Setelah beberapa saat aku menatap wajah dari raja Eclipse, aku mulai terbangun dari lamunan karena dikejutkan oleh Noya yang masih setia berdiri disampingku. Sontak aku langsung berlutut sembari berkata
"Hormat saya yang mulia, ada gerangan apa yang mulia memanggil saya" ucapku
Kata-kata itu spontan keluar dari mulutku, dimana dari awal aku tidak pernah memikirkan kata-kata tersebut sebelumnya. "Berdirilah" ujar raja itu dengan nada yang begitu lembut
"Ba-ik" aku pun langsung berdiri sesuai dengan perintah raja.
"Apa kamu yang bernama Putra?" tanya raja Eclipse tersebut. "Be-benar" jawabku ketika itu mulutku sedikit kalut
"Silahkan duduk"
Aku dan Noya hanya menurut, kami duduk di hadapan raja Eclipse, menghadap pria yang gelarnya bukan main-main itu.
"Ceritakan, apa tujuanmu ingin menjadi pasukan Eclipse?" percakapan serius dimulai dari sang raja walaupun nadanya santai tetapi aku tahu kalau itu adalah sebuah obrolan interview terhadap karyawan
Begitulah yang aku tahu dari kehidupan pertamaku di dunia modern
Sesaat aku terdiam, bukan gugup melainkan sedang berpikir, apa yang harus aku jawab kepada raja itu karena aku tahu kalau orang dihadapanku memiliki mata yang jauh lebih tajam dari kebanyakan orang di luar
"Ceritakan saja apa adanya, jangan gugup lagian ayahku juga orang yang baik kok" ucap Noya kala itu meyakinkanku dengan sebuah pukulan santai di pundak.
"Kau salah Noya" batinku. Namun aku membalas dengan cara menganggukkan kepala, dan kembali melirik ke arah sang raja
"Jadi tujuan saya masuk ke kerajaan ini, tak lain dan tak bukan hanya untuk mencari uang, sebab saya tinggal sendiri tanpa ada sanak saudara disisi saya, jadi otomatis saya harus mencari uang agar dapat memenuhi kebutuhan di dunia luar"
"Hanya itu? Apakah kamu tidak pernah berniat kepada suatu hal atau memiliki ambisi pribadi!" cerca sang raja
"Sayangnya saya tidak punya hal seperti itu, bahkan dengan kata orang yang bilang Ragnarok akan menghancurkan dunia, bagi saya selagi mereka tidak mengusik saya lebih dulu, saya tidak akan memperdulikan keberadaan mereka"
Sesaat raja terdiam. Entah apa yang dia pikiran namun sepertinya ia tengah menyaring ucapku, karena wajahnya saat itu sudah sangat serius seperti seorang polisi sedang mengintrogasi pelaku
"Jadi kamu tidak mempermasalahkan jika Ragnarok menghancurkan dunia ini, selagi mereka tidak mengganggu mu?"
"Benar"
Seketika suasana ruangan langsung hening, tidak hanya raja tetapi Noya pun juga langsung terdiam saat mendengar ungkapanku, seperti mereka disambar petir siang bolong, tidak bisa dipungkiri sebab mimik wajah mereka berkata demikian
"Jadi apa tujuan hidupmu? Nak" kembali raja mengatakan hal itu tentu hal itu membuat hatiku langsung perih seketika, karena kata-kata tersebut sama seperti umpatan seseorang terhadapku pada kehidupan sebelumnya
Disaat aku masih mengurung diri didalam rumah tanpa tujuan, mendiam mematung tanpa tindakan dan perbuatan, sehingga tidak merubah apapun dalam hidupku
Semuanya hampa, mungkin memang benar luka yang aku derita tidak akan pernah terbuka tetapi luka itu juga tidak menghilang justru semakin perih kala aku menahannya
Ayah yang seharusnya dihormati dan mengayomi kini dialah yang menyebabkan luka dan membuat hidup ku menjadi dera dalam kehampaan.
