Bab 3 **Bertemu kembali**

🌸 Cinta 49 Cm 🌸

Part 3

** Bertemu kembali **

Teng teng teng !

Bel sekolah SMA Pelita bangsa berbunyi tiga kali.

Pertanda kegiatan belajar mengajar sudah usai, padahal waktu masih menunjukkan pukul 09.30 pagi.

Anak anak terdengar riuh senang karena mereka pulang awal.

Alia dan kedua sahabatnya hanya saling pandang.

Sebelum akhirnya berteriak kegirangan. Bagi anak SMA, tidak ada hal yang lebih membahagiakan selain pulang awal.

 

"Ai, loe mau ikut gak? kita mau ke kafe nih, nongkrong sama temen temen kak Niko" ajak Meli.

"Sorry Mel, bukanya gak mau, tapi gue ada pekerjaan siang ini" jawab Aila.

 

Bagi Aila, pulang awal bukan berarti ia bisa senang senang sperti yang lain, banyak pekerjaan menanti untuknya.

Hari ini Aila harus mencuci baju dirumah ibu kosnya.

Aila bekerja sebagai buruh cuci gosok dirumah ibu kosnya. Lumayan, sekali cuci Aila dibayar 30 ribu.

Cukuplah untuk menyambung hidup Aila. Lebih cepat diselesaikan, lebih cepat juga Aila bisa istirahat.

 

"Ok deh, gue ngerti kok" ucap Meli yang mengerti keadaan sahabatnya itu.

"Loe bareng kita kan pulangnya?" lanjut Meli.

"Gue bisa naek bis Mel, lagian arah kafe sama kos gue kan gak searah" tolak Aila.

"Ya kan gue bisa anter loe dulu Non" ucap Meli.

"Gak usah Mel, gue udah biasa kali naik bis" jawab Aila.

"Yakin loe gak mau ikut? disana akan banyak cogan loh, pasti ada kak Leon juga" ucap Cecil sembari tersenyum sendiri.

 

Aila mengangguk yakin.

Mereka akhirnya berpisah didepan pintu gerbang sekolah.

Aila bergegas lari menuju halte yang tak jauh dari sekolahnya.

Tidak berapa lama bis yang dimaksud datang, Aila segera naik.

Didalam bis sudah penuh sesak dengan penumpang, untunglah ada satu kursi kosong dekat jendela.

Dengan cepat Aila mendudukinya, menyandarkan tubuhnya. Gadis itu mgeluarkan handset dan memasangkan ditelinga untuk mendengarkan musik dari Hp jadulnya.

____________________________🌸🌸🌸🌸🌸🌸_________________________

 

Leon mendesah pelan, ketika lampu lalulintas berwarna merah pertanda harus berhenti.

Padahal ia harus segera sampai ke studio untuk pemotretan, menejernya pasti akan menyanyi seperti beo tiada henti jika dirinya telat.

Leon sengaja menggunakan motor gedenya untuk sampai ke studio, supaya tidak terkena macet.

 

Leon menoleh kesamping kiri untuk melihat waktu pada rambu lalulintas dan ternyata masih lama, tanpa sengaja Matanya melihat Aila Yang sedang bersandar di bangku bus melihat keluar jendela.

"Bukankanya itu cewek yang kemaren? " gumam Leon berusaha mengingat.

Leon mengamati Alia.

Rambut panjang Aila terurai sedikit menutupi wajahnya. Terkadang Gadis itu memejamkan mata, kemudian membuka matanya lagi dan memandang entah apa.

Leon memalingkan wajah kearah pandangan mata Aila, namun Leon tidak menemukan apapun selain sesaknya kendaraan dan panasnya matahari.

Entah kenapa Gadis itu seperti melihat sesuatu hal yang menyejukkan.

 

"Gadis yang manis " batin Leon.

 

Lampu lalulintas kembali menyala hijau.

Bus yang ditumpangi Aila melaju meninggalkan Leon, namun Leon masih terpaku ditempatnya hingga suara bising klakson dibelakang mengagetkanya.

"Ah sial! Ngapain gue malah ngelamun" maki Leon pada dirinya sendiri.

Dengan segera, Leon memacu motornya dengan kecepatan sedang, sebelum orang orang dibelakangnya mulai kesal.

Tidak berapa lama Leon sampai distudio.

Benar saja, Deni sang menejer yang bertingkah laku kemayu itu sudah merenggut kesal karena Leon terlambat.

 

"Ampuuuun, telat deh! Kita mau pemotretan sama Mbak Vera Leon, kamu ingat kan? Mbak Vera sudah nungguin dari tadi loh" ucap Deni kesal.

