Eps 05

Duaar...

Hantaman bergema ketika sebuah kapak besar menghantam batu prestasi yang dipastikan adalah kubik segel. Kubik segel adalah sebuah formasi empat sudut yang dibuat oleh seorang ahli sihir terdahulu untuk menyegel seseorang yang begitu kuat dan berbahaya

Walaupun segel ini sangat kuat dan susah ditembus tetapi nyatanya tidak begitu, dimana formasi sihir pasti memiliki titik lemahnya

Dan hantaman dari kapak legendaris milik Marvel, membuat segel tersebut hancur, sebenarnya itu sangat berbahaya jika yang menghantam nya adalah senjata biasa, sebab sekali saja ada terdeteksi sebuah sinyal dari benda asing

Maka segel kubik ini akan langsung meledak sebab segel telah tertanam sebuah sihir ledakan yang mungkin mampu menghancurkan kuil tempat Marvel dan Jerry berada

Berbahaya dan kuat tetapi juga ada bayaran dari penyihir yang menggunakan segel ini, yaitu kematian dimana orang yang melakukan segel ini sama saja mengorbankan dirinya untuk menciptakan sebuah segel kubik

Sebab jiwa mereka akan bersemayam di segel untuk memperkuat sihir dari segel

"Gila.. Ini benar-benar nekat, menggunakan senjata legendaris untuk menghancurkan segel" cerca Jerry ketika debu mulai berhamburan kemana-mana

"Ada hal yang perlu kau tahu Jerry, sebenarnya sosok di dalam segel ini sedikit sad-.." belum sempat Marvel berhenti berkata

Tiba-tiba sebuah tangan hitam menghantam dirinya beserta senjata legendaris, saat itu Marvel sudah melakukan defense dengan badan kapak sebelum serangan tersebut menghantamnya, tetapi ledakan dan gaya dorong membuat Marvel harus terpental hingga ke menabrak dinding kuil

Kratak..

Suara retakan mulai terdengar disaat tubuh Marvel terbentur ke dinding. "Arghh.." suara Marvel terdengar meringis ketika darah mengalir dari sudut bibirnya

Jerry yang melihat itu tersentak bingung, sebab dia hanya melihat sebuah tangan raksasa berwarna hitam yang asalnya dari dalam kubik, tangan itu berbentuk seperti bayangan

Tetapi memiliki wujud fisik, sehingga ketika pukulan dari bayangan tersebut mampu memukul tubuh Marvel, bahkan kecepatannya sungguh diluar nalar

Jerry sendiri yang memiliki mata tajam, sampai tak bisa menangkap pergerakan dari sihir tersebut

"Siapa?!" gumam Jerry. Dia langsung mengeluarkan pedang dari cincin artefaknya, yaitu cincin penyimpanan yang memiliki energi magis sihir

"Justru aku yang bertanya, apa hubunganmu dengan Marvel" tiba-tiba terdengar suara dari dalam kubik dengan begitu lantang

"Huh?"

Melihat seorang pria berambut putih keluar dari dalam segel dengan menunjukkan aura hitam yang begitu pekat menari-nari di sekujur tubuh, membuat Jerry langsung bergidik ngeri, bahkan tubuhnya sesaat langsung gemetar ketika melihat sosok itu

"Aku tanya!" ujar sosok berambut putih itu dengan nada mengintimidasi

"A-aku hanya rekan kerja Marvel" jawab Jerry tersekat oleh rasa ketakutan. "Hmm.." ucapnya menatap Jerry dengan intens

Bahkan dengan tatapan matanya saja, sudah membuat Jerry mati rasa namun tidak lama terdengar suara dari lain arah dengan nada lantang

"Baru juga bangun tapi kamu sudah punya kekuatan seperti ini"

Suaranya tidak saing, karena yang mengucapkan kalimat tersebut adalah Marvel. Dia kembali bangun dengan tubuh yang sedikit memar namun masih memancarkan aura kematian

"Sudah lama aku tidak melihatmu, dan sekali melihat kamu sudah tua, sebenarnya kamu kemana saja? Mengapa kamu tidak membebaskan ku dari kemarin!!"

