Budak Nafsu Ketua Gangster
"Laura! Kau di panggil Manager." Pekik Yessi yang tiba-tiba masuk ke dalam ruangan ganti wanita.
"Ah... Ya!" Seru Laura sedang menaikkan risleting pakaiannya.
Kemudian Laura bergegas memakai pakaiannya yang minim, rok itu berukuran sangat pendek hingga pada batas pahanya yang paling tinggi, dan membuat nya terlihat begitu seksi dengan semua lekukan tubuhnya yang bak biola.
Laura, gadis perawan yang cantik, pekerja keras dan sangat terampil dalam segala hal pekerjaan, bahkan sebenarnya ia adalah gadis yang pintar ketika masih berada di bangku sekolah, namun semua keberuntungan yang melekat di dalam dirinya tak menyertainya dalam hal kehidupannya.
Laura, dia adalah pekerja di Club Malam mewah yang hanya di datangi oleh orang-orang berkelas dan ber duit dan Pelangan VIP, itulah sebutan bagi para tamu yang datang ke Club tersebut yang akan memesan dirinya.
HAVVY Club berada di tengah Kota K, dan menjadi tempat netral atau sebagai perbatasan antara utara dan selatan.
Laura, gadis yang baru genap berusia 19 tahun, ia tinggal dengan bibinya bernama Gloria serta pamannya bernama Holmen , ia juga memiliki sepupu bernama Noel. Noel jarang ada di rumah karena ia ikut sebagai nelayan bersama sang ayah.
Awalnya, hidupnya baik-baik saja, ketika Laura masih kecil semuanya berjalan normal, hingga kehidupannya berubah total seperti di jungkir balikkan, ketika ayahnya meninggal.
Ayahnya menderita kanker dan harus menelan biaya perawatan yang sangat banyak, hingga akhirnya ketika sang ayah meninggal, pada usia Laura yang ke 8 tahun tepat saat ulang tahunnya, saat itu pula kehidupan kelamnya di mulai bersama paman serta bibi dan sepupunya.
"Turutilah perkataan Paman dan Bibimu, jangan membantah dan bersikap baiklah pada mereka."
Wasiat berupa kalimat itulah yang menjadikan Laura seperti di penjara dalam kehidupan yang tak bermoral di rumah paman dan bibinya , wasiat itu jugalah yang mengungkung Laura tak dapat pergi kemanapun.
Laura sering kali di siksa oleh paman dan bibinya, tak sekali dua kali juga, paman serta sepupunya berusaha memperkosanyaa, bahkan harta asuransi satu-satunya milik sang ayah telah di habiskan oleh paman dan bibinya untuk berjudi dan minum.
Setelah uang asuransi milik ayah Laura habis, mereka semua terpaksa pindah ke kota karena sudah tidak memiliki apapun di desa, bahkan sawah milik keluarga Laura pun sudah di jual.
Kini, mereka semua mengontrak di pemukiman padat penduduk yang sangat tidak layak.
Laura, itulah namanya, ia juga memiliki panggilan sendiri, yaitu angsa putih, karena Laura adalah Gadis polos, lugu, dan gadis perawan yang cantik, ia juga memiliki kulit putih nan bening, seolah tanpa noda atau cacat. Semua pekerja yang ada di Club melindunginya dan menyayanginya.
Laura berjalan dengan cepat, kini ia sudah terbiasa memakai sepatu ber hak tinggi, hingga akhirnya Laura sudah menghadap pada sang empunya Club.
"Ya Tuan Miguel." Kata Laura menundukkan kepalanya dengam hormat.
"Hari ini Tuan Jarvies akan datang, dan dia memesanmu lagi." Kata Miguel.
Tatapan Laura sedikit takut. Perubahan wajah Laura dapat Miguel baca dengan baik.
Keengganan, ketakutan, panik, frustasi, dan rasa khawatir. Itulah yang ada di wajah Laura.
"Aku akan katakan padanya jika kau sakit." Kata Miguel.
"Tidak! Anda akan kehilangan banyak uang, setiap kali menolak Tuan Jarvies, belum lagi Tuan Jarvies bisa membuat keributan di sini." Kata Laura.
Migual diam, lalu ia berdiri dan duduk di tepi meja.
"Aku memang kehilangan banyak uang ketika menolak Tuan Jarvies, aku juga khawatir dia akan membuat keributan di Club ku, sudah lebih dari 5 kali dia memesanmu, dan aku bilang kau sedang sakit." Kata Miguel pasrah.
"Saya mengerti, saya berterimakasih anda selalu melindungi saya, saya akan menjaga diri dengan baik." Kata Laura.
Jarvies Hollando, ia penguasa Gangsters utara, masih muda wajahnya pun tampan, namun ia sangat arogan, kasar dan tidak memiliki aturan, dia bertindak sesukanya sendiri, dan selalu membuat keributan dimana-mana.
Jarvies Hollando sang ketua Gangster di wilayah Utara, di sebut-sebut juga memiliki bisnis gelap narkoba, namun kepiawaiannya dalam berdagang di dunia gelap, membuatnya tak bisa di tangkap oleh polisi karena tak ada bukti yang menunjukkan Jarvies memiliki bisnis narkoba.
