Setelah sekian lama kami mendekam di perpustakaan, akhirnya apa yang kami ingin telah kami dapatkan, yaitu ada sebuah catatan di buku usang, yang mana tertulis sebuah sihir segel dimana orang yang terkena sihir tersebut, akan berpindah
Ke lain dimensi di sana mereka akan terjerat dan terperangkap untuk waktu yang lama, tidak bisa dihancurkan namun ada masa aktif dari sihir tersebut.
"Bagaimana?" Tanya Rafel yang meminta pendapat ku disaat kami berdua sedang membaca buku
"Aku yakin ini sangat efektif untuk menyegel Ragnarok" balasku padahal saat itu hati tengah gelisah, karena bagaimana jika Ragnarok benar-benar tersegel
Rencana mereka untuk mengumpulkan senjata tentu akan tertunda,
"Kalau begitu mari kita ciptakan formasi ini, semakin cepat semakin baik"
"Tentu" jawabku
Kami berdua sama-sama belajar bagaimana menciptakan formasi segel tersebut, bahkan kala itu aku langsung bisa memahami fundamental dari formasi padahal aku baru hidup didunia ini, tetapi seakan-akan aku telah mengerti semuanya
Di perpustakaan aku dan Rafel sama-sama belajar untuk menciptakan formasi dengan segala percobaan tidak kala kami gagal dalam pembuatan formasi
Tetapi Rafel tidak menyerah begitu saja, bahkan dirinya semakin semangat untuk memecahkan setiap Rune dari segel sihir
Terkadang aku heran dengannya karena sikap yang begitu kukuh untuk menuntaskan sesuatu, terutama dalam memecahkan sihir
Mungkin jika aku gagal 4 sampai 5 kali bakal menyerah, namun Rafel berbeda, dia mencoba formasi sihir yang sulit itu bahkan kegagalannya sudah tidak terhitung lagi
"Kenapa kamu begitu ulet untuk membuat formasi ini yang jelas-jelas ini sangat susah" ujarku ketika itu duduk di kursi sementara Rafel di lantai dengan mencoba untuk menciptakan segel tangan yang rumit
"Bagiku tiada yang sulit jika kita mau berusaha" jawab Rafel sembari fokus pada segel tangan yang bergerak dengan cepat tetapi hati-hati
"Untuk apa kita berusaha keras jika ujung-ujungnya gagal?"
"Tahu apa kamu tentang gagal?" Tanya Rafel
"Kenapa pakai tanya" ujarku sedikit bingung, karena reaksi dari Rafel sangat datar
"Dalam hidup, gagal adalah hal biasa mungkin kamu bakal terkejut, bagaimana rasanya hidup dalam kegagalan, dimana kita hidup sebagai penyihir tetapi takdir selalu mempermainkan"
"Jelas aku tahu" sahut ku ketika itu tatapan mata sudah begitu kosong
"Mungkin kadang gagal seringkali terjadi dalam proses, tetapi itu bukan akhir dari perjuangan, melainkan rintangan, jika kamu gagal cari jalur alternatif lain, tetapi jika tidak ada jalur alternatif maka coba lagi sampai berhasil, karena rasa sakit dalam kegagalan hanya kiasan dari keberhasilan yang tertunda, oleh sebab itu keberhasilan yang seharusnya dilihat bukan hasil melainkan prosesnya"
"Bagaimana jika kegagalan itu adalah jalan buntu? Apa yang akan kau lakukan, apakah akan terus mencoba?" Tanyaku
"Banyak hal yang berakhir kegagalan, tapi kamu harus paham jika pengalaman adalah guru terbaik jadi melalui kegagalan bukanlah dosa maupun kesalahan, hidup yang gagal adalah orang yang tidak ingin mencoba dan orang yang berhasil adalah orang yang tidak akan masuk kedalam lubang yang salah"
Aku terdiam sejenak sembari mencoba untuk mencerna apa yang dikatakan oleh Rafel padaku, karena saat itu seakan-akan kepala ku penuh dengan motivasi
"Dari pada merenung, sini bantu aku, Rune sudah aku bentuk tinggal kita aktifkan" ucapnya
Aku tersentak langsung berdiri dan berjalan menghampiri Rafel. "Baik ini sudah percobaan ke-23 kali" ujarku kemudian mengalirkan mana ke setiap nadi
Konsentrasi terbentuk dengan ketenangan jiwa dan raga, membantu mana menjadi aura hingga berkobarlah api dalam diriku berupa aura merah yang menyala
"Sekarang!!" Ujar Rafel setelah itu membanting telapak tangan ke lantai, hingga suatu lingkaran abstrak muncul di bawah kaki
Merah menyala dengan terukir rune yang sebelumnya telah dibentuk oleh Rafel.
Woosshh..
