EPISODE 09

Pukul 7 pagi, dan Laura sudah siap di halaman mansion bersama Hensen.

Semua mata pelayan yang berdiri di depan pintu mansion melirik pada Laura, karena mereka tak bisa terang-terangan melihat, mereka sadar dan paham, Laura adalah anak emas dari Tuan mereka.

Memang tak sedikit, dari para pelayan yang merasa cemburu pada Laura, namun mereka jauh lebih memikirkan pekerjaan daripada harus meluapkan kekeselan mereka dan melabrak Laura.

Hanya saja, Laura menjadi semakin di benci oleh para pelayan, tak ada satu pun pelayan yang menjawab setiap Laura mengajak bicara, namun satu pelayan selalu ada di sisi Laura, dia adalah Emily.

Laura sendiri tak menanggapi jika pun ia di abaikan oleh para pelayan lain, asal mereka tidak menyentuh atau melukai dirinya.

Tak berapa lama Aaron berjalan dari dalam memakai jas dan mantelnya, pria itu memakai setelan pakaian berwarna hitam-hitam, begitu pas dan cocok di tubuh besar berotot nya dan wajah tampannya.

Saat melihat Laura yang memakai pakaian pemberiannya, Aaron sangat terkejut, ia pikir itu adalah orang lain, ketika tanpa berdandan Laura secantik malaikat, kini ketika Laura berdandan sedikit dan memoles sedikit wajahnya dengan make up milik Emily, jantung Aaron langsung berdebar, matanya tak berkedip, dia berfikir apakah Laura adalah dewi yang di hukum untuk tinggal di dunia.

"Tuan Aaron, kita harus segera berangkat." Kata Hensen.

Suara Hensen mengejutkan dan membuyarkan lamunannya, seketika Aaron kembali pada kenyataan.

"Ya, ayo." Kata Aaron dan berjalan masuk ke dalam mobil.

Seperti biasa, ketika Aaron akan pergi ke luar negeri dan pergi beberapa hari, para pelayan akan berkumpul untuk mengantar.

Perjalanan menuju bandara, suasana begitu sunyi, senyap dan canggung, Laura hanya diam dan menaruh kedua tangannya di atas pahanya.

Sedangkan Aaron juga hanya diam menyilangkan kakinya dan pandangannya terus tertuju ke arah luar, melalui jendela mobilnya.

Tak berapa lama, sampailah mereka di bandara komersil, dimana mereka akan menggunakan pesawat umum.

"Hensen, kau sudah urus paspor milik Laura." Tanya Aaron.

"Sudah Tuan."

Setelah pemeriksaan, mereka pun langsung menaiki pesawat kelas bisnis tersebut.

Menunggu beberapa menit, dan pesawat pun akan lepas landas.

"Kita harus menggunakan pesawat komersil, karena beberapa polisi akan melacak keberadaanku." Kata Aaron pada Laura.

"Baik Tuan." Kata Laura lemah.

Saat semua sudah duduk di kursi masing-masing Laura hanya menundukkan kepala, saat itu Laura memegangi dan meremass kedua tangannya dengan gemetar.

"Kau takut?" Tanya Aaron.

"Ini pertama kalinya saya menaiki pesawat Tuan." Kata Laura.

Tempat duduk kelas bisnis cukup luas, dan bisa untuk berbaring dan kemudian Aaron menarik tangan Laura untuk duduk di sebelahnya.

"Berpindahlah ke tempat dudukku, kita akan duduk bersama, saat kau merasa lebih baik, kau bisa duduk di tempatmu." Kata Aaron.

Kemudian Laura pun berpindah tempat duduk, satu kursi dengan Aaron.

Meski kursi tersebut luas untuk satu orang, nyatanya ketika Laura duduk di samping Aaron, tubuh mereka saling menghimpit.

Laura duduk dan tubuhnya pun menghimpit Aaron, jelas payudaraannya menyenggol lengan Aaron. Kaki mereka juga saling bersenggolan.

