Bab 4 ** mengobrol**

🌸 Cinta 49 Cm 🌸

Part 4

** Tentang Aila **

Leon tidak menyangka jika orang yang membuatnya tidak konsentrasi seharian ini ada didepan matanya memakai celemek dan sedang memasak.

Gadis didepanya itu terlihat begitu sibuk dengan kegiatanya.

Sehingga ia tidak menyadari jika ada sepasang mata yang sedang menatapnya intens.

Aila sengaja mengikat rambutnya keatas, supaya ia tidak kegerahan ketika memasak.

Hal itu membuat leher mulus Alia menjadi terlihat dengan jelas. Leher mulus tersebut penuh dengan keringat, namun dimata Leon leher itu malah terlihat seksi.

Leon menelan salivanya dengan kasar.

" Lehernya bahkan tidak jenjang. Dan tunggu, sejak kapan leher penuh keringat jadi terlihat seksi?" Batin Leon sambil mengusap wajahnya kasar.

Bagi Leon melihat tubuh wanita, sudah menjadi hal biasa. Lelaki itu sering berganti ganti teman tidur, namun Leon tidak pernah mau menjalin hubungan yang lebih. Hanya sebatas teman tudur.

Hendra yang menyadari tingkah aneh Leon segera menyusul kedalam.

" Ngapain? maen nyelonong aja Loe." Tanya Hendra sambil menepuk bahu Leon.

" Bikin kaget aja loe." Ucap Leon singkat.

" Kaget kenapa loe?" Tanya Hendra bingung.

" Eh gak, gue lagi cari air minum. Haus." Ucap Leon gugup.

Untuk menutupi kegugupanya Leon segera mengambil air minum dimeja makan.

Hendra mengernyitkan alisnya bingung. Hendra memang gak tau kalo Leon sedang menatap Aila sedari tadi.

" Ok deh, gue naek keatas dulu mau nyelesaiin laporan." Ucap Hendra.

Leon mengangguk mengerti, sahabatnya itu memang selalu sibuk dengan pekerjaan kantornya.

Satu masakan selesai. Cumi asam manis siap diangkat, namun ketika hendak mengambil piring saji di lemari gantung Aila kesulitan.

Baru membuka pintu lemarinya saja ia harus bersusah payah.

" Kenapa tinggi banget sih ini lemari? harus ambil kursi nih." Gumam Aila.

Belum sempat Aila berbalik, dari belakang seseorang sudah mengambilkan piring saji tersebut.

Aila kaget dan berbalik namun tubuh Leon sudah tepat berada dibelakangnya.

" Ni Cowok sejak kapan disini?" Gumam Aila heran.

Leon yang mengambilkan piring dari belakang Aila terlihat santai, Lelaki itu terlihat mencuri pandang kearah Aila yang ada didepannya dan tentu saja jauh dibawahnya.

Untuk sejenak mereka saling pandang.

" Ni cewek tingginya berapa sih?, nyampe dada gue aja gak. Mungil banget, jadi pengen meluk gue." Batin Leon nakal.

Aila yang sadar dari posisinya segera bergeser.

"Ini kan yang mau kamu ambil?" Ucap Leon sambil menyerahkan piring saji yang Aila cari.

" Eh, i... iya, makasih kak." ucap Aila gugup, sembari menundukkan wajahnya.

Kemudian gadis itu mengambil piring yang disodorkan oleh Leon.

 

" Kenapa sih suka banget nunduk? gue kan jadi gak bisa lihat wajahnya." Batin Leon gemas.

 

Aila mengambil masakanya dan meletakkanya kedalam piring saji, untuk kemudian ia letakkan dimeja makan.

Leon masih berdiri disamping Aila mengamati gadis mungil itu.

Aila yang sadar terus ditatap jadi gugup.

" Em.. ada yang bisa Aila bantu kak?" tanya Aila heran, karena Leon tak juga pergi dari tempatnya.

" Gak ada." Jawab Leon singkat, tanpa mengalihkan pandanganya dari Aila.

Aila menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

" Gak ada tapi gak pergi juga, kan jadi gak konsentrasi masaknya." Batin Aila heran.

Hingga bistik daging yang dimasak Aila matang, Leon masih berdiri ditempatnya.

" Tante Lena kemana sih? katanya cuma bentar beli kue, kok belum pulang juga. Ini cowok juga kok gak pergi pergi sih." gumam Aila.

