🌸 Cinta 49 Cm 🌸
Part 12
** Mimpi buruk **
Mengandung kata kata 21+, jadi bijaklah dalam membaca.🌷🌷🌷🌷
Pepatah mengatakan bahwa cinta itu buta, dan itu benar kawan. Saat ini Leon telah dibutakan oleh cinta. Lelaki itu bahkan sudah menjadi tuli dan bisu karena cinta.
Lihatlah. Gadis yang sedang terlelap didepan matanya itu. Ia bukanlah Gadis idaman yang bisa dijadikan istri untuk Leon. Asal usul, status sosial bahkan fisiknya saja jauh dari kata perempuan idaman.
Tapi apa mau dikata? Leon sudah dibutakan oleh cinta. Sepedas apapun komentar orang, hanya akan ia anggap angin lalu saja. Apa sih yang Leon lihat dari seorang Aila? entahlah, hanya dia yang tau.
Dengan pelan, Leon menyibak anak rambut yang menutupi wajah Aila. Jari jarinya menyusuri setiap jengkal wajah Gadis itu, tidak ada yang istimewa. Alisnya memang hitam, tapi tidak terlihat melengkung seperti bulan. Bulu matanya juga tidak lentik, cenderung lurus dan tebal. Hidungnya pun tidak mancung, tapi juga tidak pesek. Biasa saja. Bibirnya juga tidak terlihat tipis, bibir bawahnya bahkan sedikit tebal. Namun entah kenapa bibir tersebut terlihat begitu mungil dan menggoda dimata Leon.
Untuk sesaat ibu jari Leon berhenti tepat di atas bibir ranum Aila. Bibir yang polos tanpa polesan lipstik sama sekali. Leon mengusapnya perlahan, entah kenapa darahnya berdesir ketika melakukan itu. Tiba tiba saja ada perasaan aneh yang menjalar diseluruh tubuhnya.
Ah sial ! Leon menginginkan bibir merah polos didepanya itu.
Cuuuup!
Leon mendaratkan satu kecupan lembut disana.
Tidak ada reaksi, sang pemilik bibir tidak bergerak sama sekali.
Cuuuuup!
Kecupan kedua.
Masih juga tidak ada reaksi, gadis itu sepertinya tengah menikmati mimpinya.
" Dia tidur seperti orang mati." Gumam Leon tersenyum gemas.
Melihat tidak ada pergerakan apapun dari Aila, entah kenapa membuat Leon semakin ingin melakukanya lagi.
Leon sudah banyak berciuman dengan banyak wanita, tapi bibir mungil Aila membuat Leon candu.
Ia merasa tidak akan pernah puas dengan bibir Gadisnya itu. Leon mendekatkan bibirnya kembali, berniat mencium Aila sekali lagi.
Cuuuuuuuuup!
Leon mendaratkan bibirnya, kali ini Leon menyesap bibir itu sedikit lebih lama.
Memainkanya lagi, lagi dan lagi.
" Eeemm ."
Gadis itu terlihat menggeliat, merasa tidurnya terganggu.
Tiba tiba saja Aila berbalik kemudian memeluk tubuh Leon, gadis itu pasti menyangka bahwa Leon adalah sebuah guling dikamar kosnya.
Kaki Aila bahkan menindih tubuh Leon dan bibirnya menempel tepat di leher bagian bawah miliknya.
Damn !
Seketika darah Leon berdesir karena sentuhan itu. Ada rasa hangat yang mengalir didalam dadanya.
Deru hangat napas dari hidung mungil gadis itu, telah membangkitkan sesuatu dibawah sana.
Dan Leon harus mati matian menahan gejolak sialan itu.
" Tubuhnya sangat kecil, tapi kenapa bisa membuat satu ruangan terasa panas? " Gumam Leon, sembari mengusap kasar wajahnya yang sudah memerah.
Ia harus segera keluar dari kamar ini !
Dengan hati hati Leon melepas pelukan Aila, kemudian ia memakaikan selimut hingga sebatas leher Gadis itu.