Dengan sedikit berbaring, Laura membenarkan tubuhnya agar tak menyenggol Aaron, saat utu Aaron masih pada posisi setengah berbaring, dan meluruskan kakinya.

"Aahh.. Maafkan saya Tuan..." Kata Laura dengan gemetaran.

"Aku akan menaruh tanganku di belakang." Kata Aaron.

Sontak ketika Aaron menaruh tangannya di belakang, itu justru terlihat seperti memeluk Laura, tidur dengan setengah berbaring sembari seperti berpelukan.

Pesawat pun lepas landas dan mulai mengudara, Laura menutup mata dan telinganya, ada suara berdengung yang tak nyaman dalam telinga dan jantungnya berdebar sangat kencang.

Saat pesawat semakin tinggi, Laura melirik ke arah jendela, pemandangan di bawah indah namun, Laura tetap saja merasakan ketakutan akan ketinggian.

"Aaahh...!!" Pekik Laura dan langsung menempel di tubuh Aaron, saking takutnya, kembali lagi Laura langsung naik di tubuh Aaron dan membenamkan seluruh wajahnya di dada Aaron.

Jelas Aaron langsung menarik nafasnya, bagaimana tidak, seluruh tubuh Laura menempel di tubuhnya, payudaraa besar itu, sesuatu yang kenyal dan lembut, menggesek dadanya, belum lagi pantat Laura yang langsung terlihat pada pandangannya begitu menggoda, sangat terasa begitu nyata ingin sekali Aaron meremassnya dengan kedua tangannya.

Tubuh Laura seolah sedang menindih tubuh Aaron.

"Maafkan saya tuan, tapi saya benar-benar ketakutan." Kata Laura yang masih membenamkan wajahnya di dada Aaron.

"Tidak apa-apa." Kata Aaron kemudian membelai kepala Laura.

Pada akhirnya sesuatu yang dari semalam tidak tenang, kini kembali mengeras, ini semua di karenakan tubuh Laura yang ada di atas tubuh Aaron, dan Laura menempelkan payudaraa besar itu di dada Aaron.

Wangi tubuh Laura sekilas membuat Aaron terhanyut, pria itu diam-diam mencium rambut Laura, hampir sedikit lagi, Aaron akan benar-benar menyentuh Laura dan memeluk Laura menggunakan kedua tangannya.

Ya. Benar, sedikit lagi Aaron akan menyekap tubuh kecil itu san langsung memakannya, namun seorang pramugari datang.

"Tuan apakah ada yang bisa saya bantu?" Tanya pramugari itu.

Pramugari cantik itu tentu mendekati Aaron karena wajah Aaron yang tampan dan kaya, siapa yang tak kenal dengan Aaron. Pandangan pramugari itu terlihat aneh, karena sang pramugari merasa penasaran, mengapa ada gadis yang tidur atas tubuh Aaron.

"Tidak apa-apa... Pacar ku ketakutan, ini pertama kalinya dia naik pesawat." Kata Aaron dengan wajah tenang.

"Baik Tuan."

"Tolong tutup pintunya, dan jangan membukanya." Perintah Aaron dengan dingin.

"Baik Tuan. Maafkan saya." Kata Pramugari tersebut menutup pintu dengan bibir cemberut.

Pramugari itu merasa iri. Selain bekerja, kebanyakan pramugari juga mencari pasangan orang-orang kaya yang menaiki kelas bisnis di pesawat. Mereka akan mendekati oara pria-pria kaya dan akhirnya akan tidur bersama.

Sepuluh menit. Dua puluh menit. Dan menjadi Tiga puluh menit.

"Laura... Apa kau masih takut?" Tanya Aaron.

Namun Laura tak menjawab.

"Laura..." Panggil Aaron lagi.

Bukannya menjawab, tubuh Laura justru terasa lemas di tubuh Aaron.

"Laura!!!" Aaron panik apakah Laura pingsan saking takutnya.

