EPISODE 12

Pada akhirnya mobil range rover hitam yang di ikuti oleh mobil-mobil pengawal pun melesat membawa Aaron dan Laura ke sebuah tempat.

Perjalanan mereka sampai pada sebuah bangunan modern yang besar dan mewah, di dominasi cat abu-abu.

Itu adalah tempat khusus para kalangan kelas atas untuk berbelanja, di sana semua pegawai memyambut kedatangan iring-iringan mobil tersebut, dan ketika Aaron keluar dari mobil, mereka semua langsung menundukkan kepala pada Aaron.

Sang pengawal juga membukakan pintu mobil untuk Laura, melihat semua pegawai tersebut menundukkan kepala pada Aaron, Laura nampak terkejut, bagaimana bisa Nama Aaron begitu di kenal di sini, dan begitu di hormati.

Apakah karena Aaron adalah ketua Gangster ataukah karena Aaron orang kaya, Laura hanya berjibaku dengan isi pikirannya sendiri.

Kemudian Laura mengikuti Aaron dan ketika sampai di dalam pria itu melihat ke seluruh baju-baju wanita yang terpajang.

"Hensen... Suruh Laura mencoba baju yang cocok untuk acara nanti, dan beli seluruh baju yang ada di sini, dia harus merubah dan mengganti semua pakaiannya. Dandani Laura juga." Kata Aaron duduk dan menunggu.

"Baik Tuan." Hensen pun memerintahkan para pegawai untuk mendandani Laura lalu akan di teruskan mencoba beberapa baju yang cocok untuknya.

Para pegawai itu membawa Laura pergi ke sebuah ruangan khusus. Laura nampak bingung, namun ia pun ikut saja, karena itu sudah perintah dari Aaron.

Setelah beberapa jam, Laura pun selesai di permak dan di make up, semua hal yang di lakukan oara pegawai itu cukup membuat Laura risih karena tak sedikit yang mencoba mengukur tubuhnya bahkan payudarannya, mereka bilang agar dapat mencarikan gaun yang pas di tubuh Laura.

Namun, pada kenyataannya, mereka hanyalah membandingkan tubuh mereka sendiri dengan Laura. Mereka iri karena Laura adalah orang yang di bawa Aaron.

Para pegawai di sana tentu saja tak hanya sekedar bekerja, mereka juga berusaha untuk menggaet semua pria kaya.

"Apa aku lebih cantik darinya?" Tanya pegawai lain.

"Sepertinya payudaraku juga lebih besar, jadi kenapa Tuan Aaron membawa wanita ini?" Tanya pegawai lainnya.

Mereka semua saling berbisik namun, Laura mendengar mereka, dan berpura-pura tuli. Laura sudah kebal dengan segala hinaa, bahkan siksaan dari paman dan bibinya.

Tak berapa lama beberapa baju sudah di bawa ke ruangan itu, dan kemudian Laura memakai satu demi satu pakaian yang cocok dengan tubuhnya. Para pegawai juga yang memilihkannya.

Terlihat semua gaun sangat pas di tubuh Laura, seorang manager pun keluar dan membuka pintu, Laura berjalan perlahan menggunakan heels cukup tinggi dengan gaun yang mengikuti lekuk tubuhnya. Itu adalah gaun merah ketat yang sangat berani.

Saat itu Aaron langsung menelan ludahnya, meski para pegawai berniat membuat Laura berantakan di mata Aaron namun hasilnya Laura tetap terlihat sangat cantik, berani, tapi juga berbahaya.

Namun ada satu hal yang Aaron tidak suka.

"Terlalu erotiss buat dia seperti gadis berani yang berwibawa, bukan erotiss, aku sedang berusaha menyembunyikan wajah polos itu, namun tidak ingin membuatnya menjadi murahan." Perintah Aaron.

Laura sendiri juga merasa tak nyaman, semua dada dan lengan serta pahanya terekpose, seperti sedang ingin di obral, meskipun ia bekerja di Club namun pakaian kali ini jauh lebih minim dari apa yang ia gunakan di Club, dengan gaun berwarna merah darah cerah itu, Laura nampak seperti pelacurr yang cantik.

"Jika kalian semua bermain-main dan tidak serius, aku akan memecat kalian." Ancam Aaron dengan suara dingin.

"Maafkan kami Tuan Aaron, kami akan membuat Nona Laura secantik bidadari" Kata Manager.

"Maka lakukan atau ku bakar tempat ini." Kata Aaron mengancam dengan suara rendah yang mengerikan.

"Baik Tuan. Maafkan kami." Kata Manager itu dan kembali masuk bersama Laura.

Saat ada di dalam ruangan, sang manager pun memarahi semua pegawai yang tidak sopan, mereka seolah sengaja membuat Laura seperti itu.

