menurut. Raya tidur di sebelah kanan Selma, sedangkan Rayi tidur di sebelah kirinya. Ia begitu menikmati kebersamaan ini sembari mengucap doa pada Yang Maha Kuasa agar selalu memberikan kesehatan untuknya juga anak-anak, dan memberinya rezeki lebih agar selalu bisa membahagiakan anak kembarnya.

2 jam berlalu, kembar yang sudah bangun pun langsung mengajak Selma turun ke kolam renang.

Raut bahagia terpancar dari wajah mereka kala melihat air kolam yang menyegarkan. Mereka bahkan ingin kembali berenang besok pagi. Selayaknya anak kecil, mereka pun berteriak kegirangan sembari menyipratkan air satu sama lain.

Sesekali Selma mengabadikan momen ini di ponsel pintarnya.

“Yuk sudah yuk, Sayang, kita kembali ke kamar. Sudah 2 jam loh. Besok pagi berenang lagi,” ajak Selma pada kembar yang enggan usai bermain air.

“Ya sudah kalau tidak mau, Mama tinggal ya, dadah.”

Kembar buru-buru naik dari kolam mengikuti mamanya. Sebelum memasuki area hotel, Selma memakaikan baju handuk untuk mereka dan sedikit mengeringkan airnya. “Anak-anak Mama kok sudah besar sih.”

Mereka pun masuk ke dalam hotel.

Saat menapaki lorong menuju kamar mereka, kembar tak sengaja melihat istri Radit yang mereka kira sedang bersama Radit. Namun ternyata bukan, Gita terlihat sedang berjalan berangkulan dan bergandengan tangan dengan seorang pria. Sebelum masuk ke dalam kamarnya, Gita sempat melihat Selma dan kembar.

......

Terpopuler

Comments

Siti Nur Janah

Siti Nur Janah

istri Radit selingkuh

2025-02-03

1

Yunerty Blessa

Yunerty Blessa

ya ampun istri Radit selingkuh

2024-01-28

1

Alanna Th

Alanna Th

mungkin radit gk prnh nyentuh istriny yg djdhkn ortu demi prshnn?

2024-01-11

4

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!