EPISODE 14

"Baik Tuan saya akan melacaknya." Kata Hensen.

"Jika itu benar Jarvies yang menjual liontin tersebut, aku pastikan dia adalah pembunuhnya, karena dia tega melelang barang milik adikku, dan aku akan membunuhnya saat ini juga. Tunggu, aku akan menyiksanya lebih dulu sampai ia meminta ingin mati." Kata Aaron.

"Tuan saat ini saya sudah mulai melacaknya, jika benar itu milik Jarvies, maka saya sudah menyiapkan anak buah untuk menangkapnya." Kata Hensen.

Kemudian panggilan berakhir.

Sedangkan Douglas yang menunggu di ruangan lain tepat di samping ruangan pelelangan dengan melihat dan memandangi Laura dari balik kaca besar satu arah, mendapatkan informasi yang sesuai harapannya.

"Tuan, saya mendapatkannya." Kata anak buah Douglas menyerahkan lembaran foto-foto masa lalu Laura ketika Laura masih kecil, dan dewasa pada Douglas.

Douglas menerima dengan tangan bergetar.

"Ya... Memang pria ini, dia adalah pria yang paling ingin ku bunuh, aku sangat membencinya. Theodoric, orang jerman sialan, dia menghamili putriku, dan saat putri ku melahirkam cucu ku, dia membawanya kabur, hingga membuat putriku gila dan pada akhirnya dia tak bisa bertahan untuk bisa hidup. Untungnya wajah cucuku mengikuti darah Ibunya, aku langsung mengenalinya." Kata Douglas.

"Ya Tuan, cucu anda juga memiliki kemiripan dengan wajah anda. Tapi, pria yang ada di dalam foto tersebut sudah meninggal Tuan. Nona Laura hidup bersama dengan paman dan bibi nya, namanya adalah Holmen dia saudara dari Theodoric." Kata anak buah Douglas.

"Walaupun dia sudah mati, aku masih tetap ingin membunuhnya, bagaimana jika aku membunuh saudara dari Theodoric, satu keluarga akan ku siksa dan ku lenyapkan bahwa dunia tak akan menyadarinya."

"Ide bagus Tuan. Itu akan menjadi sesuatu yang menyenangkan."

"Cari tahu dimana mereka sekarang." Perintah Douglas.

"Baik Tuan, tapi Tuan bukan kah kita tetap harus mengecek nya. Kita harus melakukan Tes DNA." Kata anak buah Douglas.

"Itu memang perlu, tapi untuk sekarang aku tidak sabar ingin menemui cucu ku lebih dulu." Kata Douglas pergi.

Di ruangan pelelangan. Saat itu Aaron kembali masuk, namun langkahnya terhenti ketika ponselnya bergetar.

Aaron melihat Jarvies sedang menggoda Laura, berkali-kali tangan Jarvies ingin menyentuh Laura namun Laura terus menerus menepis nya.

Aaron sudah di hinggapi amarah yang sampai pada ubun-ubunnya, ia ingin sekali memotong tangan Jarvies, pria itu telah menyentuh memperkosa dan membunuh adiknya, lalu menjual Liontin milik Aurora di pelelangan, dan sekarang menyentuh Laura. Aaron akan membuat Jarvies merasa menyesal telah di lahirkan.

"Tuan saya sudah melacaknya dan menemukannya." Kata Hensen.

"Apakah Jarvies orang nya? Aku akan segera menyeret kepalanya keluar." Kata Aaron menahan amarah.

"Bukan Tuan. Dia adalah Tuan Douglas La Faye." Kata Hensen.

Seketika Aaron terkejut, dan saat itu juga Douglas menepuk punggung belakang Aaron.

"Tuan Aaron... Kau di sini... Aku sangat senang dan bahagia hari ini. Kau ingat? Aku pernah bercerita bahwa aku sedang mencari cucu ku yang hilang selama ini? Dan sekarang aku telah menemukan cucu ku yang telah lama hilang itu, aku bercerita padamu saat itu, cucu ku yang baru saja di lahirkan di bawa lari oleh pria badjingan." Kata Douglas.

