EPISODE 10

Akhirnya, perjalanan selama 1 jam 30 menit di tempuh Aaron dengan beberapa siksaan yang membuatnya menahan dan merantai kebuasan dalam dirinya.

Lehernya mendadak memiliki cupangg dimana-mana.

"Apa kau sengaja melakukannya?" Tanya Aaron dengan wajah yang merah dan berkeringat, pada Laura yang masih tidur pulas.

Bagaimana tidak, jika ia tak mengontrol sifat buasnya yang ada dalam dirinya, maka pesawat itu di pastikan akan bergoyang, dan seluruh penumpang pasti akan menyadari apa yang di lakukan Aaron.

Pesawat pun akhirnya mendarat di bandara Internasional Phnom Penh. Semua sudah keluar dari pesawat, hanya Aaron yang masih berada dalam cengkraman kucing betina yang tertidur.

"Laura... Kita sudah sampai." Kata Aaron membangunkan Laura.

"Laura..." Kata Aaron lagi kemudian ia hendak memutar tubuh Laura.

Namun Laura yang tidak ingat sedang berada di pesawat ia justru menggeliatkan tubuhnya, sontak saja Laura langsung memeluk Aaron.

Sadar, sesuatu tidak beres, ia pun membuka mata, terkejut dengan perilakunya sendiri, Laura langsung turun dan berdiri di samping tempat duduk Aaron.

"Maa.. Maafkan saya Tuan Aaron... Maafkan saya... Saya benar-benar meminta maaf, saya kurang tidur akhir-akhir ini Tuan, entah kenapa saya jadi sangat pulas tidur di tempat anda. Maafkan saya Tuan..." Kata Laura berkali-kali meminta maaf dan membungkukkan punggungnya.

Hensen yang melihat tingkah Laura, dan melihat ke putus asaan di wajah dan di tubuh Aaron, ingin tertawa namun ia masih sangat menyayangi lehernya, jika ia tertawa maka Aaron pasti akan menebas kepalanya.

Hensen melihat ada beberapa bekas cupangg di leher kekar Aaron dan kemudian memberitahu Aaron dengan berbisik.

"Tuan Aaron, apakah ada pertarungan yang tidak bisa anda balas? Beberapa luka merah ada di leher anda." Tanya Hensen tanpa tertawa sedikitpun.

"Aku tahu, beberapa kali kucing kecil itu terus menghisapku, aku takut jika ku balas tindakannya, pesawat ini akan bergoyang." Kata Aaron mulai berdiri dan mengambil mantelnya lalu memakainya.

"Laura pakai mantelmu." Perintah Aaron.

"Baik Tuan." Kata Laura berjalan ke kursinya dan mengambil mantelnya.

Aaron tentu saja melihat gerakan Laura yang memakai mantelnya, saat itu Laura menyibakkan rambut panjangnya, dan terlihatlah leher putih yang mulus tersebut. Sekilas, Aaron membayangkan bagaimana jika ia menghisap leher yang putih dan mulus itu, akan terlihat semerah apa? Apakah seperti cherry, atau kah tomat?

Lalu, Aaron melihat payudaraa besar milik Laura, bagaimana rasanya jika Aaron menyentuhnya, tangan besar yang kekar, dan telapak tangannya yang besar namun sedikit kapalan karena selalu memegang senjata, bagaimana rasanya jika ia meremass dengan keras, bagaimana rasanya di telapak tangannya yang tebal itu, apakah rasanya sekenyal bayangannya.

Namun, kemudian pikiran Aaron kembali mengingat adiknya Aurora yang gantung diri, ia takut Laura juga akan mengalami hal sama saat ia menyentuhnya.

"Tidak akan pernah ku lakukan." Kata Aaron kemudian ia keluar dari pesawat.

Hensen dan Laura pun mengikuti Aaron, jemputan mobil-mobil mewah sudah berada di depan bandara, dan Aaron pun masuk semobil dengan Laura.

Laura terus melihat melalui jendelanya, meski hanya melihat jalanan-jalanan, bangunan-bangunan dan tiang-tiang, Laura nampak bahagia.

"Kau sebahagia itu?" Tanya Aaron.

"Maaf Tuan Aaron, saya baru pertama kali ini bepergian jauh apalagi menggunakan pesawat, dan baru pertama kali ini berada di luar negeri, ini semua seperti mimpi." Kata Laura tersenyum sunmringah.

Wajah Aaron sontak berubah, ketika melihat Laura yang sumringah, cantik dan sangat segar, wajah itu benar-benar membuatnya ingin melahap Laura hingga ke sum sum tulang Laura.

Saat kemudian mobil-mobil sampai di hotel dan berbaris, Aaron keluar di susul oleh Laura.

Laura masih melihat kesana kemari, dimana hotel itu begitu mewah bahkan Laura sampai menganga di buatnya.

Meski mansion milik Aaron juga mewah, semewah hotel, namun Laura tak bisa menikmatinya karena para pelayan terus mengawasinya dan memicingkan mata padanya.

