Sesaat Marvel beserta anak buahnya menghilang dari peradaban, dan itu membuat mereka yang melihat bahagia, sebab mereka merasa telah berhasil mengalahkan Ragnarok dan menghilangkan teror yang selama ini telah menghantui dunia
"Kita berhasil!!" teriak salah satu ksatria dengan seruan yang berkumandang, kemudian disusul oleh yang lainnya
Sementara Kaguma, Genah dan Noya hanya tersenyum bahagia karena sekarang masalah sudah selesai, terutama Kaguma walaupun senjata legendaris tidak kembali tetapi dia sudah bersyukur karena akhirnya masalah yang ditimbulkan oleh sahabatnya tidak akan pernah ada lagi
Usai mereka merasakan senang dan bahagia tiba-tiba timbul sebuah retakan yang asalnya dari udara dan itu tepat didepan mereka, saat itu seluruh orang terkejut tidak termasuk Rafel
Karena yang tahu retakan itu hanya aku dan Rafel sisanya tidak tahu-menahu akan retakan tersebut
"Bagaimana bisa?" batin Rafel bertanya-tanya disaat melihat retakan di udara semakin membesar dan akan terus membesar seiring berjalannya waktu
Ketika orang tengah terkejut sekaligus heran aku hanya menatap dengan tatapan datar sembari berkata dalam hati.
"Maaf Rafel, sebenarnya sihir kita sudah sempurna tapi aku sengaja untuk mengacaukan pondasi supaya sihir mu tidak terlalu kuat untuk menyegel Ragnarok" ucapku
Ketika orang-orang sedang melihat retakan yang sekian waktu semakin besar, muncul di benak mereka sebuah firasat buruk. Dan benar saja ketika itu retakan tersebut mengeluarkan bunyi seperti kaca pecah yang nyaring
Sepersekian detik itulah muncul tiga orang yang menjadi bencana, antara lain Marvel dan kawan-kawannya
Mata seluruh orang langsung tertuju pada tiga orang itu, tidak pula orang yang terkejut bukan main bahkan mereka sempat berpikir apakah semua ini hanya mimpi
"Gak.. Ini nggak mungkin!!" seru Rafel ketika itu masih tidak terima dengan apa yang ia lihat, aku dapat merasakannya karena saat itu dia berada di sampingku
Sementara itu di lain sisi. Marvel sudah mengeluarkan kapak legendarisnya, dengan tatapan pembunuh dan aura yang kuat dia melebarkan matanya ke arah kami seraya berkata. "Berani-beraninya kalian berusaha untuk menyegel kami, biad*b" umpatannya langsung dilontarkan dengan lantang
"Kalian pikiran kalian bisa menyegel kami dengan mudah, hah!!" hardik Maji dengan emosi. "Sudah tidak bisa ditoleransi lagi, terimalah kemurkaan ku karena sudah membangunkan trauma ku kembali" lanjutnya tetapi ada aura kuat yang keluar dari tubuhnya
Dan itu membuat semua yang merasakan langsung bergidik ngeri, bahkan ada diantara mereka sampai mengeluarkan tenaga dalam untuk memperkuat perlindungan diri dari tekanan
"Celaka" gumam Noya, wajahnya sangat panik seluruh tubuhnya sudah dibasahi oleh keringat yang bercucur deras, saking paniknya wajahnya jadi pucat pasi
"Makan ini" ujar Maji ketika itu langsung menciptakan sebuah sihir dari sihir gelapnya, dengan sangat cepat dia menciptakan segel tangan dan dengan cepat juga dirinya membantingkan telapak tangan ke tanah
"Munculah monster pemusnah" teriak Maji sesaat kemudian muncul dari balik bayangan monster skeleton dengan ukuran mencari 100 meter dengan tulang yang besar
Monster itu muncul dari dalam bayangan bangkit secara perlahan dan dapat dilihat bahwasanya skeleton raksasa tersebut sangatlah kuat, walaupun hanya satu dengan ketinggiannya yang mencapai 100 meter dapat dipastikan kalau monster tersebut dapat menghancurkan satu kerajaan
"Gila,. Ini benar-benar gila" seruan dari prajurit yang tengah memperhatikan monster skeleton dengan mata yang melebar
"Benar-benar ini adalah bencana" ujar Kaguma akhirnya dia membuka mulut dengan keadaan yang gemetar
Aku yang melihat sangat takjub, bagaimana bisa seorang manusia menciptakan sihir dengan bentuk sebesar ini jika memang ada, apakah energinya sangat besar.