Aura dalam diri Rafel langsung berhembus keluar dengan sinar terang yang berasal dari gambar lingkaran abstrak itu
Ditengah Rafel membentuk, aku mencoba untuk mengalirkan sihir kedalam formasi guna untuk memperkuat pondasi dari sihir tersebut
Karena jika tidak, pelung untuk korban masuk kedalam segel sedikit mengecil karena sihir yang lemah dapat dihancurkan dengan mudah, jika sihir itu tidak memiliki pondasi
Kami sudah sangat berkonsentrasi sampai sudah banyak energi sihir yang keluar dalam diri kami, bahkan keringat mulai bercucur deras ketika sihir yang kami keluar bak air mengalir dengan deras
"Sedikit lagi" gumam Rafel. Tubuhnya mulai sempoyongan sebab dirinya sudah banyak mengeluarkan tenaganya untuk membuat rune dan formasi sihir
Boomm...
Suara redam terdengar begitu bergema, ketika ledakan dari sihir mulai memberi gejolak terhadap respon tenaga mereka berdua, yaitu sebuah lingkaran rune mulai beraksi dengan sinarnya yang menandakan sihir berhasil dibentuk
"Kita berhasil" seru Rafel dengan wajah yang girang sebab dia berhasil menciptakan sihir formasi baru yang dia coba setelah melalui kegagalan berkali-kali
Ketika itu aku hanya terduduk lemas dengan nafas tersengal-sengal, menatap Rafel dengan heran, karena melihat reaksinya begitu bahagia.
***
Karena masa percobaan telah berakhir, sekarang adalah waktunya untuk memasang sihir di alun-alun kota, tetapi dengan lingkaran jauh lebih besar lagi, dari pada saat mereka latihan, karena lingkaran tersebut akan digunakan untuk menjerat dan menangkap seseorang yang berada di radius
Jadi untuk mencapai hal tersebut mereka butuh banyak tenang agar bisa membuat lingkaran sihir dengan diameter lebih besar
Tentu kami tidak bisa melakukannya sekarang sebab tenaga kami sudah habis untuk mencoba sihir ini jadi kemungkinan besok kami baru bisa untuk memulai menanam lingkaran formasi sihir.
Keesokan harinya. Di alun-alun aku bersama Rafel tengah berdiri disana, kala itu suasana masih ramai seperti biasanya, jadi terpaksa kami meminta petugas untuk mengosongkan TKP terlebih dahulu
Dan tidak butuh waktu lama, akhirnya alun-alun kini berhasil di kosongkan, dan tempat yang awalnya adalah taman kreasi bakal menjadi tempat berdarah yang menjadi medan perang nantinya.
"Baiklah, disini kita akan membuat jebakan, semoga jebakan ini berhasil" ujar Rafel
Sementara aku hanya membalas dengan anggukkan kepala yang padahal aku sendiri sudah membuat rencana tersendiri, agar jebakan ini tidak berhasil karena bahaya juga jika Ragnarok bener-benar terkena jebakan
Waktu berlalu setelah semua yang terjadi akhirnya semua sudah siap.
Baik di pihak kerajaan maupun Ragnarok yang kini tengah menyiapkan rencana keberangkatan mereka tetapi sebelum itu, mereka berkumpul di ruang rapat
"Baiklah, seperti hari yang dijanjikan kita akan memulai penyerangan untuk kerajaan Eclipse" seru Marvel menatap kedua rekannya dengan intens
"Kau sudah menyiapkan segalanya kan Jerry?" Lanjut Marvel bertanya. "Sudah semua, tuan Marvel" ucapnya memasang wajah meyakinkan
"Bagus... Sekarang waktunya" ucap Marvel kemudian mereka bertiga berdiri dari kursi dan berjalan ke sebuah formasi sihir yang berbentuk lingkaran tergambar di bawah kaki
"Sekarang waktunya" ujar Marvel.
"Baiklah, saatnya berpesta" sahut Maji menyeringai sinis
Kemudian dari bawa kaki terpancar aura sihir yang melahap mereka bertiga yang sesaat setelah itu mereka langsung menghilang dari tempat tersebut dan pergi ke lain tempat.