Aila tertidur dengan sangat lelap.
" Bisa bisa kebablasan gue, kalo lama lama kaya gini. " Gumam Leon frustasi, menyesali perbuatanya sendiri.
Leon bangkit dari ranjang king sizenya menuju kamar mandi.
Lelaki itu membasuh wajahnya dengan Air dingin di wastafel, untuk mendinginkan pikiranya.
Leon menegakkan kepalanya, menatap pantulan dirinya dari dalam cermin.
Tanganya terlihat meraba bibirnya sendiri. Ingatanya kembali berputar ketika ia mencium bibir Aila tadi.
" Kau terlihat seperti pria mesum yang mencuri ciuman dari gadis kecil, Leon. " Gumam Leon mencibir dirinya sendiri sembari tersenyum.
Leon kemudian keluar dari kamar mandi menuju ruang tengah.
Terlihat lampu ruang tengah sudah padam. Berarti Deni, menejernya sudah pulang.
lelaki itu kemudian merebahkan dirinya diatas sofa, ia berfikir untuk tidur disana malam ini, tidak mungkin kan ia tidur satu kamar dengan Aila? ia tidak akan bisa mempercayai otaknya sendiri.
************
Aila terbangun ketika jarum jam menunjukkan pukul satu malam.
Gadis itu terlihat kaget , ketika mendapati dirinya tidak berada dikamar kosnya.
Aila mengerjapkan matanya berkali kali dan mulai mengumpulkan semua ingatanya sebelum ia tidur.
Ah ! Aila lupa, bahwa tadi dia tertidur dikamar Leon.
Tapi dimana Leon? bukankah ia tadi tidur disampingnya?
Aila menoleh kesana kemari mencari sosok Leon. setelah memastikan bahwa lelaki itu tidak ada didalam kamar, Aila segera turun dari ranjang king size milik Leon. Gadis itu kemudian keluar untuk mencari Leon.
Aila melihat ruang tengah masih menyala, gadis itu kemudian melangkahkan kakinya kesana.
belum juga sampai, pendengaranya menangkap suara seseorang yang sedang meratap. Suaranya terdengar begitu menyedihkan.
Gadis itu terus mendekat, dan mendapati Leon sedang tertidur sambil mengigau diatas sofa.
" Mama...."
" Mama, jangan tinggalin Leon...."
Leon terus mengigau memangil mamanya, suaranya terdengar begitu parau.
Air mata terlihat terlihat keluar dari kedua sudut mata Leon yang masih terpejam.
Entah apa yang lelaki itu impikan, hingga membuatnya begitu sedih.
Leon yang biasanya terlihat kuat dan keras kepala, kini terlihat begitu lemah.
Seperti anak kecil yang sedang kehilangan ibunya.
Untuk pertama kalinya Leon terlihat begitu rapuh, membuat Aila jadi merasa iba pada lelaki didepanya tersebut.
Aila mengulurkan tanganya, menghapus buliran bening dari sudut mata Leon dengan lembut.
Merasa ada yang menyentuhnya, seketika Leon kaget kemudian bangun dari tidurnya. Lelaki itu terlihat bingung untuk sekejap, sebelum kemudian menunduk sembari mengusap kasar wajahnya.
Ah ! mimpi itu lagi.
Aila bingung, tidak tau harus berbuat apa disituasi seperti ini.
" Aila akan mengambilkan air putih untuk kakak." Akhirnya hanya itu yang bisa Aila ucapkan.
Gadis itu segera melangkah dengan cepat kearah dapur untuk mengambil air putih.
Aila terlihat melamun sesaat sehingga air putih didalam gelas yang baru ia tuangkan sudah meluber kemana mana dan mengagetkannya.
" Sebenarnya apa yang terjadi padanya di masalalu? " Gumam Aila merasa iba.
Setelah mengelap sisa tumpahan air, Aila segera membawa satu gelas air putih tersebut kepada Leon.
