Mobil sedan hitam menarik perhatiannya, Aaron kemudian membuang rokoknya dan menginjaknya, ia menggilas dengan sepatu hitamnya yang berkilau.
Kemudian Aaron melihat ke kiri dan ke kanan dengan memasukkan tangannya ke dalam saku mantel Aaron kemudian menyeberangi jalan.
Ketika Aaron menyeberang, orang yang ada di dalam mobil tersebut mulai menghidupkan mesin mobilnya.
Namun, dengan cepat Aaron mengeluarkan sebuah pisau dan membuka paksa pintu mobil tersebut.
Lalu terbukalah pintu itu, dan Aaron langsung menarik baju pria tersebut keluar, agar pria itu keluar.
Aaron mengarahkan pisaunya di perut pria itu dengan menutupi tubuh nya, agar tidak menjadi pusat perhatian.
"Siapa kau." Kata Aaron.
"Aa.. Anda kenapa? Anda salah orang." Kata pria itu.
Aaron kemudian semakin dalam mengarahkan pisaunya hingga sudah menyobek pakaian pria tersebut.
"Kau anak buah Douglas." Kata Aaron masih mencengkram mantel dan pakaian pria tersebut, dan menghimpitnya pada mobil.
"Bu... Bukan." Kata pria itu.
"Untuk apa mengawasi ku, kau mengawasi kami zejak dari hotel." Kata Aaron.
"Sa.. Saya Noel, saya adalah kakak dari Laura, saya bekerja di luar negeri sebagai nelayan pencari ikan, dan sekarang saya sedang di kamboja, saya pikir saya mengenali dia, dan ingin memastikan apakah gadis yang bersama anda adalah adik saya Laura." Kata Noel.
"Jadi kau sepupu Laura." Kata Aaron.
"Ya Tuan. Boleh kah saya menemuinya?" Tanya Noel.
Aaron hanya melihat dengan sedingin es, dan kemudian ia melepaskan Noel.
"Waktumu 3 menit." Kata Aaron kemudian berjalan menuju rumah sakit.
Noel pun mengikuti Aaron dari belakang, dengan menutup kepalanya menggunakan tudung hoodienya, dan memasukkan kedua tangannya ke dalam saku hoodie.
Saat itu ternyata Laura sudah selesai dan menunggu Aaron di dalam mobil.
"Hensen..." Panggil Aaron dan memberikan kode pada Hensen untuk mendekat.
"Dia sepupu Laura ingin bertemu dengan Laura, beri waktu 3 menit." Kata Aaron.
"Baik Tuan."
Kemudian Hensen mengantar Noel dan membuka pintu mobil.
Saat pintu mobil terbuka Laura melihat ke arah Hensen, namun wajahnya yang tenang langsung berubah menjadi pucat pasi dan takut saat melihat Noel yang tersenyum bagai iblis di samping Hensen.
"K... Kau..." Kata Laura.
"Adikku tersayang, aku mencari-cari mu kemana-mana, apakah ibu dan ayahku sudah menjahatimu... Maafkan kakak mu ini yang tidak bisa menjagamu, aku harus bekerja jauh hanya agar bisa memenuhi kebutuhanmu..." Kata Noel.
Laura sontak terkejut, apa yang sedang Noel katakan, kenapa tiba-tiba dia bersikap seperti itu.
"A... Ada apa..." Kata Laura.
"Aku sangat merindukanmu dan menyayangimu Laura." Kata Noel.
Aaron yang melihat itu sudah tak sabar.
"1 menit." Kata Aaron.
Noel tentu bingung bagaimana ia bisa mengatakannya pada Laura, karena Aaron dan Hensen mengawasinya dan ia tak di ijinkan untuk masuk ke dalam mobil.
Kemudian Noel memberikan sesuatu pada Laura.
"Laura ini uang untuk jajan dirimu." Kata Noel kemudian mendekat pada Laura.
"Berikan aku uang 50juta dollar seperti kau memberikan uang pada ayah dan ibu, atau kau akan mati, aku akan selalu datang kepadamu! Aku akan mengatakan juga jika kau adalah pelacurr yang menggodaku dan menggoda ayahku." Bisik Noel.
Tubuh Laura langsung kaku dan menegang.
"2 menit." Kata Aaron yang masih memperhatikan sedikit jauh.
"Tuan saya tidak percaya dengan pria itu." Kata Hensen.
Aaron kemudian mengeluarkan bungkus rokoknya lagi, dan masih memperhatikan. Hensen melihat itu. Namun, kemudian Aaron sadar, sedang ada di dalam wilayah rumah sakit, rokok berwarna putih yang sudah ia ambil pun kemudian ia patahkan dan remukkan, lalu ia buang ke tong sampah.