 

" Em kakak mau makan? atau mau minum?" Tanya Aila yang sedari tadi bingung dengan sikap cowok disampingnya itu.

" Gak juga." Lagi lagi jawaban Leon singkat.

 

Sekali lagi Aila menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

Melihat Aila yang bingung dengan sikapnya entah kenapa malah terlihat semakin menggemaskan dimata Leon.

Sedikit garis lengkung terukir dibibir Leon, Lelaki itu sepertinya menikmati moment ini.

 

" Gimana Ai, sudah ada yang matang?" Tanya tante Leni tiba tiba mengejutkan.

 

Aila segera menoleh, Gadis itu menghela napas lega sembari mengelus dadanya seperti terselamatkan.

" Eh kamu Leon, udah lama Tante gak lihat Kamu." Lanjut tante Leni ketika menyadari ada Leon disana.

" Iya tan, udah lama Leon gak kesini. Sibuk kerja sama latihan soalnya, gimana tante sehat kan?" Tanya Leon basi basi.

" Sehat dong, udah ketemu hendra?" Tanya tante Leni.

"Udah tan, lagi sibuk bikin laporan tuh diatas." Jawab Leon.

Tante Leni terlihat menggelengkan kepalanya.

" Hendra itu emang gila kerja Yon." Jawab tante Leni yang hapal karakter putranya itu.

Dan Leon tersenyum mengerti.

" Oh ya, ini Aila teman Meli. Tante suruh bantuin masak buat arisan nanti, udah kenal?" Tanya tante Leni sembari melirik kearah Aila.

" Udah tan, Meli pernah kenalin waktu di Gor." Jawab Leon datar, sembari melirik Aila.

Sedang Aila sedari tadi hanya mendengarkan percakapan keduanya.

Tante Leni mengangguk paham.

 

" Gimana sayang? udah ada yang matang?" Tanya tante Lena kepada Aila.

" Udah ada tiga Tan, cumi asam manis, bistik daging sama balado telur." Jawab Aila menjelaskan.

Tante Lena terlihat senang mendengar ucapan Aila.

" Tante tau kamu emang bisa diandalkan." Jawab Tante Lena sembari tersenyum.

 

Aila tersenyum malu malu mendengar pujian Tante Lena.

Menyadari dirinya hanya menjadi obat nyamuk, Leon Pamit untuk naik ke kamar Hendra.

" Tante Leni ganggu aja nih." gerutu Leon.

Lelaki itu kemudian berjalan kearah kamar Hendra.

*********

Tidak terasa waktu terus berjalan dan hampir pukul 4 sore, Aila sudah menata semua hidangan di meja makan dengan rapi.

Sedang Tante Lena sedang bersiap siap untuk acaranya.

Aila benar benar letih, ia mengambil satu mangkuk kecil sup buah dan membawanya ke arah kolam renang di belakang rumah Meli untuk beristirahat.

Aila duduk di tepi kolam, dan membiarkan kakinya menyentuh Air.

" Lagi ngapain?." Ucap Leon tiba tiba dari belakang.

Aila terperanjat kaget, kemudian ia menoleh kearah Leon.

" Eh, kakak." Jawab Aila gugup.

" Ni cowok kenapa tiba tiba disini sih?" Batin Aila heran.

Leon melangkah kearah Aila dan mendudukkan diri tepat disamping Aila.

Aila sedikit bergeser karena gugup.

" Rumah kamu dimana?" Tanya Leon memulai percakapan.

" Jl. Padjaitan gang dua kak." Jawab Aila dengan menunduk.

" Berarti kenal dong sama Panji, anak satu tim Kakak?" Tanya Leon.

" Maaf kak, Aila bukan asli sana. Aila cuma ngekos disana." Jawab Aila menjelaskan.

" Ngekos? emang rumah kamu jauh?" Tanya Leon penasaran.

Aila menggeleng.

" Aila sejak kecil tinggal di panti asuhan Kasih bunda kak, tapi karena dana dari donatur yang tidak mencukupi semua anak yang udah bisa cari uang harus keluar, supaya adek adek yang masih kecil bisa terus sekolah." Jawab Aila. Terdengar ada nada kesedihan disana.

Leon yang mendengarkan jawaban Aila kaget.

Untuk sesaat ia tidak tau apa yang mesti diucapkan.

" Oh, gitu. " Ucap Leon manggut manggut.