"Biarkan aku menjawab pertanyaanmu secara satu-satu" ujar Marvel. Menarik nafas dalam-dalam dan menghelanya secara perlahan

"Untuk pertama, mungkin kamu tidak yakin namun percayalah setelah kejadian peperangan itu aku mati dibunuh oleh sosok dewi cahaya, wanita sialan itu"

"Kamu mati?" ucap pria berambut putih kebingungan bahkan sempat-sempatnya dia melirik anggota tubuh Marvel dari atas hingga bawah

"Dan sekarang sudah terlewat hampir 1000 tahun dari perang itu, kemudian untuk mengapa aku tidak menolongmu kemarin, jawabannya aku baru saja dibangkitkan, dan aku saat itu tidak tahu apapun tentang dunia ini dan dimana kamu disegel"

Saat itu pria berambut putih tampak terkejut dengan pernyataan bahwa dia sudah disegel 1000 tahun yang lalu, tetapi pertanyaannya, mengapa dia tidak mati menua? Jangan-jangan segel ini telah menghentikan ruang dan waktu

Sehingga seseorang yang ada disegel ini tidak akan mati menua.

"Mana mungkin 1000 tahun, jika seandainya benar mungkinkah aku masih di hidup dan berdiri di hadapan kalian"

"Terdengar tidak logis, namun yang pasti ke lima teman kita yang lain sudah lama mati"

"Tunggu!, lalu mengapa senjata itu masih di tanganmu?" tanya pria rambut putih

"Sebenarnya seluruh senjata disegel, tapi senjata ku berhasil kutemukan tapi tenang saja, seperti sebelumnya senjata legendaris punya ikatan, mungkin dengan senjata ini kita bisa mencari senjata lainnya yang sedang dalam penyegelan"

"Kamu benar, ini benar-benar penuh nostalgia, kalau begitu mari kita bawa kembali kiamat bersama kita, kita hancurkan peradaban sama seperti 1000 tahun yang lalu"

"Tentu saja"

Tetapi sesaat Jerry membuka mulut dengan mengatakan kalimat seperti ini. "Bagaimana mungkin tuan penyihir agung bisa percaya sepenuhnya dengan perkataan tuan Marvel"

"Tentu karena jiwa kami berdua saling terhubung jadi aku bisa merasakan jika Marvel tidak berbohong, lagian mau masa kini maupun masa dulu, semua akan tetap sama yaitu kehancuran harus terjadi di tangan Ragnarok dan satu lagi jangan panggil aku dengan sebutan itu karena itu sebutan sebelum aku masuk Ragnarok, cukup panggil aku penyihir hitam"

"Ba-baik tuan-.." ucapan Jerry tersekat ketika ingin menyebutkan nama dari sosok pria yang ada di hadapannya

"Maji, panggil aku dengan nama Maji"

"Baiklah tuan Maji, saya akan menjadi bawahan yang bisa anda andalkan kedepannya"

"Yah memang harus seperti itu" ujarnya dengan senyum menyeringai.

**

"Berarti kita akan apa setelah ini?" ketika itu Maji berada diluar kuil bersama yang lain, saat itu dia merenggangkan otot-ototnya dan menghirup udara segar beberapa kali, mungkin karena dia sudah disegel cukup lama sehingga seluruh otot tubuhnya jadi kaku

"Baiklah untuk yang pertama bagaimana jika kita balaskan dendam pada kerajaan tempat Jerry tinggal hitung-hitung untuk pemanasan sekaligus hadiah atas kebebasan mu, Maji"

"Apa anda yakin tuan Marvel?" tanya Jerry ketika itu cukup terkejut dengan saran dari pemimpinnya

"Mengapa tidak? Dulu kamu pernah cerita kalau ingin membalaskan dendam pada kerajaan Cahaya, mungkin ini saatnya, setelah kita melarikan diri dari kejaran aliansi"