Kemudian Aaron menegakkan tubuh Laura dan melihat wajah itu.

"Mmmhhh....!"

Ternyata saat itu Laura tertidur di atas tubuh bidang Aaron.

Seketika Aaron membenturkan kepalanya dan menutup matanya.

Apakah dia harus mengangkat Laura ke tempat duduknya ataukah membiarkan Laura tetap seperti itu.

Pada akhirnya, Aaron membiarkan Laura tidur di atasnya tubuhnya dengan menempelnya payudara besar tersebut.

Perjalanan menuju Kamboja di tempuh sekitar 1 jam lebih, saat itu Aaron akan membangunkan Laura ketika mereka sampai dan sudah mendarat, atau jika tidak Laura akan ketakutan.

"Lebih baik kau tidur." Kata Aaron.

Tak berapa lama Hensen datang dan mengetuk pintu.

"Tuan Aaron."

"Ya." Kata Aaron.

Hensen membuka pintu dan terlihatlah Laura tidur dengan pulas di atas dada bidang Aaron.

"Saya hendak mengabarkan jika Nona Laura tidak ada, ternyata dia ada bersama anda..." Kata Hensen.

"Saat pulang nanti, kita pakai pesawat pribadi." Perintah Aaron.

"Baik Tuan."

Lama kelamaan tangan Aaron sedikit kaku karena menahan tubuh Laura.

Melihat Tuannya sedikit kesakitan, karena tempat yang kurang nyaman dan sempit, Hensen pun khawatir.

"Apakah saya harus memindahkannya ke kursinya Tuan."

"Tidak perlu, biarkan saja." Kata Aaron.

"Baik Tuan, sesuai perintah anda." Hensen pun menutup pintunya.

Namun, ketika pintu di tutup dan mengeluarkan sedikit suara, Laura menggeliat.

Mulutnya berada tepat di leher Aaron, dan tiba-tiba menghisap leher Aaron seolah Laura seperti bayi yang sedang menyusuu.

"Astaga... Bisa gila aku." Kata Aaron mulai tak tahan dan menelan ludahnya dengan kuat.

Rahang dan ototnya semakin kencang dan menegang, apalagi di bawah sana sudah sangat keras dan begitu besar menonjol, meski tertutup oleh tubuh Laura, namun himpitan tubuh Laura justru membuatnya semakin gila.

"Dia tidur seperti bayi, lihatlah apa yang sedang kau hisap, apa kau bermimpi sesuatu yang menyenangkan..." Kata Aaron.

