Bab 6 **

🌸 Cinta 49 cm 🌸

Part 7

** Hanya kasihan **

Cuuupp!!

Leon mengambil nasi disudut bibir Aila dengan bibirnya.

Aila mendelik kaget dan langsung menutup mulutnya dengan kedua tangan.

" Apa yang kakak lakukan?" Pekik Aila kesal.

" Ambil nasi dibibir kamu." Jawab Leon santai.

" Ke..kenapa pake mulut kak? kan bisa pake tangan." Ucap Aila kesal.

" Tangan kakak sedang pegang Hp, Aila." Jawab Leon datar sembari mengangkat kedua tanganya.

Aila menghela napas. Kesal. Aila kemudian menunduk meyembunyikan pipinya yang merona. Harus diakui walaupun Aila kesal tapi Aila juga malu karna ini pertama kali baginya di sentuh cowok.

" Kan bisa diletakkan dulu, kenapa malah pake mulut? itu sama aja ciuman gak langsung kan?!" Gumam Aila kesal, karna ciuman pertamanya direbut gitu aja.

Leon melirik Aila yang menunduk, ia tau Aila kesal.

" Lihat aja gue bakal sering sering kasih kejutan kaya gini buat loe." Gumam Leon menyeringai.

Leon berdiri dari duduknya.

" Tunggu bentar, kakak mau ke mobil dulu." Ucap Leon sambil melangkah keluar.

Aila hanya diam, kemudian memegangi dadanya yang berdebar debar.

Aila sudah selesai dengan makananya ketika Leon kembali.

" Nih buat kamu." Ucap Leon sambil menyerahkan paper bag kecil kearah Aila.

" Apa?" Tanya Aila bingung.

" Buka aja kalo penasaran." Jawab Leon singkat.

Aila membuka paper bag tersebut, matanya terbelalak ketika ia mengambil kotak persegi panjang didalamnya yang ternyata adalah Hp bermerk X dengan tipe terbaru dimana Leon sebagai bintang iklan produk tersebut dan tentu saja harganya gak murah.

" Buat Aila?" Tanya Aila tidak mengerti.

" Ialah buat kamu, masak buat Bu kos kamu." Ucap Leon sedikit kesal.

Aila diam sejenak, kemudian ia mengembalikanya pada Leon.

" Kenapa dikembalikan?" Tanya Leon kaget.

" Itu pasti sangat mahal. Aila gak bisa menerimanya kak, lagipula Hp Aila masih bagus kok." Ucap Aila memberi Alasan.

" Bagus dari mana? Jadul gitu, bikin sakit mata aja." Ejek Leon.

Aila diam. Tidak menanggapi ejekan Leon. Yang pake Aila kenapa mata Leon yang sakit. Aneh.

" Ya udah kalo kamu gak mau, buang aja." Jawab Leon santai.

" Bu..buang?" Tanya Aila kaget.

" Iya buang aja, kakak masih ada tiga lagi tuh dimobil." Jawab Leon santai.

Aila benar benar gak habis pikir dengan cowok yang baru dikenalnya itu. Ok dia kaya, bagi dia Hp harga 10 jutaan emang receh tapi tidak bagi Aila. Aila hanya gak mau berhutang budi kepada Leon.

" Bener gak mau?" Tanya Leon yang melihat Aila malah diam aja.

Leon mengambil kotak Hp tersebut dan bersiap membuangnya keluar area sawah.

" Ja..jangan kak." Teriak Aila gugup. Aila benar benar gak nyangka Leon benar benar mau buang itu Hp.

" Kalo gitu, ambil." Perintah Leon.

Dengan terpaksa Aila mengambil Hp tersebut. Leon tersenyum puas.

Orang kaya mah bebas.

Leon melirik kearah piring Aila yang sudah habis.

" Kamu udah kenyang?" Tanya Leon.

Aila mengangguk.

" Kalo gitu ayo pulang. Kakak juga udah ditunggu buat latihan." Ucap Leon.

" kakak Gak makan?" Tanya Aila yang sedari tadi belum menyentuh apapun.

" Kakak udah makan tadi." Jawab Leon santai.

Aila melongo.

" Terus kenapa ngajakin makan kak?" Tanya Aila heran.

" Cuma pengen lihat kamu makan." Jawab Leon singkat.