" Tau, jalanan macet! " jawab Leon santai sembari berlalu masuk kedalam.

Leon tau, kenapa Deni khawatir soal pemotretan kali ini, soalnya ia diminta kerja sama dengan Vera sang artis terkenal.

" Eh, malah nyelonong aja, tunguin ih. Ampuuuun!" ucap Deni sembari berlari mengejar Leon dengan gaya kemayunya.

 

Benar saja diruang make up, Gadis yang bernama Vera sudah menunggu dengan wajah kesal.

Selama ini gak ada yang pernah buat dia menunggu.

"Bisa bisanya, gue disuruh nunggu! gak tau apa siapa Gue? Awas aja, Gue bakal bikin Loe nyesel!" gumam Vera geram.

Tidak berapa lama, terdengar suara langkah kaki mendekat.

 

"Hai, maaf udah buat Mbak nunggu lama" sapa Leon dari belakang Vera.

 

Vera yang menyadari ada yang datang, segera menoleh ke asal sumber suara.

Gadis itu sudah bersiap marah, tapi akhirnya malah melongo melihat wajah tampan Leon.

Sejenak Vera terpana menatap Leon.

"Ini cowok sumpah keren banget, kayak anggota boyband korea " batin Vera sembari menelan kasar salivanya.

" Mbak?" ucap Leon mengulangi, karena melihat Vera yang tidak merespon sapaanya.

" Eh iya, gak papa aku juga baru sampai kok" ucap Vera kikuk.

Padahal dia udah sampai dari 40 menit yang lalu.

Deni yang mendengar ucapan Vera hanya bisa bengong.

Bukankah tadi Gadis itu terlihat sangat kesal?

"Untung ganteng, kalo gak gue batalin nih kontrak! " batin Vera senyum sendiri.

Setelah berbasa basi, akhirnya pemotretan dimulai juga.

Leon harus pakai baju, sepatu dan jam dari klienya yang harganya tentu aja gak murah.

sepanjang pemotretan Vera jelas menatap takjub dengan tubuh Leon.

Leon pun menyadari, kalo wanita yg sedang menjadi rekanya ini tertarik padanya.

Gerak gerik mata dan tubuh wanita seperti Vera sudah membuat Leon hapal diluar kepala, dan itu jelas membuat Leon menjadi jengah.

Berbeda dengan Vera yang menikmati jalanya pemotretan, pikiran Leon malah terus teringat pada wajah Aila. Kilasan memori tentang wajah Aila dengan mata terpejam di dalam bus tadi, cukup membuat Leon tidak konsentrasi.

Tidak berapa lama pemotretan pun selesai.

Vera masih berganti baju dan membersihkan make up, sedang Leon segera bergegas keluar, tapi Deni menahanya.

 

" Jangan pulang dulu dong cinn, Mbak Vera kayaknya mau ngobrol dulu tuh" ucap Dani.

Leon memutar kepalanya malas.

"Loe aja deh yang nanggepin, gue sih ogah!" jawab Leon santai, sembari melangkah keluar menuju motornya.

Sedang Dani cuma bisa mendesah kesal. Lagi lagi Leon pergi begitu saja.

 

___________________________🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸_________________________

Aila baru saja selesai mencuci satu tumpuk keranjang penuh pakaian milik ibu kosnya.

Gadis itu baru saja selesai menjemurnya, tapi pekerjaanya belum selesai.

Aila harus menyetrika pakaian kering yang ia cuci dua hari lalu.Tanganya yang mungil begitu terampil dan cekatan menyetrika baju, satu demi satu dengan rapi.

Tidak terasa waktu sudah pukul 12.00 siang, pekerjaanya sedikit lagi selesai.

" Akhirnya beres juga" ucap Aila sembari menyandarkan tubuhnya dikursi.

Triiiiing! triiiiiing! triiiiing!

Hp jadul Aila berbunyi.

Satu tulisan muncul disana.

Meli Calling

Aila segera mengangkat telfonya tersebut kemudian mendekatkan pada telinganya.

[ Hallo Mel, ada apa?]

[Hallo Ai, Gue bisa minta tolong gak?] jawab Meli diseberang sana.

[ Minta tolong Apaan?] tanya Aila.

[Sebenarnya nyokap sih yang minta tolong] jawab Meli terdengar ragu.

[ Tante minta tolong apaan?] tanya Aila penasaran.

