EPISODE 08

Aaron melihat wajah Gerry yang sudah ketakutan, ia juga memandangi tubuh Gerry yang tak berdaya, kedua kakinya tak bisa berdiri dengan sempurna dan tentu saja gemetaran, antara menahan sakit dan juga menahan putus asa.

"Hensen."

"Ya Tuan."

"Potong miliknya, dan sayat wajahnya, dia selalu menganggap benda miliknya itu memuaskan banyak wanita dan dia selalu menganggap wajahnya setampan dewa. Aku paling membenci pria-pria bejat." Kata Aaron.

"Dengan senang hati tuan."

"Bawa dia ke tempat favoritmu." Kata Aaron kemudian pergi keluar dari ruangan tersebut.

Gerry mulai kebingungan apa yang akan di lakukan oleh Hensen.

"Tu... Tuan Hensen... Maafkan saya... Saya mohon, lepaskan saya, Saya akan pergi jauh dan tidak akan menginjakkan kaki saya di sini." Kata Gerry.

"Dengan masih memiliki tubuh itu? Ku rasa tidak."

Kemudian Hensen keluar dan menyuruh para anak buah untuk menyeret Gerry yang tak bisa berjalan.

Mereka pun membawa Gerry ke ruangan bawah tanah.

Gerry di seret dan kemudian kedua tangannya di ikat menggantung memakai rantai.

Hensen memegangi pisau yang kemudian ia asah agar lebih tajam, lalu Hensen memeriksa ketajaman itu menggunakan ibu jarinya.

"Tu... Tuan Hensen... Maafkan saya... Tolong lepaskan saya... Saya janji tidak akan membuat kekacauan lagi." Gerry sudah menangis dan ketakutan.

"Tapi, sayangnya aku bukan orang pengasih dan pemaaf." Kata Hensen.

"Saya mohon Tuan Hensen katakan pada Tuan Aaron untuk melepaskan saya."

"Kau memerintahku?" Kata Hensen mendekat dan mengarahkan pisaunya pada pipi Gerry.

"Ti.. Tidak Tuan... Saya tidak berani." Kata Gerry.

"Jadi, mari kita lihat mana yang lebih kau sayangi, apakah ini...." Hensen menggaris pipi Gerry dengan pisaunya.

"AAAARRGGHHHH!!!" Teriak Gerry.

Darah mengucur di pipinya, dan mulut Gerry gemetaran. Air liurnya keluar karena tak kuasa menahan sakit, saat Hensen mengiris pipinya.

"Ataukah yang di sini..." Kata Hensen menunjuk bagian benda milik Gerry dengan pisau, dimana saat itu Gerry tak memakai celana.

"Kau pasti menikmati tubuh-tubuh para pelayan di mansion ini. Bagaimana, apa kau sudah puas? Jadi ku pikir ini sudah tidak berguna lagi bukan?" Kata Hensen.

"Huuuuuu.... Uuu... Uuuuuww....!! Tolong jangan itu Tuaannn.... Ampuni sayaa....!!!" Teriak Gerry meraung-raung dan menangis.

Hensen kemudian memakai sarung tangannya yang berwarna hitam.

"Tu... Tuan... Tidaakk... Jaaangggaaannn!!!" Teriak Gerry ketika Hensen mulai mengarahkan pisaunya pada barang milik Gerry.

Teriakan Gerry begitu keras hingga mengisi seluruh ruangan bawah tanah, namun suara itu tak akan terdengar oleh siapapun, hingga beberapa jam Hensen menyiksa Gerry dan membuat Gerry benar-benar tak berdaya, darah sudah mengucur di sana dan di sini.

Benda yang bisa memberikan dirinya kenikmatan pun sudah tak ada lagi, karena telah di potong oelh Hensen dan Hensen kemudian melepaskan sarung tangannya.

"Buang dia." Perintah Hensen pada sang anak buah.

"Baik Tuan Hensen."

