EPISODE 06

Laura membawa beberapa makanan menggunakan troli ke dalam kamar Aaron, saat itu Aaron sudah menunggu dengan menyesap rokoknya beberapa alkohol ada di meja kecil samping tempat duduknya.

Perlahan Laura masuk dan mendiring troli tersebut. Saat melihat Laura sudah masuk, Aaron mematikan rokoknya di asbak dekat dirinya.

"Tuan Aaron, makanan anda sudah siap." Kata Laura memindahkan semua makanan ke atas meja berbentuk persegi di depan Aaron.

"Kau sudah makan?" Tanya Aaron.

Laura menggelengkan kepalanya.

"Duduk dan temani aku makan." Kata Aaron.

"Ta... Ta.. Tapi... Tuan..."

"Lakukan ketika ku suruh. Aku tidak suka mengatakannya dua kali." Kata Aaron sibuk mengiris steak dagingnya.

Laura pun duduk dan akhirnya ia memilih mengambil soup.

Saat itu Laura ragu apakah ia benar-benar harus makan atau hanya sekedar duduk menemani Aaron.

"Kau belum menyentuh makananmu, apa kau tidak suka? Aku akan panggil Koki untuk memasakkan makanan kesukaanmu."

"Aaah... Tidak Tuan... Saya suka." Kata Laura kemudian menyendok kuah soup asparagus tersebut.

"Persiapkan dirimu, besok pagi kau akan ikut denganku ke Negara Kamboja."

"Uhuuukk!!! Y... Ya Tuan?" Tanya Laura yang terkejut.

"Kau akan ikut perjalanan bisnis ku, karena aku butuh seseorang menyiapkan semua keperluanku." Kata Aaron.

"Sa... Saya?"

"Siapa lagi. Jadi sekarang makan lah yang banyak." Kata Aaron.

Kemudian Laura menyeruput sedikit demi sedikit soup asparagus itu sembari memikirkan akan menaiki apa mereka ke Kamboja, jika itu pesawat, Laura memikirkan hal-hal mengerikan, ia takut sekali ketinggian.

Akhirnya setelah Aaron selesai makan, Laura pun membersihkan semua piring dan mangkuk tersebut.

Sebelum Laura pergi, Aaron menahan tangan Laura.

"Tunggu di sini." Pinta Aaron.

Aaron pun masuk ke sebuah ruangan dan tak lama kemudian ia keluar dengan membawa paper bag besar .

"Pakai itu saat kita berangkat besok. Jangan pakai pakaian pelayan." Kata Aaron.

"Te.. Terimakasih Tuan Aaron." Kata Laura.

"Hari ini aku akan pergi, dan pulang tengah malam, jadi tak perku menyiapkan makan malam." Kata Aaron.

"Baik Tuan." Laura pun menundukkan kepalanya dan pergi membawa troli berisi sisa makanan dan piring-piring kotor.

Laura membawa semua itu kembali ke dapur, baru beberapa menit Laura berada di dapur dan mencuci semua piring yang di gunakan Aaron, ia melihat iring-iringan mobil mewah telah pergi meninggalkan Mansion.

"Apakah Tuan Aaron sudah pergi?" Tanya Laura melihat lagi melalui jendela dapur.

Saat itu tiba-tiba Laura mendengar sebuah keributan. Teriakan-teriakan itu sangat kencang dan seperti saling memaki.

Laura pun keluar bersama para koki-koki dan melihat keluar, apa yang sedang terjadi.

Saat keluar ke taman belakang, ternyata Lucy sudah berguling-guling di atas rumput, mereka saling mencakar dan menjambak dengan salah satu pelayan lain.

"Lucy! Emily!" Suara Hensen cukup tinggi meski tidak berteriak, suara itu dingin dan penuh kewibawaan.

"Tu... Tuan Hensen..." Kata Lucy melongo.

"Bu... Bukankah anda ikut dengan Tuan Aaron." Tanya Lucy.

"Apakah itu penting bagi mu. Jadi, ini pekerjaan kalian jika aku meninggalkan kalian. Katakan siapa yang memulai perkelahian, dan apa penyebabnya." Kata Hensen datar dengan wajah sedingin es kutub utara.

"Tuan Hensen... Sebenarnya dia merebut pacar saya, jadi saya sangat marah, dia menggoda pacar saya dengan tubuhnya."

"Tidak Tuan Hensen, Lucy lah yang telah menggoda pacar saya, dia tidur dengannya dan bahkan lupa dengan pekerjaannya di mansion." Kata Emily.

Hensen menarik nafas pelan.

"Jadi, siapa pacar kalian." Tanya Hensen dengan nada dingin.

Emily dan Lucy terdiam.

"Katakan." Kata Hensen.

"Gerry..." Kata Emily dan Lucy secara bersamaan.

"Gerry tukang kebun di mansion ini?" Tanya Hensen cukup terkejut.

Emily dan Lucy mengangguk pelan, mereka menjadi tontonan bagi seluruh mansion, bahkan Laura yang tak penasaran dengan segala sesuatu pun ia memperhatikan dari jarak yang cukup jauh.