" Terus biaya sekolah sama hidup kamu gimana?" Tanya Leon melanjutkan pertanyaanya.

" Aku kerja sambilan kak, kasih les privat anak anak SD, terus juga jadi buruh cuci gosok dirumah ibu kos." Untuk sejenak Gadis itu tersenyum. "

" Untuk sekolah Aila dapat subsidi dari sekolah jadi gak mahal banget." Jawab Aila dengan ringan seperti tidak ada beban.

 

Lagi lagi Leon dibuat kaget. Lelaki itu menatap Aila yangvmasih menunduk dengan takjub.

" Berat juga hidup ni anak." gumam Leon.

Sejenak Leon merasa beruntung, setidaknya dari kecil ia dan Omanya hidup dengan baik dan tidak kekurangan.

Leon diam. Lelaki itu terlihat sibuk dengan pikiranya sendiri, sedang Aila hanya menunduk sambil memainkan sup buahnya.

Aila malu kalau harus makan didepan Leon.

  " Kenapa cuma dimainkan? dimakan dong." Ucap Leon memecah keheningan.

" Eh, iya." Jawab Aila kikuk.

Lama lama duduk disamping Leon sangat tidak baik untuk kesehatan jantungnya.

 

Mendengar Suara Tante Lena yang sedang bercakap cakap Aila segera bangkit dari duduknya.

" Emm, Aila masuk dulu ya kak. Mau ngomong sama Tante Lena." Pamit Aila.

Leon bingung, tapi akhirnya lelaki itu hanya bisa mengangguk.

" Yah ditinggalin lagi." Gumam Leon.

_________ ___________🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸___________________ ___

Diruang tengah terlihat Aila sedang bicara sama Tante Lena.

" Tan, Aila pulang dulu ya? udah sore." Ucap Aila pamit.

Lagian ngapain lama lama disini? Meli juga gak ada.

" Lho kenapa buru buru sih? kamu juga belum makan." Jawab Tante Lena.

" Iya Tan, mau ngerjain tugas." Bohong Aila.

Sebenarnya Aila Capek sekali hari ini, Gadis itu dari pagi belum istirahat sama sekali.

" Besok kan hari minggu Ai, masih ngerjain tugas aja." Jawab Tante Lena, sembari tersenyum.

Ia tau Aila capek. Tante meli mengeluarkan uang empat lembar seratus ribuan lalu memberikanya pada Aila.

Aila kaget.

" Apaan sih Tan? Aila seneng kok bantuin Tante." jawab Aila tulus.

Tante meli mengangguk paham, setidaknya hanya dengan cara seperti ini ia bisa bantu Aila. Gadis itu selalu menolak jika dibantu tanpa mengeluarkan keringat.

" Tante tau sayang, ambil aja buat tambah bayar kos." Ucap Tante Leni sembari meraih tangan Aila, namun Aila menolak.

" Please Tan, jangan kaya gini dong. Besok besok Aila gak mau bantuin lho." Ancam Aila sopan.

" Kalo gitu besok besok Tante juga gk mau minta tolong Aila dong." Ucap Tante Leni tak mau kalah.

" Jangan gitu dong Tan. " Jawab Aila bingung.

" Makanya diterima dong, sayang. " Jawab Tante Lena sembari meraih tangan Aila.

Aila terlihat ragu menerimanya, namun berdebat dengan Tante Leni pasti gak akan ada ujungnya.

Akhirnya Aila mengalah dan menerima uang itu, Aila kemudian pamit pulang.

Sementara Leon yang sejak tadi hanya diam mendengarkan percakapan keduanya, jadi gelapan mendengar Aila pamit pulang.

" Ayolah Leon, masak iya Loe ditinggalin lagi? kejar antar dia pulang kek?" Bisik hati Leon.

Leon bergegas ikut pamit juga, kemudian mengejar Aila.

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Har Tini

Har Tini

thor pokus dong sm penulisan nm ny

2022-12-27

1

(`⌒´メ) HONEY BEAR ✧ 🦕

(`⌒´メ) HONEY BEAR ✧ 🦕

Kiyutt astagfirullah 🤧

2020-12-26

0

Nanadela Pratiwi

Nanadela Pratiwi

2 Yang Mulia Del BlushOn udah baca sampai sini.

2020-11-09

2

lihat semua
Episodes
Episodes

Updated 98 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!