[ Sebenarnya. Hari ini tuh nyokap dapat jadwal arisan dirumah, tapi nyokap lupa. Dan lagi bik Marni sedang dirumah sakit nemenin suaminya yang lagi sakit, sedang kalo pesen makanan mendadak kan juga bakal gak ada yang mau. Mana arisanya jam 4 sore lagi,] ucap Meli panjang lebar.

[Terus apa yang bisa gue bantu?] jawab Aila.

[ Loe bisa kan bantuin nyokap masak? loe kan tau gue pegang penggorengan aja gak pernah] ucap Meli jujur.

Aila mendesah dalam hatinya, sebenarnya hari ini ia sangat lelah.

Menolak permintaan tante Lena juga gak enak. Tante Lena dan keluarganya udah sering bantu Aila.

[ Ok deh, Aku kesana sekarang ] jawab Aila mengerti.

[Makasih ya Non, Loe emang sahabat terbaik Gue deh] ucap Meli lebay.

[ya, sama sama] jawab Aila.

Setelah menutup teleponya, Aila segera bersiap menuju rumah Meli.

______________________________🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸________________ _ _

Leon yang awalnya ingin cepat pulang menemui omanya mendadak putar balik ditengah jalan.

Setelah melihat Aila di dalam bus tadi, Leon benar benar tidak bisa melupakan wajah Aila.

Pria itu bertekad untuk pergi kerumah Meli dan menanyakan perihal Aila.

"Gue pasti udah gila, mana pernah seorang Leon nanyain tentang Cewek duluan? Bodo amat! makan tu gengsi dari pada gue mati penasaran ya kan?" batin Leon menggerutu sendiri.

Leon segera memacu motornya menuju rumah Meli.

Tidak berapa lama, Lelaki itu tiba dirumah megah Meli.

Leon segera memencet bel rumah Meli.

Seseorang terlihat keluar untuk membukakan pintu, ternyata dia adalah Hendra.

Hendra adalah teman kuliah Leon dulu, mereka bersahabat hingga sekarang.

Berbeda dengan Leon yang sangat menyukai basket, Hendra lebih menyukai hal hal yang mengasah otak ketimbang fisik. Dulu Leon sering berkunjung kerumah ini, namun karena kesibukan masing masing Leon jarang kerumah Hendra lagi.

 

"Eh elo Yon, masuk" icap Hendra.

"Tumben loe kesini? gak kerja loe?" lanjut Hendra sembari mempersilahkan Sahabatnya itu untuk masuk.

 

Sedang yang ditanya malah celingak celinguk seperti mencari sesuatu.

"Adik loe Meli ada?" yanya Leon yang malah tidak menjawab pertanyaan Hendra.

"Ngapain loe nyari adik Gue?" tanya Hendra heran.

Leon yang menyadari tatapan menyelidik dari Hendra langsung menjawab.

"Tenang aja gue gak doyan sama adek loe, ada yang perlu gue tanyain." Ucap Leon santai sembari nyelonong masuk keruang tengah.

Leon kemudian mendudukkan dirinya disofa.

"Meli ada kerjaan diluar kota" Jawab Hendra santai.

Leon mendesah kesal, sdah dibela belain datang kesini, orangnya malah gak ada.

Hendra yang menyadari ada yg aneh dengan sahabatnya kemudian bertanya.

 

"Ada apa sih?" tanya Hendra penasaran.

 

Belum sempat Leon menjawab pertanyaan Hendra, mata Leon menangkap sosok Aila menuju dapur.

"Siapa tuh?" tanya Leon memastikan.

Hendra kemudian memandang kearah yang dimaksud Leon.

"Oh dia, temenya Meli, lagi bantuin nyokap masak buat arisan katanya" jawab Hendra santai.

Leon langsung menuju dapur untuk memastikan.

Ternyata benar dugaanya, cewek yang membuat Leon penasaran, dan membuatnya tidak konsentrasi seharian tadi sedang asyik memakai celemek memasak didepan matanya.

Pucuk dicinta ulampun tiba, begitulah kira kira peribahasanya.

"Ah, Kalo jodoh emang gak kemana!" gumam Leon sembari tpsenyum-Senyum sendiri

Bersambung....

Terpopuler

Comments

Har Tini

Har Tini

si melly kok di luar di rumah mama ny mau atisan jg namoak banhet meli anak males😁

2022-12-27

1

Nuralya_salwa

Nuralya_salwa

udah kesekian kali baca...gak pernah bosan....kpn2 nongol lg Thor 😍😍😍💪

2021-08-08

1

Maesaroh Achmad

Maesaroh Achmad

calon bucin neeeh...😄😄😄

2021-03-06

0

lihat semua
Episodes
Episodes

Updated 98 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!