"Dimana Gerry?" Tanya Hensen.

"Tuan Hensen, Gerry sedang membeli pupuk dan beberapa bibit tanaman, seperti nya malam dia baru kembali." Kata seorang tukang kebun lainnya.

"Katakan padanya untuk menemuiku, saat dia kembali." Perintah Hensen.

"Baik Tuan."

"Lalu, untuk kalian berdua, gaji kalian akan di potong setengah dari yang pendapatan seharusnya, dan kalian harus m bekerja lembur sampai pukul 12 malam, sampai sebulan."

Emily dan Lucy menundukkan kepala.

"Baik Tuan Hensen maafkan kami." Kata mereka.

Mereka tidak akan menawar, karena semakin mereka menawar, hukuman dari Hensen pasti justru naik dan terus naik.

Setelah kepergian Hensen, Emily pun ambruk di atas rerumputan hijau yang terawat, ia menangis tersedu.

"Padahal aku harus membayar biaya rumah sakit ibuku... Jika aku tahu, Gerry hanya mempermainkan ku aku tidak akan tidur dengannya." Kata Emily menangis terduduk di atas rerumputan.

"Kau tahu menyesal! Makannya jangan pernah merebut milik orang lain!" Kata Lucy mencerca Emily dan pergi.

Tidak ada yang menolong Emily, para pelayan memang memiliki sifat indivudual, jika pun berkelompok, mereka akan membully yang lainnya.

Tidak ada hal sehat dan hal baik dalam bekerja di mansion tersebut, karena para pelayannya selalu merasa ada senior dan junior, bahkan mereka berani membully pada pelayan lain jika pelayan yang lebih lemah tidak menuruti mereka.

Perlahan Laura pun mendekati Emily lalu mengulurkan tangannya pada Emily.

"Ayo biar ku bantu." Kata Laura.

Emily mendongak ke atas dan melihat seorang gadis yang begitu bersih dan cantik, bagaikan malaikat.

"Kau adalah... Malaikat? Apakah aku sudah mati karena terlalu terkejut dengan pemotongan gajiku?" Tanya Emily.

Laura tertawa kecil.

"Astaga... Cantik sekali..." Kata Emily.

"Ayo aku bantu berdiri, aku bukan malaikat kau masih hidup." Kata Laura tersenyum.

Emily pun menyambut uluran tangan Laura, dan mereka duduk bersama.

"Aku pelayan di sini, nama ku adalah Laura."

"Aahh.. Kau si pelayan baru itu? Kau sangat cantik pantas saja banyak pelayan wanita di sini iri dan membicarakanmu, tapi hati-hati dengan Gerry, dia bejat. Aku benar-benar tertipu dengan wajah nya itu." Kata Emily dengan emosi.

"Aku tahu." Kata Laura.

"Tahu? Tahu yang mana? Para pelayan yang membicarakanmu di belakang, atau Gerry."

"Semuanya." Kata Laura tersenyum.

"Tapi kau hanya diam di perlakukan seperti itu? Para pelayan biasanya akan nekat menindas dan tak main-main pada pelayan lain yang mereka benci." Kata Emily.

"Ya.. Aku tahu... Mereka tak main-main tapi sejauh ini hanya sekedar sindir menyindir, mereka menyindirku ini itu, tapi aku tidak pedulikan itu, aku hanya perlu bertahan hingga semua hutangku lunas kemudian aku pergi dari sini" Kata Laura.

"Hutang? Hutang pada siapa?" Tanya Emily.

Laura pun menceritakan semua kejadiannya pada Emily, tanpa terkecuali. Saat Laura bercerita, Emily seperti ingin menitikkan air mata, penderitaan Laura bahkan tak kunjung usai, di banding dirinya yang sedang di uji ibunya sakit, namun Emily terus saja mengeluh, melihat Laura yang tak pernah mengeluh, Emily menjadi bingung apakah Laura memang gadis yang kuat dan pantang menyerah, ataukah Laura hanyalah adalah gadis bodoh. Bisa-bisa nya selama hidupnya Laura tidak meninggalkan keluarga kejam itu.

Laura pun berhenti bercerita saat dirinya sampai di cerita tentang bagaimana paman dan sepupunya berusaha untuk memperkosanya, dan jelas membuat Emily meradang.

"Astagaa... Jahat sekali keluargamu.... Jika aku dukun, aku sudah mengutuk hidup mereka." Kata Emily prihatin san menghapus air matabuang menetes di sudut matanya.