Aaron masih memegangi dan menempelkan ponselnya di telingannya, ia melihat bagaimana Douglas tertawa lebar dan kemudian Douglas melihat ke arah Laura sembari dengan wajah yang sangat bahagia.

Aaron kemudian ingat kalimat Douglas La Faye saat pertama kali melihat Laura, jika Laura memang mirip seseorang.

Aaron menelan ludahnya dan kemudian menutup panggilan ponselnya.

Perlahan Douglas maju menaiki tangga sedikit demi sedikit untuk menemui Laura.

Aaron yang saat itu mematung dan kaku, melihat bagaimana sumringahmya Douglas menghampiri Laura.

"Jangan gadis itu." Kata Aaron seolah sedang berdoa dan meminta.

Namun benar, Douglas langsung mengulurkan tangannya pada Laura, dan samar-samar Aaron melihat dari mimik mulut Douglas pria itu mengatakan sesuatu.

"Laura, aku adalah kakekmu, aku akan menjelaskan semuanya, tapi, kau adalah cucuku, mari ikut denganku, jika kau tak percaya padaku maka Tuan Aaron akan menemanimu." Kata Douglas tersenyum.

Aaron melihat wajah Laura terkejut, kebingungan, takut, sekua bercampur menjadi satu.

Sontak Jarvies yang mendengarnya pun menjadi sangat terkejut.

"Lelucon macam apa ini?" Kata Jarvies, pria itu memang terkenal urakan dan tak pernah memiliki tata krama dalam berbicara atau bersikap.

"Ini bukan lelucon tapi ini kenyataan, dokter akan memeriksa darah kami, aku akan melakukan Tes DNA dengan Laura. Dia adalah cucuku."

"Maaf... Tuan... Sa... Sa... Saya masih tidak mengerti..." Sontak Laura semakin takut.

Tak sengaja, ketika Laura mengedarkan matanya untuk melihat ke sekeliling ia pun akhirnya menemuka Aaron berdiri cukup jauh darinya, pria itu ada di ambang pintu, kemudian Laura berdiri.

"Ma... Maaf... Saya tidak mengerti maksud anda, saya permisi." Kata Laura kemudian.

"Laura..." Douglas pun hendak mengejar.

"Dasar pak Tua sialan, gara-gara kau dia jadi ketakutan, kau mesum dan menggodanya, kau harus tahu diri dengan umur!" Kata Jarvies.

"Tutup mulutmu! Atau kau akan pulang hanya dengan kepalamu." Kata Douglas dan berdiri.

"Lagi pula untuk apa kau berpura-pura menjadi kakeknya, dia sebatang kara! Kau selalu saja menyukai gadis daun muda dan belia! Kau selalu membuat mereka bersetubuh dengan tubuh tuamu!!" Kata Jarvies kesal.

Tanpa menghiraukan ocehan Jarvies, Douglas pun peigi mengejar Laura.

Saat itu Laura langsung berlari menuju pada Aaron dan bersembunyi di belakang punggung Aaron.

"Tuan Aaron... Kakek Tua itu aneh." Kata Laura ketakutan.

Aaron masih terdiam dengan wajah dingin dan tak bereaksi, Aaron sedang berusaha meredam amarah yang mungkin akan meluap jika ia tak bisa menahan diri, setiap kali melihat Douglas dan Jarvies ia teringat dengan kondisi adiknya yang mati mengenaskan.

Pakaian Aurora compang-camping, sobek si sana sini, gaunnya pun penuh darah, sudah di pastikan adiknya di perkossa, di paksa, di pukul, di bekap, dan untuk keroyokan, dokter yang memriksa jasad adiknya mengatakan tidak hanya oleh satu pria saja.

Yang paling membuat Aaron trauma adalah adiknya di temukan sudah tergantung di gudang milik Jarvies, barang-barang Aurora masih utuh, kecuali liontin miliknya, dan sekarang liontin itu sudah di jual di pelelangan oleh Douglas.

Bagaimana bisa Douglas menjual liontin milik adiknya, dapat dari mana dia.