Aila menghirup napas perlahan lalu membuangnya lewat hidung. Aila benar benar dibuat bingung dengan kelakuan Leon.

" Mbak, sini!" Teriak Leon pada pelayan.

" Iya mas, ada apa yah?" Tanya si mbak.

" Ni sisanya, mbak bungkus semua." Ucap Leon sambil menunjuk semua makanan yang ia pesan tadi dimeja..

" Oh, iya mas." Jawab Si Mbk sopan.

" Saya tunggu di kasir ya mbak." Ucap Leon singkat, kemudian Leon mengajak Aila melangkah kearah kasir.

Leon segera membayar semua pesananya.

Si mbak terlihat sudah selesai membungkus semuanya, kemudian memberikan bungkusan tersebut kepada Leon sambil tersenyum manis. Aila hanya diam, entah hanya perasaanya atau tidak sejak tadi ia seperti tidak dianggap sebagai pelanggan.

mbak - mbak pelayan terlihat fokus menatap Leon, kemudian salah seorang dari mereka mendekat.

" Mas kayak artis deh, boleh minta foto gak?" Ucap Si Mbak.

Leon terlihat kaget, ia menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

" Maaf mbak. Bukanya gak mau, tapi istri saya ini sedang hamil dan sangat sensitif. Saya gak mau dong kalo nanti gak dikasih jatah." Ucap Leon sembari meraih pundak Aila untuk mendekat.

Mata Aila membulat. Kaget. Mendengar Ucapan Leon.

" Oh istrinya ya mas? maaf ya gak tau." Ucap Si Mbak malu.

" Maaf ya mbk, saya gak tau." Ucap Si Mbak kearah Aila.

" I..iya mbak gak papa." Ucap Aila gugup sembari melirik kesal kearah Leon. Leon malah tersenyum dengan sangat lebar.

" Ya udah mbak. Kami permisi, terimakasih." Ucap Leon sok ramah kepada Si Mbak, kemudian membawa pundak Aila pergi. Aila hanya bisa menurut.

" Gak nyangka itu istrinya, aku kira adeknya tadi." Ucap Si Mbak pada temanya.

" Iya bener, gak serasi banget. Manis sih tapi pendek banget." Timpal temanya.

" Beruntung banget tuh cewek." Sahut yang Lain.

__________________🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸________________

Mobil sport Leon melesat menyusuri jalan pertokoan dengan kecepatan sedang.

Leon melirik kearah Aila yang sedari tadi hanya diam menunduk, sesekali melihat keluar jendela mobil.

" Mau lihat kakak latihan?" Tanya Leon memecah keheningan.

Aila buru buru menggeleng dengan cepat.

" Ha ha ha." Leon terkekeh melihat sikap Aila.

" Karna kamu semangat banget, jadi ayo kita kesana." Ucap Leon menggoda Aila.

Aila mendengus kesal.

" Sejak kapan coba, menggeleng berarti setuju?" gumam Aila, mimpi apa dia semalam? hari ini Aila merasa seperti sedang dikerjain oleh Leon.

" Mulai besok, kakak gak mau lihat kamu pakai hp jadul itu lagi." Ucap Leon.

" Heh?" Aila gak ngerti kenapa Leon begitu memaksanya.

Tidak terasa, mobil Leon sampai depan gang Kos Aila.

" Aila turun sini aja kak." Ucap Aila.

" Kenapa? kak anter sampe depan pintu." Jawab Leon.

" Gak usah kak, mobil kakak terlalu mencolok untuk masuk kampung. Orang orang akan penasaran nanti." Ucap Aila menjelaskan.

Leon terlihat berfikir sejenak, yang Aila ucapkan ada benarnya juga. Tadi waktu jemput Aila juga banyak yang liatin. Leon gak mau kalo kedekatanya dengan Aila malah membuat gadis itu susah.

" Ya udah, langsung pulang dan jangan keluyuran sama cowok." Pesan Leon.

Aila kaget mendengar Leon ngomel.

" Keluyuran sama cowok? siapa? punya aja gak." ,Batin Aila.

Aila segera membuka pintu mobil, namun seperti ragu dan menoleh kearah Leon.

" Terimakasih atas semuanya kak, tapi kakak gak perlu terlalu khawatirin Aila. Aila punya pekerjaan kok, jadi Aila bisa penuhin kebutuhan sendiri." Ucap Ail panjang lebar, Aila masih mengira jika semua yang Leon lakukan semata hanya kasihan denganya.