"Ini indah sekali." Kata Laura melihat kolam renang di tengah-tengah bangunan yang langsung memperlihatkan pemandangan.

"Kau akan mendapatkan kamar dengan Private Pool jadi kau bisa berenang sesuka hati, aku tahu kau pemalu, kau juga bisa sembari melihat pemandangan."

"Benarkah itu Tuan... Saya tidak sabar ingin berenang... Saya belum pernah berenang..." Kata Laura.

"Tapi sebelum itu kau harus ikut denganku." Kata Aaron.

"Kemana Tuan."

"Kau akan tahu nanti." Kata Aaron.

Kemudian tak berapa lama Hensen datang memberikan CardLock pada Aaron dan Laura. Cardlock berguna untuk membuka pintu hotel.

"Tuan Aaron maaf, saya lupa untuk memesankan kamar hotel yang terpisah, jadi tinggal kamar hotel yang saling terhubung. Kamar hotel anda dan Nona Laura saling terhubung." Kata Hensen.

"Untung kau masih ku butuhkan, jika tidak sudah ku suruh terjun dari pesawat. Lain kali persiapkan sebelum berangkat." Kata Aaron pada Hensen.

"Maaf kan saya Tuan, saya lupa untuk konfirmasi hotel, kesalahan ini tidak akan terulang lagi."

"Ada apa Tuan Hensen?" Tanya Laura.

"Maaf Nona Laura, tinggal sisa kamar yang saling terhubung. Jadi, kamar anda dan Tuan Aaron akan saling terhubung satu sama lain." Kata Hensen.

"Ohh... Jika begitu, saya akan memakai kamar anda saja Tuan Hensen, dimana kamar anda?" Tanya Laura.

"Eerr... Kamar saya sangat sempit Nona Laura, dan jauh." Kata Hensen.

"Tidak apa-apa saya tidak masalah, anda tahu kan saya terbiasa tidur dengan alas apapun saat berada di rumah paman saya." Kata Laura tersenyum polos.

"Anu... Sebaiknya anda masuk, saya sedang banyak pekerjaan." Dengan cepat Hensen melarikan diri dan pergi entah kemana.

Sedangkan Aaron tahu, ini adalah permainan licik Hensen, berulang kali Hensen selalu ingin memberikan wanita atau menjodohkannya dengan banyak wanita.

"Laura masuk lah. Meskipun kamar kita terhubung, aku tidak akan melakukan apapun." Perintah Aaron.

"Baik Tuan." Kata Laura dengan malu.

Kemudian Aaron dan Laura masuk di kamar hotel mereka masing-masing, meskipun kamar mereka terhubung, mereka masuk melalui pintu kamar mereka masing-masing.

Di dalam kamar hotel, Laura menaruh tas jinjingnya, ia melihat mewahnya kamar tersebut, dengan berlari Laura membuka pintu balkon.

"Aaaaaa....!!!" Teriak Laura kegirangan melihat kolam renang yang ada di balkonnya, bahkan pemandangan yang tersuguhkan di depan sana begitu bagus.

"Aku senanggg....!!" Kata Laura kemudian berlari dan langsung melemparkan dirinya ke atas ranjang.

Laura berguling-guling di atas ranjang yang mewah dan lembut, ia berteriak pelan dengan penuh gembira. Setelah berguling-guling Laura berlari lagi melihat kamar mandi, lalu ia berlari lagi bermain air di kolam renang itu.

Di sebelah kamar Laura, saat itu Aaron sedang melepaskan jas dan dasinya, ia mendengar Laura berteriak-teriak kecil saking senangnya, tiba-tiba tanpa ia sadari sudut bibirnya sedikit terangkat naik karena tersenyum tipis.

Saat Laura berlari ke sana kemari pun, Aaron dapat membayangkannya, bagaimana tingkah kekanak-kanakan Laura yang begitu bahagia.

"Apakah dia sebahagia itu? Apa selama ini hidupnya sangat menderita hingga menginap di hotel saja sudah membuatnya sesenang itu." Kata Aaron.

Saat itu Aaron sudah melepaskan pakaiannya dan kemudian ia masuk ke dalam kamar mandi, ia akan bersiap-siap menuju tempat yang sangat menegangkan dan beresiko, yaitu, pasar gelap di Negara Kamboja.