Aaron bersumpah, ia akan membunuh Jarvies dan Douglas.

Kemudian Douglas pun mendekat.

"Laura... Aku adalah kakekmu... Jika kau tak percaya mari kita lakukan tes DNA." Kata Douglas.

Jarvies dengan cepat mendekat.

"Yang benar saja, kau selalu saja mengada-ada Tuan Douglas, jika kau suka daun muda jangan berpura-pura menjadi kakek nya. Kau tak akan mudah menggoda Laura, dia bukan wanita gampangan yang bisa kau dapatkan." Kata Jarvies yang menyusul.

"Baiklah, ayo lakukan." Kata Aaron kemudian dengan suara rendah dan dingin.

"Apa!!" Teriak Jarvies.

"Kita Tes DNA. Aku penasaran apakah Laura benar-benar cucu mu." Kata Aaron.

"Kau gila!!! Dia hanya ingin membawa Laura, kau tahu dia suka bermain-main dengan para gadis muda belia." Kata Jarvies.

"Kau mengatai diri mu sendiri Tuan Jarvies? Siapa yang suka bermain wanita. Ingat, jika Laura terbukti cucu ku, kau tak akan pernah bisa menyentuhnya, bahkan saat kau merayunya tadi aku ingin sekali memotong tanganmu, dan membunuhmu." Ancam Douglas.

Tentu saja Aaron ingin tahu kebenarannya, apakah Laura adalah cucu dari pembunuh adiknya, atau kah bukan.

Jika Laura benar cucu dari Douglas, Aaron pastikan Douglas tak akan pernah bisa menemui Laura lagi, dan semua kegilaan dalam kepala Aaron sudah sangat terinci untuk membuat Laura seperti berada di neraka.

Aaron akan membalas dendam pada Douglas, dengan membuat Laura berada dalam kungkungannya, Aaron akan merusak Laura, Aaron akan merusak tubuh polos Laura, ia juga akan merusak semua harga diri Laura, seperti apa yang Douglas lakukan pada adiknya.

Melihat kegembiraan Douglas dan kerja kerasnya selama ini mencari cucunya, tentu Laura adalah sosok yang sangat berharga bagi Douglas.

Aaron ingin Douglas merasakan bagaimana sakitnya kehilangan seseorang yang paling di cintai.

Dan untuk Jarvies, Aaron berjanji jika Jarvies terlibat, dan terbukti melakukan persengkongkolan dengan Douglas, tentang kematian adiknya, ia juga akan membunuhnya.

Bersambung~

Terpopuler

Comments

Al Fatih

Al Fatih

kayaknya Aaroon salah faham,, bukan mrk pelakunya,, tapi kasian Laura nanti yg menanggung akibatnya,, balas dendam yg salah sasaran