"Jika kalian semua sudah tidak betah bekerja di sini, maka aku akan memecat kalian semua, kalian tahu bukan, tempat ini separuhnya adalah milik Tuan Aaron, dan separuh lagi milik Tuan Jarvies. Jika kalian semua membuat Tuan Aaron marah bukan hanya kalian yang akan di pecat, namun aku juga!! Kalian mengerti!! Dasat dunguu!!!" Teriak manager tersebut.

"Mengerti Manager. Maafkan kami." Jawab mereka dengan menundukkan kepala.

"Kalian boleh menggaet semua pria kaya yang datang ke mari, tapi jangan pernah bermain-main dengan Tuan Aaron dan Tuan Jarvies!! Mereka bukanlah pria-pria bodoh seperti pria kaya lainnya yang kalian rayu!!! Bodoh kalian semua!!!" Manager itu uring-uringan dan emosi.

Di luar, Hensen cukup khawatir dengan rencana Aaron membawa Laura ke acara yang di hadiri para Gangster tersebut.

"Tuan, apakah baik-baik saja membawa Nona Laura bersama kita ke acara itu?" Tanya Hensen.

"Tidak masalah, aku ingin menggoyangkan pikiran Jarvies, dia pasti tidak akan fokus." Kata Aaron.

"Tapi... Tempat itu sarang para Gangster." Kata Hensen.

Aaron menelan ludah dan memikirkan tempat yang akan ia datangi bersama Laura, ia tahu itu berbahaya, dan akan mengundang semua mata pria hidung belang untuk melihat ke arah Laura.

Aaron tak dapat menjawab dan tak dapat memastikan apakah akan baik-baik saja.

Kemudian tak berapa lama, Laura kembali keluar dengan sang manager lagi

"Tuan... Bagi saya ini sangat sempurna." Kata Sang Manager.

Memang benar, kali ini make up Laura lebih ringan, dengan bibir ranum yang begitu indah, wajahnya begitu cantik dengan hanya memakai bedak tipis karena sejatinya kulit Laura masih sangat bersih, putih, dan kenyal, seperti kulit bayi, lalu gaun itu berwarna hitam sepanjang lutut dan memiliki belahan, gaun hitam yang berkilau itu begitu mewah di pakai Laura membuat Laura begitu berkelas dan elegan. Rambut Laura tergerai panjang dengan sedikit hiasan di kepala kirinya, itu adalah bros rambut yang berkilau dan cantik.

Laura tak kalah dengan kecantikan para bidadari.

Aaron tertegun melihat Laura, kecantikan yang begitu sangat luar biasa. Sempurna.

"Ku rasa akan berbahaya membawanya dalam keadaan yang secantik ini." Kata Aaron.

"Tapi aku butuh Laura agar merusak dan menggoyahkan pendirian Jarvies." Kata Aaron lagi dalam hatinya.

"Itu cukup! Kita berangkat sekarang. Kirim kan semua baju itu ke kamar Hotel Laura." Kata Aaron pada Hensen.

"Baik Tuan."

Kemudian Aaron berjalan lebih dulu, Laura yang saat itu memakai gaun sedikit terbuka di bagian lengan dan kaki serta betisnya membuatnya tetap tak nyaman karena harus berjalan cepat, apalagi ia memakai heels yang lebih tinggi dari biasanya, Laura sangat kekusahan mengikuti langkah kaki Aaron.

"Aaak...!!!" Pekik Laura.

Saat itu Aaron bahkan berjalan meninggalkan Laura, ketika Laura memekik sakit, Aaron melihat ke belakang.

Dengan cepat Aaron berbalik dan membantu Laura.

"Maafkan saya Tuan, saya belum terbiasa memakai sepatu seperti ini. Ini lebih tinggi dafi yang biasanya saya pakai." Kata Laura.

"Iya." Kata Aaron singkat.

Sikap Aaron yang dingin dan kaku bukan karena Aaron tidak suka, dia menjadi bersikap aneh dan menjaga jarak dengan Laura karena dirinya sedang sangat tergoda dan gairahnya sedang dalam puncak paling tinggi, ia tidak akan bisa menahan gejolak yang ada di dalam dirinya jika terlalu dekat dengan Laura.

Bersambung~

Terpopuler

Comments

JULLIETTE

JULLIETTE

Bgus itu, pecat aja!! mmg susah hati cewek yg suka iri, cemburu, baperan plus hobinya menghalu psti gak bsa profesional dlm pkrjaan, di dunia nyata jg sama 😐😑