"3 menit!" Aaron kemudian berjalan menuju pada Noel.
Saat itu Noel tersenyum dan gugup melihat Aaron sudah ada di dekatnya.
"Jika kau benar-benar merindukannya dan menyayanginya, satu yang kau lihat saat pertama kali melihatnya pasti keadaannya, apa kau tidak tahu adikmu sakit." Kata Aaron.
"Astaga... Apakah benar? Adikk... Apa kau sakit..." Kata Noel langsung pura-pura terkejut.
Sekali lagi Laura hanya diam.
Noel pun melihat kaki Laura yang sudah di balut dengan kain putih.
"Astaga... Bagaimana kau bisa ceroboh, kaki itu penting, kaki itu untuk berjalan, kaki mulus mu yang putih dan sangat indah sakit." Kata Noel yang asal memberikan kalimat tak masuk akal.
Hensen menggelengkan kepalanya, ia seolah muak dan engap dengan Noel.
"Aku melihat Laura tidak suka melihatmu, kau yakin kalian saling menyayangi." Kata Aaron.
"Tentu saja Tuan." Kata Noel tersenyum pada Laura.
"Pergilah waktumu habis." Kata Aaron dan kemudian ia masuk ke dalam mobil melalui sisi yang lain.
Hensen pun juga sudah masuk ke dalam mobil. Setelah itu mobil pergi dan meninggalkan Noel.
"Sialan aku kehilangan uang ku satu-satunya yang ku berikan pada Laura brengsekk! Tapi aku sudah menulis rekening ku di uang itu, jika dia tidak memberikan ku uang, aku akan membuatnya menyesal." Kata Noel.
"Sialan, ayah dan ibu bahkan bersenang-senang sendiri, mereka berjudi dan minum sampai perut mereka meledak. Aku hanya meminta sedikit saja mereka sangat pelit, sekarang mereka sudah pergi ke beberapa negara untuk liburan lagi dan berjudi. Sial! Sial! Sial!" Kata Noel.
Mobil terus melaju menuju bandara, dimana pesawat pribadi sudah di siapkan.
Aaron melihat Laura terus menggenggam sesuatu dengan gemetar.
"Apa itu." Kata Aaron.
"Apa Tuan?" Tanya Laura.
"Berikan tanganmu." Kata Aaron.
Dengan gemetar dan takut Laura memberikan tangannya.
"Apa aku harus memaksamu? Tangan yang satu." Kata Aaron.
Laura pun tak punya pilihan lian selain memberikan tangan yang satunya.
Aaron kemudian membuka genggaman tangan Laura, dan mengambil selembar uang kertas yang sudah sangat lecek.
Aaron membuka gumpalan uang lecek itu, dan sudah tertuliskan rangkaian angka, Aaron yakin itu nomor rekening.
Kemudian Aaron meremukkan uang kertas itu dan membuka jendela mobil, lalu hendak membuangnya.
"Tuan Aaron." Kata Laura langsung ingin menahan tangan Aaron, tubuh Laura menempel pada tubuh Aaron.
Saat itu Aaron merasakan kenyalnya payudaraa Laura yang menempel pada lengan kiri dan tubuhnya, Aaron menelan ludahnya dan terpaku.
Laura maju lagi, dan tentu membuat payudara dan tubuh Laura semakin menghimpit dan mendesak tubuh Aaron, Laura ingin merebut uang yang ada di genggaman Aaron.
Namun saat itu, Aaron perlahan membuka tangannya, terbanglah uang tersebut ke udara dan terbuang ke jalanan.
Laura terkejut dan wajahnya sangat sedih menatap uang tersebut sudah terbang.
"Kau suka sekali dengan uang ya." Kata Aaron.
"Bu... Bukan begitu Tuan... Tapi..." Kata Laura.
"Kau tidak punya uang untuk mengiriminya, jangan beri dia uang, dan jika pria itu menemui mu, beri tahu aku." Kata Aaron.
"Untuk apa Tuan?" Tanya Laura.
Aaron kemudian menutup jendelanya, dan mencengkram dagu Laura.
"Untuk apa? Kau adalah 50juta dollar ku, bagaimana jika dia menyentuh dan membawamu." Mata Aaron menatap lurus ke mata Laura dengan sangat tajam.
Bersambung~
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
Noel kakak gak jelas akhlaknya.
2024-02-09
0
istripak@min
visualnya donk thor
2024-01-31
0
Cinta
coba ada adegan romantis " Bca y biar ga bosen Thor 🤭😁
2024-01-23
0