"Yah toh, gak ada salahnya juga, lagian aku masih punya dendam pada leluhur mereka"

"Baiklah kalau begitu, malam nanti kita akan menyerang kerajaan itu sampai mereka tidak bisa melupakan betapa mengerikannya Ragnarok fase dua" tegas Marvel

Sementara yang lainnya hanya tersenyum senang dan sadis, karena entah apa yang ada di benak mereka, tapi yang jelas mereka ingin memulai aksi setelah beberapa bulan hidup dalam pelarian terutama Maji yang sudah tertimbun dalam batu prestasi selama berabad-abad

KERAJAAN OLVIA

Sebuah kerajaan yang makmur dan damai dengan julukan kerajaan cahaya, sebab tidak terlepas dari kisah sebelum kerajaan ini terbangun. Sang dewi cahaya memberkati kerajaan ini sebagai pelindung dari kuil kubik yang tersegel di balik gunung

Dengan harapan jika suatu saat kubik segel ini mulai melemah maka kerajaan Olivia, mampu untuk memperkuat segel tersebut kembali, sekaligus menjauhkan seseorang dari prasasti keramat tersebut

Tetapi seiring berjalannya waktu, kerajaan Olivia mulai beralih tangan dari satu raja ke raja yang lain, itu membuat tugas dari mereka mulai terlupakan yaitu untuk menjaga segel di dalam kuil kuno

Bahkan sampai lalainya tugas sang raja, dulu ada orang yang merawat kuil kini sudah tidak terjamah sama sekali, padahal raja mereka telah diberi peringatan jika sosok yang disegel itu adalah penyihir legenda yang dahulu pernah membunuh jutaan manusia dengan sihir gelapnya

Namun mau bagaimana lagi, nasi sudah menjadi bubur, kini seorang penyihir legenda telah lepas dari segelnya

Dan keselamatan dunia mulai kembali terancam seperti 1000 tahun silam, tiada yang tahu apa yang direncanakan oleh Marvel tetapi yang jelas dia bersama pasukan Ragnaroknya, akan kembali melakukan genosida untuk membalas dendam yang telah dipendam oleh mereka selama berabad-abad

Olivia adalah kerajaan yang indah dan mewah tidak terlepas dari arsitektur dan infrastruktur kerajaan tersebut namun dibalik keindahan tersebut, ada sisi gelap yang terdapat di kerajaan berjulukan cahaya tersebut

Yaitu sebuah rumah bordil di antara perumahan ibu kota kerajaan, ironis melihat sebuah kebiasaan buruk ini menjadi sebuah tradisi sebab kelakuan mesum masyarakat Olivia selalu melekat di kehidupan mereka setiap masa

Dari masa kemasa banyak anak muda dari kalangan bangsawan yang sudah menyimpan dari norma kehidupan

Mereka bersenang-senang menghamburkan uang mereka untuk kesenangan dan kenikmatan sesaat yang imbasnya hanya akan mengotori nama dari Kerajaan cahaya

Bahkan tidak hanya kalangan bangsawan saja, tapi penduduk sipil ibu kota pastinya seringkali singgah untuk jajan wanita jal*ng

Walaupun begitu raja Olivia menutup mata seakan-akan tidak tahu menahu akan kebiasaan itu, padahal kebiasaan dan kelakuan seperti itu sudah muncul di raja sebelumnya

Karena apa? Karena raja berpikir jika uang pajak dari bisnis tersebut dapat menyokong pembangunan kerajaan Olivia untuk kedepannya, walaupun sang raja tidak berpikir dampak kedepannya akan seperti apa

Rumah bordil yang terletak ditengah kota, tidak jauh dari kerajaan pusat Olivia, berdiri sebuah rumah panjang yang bersusun banyak kamar tapi tengah itu sebuah bar besar ada di tengah-tengah rumah tersebut

Guna untuk mereka yang ingin bersenang-senang sebelum menghabiskan satu malam bersama wanita l*curnya

Seperti biasanya hari menjelang malam, dimana bar itu selain besar juga terkenal di seluruh ibu kota, sehingga tidak heran jika bar tersebut begitu ramai dan bising