2024-05-11

0

CantikaLovely 🌺💖💞

CantikaLovely 🌺💖💞

Duh kasiannn Laura wanita yg tdk berdosa...😥😥

2024-03-27

2

Alvin Prayoga

Alvin Prayoga

kya'a ada yg adu domba

2024-02-20

0

lihat semua
Episodes
1 EPISODE 01
2 EPISODE 02
3 EPISODE 03
4 EPISODE 04
5 EPISODE 05
6 EPISODE 06
7 EPISODE 07
8 EPISODE 08
9 EPISODE 09
10 EPISODE 10
11 EPISODE 11
12 EPISODE 12
13 EPISODE 13
14 EPISODE 14
15 EPISODE 15
16 EPISODE 16
17 EPISODE 17
18 EPISODE 18
19 EPISODE 19
20 EPISODE 20
21 EPISODE 21
22 EPISODE 22
23 EPISODE 23
24 EPISODE 24
25 EPISODE 25
26 EPISODE 26
27 EPISODE 27
28 EPISODE 28
29 EPISODE 29
30 EPISODE 30
31 EPISODE 31
32 EPISODE 32
33 EPISODE 33
34 EPISODE 34
35 EPISODE 35
36 EPISODE 36
37 EPISODE 37
38 EPISODE 38
39 EPISODE 39
40 EPISODE 40
41 EPISODE 41
42 EPISODE 42
43 EPISODE 43
44 EPISODE 44
45 EPISODE 45
46 EPISODE 46
47 EPISODE 47
48 EPISODE 48
49 EPISODE 49
50 EPISODE 50
51 EPISODE 51
52 EPISODE 52
53 EPISODE 53
54 EPISODE 54
55 EPISODE 55
56 EPISODE 56
57 EPISODE 57
58 EPISODE 58
59 EPISODE 59
60 EPISODE 60
61 EPISODE 61
62 EPISODE 62
63 EPISODE 63
64 EPISODE 64
65 EPISODE 65
66 EPISODE 66
67 EPISODE 67
68 PENGUMUMAN
69 EPISODE 69
70 EPISODE 70
71 EPISODE 71
72 EPISODE 72
73 EPISODE 73
74 EPISODE 74
75 EPISODE 75
76 EPISODE 76
77 EPISODE 77
78 EPISODE 78
79 EPISODE 79
80 EPISODE 80
81 EPISODE 81
82 EPISODE 82
83 EPISODE 83
84 EPISODE 84
85 EPISODE 85
86 EPISODE 86
87 EPISODE 87
88 EPISODE 88
89 EPISODE 89
90 EPISODE 90
91 EPISODE 91
92 EPISODE 92
93 EPISODE 93
94 EPISODE 94
95 EPISODE 95
96 EPISODE 96
97 EPISODE 97
98 EPISODE 98
99 EPISODE 99
100 TAMAT
Episodes

Updated 100 Episodes

1
EPISODE 01
2
EPISODE 02
3
EPISODE 03
4
EPISODE 04
5
EPISODE 05
6
EPISODE 06
7
EPISODE 07
8
EPISODE 08
9
EPISODE 09
10
EPISODE 10
11
EPISODE 11
12
EPISODE 12
13
EPISODE 13
14
EPISODE 14
15
EPISODE 15
16
EPISODE 16
17
EPISODE 17
18
EPISODE 18
19
EPISODE 19
20
EPISODE 20
21
EPISODE 21
22
EPISODE 22
23
EPISODE 23
24
EPISODE 24
25
EPISODE 25
26
EPISODE 26
27
EPISODE 27
28
EPISODE 28
29
EPISODE 29
30
EPISODE 30
31
EPISODE 31
32
EPISODE 32
33
EPISODE 33
34
EPISODE 34
35
EPISODE 35
36
EPISODE 36
37
EPISODE 37
38
EPISODE 38
39
EPISODE 39
40
EPISODE 40
41
EPISODE 41
42
EPISODE 42
43
EPISODE 43
44
EPISODE 44
45
EPISODE 45
46
EPISODE 46
47
EPISODE 47
48
EPISODE 48
49
EPISODE 49
50
EPISODE 50
51
EPISODE 51
52
EPISODE 52
53
EPISODE 53
54
EPISODE 54
55
EPISODE 55
56
EPISODE 56
57
EPISODE 57
58
EPISODE 58
59
EPISODE 59
60
EPISODE 60
61
EPISODE 61
62
EPISODE 62
63
EPISODE 63
64
EPISODE 64
65
EPISODE 65
66
EPISODE 66
67
EPISODE 67
68
PENGUMUMAN
69
EPISODE 69
70
EPISODE 70
71
EPISODE 71
72
EPISODE 72
73
EPISODE 73
74
EPISODE 74
75
EPISODE 75
76
EPISODE 76
77
EPISODE 77
78
EPISODE 78
79
EPISODE 79
80
EPISODE 80
81
EPISODE 81
82
EPISODE 82
83
EPISODE 83
84
EPISODE 84
85
EPISODE 85
86
EPISODE 86
87
EPISODE 87
88
EPISODE 88
89
EPISODE 89
90
EPISODE 90
91
EPISODE 91
92
EPISODE 92
93
EPISODE 93
94
EPISODE 94
95
EPISODE 95
96
EPISODE 96
97
EPISODE 97
98
EPISODE 98
99
EPISODE 99
100
TAMAT

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!