Ruang tengah terlihat sepi, dan tidak ada tanda tanda Leon disana.
" Kemana perginya? bukankah tadi disini? " Gumam Aila heran.
Aila segera mencari keberadaan Leon. Gadis itu mencari keseluruh ruangan, namun nihil. Leon tidak ada dimanapun.
" Ah! mungkin dikamar. " Gumam Aila, melupakan sesuatu.
Segera Aila melangkah menuju kamar Leon.
Aila mengedarkan pandanganya keseluruh sudut kamar, keruang ganti, namun Leon tidak juga ada disana.
Ketika hendak melangkah keluar, Aila melihat tirai kamar Leon berkibar kibar tertiup angin.
" Siapa yang membuka pintunya? " Batin Aila.
Gadis itu segera melangkah, bermaksud untuk menutup pintu kamar yang berhubungan langsung dengan balkon.
Namun, netra hitam Aila menangkap sosok Leon sedang berdiri sembari bersandar pada pagar balkon dengan seputung rokok ditanganya. Lelaki itu terlihat menatap kosong pada gelapnya malam.
Aila terlihat ragu untuk melangkah, namun entah kenapa Ia ingin menemani lelaki itu saat ini.
Menyadari kedatangan Aila, Leon segera berbalik.
Menatap Gadis itu sejenak, sebelum kembali menatap pada malam pekat.
" Taruh aja disitu. " Perintah Leon, sembari menunjuk meja kecil disudut balkon.
Aila mengangguk mengerti, Gadis itu segera meletakkan gelasnya disana.
Kemudian Aila hanya diam dibelakang Leon.
Gadis itu tidak pandai menghibur dengan kata kata.
Waktu berlalu begitu saja tanpa percakapan diantara keduanya, mereka terlihat sibuk dengan pikiran masing masing.
Hanya suara binatang malam yang terdengar menemani keduanya.
Angin malam yang bertiup terasa begitu dingin menusuk tulang. Membuat Aila menggigil kedinginan.
" Uhuk uhuk " Aila terbatuk karena menghirup asap dari rokok Leon.
Mendengar Aila terbatuk, Leon segera menoleh.
Ternyata gadis itu masih disana, Leon pikir dia sudah kembali kedalam.
" Karena rokok, hem? " Tanya Leon kearah Aila.
Gadis itu terlihat mengangguk, kemudian diam menunduk.
" Haaactiiiih!
Aila mulai bersim, karena kedinginan.
Leon segera mematikan rokoknya melihat Aila mrnggigil karena kedinginan.
" Ayo kembali tidur, ini masih malam. " Ucap Leon sembari melangkah menuju kamar, sedang Aila hanya mengekor dari dari belakang.
Leon segera naik keatas ranjang king sizenya, Lelaki itu terlihat mulai merebahkan tubuhnya, sedang Aila hanya berdiri mematung disisi ranjang. Tidak tau apa yang harus ia lakukan.
" Kemarilah. " Pinta Leon lembut, sembari menepuk kasur disampingnya.
Aila diam. Gadis itu terlihat ragu untuk sesaat.
Namun pada Akhirnya Aila naik juga keatas ranjang king size milik Leon.
Aila tau Leon sedang dalam mode tidak ingin dibantah kali ini.
Inilah salah satu kelebihan Aila, gadis itu sangat peka dan pandai menempatkan sikap sesuai kondisi dan situasi tanpa banyak bertanya.
Leon terlihat merentangkan tanganya, memberi kode kepada Aila untuk masuk kedalam pelukanya.
Gadis itu terlihat ragu, namun ia tidak mau membuat mood Leon rusak.
Pelan tapi pasti, Aila beringsut masuk kedalam pelukan Leon tanpa komentar.
" Tubuhmu sangat dingin. " Ucap Leon pelan, sembari memeluk tubuh mungil Aila.
Lelaki itu kemudian menarik selimut hingga menutupi tubuhnya dan tubuh Aila.