Kemudian Hensen pergi, ia naik lagi ke atas, sedangkan para anak buah melepaska rantai di tangan Gerry, dengan menyeret nya, mereka membawa Gerry keluar Mansion dengan menggunakan mobil, dan membawanya pergi ke daerah yang sepi.

Para anak buah Aaron kemudian mengeluarkan Gerry dari bagasi mobil dan melemparkannya ke semak-semak dalam keadaan mengenaskan, saat itu Gerry belum mati, ia masih hidup, dan para anak buah Aaron pun meninggalkan Gerry yang meraung-raung lemah meminta tolong.

******

Di kamar Aaron, saat itu Aaron yang baru saja selesai dengan Gerry masuk ke dalam kamar, saat itu Laura sudah tidur tanpa selimut.

Kemeja putih ternyata tidak bisa sepenuhnya menutup tubuh Laura, pakaian itu justru membuat Laura semakin terlihat cantik dan seksi, dan tentu saja membuat paha putih yang mulus dan dada Laura begitu terekspose menggoda.

"Sepertinya salah membawanya ke sini, aku akan bicara pada Hensen untuk menyiapkan kamar di sebelah kamarku, agar ke depannya Laura tak perlu tinggal di kamar para pelayan. Aku tahu aku bersikap seperti ini hanya karena dia mirip dengan adikku yang mati. Ya karena itu saja, karena aku tak ingin dia bernasib sama seperti adikku." Kata Aaron menyakinkan dirinya sendiri.

Kemudian Aaron pun melepaskan bajunya, ia terbiasa tidur tanoa memakai pakaian, dan hanya memakai celana saja, Aaron tidur di atas sofa berbaring dengan menyedekapkan kedua tangannya di atas dadanya.

Namun, alih-alih menutup mata, pandangannya justru terus tertuju pada Laura yang tengah tidur dengan posisi miring.

Paha dan pantat Laura jelas mengundang hasratnya.

"Ck...!" Decak Aaron kemudian ia duduk dan meremass kepalanya.

Saat itu Aaron hanya memakai celana panjang dan tak memakai baju masih saja merasa gerah dan panas, ia pun pergi ke balkon.

"Panas." Kata Aaron dan memilih tidur di sana.

Namun, baru sekejap menutup matanya, mimpi yang sama kembali merasukinya.

"Kakak... Aku mencintai Jarvies...!"

Itu adalah kenangannya, ketika adiknya mengatakan pada Aaron bahwa ia mencintai sosok pria yang membuatnya tersenyum bahagia, senyuman lebar itu, senyuman polos dan lugu itu begitu Aaron rindukan.

"Aurora..." Panggil Aaron masih dalam keadaan bermimpi.

"Kakak... Aku ada janji dengan Jarvies... Aku pergi dulu!"

"Aurora... Jangan... Jangan pergi...!!!" Kata Aaron masih dalam keadaan tertidur dan memanggil-manggil adiknya.

Ingatan itu adalah dimana terakhir kali Aaron melihat Aurora, barulah setelah 3 hari, Aaron menemukan Aurora mati dalam keadaan gantung diri di gudang milik Jarvies.

Saat itu Jarvies menjelaskan pada Aaron, bahwa ia tidak bertemu dengan Aurora di tempat yang sudah di janjikan, Jarvies mengatakan bahwa ia menunggu Aurora hingga malam namun Aurora tak kunjung datang.

Informasi terakhir beberapa orang melihat Aurora berada di HAVVY CLUB bersama seorang pria, namun Aaron tak pernah percaya karena adiknya tak akan pernah menginjakkan kakinya di club.

"Kakak.. Aku pergi....!"

Aurora berpamitan dengan wajah sumringah dan wajah yang bercahaya serta senyuman yang lebar, dia terlihat sangat bahagia, hingga pada akhirnya di temukan mati dengan wajah dan tubuh penuh luka dan lebam, akibat pemerkosaaan.

"TIDAAKKK AURORAA, JANGAN PERGI!!!"

Aaron terus berteriak, membuat Laura terbangun dan sudah berada di dekat Aaron.