Disisi lain aku tengah duduk bersama Shina di bangunan tengah taman, karena setelah memasang sihir kini kami kembali beraktivitas seperti biasa namun masih harus waspada setiap saat, karena bisa saja Ragnarok hadir sewaktu-waktu
"Entah mengapa, mendengar Ragnarok akan datang itu terus membuat hatiku resah" ujar Shina ketika itu aku duduk disampingnya sambil mendengar keluh kesahnya
"Kamu tenang saja, disini sudah hadir berbagai orang dari penjuru dunia untuk melindungi kerajaan ini, jadi kamu harus optimis kalau semua akan baik-baik saja" ucapku
"Aku tahu, tetapi firasatku selalu mengatakan kalau akan ada bahaya yang menghampiri"
"Aku ngerti perasaan mu, tapi sepertinya memang tidak mudah untuk mengendalikan perasaan antara pikiran dan nurani"
"Aku harap semuanya tidak seperti yang kubayangkan"
"Yah.. Aku yakin, kalau semua bakal aman terkendali" ajarku memberi rasa percaya pada wanita yang tengah diselimuti oleh kecemasan
Suasana yang masih sedih tiba-tiba dikejutkan dengan awan yang melingkar diatas langit biru Eclipse, dapat dilihat muncul sebuah lingkaran sihir yang mengeluarkan aura kuat dari dalam
"Apa itu?" tanya Shina beranjak berdiri dari kursi sementara aku yang hanya melihat langsung tahu
"Sudah waktunya kah?" batinku kemudian langsung beranjak pergi dari kebun bunga itu. Tetapi meninggalkan pesan kepada Shina
"Shina, kamu tetap disini jangan sesekali keluar dari pekarangan istana, ingat jangan keluar dari sini, tunggu sampai aku kembali oke!" ujarku kepada Shina
Aku berlari dari istana menuju tempat dimana lingkaran sihir itu berada, dan alangkah terkejutnya aku ketika melihat dari dalam lingkungan sihir tersebut, keluar tiga orang, satu berjubah hitam satu berbaju kasual tetapi berwarna hitam dan satu lagi berbaju seperti seorang jenderal dengan berwarna hitam
Jadi ketiganya mengenakan pakaian hitam lekat yang kemudian turun dari atas langit alun-alun kota yang kemudian menginjakkan kaki di sana
Dan sesudah itu lingkaran sihir yang muncul di langit Eclipse juga turut menghilang bersamaan mereka bertiga yang telah menginjak kaki di permukaan.
Aku terkejut dengan kedatangan Marvel dan kedua anak buahnya, karena ketiganya sama-sama mengeluarkan aura kuat, tetapi ketika itu aku tidak sendiri, karena di lokasi yang lain sudah berkumpul
Terutama Kaguma, Genah, dan Noya mereka bertiga datang ketika aku tidak lama aku sampai di sana.
"Noya bagaimana penduduk?" tanya Kaguma mengeluarkan pedang dari sarungnya
"Aku sudah meminta Sulis untuk mengevakuasi penduduk jadi tugas kita hanya perlu mengalahkannya" ujar Noya sama halnya dengan Kaguma, dia juga mengeluarkan pedang dari sarungnya
"Kalian berdua adalah pangeran, jadi biarkan hamba yang melawan mereka"
"Tidak Genah, mereka terlalu kuat" bantah Kaguma
"Tapi-.."
"Kami akan membantumu" sambung Noya kemudian dia berpaling padaku sambil berkata. "Bagaimana?" tanya nya
"Sudah selesai hanya menunggu Rafel saja" jawabku setelah itu aku juga mengeluarkan aura api untuk bersiaga dalam kondisi siap bertarung
"Wah.. Wah.. Wah.. Ternyata kedatangan kita disambut hangat oleh orang Eclipse" suara terdengar dari seorang pria berjubah hitam, tak lain adalah Maji
"Kau benar Maji, lihat mereka, mereka sudah siap dengan pedangnya masing-masing sampai mereka lupa kalau mereka hanyalah seekor tikus kecil" ucap Marvel dengan menyeringai sinis
Awalnya Kaguma sedikit terprovokasi tetapi Noya segera menenangkan dan berkata untuk tetap konsisten dan penuh konsentrasi
Tidak lama datang raja-raja dari kerajaan lain bersama Omend yang telah mengenakan armor perang.
Suasana kala itu begitu ramai, bahkan mereka sudah mengeluarkan pedang dari masing-masing sarung yang menandakan kalau sebentar lagi akan terjadi pertempuran hebat di tengah ibu kota Eclipse.
Tidak berhenti sampai di sana, Rafel yang baru tiba segera mengeluarkan sihirnya, berkata. "Sudah saatnya kalian mendekam di balik segel, Ragnarok"
Setelah mengeluarkan ucapan tersebut ketika itu muncul sebuah sihir yang muncul di antara mereka, yaitu formasi sihir Rune yang melingkar di bawah kaki tiga orang yang bernama Ragnarok
"Apa ini?" tanya Marvel
"Ini,.. Jangan-jangan sihir formasi" maji menimpali
"Tapi sihir apa?" lanjut Marvel.
"Aku tahu sihir ini, ini adalah sihir penyegelan" seru Jerry ketika itu berkata dengan nada sedikit panik
"Apa!!"
Maji dan Marvel sama-sama terkejut karena mendengar ucapan jerry.
"Kita harus segera keluar dari sini!!" teriak Marvel ketika sinar dari sihir yang mereka injak sudah semakin bersinar terang yang menandakan kalau sihir tersebut akan segera aktif
"Terlambat" ucap Jerry sembari memejamkan mata sebelum sihir yang berasal dari formasi Rune melahap mereka bertiga secara menyeluruh dan kemudian membawa mereka menghilang dari tempat dimana mereka berdiri
Walaupun saat itu mereka masih ada di tengah-tengah kerumunan ksatria Aliansi dan Eclipse.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 66 Episodes
Comments