Bersambung

Terpopuler

Comments

@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸

@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸

Laura dapat teman baru, emily

2024-02-01

0

Cinta

Cinta

lnjut Thor 👍 cerita y Lom tegang 🤭

2024-01-22

0

Blue Love

Blue Love

lebih menderita Daisy ga si?? ah, blum bs move on dr kisah Daisy sm Benjove

2024-01-14

5

lihat semua
Episodes
1 EPISODE 01
2 EPISODE 02
3 EPISODE 03
4 EPISODE 04
5 EPISODE 05
6 EPISODE 06
7 EPISODE 07
8 EPISODE 08
9 EPISODE 09
10 EPISODE 10
11 EPISODE 11
12 EPISODE 12
13 EPISODE 13
14 EPISODE 14
15 EPISODE 15
16 EPISODE 16
17 EPISODE 17
18 EPISODE 18
19 EPISODE 19
20 EPISODE 20
21 EPISODE 21
22 EPISODE 22
23 EPISODE 23
24 EPISODE 24
25 EPISODE 25
26 EPISODE 26
27 EPISODE 27
28 EPISODE 28
29 EPISODE 29
30 EPISODE 30
31 EPISODE 31
32 EPISODE 32
33 EPISODE 33
34 EPISODE 34
35 EPISODE 35
36 EPISODE 36
37 EPISODE 37
38 EPISODE 38
39 EPISODE 39
40 EPISODE 40
41 EPISODE 41
42 EPISODE 42
43 EPISODE 43
44 EPISODE 44
45 EPISODE 45
46 EPISODE 46
47 EPISODE 47
48 EPISODE 48
49 EPISODE 49
50 EPISODE 50
51 EPISODE 51
52 EPISODE 52
53 EPISODE 53
54 EPISODE 54
55 EPISODE 55
56 EPISODE 56
57 EPISODE 57
58 EPISODE 58
59 EPISODE 59
60 EPISODE 60
61 EPISODE 61
62 EPISODE 62
63 EPISODE 63
64 EPISODE 64
65 EPISODE 65
66 EPISODE 66
67 EPISODE 67
68 PENGUMUMAN
69 EPISODE 69
70 EPISODE 70
71 EPISODE 71
72 EPISODE 72
73 EPISODE 73
74 EPISODE 74
75 EPISODE 75
76 EPISODE 76
77 EPISODE 77
78 EPISODE 78
79 EPISODE 79
80 EPISODE 80
81 EPISODE 81
82 EPISODE 82
83 EPISODE 83
84 EPISODE 84
85 EPISODE 85
86 EPISODE 86
87 EPISODE 87
88 EPISODE 88
89 EPISODE 89
90 EPISODE 90
91 EPISODE 91
92 EPISODE 92
93 EPISODE 93
94 EPISODE 94
95 EPISODE 95
96 EPISODE 96
97 EPISODE 97
98 EPISODE 98
99 EPISODE 99
100 TAMAT
Episodes

Updated 100 Episodes

1
EPISODE 01
2
EPISODE 02
3
EPISODE 03
4
EPISODE 04
5
EPISODE 05
6
EPISODE 06
7
EPISODE 07
8
EPISODE 08
9
EPISODE 09
10
EPISODE 10
11
EPISODE 11
12
EPISODE 12
13
EPISODE 13
14
EPISODE 14
15
EPISODE 15
16
EPISODE 16
17
EPISODE 17
18
EPISODE 18
19
EPISODE 19
20
EPISODE 20
21
EPISODE 21
22
EPISODE 22
23
EPISODE 23
24
EPISODE 24
25
EPISODE 25
26
EPISODE 26
27
EPISODE 27
28
EPISODE 28
29
EPISODE 29
30
EPISODE 30
31
EPISODE 31
32
EPISODE 32
33
EPISODE 33
34
EPISODE 34
35
EPISODE 35
36
EPISODE 36
37
EPISODE 37
38
EPISODE 38
39
EPISODE 39
40
EPISODE 40
41
EPISODE 41
42
EPISODE 42
43
EPISODE 43
44
EPISODE 44
45
EPISODE 45
46
EPISODE 46
47
EPISODE 47
48
EPISODE 48
49
EPISODE 49
50
EPISODE 50
51
EPISODE 51
52
EPISODE 52
53
EPISODE 53
54
EPISODE 54
55
EPISODE 55
56
EPISODE 56
57
EPISODE 57
58
EPISODE 58
59
EPISODE 59
60
EPISODE 60
61
EPISODE 61
62
EPISODE 62
63
EPISODE 63
64
EPISODE 64
65
EPISODE 65
66
EPISODE 66
67
EPISODE 67
68
PENGUMUMAN
69
EPISODE 69
70
EPISODE 70
71
EPISODE 71
72
EPISODE 72
73
EPISODE 73
74
EPISODE 74
75
EPISODE 75
76
EPISODE 76
77
EPISODE 77
78
EPISODE 78
79
EPISODE 79
80
EPISODE 80
81
EPISODE 81
82
EPISODE 82
83
EPISODE 83
84
EPISODE 84
85
EPISODE 85
86
EPISODE 86
87
EPISODE 87
88
EPISODE 88
89
EPISODE 89
90
EPISODE 90
91
EPISODE 91
92
EPISODE 92
93
EPISODE 93
94
EPISODE 94
95
EPISODE 95
96
EPISODE 96
97
EPISODE 97
98
EPISODE 98
99
EPISODE 99
100
TAMAT

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!