2024-02-23

2

@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸

@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸

Aaron, dekat2 Laura sama aja cari penyakit.. 🤣🤣🤣

2024-02-09

0

Wani Ihwani

Wani Ihwani

bikin Laura di culik tor biar Aron sadar perasa an nya ke Laura kek mana,

2024-01-30

2

lihat semua
Episodes
1 EPISODE 01
2 EPISODE 02
3 EPISODE 03
4 EPISODE 04
5 EPISODE 05
6 EPISODE 06
7 EPISODE 07
8 EPISODE 08
9 EPISODE 09
10 EPISODE 10
11 EPISODE 11
12 EPISODE 12
13 EPISODE 13
14 EPISODE 14
15 EPISODE 15
16 EPISODE 16
17 EPISODE 17
18 EPISODE 18
19 EPISODE 19
20 EPISODE 20
21 EPISODE 21
22 EPISODE 22
23 EPISODE 23
24 EPISODE 24
25 EPISODE 25
26 EPISODE 26
27 EPISODE 27
28 EPISODE 28
29 EPISODE 29
30 EPISODE 30
31 EPISODE 31
32 EPISODE 32
33 EPISODE 33
34 EPISODE 34
35 EPISODE 35
36 EPISODE 36
37 EPISODE 37
38 EPISODE 38
39 EPISODE 39
40 EPISODE 40
41 EPISODE 41
42 EPISODE 42
43 EPISODE 43
44 EPISODE 44
45 EPISODE 45
46 EPISODE 46
47 EPISODE 47
48 EPISODE 48
49 EPISODE 49
50 EPISODE 50
51 EPISODE 51
52 EPISODE 52
53 EPISODE 53
54 EPISODE 54
55 EPISODE 55
56 EPISODE 56
57 EPISODE 57
58 EPISODE 58
59 EPISODE 59
60 EPISODE 60
61 EPISODE 61
62 EPISODE 62
63 EPISODE 63
64 EPISODE 64
65 EPISODE 65
66 EPISODE 66
67 EPISODE 67
68 PENGUMUMAN
69 EPISODE 69
70 EPISODE 70
71 EPISODE 71
72 EPISODE 72
73 EPISODE 73
74 EPISODE 74
75 EPISODE 75
76 EPISODE 76
77 EPISODE 77
78 EPISODE 78
79 EPISODE 79
80 EPISODE 80
81 EPISODE 81
82 EPISODE 82
83 EPISODE 83
84 EPISODE 84
85 EPISODE 85
86 EPISODE 86
87 EPISODE 87
88 EPISODE 88
89 EPISODE 89
90 EPISODE 90
91 EPISODE 91
92 EPISODE 92
93 EPISODE 93
94 EPISODE 94
95 EPISODE 95
96 EPISODE 96
97 EPISODE 97
98 EPISODE 98
99 EPISODE 99
100 TAMAT
Episodes

Updated 100 Episodes

1
EPISODE 01
2
EPISODE 02
3
EPISODE 03
4
EPISODE 04
5
EPISODE 05
6
EPISODE 06
7
EPISODE 07
8
EPISODE 08
9
EPISODE 09
10
EPISODE 10
11
EPISODE 11
12
EPISODE 12
13
EPISODE 13
14
EPISODE 14
15
EPISODE 15
16
EPISODE 16
17
EPISODE 17
18
EPISODE 18
19
EPISODE 19
20
EPISODE 20
21
EPISODE 21
22
EPISODE 22
23
EPISODE 23
24
EPISODE 24
25
EPISODE 25
26
EPISODE 26
27
EPISODE 27
28
EPISODE 28
29
EPISODE 29
30
EPISODE 30
31
EPISODE 31
32
EPISODE 32
33
EPISODE 33
34
EPISODE 34
35
EPISODE 35
36
EPISODE 36
37
EPISODE 37
38
EPISODE 38
39
EPISODE 39
40
EPISODE 40
41
EPISODE 41
42
EPISODE 42
43
EPISODE 43
44
EPISODE 44
45
EPISODE 45
46
EPISODE 46
47
EPISODE 47
48
EPISODE 48
49
EPISODE 49
50
EPISODE 50
51
EPISODE 51
52
EPISODE 52
53
EPISODE 53
54
EPISODE 54
55
EPISODE 55
56
EPISODE 56
57
EPISODE 57
58
EPISODE 58
59
EPISODE 59
60
EPISODE 60
61
EPISODE 61
62
EPISODE 62
63
EPISODE 63
64
EPISODE 64
65
EPISODE 65
66
EPISODE 66
67
EPISODE 67
68
PENGUMUMAN
69
EPISODE 69
70
EPISODE 70
71
EPISODE 71
72
EPISODE 72
73
EPISODE 73
74
EPISODE 74
75
EPISODE 75
76
EPISODE 76
77
EPISODE 77
78
EPISODE 78
79
EPISODE 79
80
EPISODE 80
81
EPISODE 81
82
EPISODE 82
83
EPISODE 83
84
EPISODE 84
85
EPISODE 85
86
EPISODE 86
87
EPISODE 87
88
EPISODE 88
89
EPISODE 89
90
EPISODE 90
91
EPISODE 91
92
EPISODE 92
93
EPISODE 93
94
EPISODE 94
95
EPISODE 95
96
EPISODE 96
97
EPISODE 97
98
EPISODE 98
99
EPISODE 99
100
TAMAT

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!