Saat itu Laura ingin membangunkan Aaron.

"Tuan Aaron..." Panggil Laura.

"AURORAA... !!! JANGAN PERGI...!!!" Teriak Aaron.

"Tuan... Bangun... Apakah anda bermimpi buruk?" Tanya Laura.

Saat itu Laura menyentuh dahi Aaron yang berkeringat.

Namun, dengan gerakan cepat dan gerakan reflek Aaron langsung menarik dan membanting tubuh Laura ke atas ranjang kayu.

"BRRUUKKK!!"

"Aaaghhhh....!!" Kepala Laura membentur ranjang kayu tersebut.

"Kau..." Kata Aaron yang sudah sadar.

"Ya... Tuan... Ini saya, anda mengigau dan keringat dingin, saya mencoba membangunkan anda." Kata Laura meringis kesakitan.

Saat itu Luara ada di bawah tubuh Aaron, dan tubuh Aaron menindih tubuh Laura.

Tanpa sengaja Aaron melihat payudara Laura, karena tindakan itu saat Aaron menarik Laura, membuat beberapa kancing kemeja Laura lepas.

Laura segera menutupi bagian dadanya, kemudian Aaron tersadar dan ia segera bangkit lalu duduk.

"Jam berapa sekarang." Tanya Aaron.

"Pukul 5 pagi Tuan. Kenapa anda tidur di sini Tuan?" Tanya Laura.

"Aku kepanasan." Kata Aaron.

"Anda bisa mengecilkan ac nya, saya menjadi tidak enak sudah tidur di ranjang anda." Kata Laura.

"Tidak masalah. Bersiaplah kita akan berangkat ke Kamboja." Kata Aaron berbicara dengan tanpa melihat ke arah Laura.

Saat itu Aaron pun langsung berdiri dan beranjak pergi menuju kamar mandi, ia menghidupkan shower, dan langsung berdiri di bawah siraman shower.

Aaron ingat bagaimana ia menindih tubuh Laura, dan ia melihat serta merasakan payudaraa yang besar dan sintal itu di dadanya. Tiba-tiba saja miliknya sudah tegak berdiri.

Sekuat tenaga Aaron mengepalkan kedua tangannya dan menutup mata, rahang dan wajahnya menguat, hingga urat-urat ototnya menonjol.

"Aku bukan pria badjingan seperti mereka yang telah membuat adikku mati." Kata Aaron mengepalkan tangan di bawah siraman air shower.

Bersambung~

Terpopuler

Comments

@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸

@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸

kematian aurora masih misteri

2024-02-03

0

ahyuun.e

ahyuun.e

jngan" si gery yg buntutin aurora dan memperkosa aurora krn tau aurora mau ketemu jarvies jdi mayatnya di gantung di gudang jarvies