Kemudian Aila turun.

Leon mengacak rambutnya frustasi. Ternyata Aila masih menganggap apa yang Leon lakukan hanya sebatas rasa kasihan.

" Lihat aja, gue bakal buktiin kalo gue serius Ai." gumam Leon sembari melajukan mobil menuju tempat latihan.

_______________________🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸________________

Leon tiba ditempat latihan, disana sudah ada teman temanya tak terkecuali Meli yang selalu terlihat disamping Niko. Leon berjalan kearah mereka.

" Datang juga loe, anak anak udah pada nungguin dari tadi." Ucap Niko.

" Iya gue tau, makan dulu tadi." Ucap Leon santai.

" Kemaren kerumah ya kak? Kak Hendra bilang nyari gue, ada apa?" Tanya Meli.

Leon menggerutkan kening, lupa jika kemaren dia kerumah meli.

" Iya sih. Ada yang mau gue tanyain tapi gak jadi." Ucap Leon.

" Nanggung amat pake gak jadi, nanyain apa sih?" Tanya Niko.

" Nanya tentang temen loe." Ucap Leon kearah Meli.

" Temen. yang mana?" Jawab Meli bingung.

" Cecil kali Yang." Jawab Niko.

" Siapa tuh? cewek yang suaranya kaya kenalpot itu?!" Ucap Leon nyinyir.

" Ha ha ha. Tega loe yon, cewek cantik gitu loe bilang kenalpot." Ucap Niko terbahak.

" Terus yang mana? perasaan temen model sama artis kak juga udah kenal semua." Ucap Meli mengingat.

"Aila." Jawab Leon singkat.

Meli dan Niko saling bertatapan heran.

" Aila? kenapa nanya dia?" Ucap meli.

" Ya gue tertarik aja." Ucap Leon santai.

Mata Meli dan Niko bertatapan lagi.

" Aila? gak salah loe?" Tanya Niko.

" Gak lah. Emang kenapa? dia kecil, imut ,manis lagi." Ucap Leon senyum senyum sendiri.

" Loe gak salah minum obat kan? apa mata loe lagi burem?" Tanya Niko ngecek mata Leon.

" Apaan sih, gue serius kali." Jawab Leon kesal dengan tingkah sahabatnya itu.

Niko geleng geleng geleng kepala, heran. Seperti ada yang salah dengan Leon.

" Jangan ganggu dia kak." Ucap meli yang sedari tadi hanya diam.

" Kenapa?" Jawab Niko singkat.

" Dia kan bukan tipe kakak." Jawab Meli.

Niko melirik kekasihnya dan sepertinya mengerti apa yang Meli pikirkan.

" Bener yon, kalo cuma mau main main jangan sama dia. Dia itu cewek baik baik, masih polos lagi." Ucap Niko.

" Yang bilang main main siapa sih? gue udah bilang kan, gue serius." Ucap Leon tajam.

" Lagian siapa juga yang mau minta izin kalian, gue cuma mau kasih tau kalo gue mau pacarin tuh cewek." Ucap Leon santai, sembari melangkah keruang ganti.

Meli dan Niko diam menatap punggung Leon menjauh.

" Entar aku yang bicara sama Leon, kamu gak usah hawatir Yang."

Meli menghela napas.

" kamu kan tau Beb, kak Hendra udah lama suka sama Aila." Jawab Meli murung.

" Iya Yang, aku tau itu. Kamu pulang dulu aja, entar aku yang bicara sama Leon.

Meli mengangguk tidak semangat. Meli sudah sejak lama menyuruh Hendra untuk segera menyatakan perasaanya pada sahabatnya itu, tapi Hendra terlalu lambat dalam bergerak.

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Har Tini

Har Tini

hendra sih kurang garcep lemot banget kyk siput, skrang siap cepat dia yg dpt

2022-12-27

1

Julio Stevaning

Julio Stevaning

Hendra ketikung kalah sama Leon yang sat set

2022-10-08

0

fathanna

fathanna

Leon dn aila punya kisah,mah q yg nostalgia habisnya momen belom jadian mereka gemezzin gitu.

2022-02-27

0

lihat semua
Episodes
Episodes

Updated 98 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!