Usai membentuk skeleton raksasa, Marvel berkata seperti ini. "Waktunya berpesta, dan untuk kalian yang sudah berani kepada kami, kalian akan saksikan sendiri bagaimana kuatnya Ragnarok"
Setelah itu Marvel menghilang dari tempat dan muncul tepat di depan raja Omend beserta raja-raja dari kerajaan lain
"Matilah" ujar Marvel sembari mengayunkan kapak ke arah Omend
Beruntung sebelum kapak mengenai Omend, ada seorang pria berpakaian armor dan pedang yang bercahaya muncul dan menghadang langsung kapak Marvel
Tangg....
Suara dari benda keras membuat percikan api yang berasal dari gesekan senjata. "Siapa kamu?" tanya Marvel dengan tatapan tajam terarah pada pria yang datang itu
"Kamu tidak perlu tahu siapa aku, tapi yang jelas kamu sudah berani mengusik Eclipse, berarti kamu harus berhadapan dengan ku" ujar pria itu. wajahnya begitu tampan dan pupil mata berwarna biru cerah seperti batu lazuli
"Heh.. " gumam Marvel kemudian mengayunkan kapak dengan cepat
Wush..
Sebelum kapak berhasil mengenainya, pria itu telah menghilang bersama dengan raja Omend ke lain tempat secara bersamaan, sehingga kapak marvel hanya mengenai udara kosong
"Menghilang?"
"Aku belum memperkenalkan diri, namaku Moon seorang ksatria pelindung Eclipse, sekaligus seorang guard Eclipse yang berada di posisi pertama"
Maksud dari perkataannya Moon adalah dia merupakan Ksatria dari 10 knight Guard Eclipse yang posisinya berada di peringkat pertama
Mendengar hal itu, tertawalah Marvel dengan lantang sembari berkata. "Hahaha.. Lalu kenapa, mau ada kau ataupun tidak, kalian tetap akan hancur di tangan Ragnarok"
"Begitu yah"
Moon menghilang dan muncul kembali di hadapan Marvel sambil menggenggam erat pedang cahayanya.
Boomm...
Suara ledakan dari benturan dua senjata yang menghasilkan suara yang menggema, karena aduan ini bukan dari senjata ke senjata melainkan dari dua kekuatan berbeda, yaitu cahaya dan kegelapan
"Cih.. Kekuatan cahaya" gumam Marvel sembari mengumpat
"Heh.. Tentu saja, lawan kegelapan adalah cahaya" ujar Moon kembali bergerak menyerang Marvel dengan sangat cepat
Bahkan Marvel langsung bisa merasakan kalau lelaki di depannya, tidak bisa dianggap remeh. Mereka berdua terus beradu senjata dengan kekuatan yang saling beradu satu sama lain
Sementara Maji. Usai dirinya mengeluarkan raksasa skeleton itu, ia hanya mengendalikannya untuk menghancurkan bangunan maupun menginjakkan kaki ke arah pasukan berpedang milik Eclipse
Sampai-sampai karena raksasa tersebut, sudah banyak prajurit yang tewas terutama rumah penduduk yang menjadi korban atas kekuatan raksasa tersebut
"Haha.. Dendam dalam diriku tidak akan pernah padam sampai kapan pun, bahkan jika aku diperhadapkan dengan seluruh umat manusia aku tidak akan gentar sedikitpun" ucapan maji yang tertawa dengan jahat
Sehingga yang melihat itu hanya merasakan intimidasi dari aura yang keluar dari tubuh Maji sang legenda penyihir
Benar-benar gila semua orang yang melihat langsung merasakan takut teramat besar, hingga mereka yang sering berperang dengan lawan kini dibuat kocar-kacir oleh satu orang
Melihat Marvel dengan keganasan menggunakan senjata legendaris, Maji dengan sihir diluar nalar kini mereka kembali dikejutkan dengan sebuah pembantaian yang dilakukan oleh seseorang menggunakan baju jenderal
Dia adalah Jerry. Dirinya membantai seluruh prajurit di lokasi dengan menggunakan pedangnya
Darah mulai berceceran hingga alun-alun kini sudah digenangi oleh cairan merah, dapat dilihat bahwasanya sudah banyak korban yang jatuh ditangan Jerry
Saat itu Maji sudah mengendalikan raksasanya untuk berpindah tempat agar ia bisa menghancurkan ibu kota seluas-luasnya
Sementara Jerry dan Marvel, masih di tempat yang sama yaitu di tengah alun-alun kota, karena saat itu Jerry akan bertarung bersama Marvel menghadapi para Aliansi dan ksatria Eclipse
"Jerry apa yang kamu lakukan?" tanya seorang pria dengan armor melekat pada tubuh
Benar, dia adalah pria gagah dengan kharisma yang terpancar kekuatan dan aura niat membunuh yang besar dan kental
Sama halnya dengan Jerry, tetapi auranya sedikit cenderung kecil tidak membara, berbeda dengan Jerry yang jiwanya begitu membara entah karena apa?