Bersambung~

Terpopuler

Comments

CantikaLovely 🌺💖💞

CantikaLovely 🌺💖💞

Laura bukan hanya berkah buat Aaron tapi sekalian ujian 😂😂bersabarlah Aaron

2024-03-27

2

@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸

@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸

Laura oh Laura... ujian banget buat Aaron

2024-02-08

1

istripak@min

istripak@min

cerita ini harus tsmat ya thor,aku pengagummu

2024-01-30

0

lihat semua
Episodes
1 EPISODE 01
2 EPISODE 02
3 EPISODE 03
4 EPISODE 04
5 EPISODE 05
6 EPISODE 06
7 EPISODE 07
8 EPISODE 08
9 EPISODE 09
10 EPISODE 10
11 EPISODE 11
12 EPISODE 12
13 EPISODE 13
14 EPISODE 14
15 EPISODE 15
16 EPISODE 16
17 EPISODE 17
18 EPISODE 18
19 EPISODE 19
20 EPISODE 20
21 EPISODE 21
22 EPISODE 22
23 EPISODE 23
24 EPISODE 24
25 EPISODE 25
26 EPISODE 26
27 EPISODE 27
28 EPISODE 28
29 EPISODE 29
30 EPISODE 30
31 EPISODE 31
32 EPISODE 32
33 EPISODE 33
34 EPISODE 34
35 EPISODE 35
36 EPISODE 36
37 EPISODE 37
38 EPISODE 38
39 EPISODE 39
40 EPISODE 40
41 EPISODE 41
42 EPISODE 42
43 EPISODE 43
44 EPISODE 44
45 EPISODE 45
46 EPISODE 46
47 EPISODE 47
48 EPISODE 48
49 EPISODE 49
50 EPISODE 50
51 EPISODE 51
52 EPISODE 52
53 EPISODE 53
54 EPISODE 54
55 EPISODE 55
56 EPISODE 56
57 EPISODE 57
58 EPISODE 58
59 EPISODE 59
60 EPISODE 60
61 EPISODE 61
62 EPISODE 62
63 EPISODE 63
64 EPISODE 64
65 EPISODE 65
66 EPISODE 66
67 EPISODE 67
68 PENGUMUMAN
69 EPISODE 69
70 EPISODE 70
71 EPISODE 71
72 EPISODE 72
73 EPISODE 73
74 EPISODE 74
75 EPISODE 75
76 EPISODE 76
77 EPISODE 77
78 EPISODE 78
79 EPISODE 79
80 EPISODE 80
81 EPISODE 81
82 EPISODE 82
83 EPISODE 83
84 EPISODE 84
85 EPISODE 85
86 EPISODE 86
87 EPISODE 87
88 EPISODE 88
89 EPISODE 89
90 EPISODE 90
91 EPISODE 91
92 EPISODE 92
93 EPISODE 93
94 EPISODE 94
95 EPISODE 95
96 EPISODE 96
97 EPISODE 97
98 EPISODE 98
99 EPISODE 99
100 TAMAT
Episodes

Updated 100 Episodes

1
EPISODE 01
2
EPISODE 02
3
EPISODE 03
4
EPISODE 04
5
EPISODE 05
6
EPISODE 06
7
EPISODE 07
8
EPISODE 08
9
EPISODE 09
10
EPISODE 10
11
EPISODE 11
12
EPISODE 12
13
EPISODE 13
14
EPISODE 14
15
EPISODE 15
16
EPISODE 16
17
EPISODE 17
18
EPISODE 18
19
EPISODE 19
20
EPISODE 20
21
EPISODE 21
22
EPISODE 22
23
EPISODE 23
24
EPISODE 24
25
EPISODE 25
26
EPISODE 26
27
EPISODE 27
28
EPISODE 28
29
EPISODE 29
30
EPISODE 30
31
EPISODE 31
32
EPISODE 32
33
EPISODE 33
34
EPISODE 34
35
EPISODE 35
36
EPISODE 36
37
EPISODE 37
38
EPISODE 38
39
EPISODE 39
40
EPISODE 40
41
EPISODE 41
42
EPISODE 42
43
EPISODE 43
44
EPISODE 44
45
EPISODE 45
46
EPISODE 46
47
EPISODE 47
48
EPISODE 48
49
EPISODE 49
50
EPISODE 50
51
EPISODE 51
52
EPISODE 52
53
EPISODE 53
54
EPISODE 54
55
EPISODE 55
56
EPISODE 56
57
EPISODE 57
58
EPISODE 58
59
EPISODE 59
60
EPISODE 60
61
EPISODE 61
62
EPISODE 62
63
EPISODE 63
64
EPISODE 64
65
EPISODE 65
66
EPISODE 66
67
EPISODE 67
68
PENGUMUMAN
69
EPISODE 69
70
EPISODE 70
71
EPISODE 71
72
EPISODE 72
73
EPISODE 73
74
EPISODE 74
75
EPISODE 75
76
EPISODE 76
77
EPISODE 77
78
EPISODE 78
79
EPISODE 79
80
EPISODE 80
81
EPISODE 81
82
EPISODE 82
83
EPISODE 83
84
EPISODE 84
85
EPISODE 85
86
EPISODE 86
87
EPISODE 87
88
EPISODE 88
89
EPISODE 89
90
EPISODE 90
91
EPISODE 91
92
EPISODE 92
93
EPISODE 93
94
EPISODE 94
95
EPISODE 95
96
EPISODE 96
97
EPISODE 97
98
EPISODE 98
99
EPISODE 99
100
TAMAT

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!