Namun cerita tertuju pada seorang pria berbaju bangsawan yang sangat elegan dan mewah, bahkan dia mengenakan banyak emas di sekujur tubuhnya baik itu berupa manik-manik, kalung, gelang ataupun sebagainya

Sebab dia adalah seorang anak raja atau pangeran mahkota dari raja Olivia yang memang sudah sering datang ke tempat itu untuk bersenang-senang jadi tak heran jika usaha seperti ini ramai dikunjungi

Raja saja datang untuk bersenang-senang tentu rakyatnya pun juga demikian.

Saat itu pria remaja yang disebut pangeran tengah asik minum, minuman beralkohol untuk membuat dirinya mabuk

Tapi kali ini dirinya di hampiri oleh seorang prajurit sehingga belum sempat diri sendiri mabuk ia telah dijemput untuk kembali

"Sudah aku bilang jangan ganggu aku ketika sedang bersenang-senang!!" teriak pangeran Olivia ketika itu membanting cangkir memaki dua prajurit utusan raja untuk menjemputnya

"Tapi pangeran, ini perintah langsung dari yang mulia!"

"Ck.. Sebenarnya ada apa, sampai ayah memanggilku" gerutu pria notabene pangeran tersebut, Bahkan dia tidak merasa malu saat bertingkah seperti itu, padahal saat itu ia disaksikan oleh banyak pasang mata

Walaupun sebenarnya seluruh orang disana hanyalah seorang sampah tak bermoral, tetapi tetap saja, seorang pangeran pewaris tahta seharusnya tidak bersikap seperti itu didepan umum

Entah apa yang dipikirkan oleh pria yang disebut pangeran tersebut tapi yang jelas dia memaki-maki prajuritnya

Hingga tidak sadar kalau dilain sisi, sang raja Olivia tengah khawatir sebab kuil segel kubik dibalik gunung telah hancur, dia melihat kristal deteksi pemberian turun temurun telah hancur yang dipercaya jika segel hancur maka kristal tersebut juga hancur

Dan ketika kristal tersebut hancur, maka marabahaya akan segera tiba.

"Sial.. Sial, bagaimana bisa kristal itu hancur, lagian orang iseng mana yang berkutat dengan segel leluhur itu" gerutu sang raja

Sebelum prajurit datang menghampirinya dan memberi hormat dengan cara berlutut persis dihadapannya. "Hormat kami yang mulia" ucap salah satu prajurit

"Dimana pangeran?!!" teriak sang raja mencari pangeran di antara prajurit yang diutus untuk mencari pangeran

"Maafkan kami yang mulia, tapi kami sudah mencoba untuk menyuruhnya ke istana tapi pangeran menolak dan masih ingin tetap ada di bar"

"Anak kurang ajar!!" umpat raja memperlihatkan wajahnya yang merah padam karena kesal.

"Aduh, seharusnya anak seperti itu di hukum mati saja, bikin malu" kalimat yang asing dan frontal membuat sang raja terkejut dan segera memakai sumber suara dengan nada tinggi

"Siapa yang bicara! Lancang sekali mulutnya" ucap raja melirik ke samping, yaitu di arah jendela besar alua singgasana

"Jangan marah begitu lah, aku datang hanya untuk mengambil nyawamu jadi hormati aku sedikit" ujar sosok pria tampan dan gagah yang sedang bersandar di jendela singgasana

"Siapa kamu? Dan sejak kapan kamu disana!!" tanya raja kepada pria misterius tersebut, bahkan saat itu wajahnya sudah terlihat sangat gelisah dan panik

"Kamu tidak perlu tahu, tapi yang cukup kamu sadari adalah nyawamu sekarang hanya tinggal seujung kuku"

Kalimat tersebut diiringi oleh senyum menyeringai yang sangat sadis. Seperti seseorang algojo dari pembunuh berantai, bahkan saat orang lain mendengar itu sontak bagaikan petir disiang bolong.

Bersambung...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!