Terakhir kali, saat Jarvies berada di HAVVY CLUB dan memesan Laura, Jarvies sempat membuat Club menjadi heboh, para gangster musuh berdatangan, dan membuat kerusakan serta perkelahian, Laura yang ada di sekitar Jarvies tentu saja terkena imbasnya, pukulan keras dan lemparan botol dari mereka semua yang berkelahi membuat Laura ketakutan.
Memang benar, Jarvies melindungi Laura, meskipun begitu, Jarvies juga pria yang licik, ia sering memaksa, dan mencari celah untuk mencium atau memeluk Laura, sudah beberapa kali Jarvies berusaha menyentuh Laura.
Dalam perkelahian itu, Jarvies berkali-kali mengambil kesempatan memeluk Laura, meski Laura akhirnya melarikan diri, namun tetap saja ia mendapatkan beberapa luka di pergelangan tangan serta di lutut nya yang mengakibatkan beberapa hari Laura tidak dapat berjalan normal.
"Saya akan melakukan pekerjaan itu Tuan Miguel." Kata Laura.
Miguel kemudian mengangguk pelan.
"Maaf Laura. Tapi, tolong langsung panggil aku, jika ada masalah, aku dan pengawalku akan segera datang." Kata Miguel.
"Saya tahu Tuan, terimakasih banyak atas kebaikan anda."
Kemudian Laura undur diri, ketika Laura pergi, ia melihat ke arah jendela, ada begitu banyak mobil-mobil sudah beriringan terparkir di depan HAVVY CLUB.
Deretan Mobil-mobil hitam yang mewah siapa lagi jika bukan milik rombongan para Gangster, dan tentu saja sudah bisa di baca oleh Laura, bahwa mereka adalah rombongan Tuan Jarvies.
Laura mengambil nafas panjang, ia pun menuju ruangan VIP yang sudah di sediakan.
"Bayangkan saja, ini jauh lebih baik daripada di penjara di rumah paman dan bibi, aku bisa di perkossa berkali-kali di sana." Kata Laura membersihkan meja.
Setelah Laura menyiapkan beberapa botol minuman mewah di atas meja, Laura pun berdiri di dekat sofa.
Tak berapa lama pintu ruangan tersebut di buka, dan itu adalah sang pengawal yang lebih dulu masuk, kemudian terdengar suara gemerincing, itu adalah sepatu yang memiliki roda besi runcing di belakangnya.
Tentu saja, Laura tahu untuk apa benda itu. Jika Jarvies tak menyukai seseorang maka ia akan menendang wajah mereka menggunakan roda besi kecil yang ada di belakang sepatunya.
Roda kecil itu begitu tajam, gerigi-geriginya mampu mengoyak wajah siapapun menjadi cabikan daging yang tak berbentuk.
"Selamat datang Tuan Jarvies, senang melihat anda sehat." Kata Laura menundukkan kepala dan punggungnya.
Jarvies langsung duduk, dan membuang mantelnya sembarangan, para pengawal Jarvies juga masuk dan berjaga.
"Benar kah kau senang aku sehat?" Tanya Jarvies kemudian mengeluarkan rokoknya.
Laura menelan ludahnya, ia pun mengambil pemantik dan menyalakan apinya.
Jarvies kemudian menghisap rokoknya, dan menghembuskan asapnya pada wajah Laura, sembari telapak tangannya yang besar menepuk sofa di sampingnya.
Laura paham, ia pun duduk di sebelah Jarvies.
"Aku tahu kau sedang menghindariku." Bisik Jarvies pada Laura.
"Mana mungkin Tuan, saya tidak berani menghindari anda." Kata Laura.
"Kalau begitu buka botol Wine itu." Perintah Jarvies.
Laura pun dengan cekatan membuka tutup botol Wine tersebut, ia hendak menuangkannya pada gelas yang ada di atas meja.
"Aku tidak memyuruhmu menuang di gelas." Kata Jarvies.
Laura melihat ke arah Jarvies dengan tatapan gugup.
"Minum sampai habis." Perintah Jarvies.
Wajah Laura seperti hendak menolak.
"Itu hukuman mu menolak ku beberapa kali, kau pikir aku bodoh? Dengar Laura, saat aku memesanmu, maka datanglah seperti anjing dan layani aku dengan baik, cam kan itu Laura. Ukir baik-baik kalimat ku ini di otakmu." Kata Jarvies sembari menyemburkan asap rokoknya pada Laura lagi.
"Tunggu apa lagi, minum sampai habis." Perintah Jarvies.
Tangan Laura mulai gemetar, jika hanya satu atau dua gelas, ia bisa menahannya, namun jika satu botol penuh ia harus minum, tentu saja ia akan pingsan.
Laura tahu, Jarvies memang sengaja ingin membuatnya pingsan. Sudah sejak lama, Jarvies selalu menginginkannya.
Bersambung\~
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
lily
keluar kandang buaya eh malah masuk kandang singa
2024-09-07
0
Dreps
deg deg an
2024-08-24
0
Firanty Ranty
apa yg akan terjadi padamu Laura
2024-07-06
0