2024-02-01

3

istripak@min

istripak@min

kasi bebek thor kuntulnya

2024-01-30

0

lihat semua
Episodes
1 EPISODE 01
2 EPISODE 02
3 EPISODE 03
4 EPISODE 04
5 EPISODE 05
6 EPISODE 06
7 EPISODE 07
8 EPISODE 08
9 EPISODE 09
10 EPISODE 10
11 EPISODE 11
12 EPISODE 12
13 EPISODE 13
14 EPISODE 14
15 EPISODE 15
16 EPISODE 16
17 EPISODE 17
18 EPISODE 18
19 EPISODE 19
20 EPISODE 20
21 EPISODE 21
22 EPISODE 22
23 EPISODE 23
24 EPISODE 24
25 EPISODE 25
26 EPISODE 26
27 EPISODE 27
28 EPISODE 28
29 EPISODE 29
30 EPISODE 30
31 EPISODE 31
32 EPISODE 32
33 EPISODE 33
34 EPISODE 34
35 EPISODE 35
36 EPISODE 36
37 EPISODE 37
38 EPISODE 38
39 EPISODE 39
40 EPISODE 40
41 EPISODE 41
42 EPISODE 42
43 EPISODE 43
44 EPISODE 44
45 EPISODE 45
46 EPISODE 46
47 EPISODE 47
48 EPISODE 48
49 EPISODE 49
50 EPISODE 50
51 EPISODE 51
52 EPISODE 52
53 EPISODE 53
54 EPISODE 54
55 EPISODE 55
56 EPISODE 56
57 EPISODE 57
58 EPISODE 58
59 EPISODE 59
60 EPISODE 60
61 EPISODE 61
62 EPISODE 62
63 EPISODE 63
64 EPISODE 64
65 EPISODE 65
66 EPISODE 66
67 EPISODE 67
68 PENGUMUMAN
69 EPISODE 69
70 EPISODE 70
71 EPISODE 71
72 EPISODE 72
73 EPISODE 73
74 EPISODE 74
75 EPISODE 75
76 EPISODE 76
77 EPISODE 77
78 EPISODE 78
79 EPISODE 79
80 EPISODE 80
81 EPISODE 81
82 EPISODE 82
83 EPISODE 83
84 EPISODE 84
85 EPISODE 85
86 EPISODE 86
87 EPISODE 87
88 EPISODE 88
89 EPISODE 89
90 EPISODE 90
91 EPISODE 91
92 EPISODE 92
93 EPISODE 93
94 EPISODE 94
95 EPISODE 95
96 EPISODE 96
97 EPISODE 97
98 EPISODE 98
99 EPISODE 99
100 TAMAT
Episodes

Updated 100 Episodes

1
EPISODE 01
2
EPISODE 02
3
EPISODE 03
4
EPISODE 04
5
EPISODE 05
6
EPISODE 06
7
EPISODE 07
8
EPISODE 08
9
EPISODE 09
10
EPISODE 10
11
EPISODE 11
12
EPISODE 12
13
EPISODE 13
14
EPISODE 14
15
EPISODE 15
16
EPISODE 16
17
EPISODE 17
18
EPISODE 18
19
EPISODE 19
20
EPISODE 20
21
EPISODE 21
22
EPISODE 22
23
EPISODE 23
24
EPISODE 24
25
EPISODE 25
26
EPISODE 26
27
EPISODE 27
28
EPISODE 28
29
EPISODE 29
30
EPISODE 30
31
EPISODE 31
32
EPISODE 32
33
EPISODE 33
34
EPISODE 34
35
EPISODE 35
36
EPISODE 36
37
EPISODE 37
38
EPISODE 38
39
EPISODE 39
40
EPISODE 40
41
EPISODE 41
42
EPISODE 42
43
EPISODE 43
44
EPISODE 44
45
EPISODE 45
46
EPISODE 46
47
EPISODE 47
48
EPISODE 48
49
EPISODE 49
50
EPISODE 50
51
EPISODE 51
52
EPISODE 52
53
EPISODE 53
54
EPISODE 54
55
EPISODE 55
56
EPISODE 56
57
EPISODE 57
58
EPISODE 58
59
EPISODE 59
60
EPISODE 60
61
EPISODE 61
62
EPISODE 62
63
EPISODE 63
64
EPISODE 64
65
EPISODE 65
66
EPISODE 66
67
EPISODE 67
68
PENGUMUMAN
69
EPISODE 69
70
EPISODE 70
71
EPISODE 71
72
EPISODE 72
73
EPISODE 73
74
EPISODE 74
75
EPISODE 75
76
EPISODE 76
77
EPISODE 77
78
EPISODE 78
79
EPISODE 79
80
EPISODE 80
81
EPISODE 81
82
EPISODE 82
83
EPISODE 83
84
EPISODE 84
85
EPISODE 85
86
EPISODE 86
87
EPISODE 87
88
EPISODE 88
89
EPISODE 89
90
EPISODE 90
91
EPISODE 91
92
EPISODE 92
93
EPISODE 93
94
EPISODE 94
95
EPISODE 95
96
EPISODE 96
97
EPISODE 97
98
EPISODE 98
99
EPISODE 99
100
TAMAT

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!