Bersambung~

Terpopuler

Comments

kacangtanah22

kacangtanah22

Apakah dia Aron kwok

2024-02-14

0

@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸

@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸

Aaron serba salah.. 🤣🤣🤣🤣

2024-02-03

0

istripak@min

istripak@min

keenakan si aron

2024-01-30

0

lihat semua
Episodes
1 EPISODE 01
2 EPISODE 02
3 EPISODE 03
4 EPISODE 04
5 EPISODE 05
6 EPISODE 06
7 EPISODE 07
8 EPISODE 08
9 EPISODE 09
10 EPISODE 10
11 EPISODE 11
12 EPISODE 12
13 EPISODE 13
14 EPISODE 14
15 EPISODE 15
16 EPISODE 16
17 EPISODE 17
18 EPISODE 18
19 EPISODE 19
20 EPISODE 20
21 EPISODE 21
22 EPISODE 22
23 EPISODE 23
24 EPISODE 24
25 EPISODE 25
26 EPISODE 26
27 EPISODE 27
28 EPISODE 28
29 EPISODE 29
30 EPISODE 30
31 EPISODE 31
32 EPISODE 32
33 EPISODE 33
34 EPISODE 34
35 EPISODE 35
36 EPISODE 36
37 EPISODE 37
38 EPISODE 38
39 EPISODE 39
40 EPISODE 40
41 EPISODE 41
42 EPISODE 42
43 EPISODE 43
44 EPISODE 44
45 EPISODE 45
46 EPISODE 46
47 EPISODE 47
48 EPISODE 48
49 EPISODE 49
50 EPISODE 50
51 EPISODE 51
52 EPISODE 52
53 EPISODE 53
54 EPISODE 54
55 EPISODE 55
56 EPISODE 56
57 EPISODE 57
58 EPISODE 58
59 EPISODE 59
60 EPISODE 60
61 EPISODE 61
62 EPISODE 62
63 EPISODE 63
64 EPISODE 64
65 EPISODE 65
66 EPISODE 66
67 EPISODE 67
68 PENGUMUMAN
69 EPISODE 69
70 EPISODE 70
71 EPISODE 71
72 EPISODE 72
73 EPISODE 73
74 EPISODE 74
75 EPISODE 75
76 EPISODE 76
77 EPISODE 77
78 EPISODE 78
79 EPISODE 79
80 EPISODE 80
81 EPISODE 81
82 EPISODE 82
83 EPISODE 83
84 EPISODE 84
85 EPISODE 85
86 EPISODE 86
87 EPISODE 87
88 EPISODE 88
89 EPISODE 89
90 EPISODE 90
91 EPISODE 91
92 EPISODE 92
93 EPISODE 93
94 EPISODE 94
95 EPISODE 95
96 EPISODE 96
97 EPISODE 97
98 EPISODE 98
99 EPISODE 99
100 TAMAT
Episodes

Updated 100 Episodes

1
EPISODE 01
2
EPISODE 02
3
EPISODE 03
4
EPISODE 04
5
EPISODE 05
6
EPISODE 06
7
EPISODE 07
8
EPISODE 08
9
EPISODE 09
10
EPISODE 10
11
EPISODE 11
12
EPISODE 12
13
EPISODE 13
14
EPISODE 14
15
EPISODE 15
16
EPISODE 16
17
EPISODE 17
18
EPISODE 18
19
EPISODE 19
20
EPISODE 20
21
EPISODE 21
22
EPISODE 22
23
EPISODE 23
24
EPISODE 24
25
EPISODE 25
26
EPISODE 26
27
EPISODE 27
28
EPISODE 28
29
EPISODE 29
30
EPISODE 30
31
EPISODE 31
32
EPISODE 32
33
EPISODE 33
34
EPISODE 34
35
EPISODE 35
36
EPISODE 36
37
EPISODE 37
38
EPISODE 38
39
EPISODE 39
40
EPISODE 40
41
EPISODE 41
42
EPISODE 42
43
EPISODE 43
44
EPISODE 44
45
EPISODE 45
46
EPISODE 46
47
EPISODE 47
48
EPISODE 48
49
EPISODE 49
50
EPISODE 50
51
EPISODE 51
52
EPISODE 52
53
EPISODE 53
54
EPISODE 54
55
EPISODE 55
56
EPISODE 56
57
EPISODE 57
58
EPISODE 58
59
EPISODE 59
60
EPISODE 60
61
EPISODE 61
62
EPISODE 62
63
EPISODE 63
64
EPISODE 64
65
EPISODE 65
66
EPISODE 66
67
EPISODE 67
68
PENGUMUMAN
69
EPISODE 69
70
EPISODE 70
71
EPISODE 71
72
EPISODE 72
73
EPISODE 73
74
EPISODE 74
75
EPISODE 75
76
EPISODE 76
77
EPISODE 77
78
EPISODE 78
79
EPISODE 79
80
EPISODE 80
81
EPISODE 81
82
EPISODE 82
83
EPISODE 83
84
EPISODE 84
85
EPISODE 85
86
EPISODE 86
87
EPISODE 87
88
EPISODE 88
89
EPISODE 89
90
EPISODE 90
91
EPISODE 91
92
EPISODE 92
93
EPISODE 93
94
EPISODE 94
95
EPISODE 95
96
EPISODE 96
97
EPISODE 97
98
EPISODE 98
99
EPISODE 99
100
TAMAT

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!