Dengan lembut Leon mencium puncak kepala Aila.
" Tidurlah. " Perintah Leon.
Aila hanya diam menerima semua perlakuan Leon.
Sepertinya gadis itu mulai terbiasa dengan sentuhan Lelaki itu.
Merekapun akhirnya mulai memejamkan matanya untuk menyambut hari esok yang lebih cerah.
_______________________🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼_________________
Kediaman keluarga Atmaja terlihat sudah begitu ramai oleh para pelayan walaupun hari masih begitu pagi.
Sesekali Nyonya rumah terlihat berdecak tidak puas dengan kinerja pelayanya.
Hendra baru saja selesai bersiap untuk pergi kekantor.
Lelaki itu segera turun untuk sarapan, namun matanya menangkap ada sesuatu yang berbeda dengan keadaan rumahnya pagi ini.
Hendra mengerutkan keningnya heran, kenapa sepagi ini rumahnya sudah banyak pelayan?
Mamanya pun terlihat begitu sibuk.
" Ada apa nih Ma? " Tanya Hendra, sembari melihat sekelilingnya.
" Kamu udah bangun Dra? Oh, iya Papa bilang gak usah pergi kekantor hari ini." Ucap Mama Lena yang malah tidak menjawab pertanyaan Hendra.
Wanita tersebut terlihat sibuk melihat daftar deretan nama nama kolega suaminya.
" Kenapa? dan ini, ada apa sih? " Tanya Hendra mengulang, sembari melihat kearah sekitarnya.
" Gimana sih kamu, hari ini kan ulang tahun papa. " Ucap Mama Lena singkat.
" Iya tau, hari ini papa ulang tahun. Maksud Hendra ini para pelayan mau ngapain ma? " Tanya Hendra bingung. Hendra hafal papanya bukan tipe orang yang senang dengan pesta, biasanya juga setiap ulang tahun mereka hanya akan makan malam bersama di Resort miliknya.
" Oh itu. Papa pengen ulang tahunya yang ke - 50 diadakan pesta Dra, soalnya ada hal penting yang mau papa kamu umumkan katanya. " Jawab Mama meli menjelaskan.
" Serius Ma? " Tanya Hendra tidak percaya. Ulang tahun aja dibikin pesta, kayak anak ABG.
" Seriuslah Ndra, udah pakai EO / event organizer masak main main. " Jawab mama Lena geleng geleng kepala.
" Emang apa sih yang mau disampein? " Tanya Hendra.
" Mama gak tau Ndra. Udah deh jangan banyak tanya, Mama banyak kerjaan nih. Pokoknya kamu gak usah ngantor dulu hari ini." Jawab mama Meli mulai kesal karena Hendra malah banyak bertanya.
" Oh iya undang temen temen deket kamu juga, Meli juga akan undang temen temenya nanti. " Ucap mama Lena mengakhiri perbincangan, karena Wanita paruh baya itu telah melangkah pergi meninggalkan Hendra yang masih penuh dengan banyak pertayaan.
" Kira kira apa yang mau diumumkan papa? " Gumam Hendra.
Hem..
Mamanya tadi bilang Meli akan mengundang teman teman dekatnya juga, berarti Aila juga akan datang kan? Mungkinkah Hendra bisa menggunakan kesempatan malam ini untuk menyatakan perasaanya pada gadis itu? Semoga.
Bersambung.....
Gaeees Author minta dukunganya dong.
Like atau koment yang kalian beri itu adalah sebuah tanda kalian menghargai tulisan aku.
Walaupun aku gak bisa balas setiap komentar, tapi aku baca semua koment kalian kok....🌈🌈🌈
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 98 Episodes
Comments
elly fitriyatun
lanjut kak bagus ceritanya aku suka aku suka/Heart/
2024-06-16
0
Parwati amiin Parwati
aku bantu Laik aja ya ka
2022-11-06
0
Julio Stevaning
Hendra paling suruh tunangan sama Tasya
2022-10-08
0