"Genah?" ucap Jerry sedikit menoleh ke arah pria itu yang ketika itu berusaha untuk mendekatinya
"Apa yang kamu lakukan? Kamu adalah seorang jenderal perang namun mengapa kamu melakukan hal sekeji ini!" seru Genah
"Kamu tidak akan pernah mengerti, genah, sampai kamu merasakan apa yang aku rasakan"
"Perasaan seperti apa itu?!!"
"Perasaan yang selalu berada di tempat yang sama, tiada perubahan dalam hidup sehingga rasa bosan menjadi tolak-ukur yang membelenggu jiwa dan raga"
"Aku tidak paham akan maksud kamu" ujar Genah
"Kau tidak akan paham, selagi kau masih memiliki semuanya"
"Ck.. Jadi memang ini keputusanmu, yaitu mengabdikan pada seorang Algojo?"
"Aku akan terus berada di jalan ini sampai aku berhasil menemukan apa yang aku cari, genah" balas Jerry kemudian dia melesat mendekati genah yang tengah terdiam itu
Hingga setelahnya, terdengar suara adu pedang yang begitu kuat ketika Genah dan Jerry saling bertukar serangan
"Sadar Jerry, jalan yang kau ambil adalah jalan yang salah!!" seru Genah. di tengah pertarungan dia mengatakan hal demikian
"Kau tidak tahu apapun, Genah"
Mereka terus beradu senjata sehingga tidak terbayangkan betapa merdunya dentingan senjata mereka berdua
Sedangkan Marvel, dia menghadapi Moon yang memang juga begitu menyulitkan, karena selain jago pedang, Moon juga begitu lihai dalam mengatur tenaga dalam sehingga artefak yang ia kenakan dapat terus berfungsi, itulah mengapa Moon selalu berpindah-pindah posisi
"Ck.. Menyulitkan" gumam Marvel kemudian menggunakan skill senjata legendaris, yaitu api amarah
Sehingga apapun yang ada disekitarnya dapat merasakan panas dari senjata kapak itu. Tentu Noya yang melihat Moon berusaha keras untuk menghindari serangan, tidak tinggal diam
Dia juga ikut mendekat dan membantu Moon untuk melawan Marvel, dia gabung ketika terlihat celah untuk dirinya bisa masuk ke dalam pertarungan
"Datang lagi satu pengganggu ini" ujar Marvel sembari terus mengayunkan kapak nya dengan begitu brutal
Walaupun saat itu mereka berdua bertarung secara bersamaan, tetap, Marvel adalah orang yang sulit untuk ditebak pergerakannya, sehingga Moon dan Noya bisa merasakan sendiri kesusahan itu
Namun mereka tidak menyerah, mereka terus mencoba untuk selalu menyerang dan bertahan meskipun mereka tahu, lawan mereka bukan orang lemah yang biasa mereka temui
Ketika orang sedang bertarung, Rafel datang menghampiri dan berkata seperti ini kepadaku yang sedang berdiri termenung
"Kita harus menghentikan pergerakan penyihir legenda itu"
"Kamu benar fel, ayo" sahutku. Aku dan rafel mencoba untuk mengejar raksasa skeleton yang masih berada di ibu kota.
Raksasa itu berjalan menelusuri bangun demi bangunan, untuk menghancurkan setiap rumah yang dilaluinya, sehingga banyak penduduk yang menjadi korban atas kelakuan Maji
Saat itu Maji berdiri di atas pundak skeleton yang tengah mengamuk, dia memperhatikan sekeliling dengan tatapan tajam
"Sudah lama aku tidak melihat kehancuran ini" gumamnya menyeringai sinis
Ketika itu sudah banyak rumah dan bangun yang hancur akibat kebengisannya, dan sudah tidak terhitung berapa banyak korban yang termakan dari aksi Maji tersebut.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 66 Episodes
Comments