Tatapanku kosong ketika itu juga, tanpa bisa berkata-kata aku hanya bisa menyimpan dan menutup luka yang semula aku pendam tetapi kini malah kembali teringat karena kata dari seorang pria yang aku sendiri tidak kenal
"Aku tidak punya tujuan, sebab hidupku sudah tidak memiliki apapun rumah, keluarga, teman, pekerjaan maupun uang, aku tidak punya itu namun yang jelas aku akan berada di jalan yang menurutku benar"
Setelah itu kembali sang raja berkata. "Benar? Maksudmu jalan kebenaran?!" tanyanya
"Aku tidak naif kebenaran itu hanya abu-abu karena yang menurut kita benar belum tentu orang lain juga serupa"
Sesaat raja langsung terdiam, bukan karena perkataan dari Putra yang kurang layak didengar, tetapi kekokohan hati yang begitu kuat layaknya seorang prajurit
Dia menilai Putra seperti ilalang, dimana angin berhembus dia akan berbelok melawan mata angin
Tetapi terkadang orang seperti Putra bisa menjadi seseorang yang berbahaya sebab perkataan dan tindakannya tidak pernah lepas dari keteguhan hati
"Jika seandainya aku memberimu pilihan, apakah kamu mau untuk menjadi anggota kerajaan?" ujar sang raja
"Yang mulia, mungkin ini kurang berkenan didengar oleh yang mulia, dan ini juga sedikit terdengar lancang dan kurang ajar, namun saya ingin masuk hanya untuk mendapatkan uang namun saya juga akan loyal kepada kerajaan Eclipse karena saya tidak ingin menjadi anjing yang lupa tuannya"
Sang Raja langsung tersenyum dan tertawa dengan nyaring, sehingga Noya pun bingung dengan sikap ayahnya yang langsung berubah saat itu
"Hahaha.... Kamu lolos nak, baru kali ini aku melihat seorang pria yang tidak munafik sepertimu, bahkan dari perkataanmu seperti tidak berbohong tidak seperti orang lain yang ingin menjadi pahlawan karena pangkat"
"Maaf yang mulia, sebenarnya saya sendiri tidak tertarik untuk menjadi pahlawan"
"Kenapa?" tanya sang raja
"Tidak ada alasan khusus, yang mulia" jawabku. Kemudian interview itu pun berakhir dan aku dibawa oleh Noya untuk istirahat di kamar yang telah disiapkan
Tentu aku tidak menolak, lagian saat itu aku juga sudah lelah karena terlalu banyak melakukan kegiatan tidak berguna, tetapi aku juga tidak bisa melupakan moment bersama Shina. Entah mengapa
Hari berganti, dimana waktu sudah menunjukkan pukul 5 pagi. Saat itu aku olahraga ringan untuk merenggangkan otot dan sendi-sendi supaya ketika menjalani hari
Seluruh otot tidak kaku, dan yang kulakukan juga tidak berat seperti push up, sit-up dan lain sebagainya yang bisa dilakukan dalam satu waktu
Olahraga itu aku hentikan ketika pukul menunjukkan pukul 6 pagi dimana waktu itu matahari baru saja menyingsing dari porosnya
Tetapi aku sudah ke halaman istana untuk melakukan lari pagi atau istilah lainnya maraton untuk sebutan pada di kehidupan sebelumnya
Aku lari dengan santai sembari memperhatikan para kadit mulai melakukan pemanasan sebelum mereka melakukan aktivitas berat.
Tanpa sadar Aku berlari sampai ke lahan latihan, dimana disana sudah banyak prajurit yang tengah berlatih dengan pedang. Karena aku penasaran akhirnya aku menghentikan langkah dan melihat aktivitas latihan itu
Dimana banyak prajurit belajar teknik pedang, hingga latih tanding bersama rekannya
"Sepertinya aku juga butuh latihan" gumamku. Kemudian aku masuk ke arena lapangan dan merentangkan kedua tangan kedepan
Membentang secara horizontal lurus sejajar dengan dada.
Setelah posisi pas, aku mulai menarik nafas secara perlahan dan menghembuskannya juga secara perlahan, dan itu diulang sebanyak 3x berturut-turut
"Aura api, aku memanggilmu" ujarku secara pelan api mulai melahap seluruh tubuh
Semua prajurit yang melihat, langsung terkejut dan panik bukan main sebab kobaran api kala itu terlihat tengah membakar ku secara menyeluruh
"Ini adalah sihir ke-2 dari sihir dewa kegelapan, setelah bola api"
Awalnya aku bingung sihir seperti apa yang kedua, tetapi ketika kepala sedang bingung, secara tiba-tiba muncul dalam benakku yaitu kata 'Api himpunan'
Hingga muncul api beneran disekitar ku dan api itu besar dan panas, prajurit yang melihat ku pun panik dan ada juga yang ketakutan
Kepanikan itu membuat semua orang disana langsung gaduh, suhu yang semula dingin kini beralih panas setelah api membesar dan melahap ku
Hingga Shina dan yang lainnya sampai terbangun karena kegaduhan itu dan segera berlari keluar untuk bertanya, apa yang terjadi kepada pelayan
"Ada apa?" tanya Shina saking paniknya lupa mengganti pakaian tidurnya
"Di tempat latihan tuan putri, ada orang yang kebakaran"
Tentu Shina terkejut bukan main jadi tanpa basa-basi ia langsung berlari ke halaman istana tetapi baru sampai di pintu keluar dirinya bertemu dengan Noya, Sulis dan Angel yang mana mereka juga belum mengganti pakaian tidurnya
"Tuan putri, ada apa?" tanya Angel. "Aku juga nggak tahu cuman ada yang bilang kalau di tempat latihan ada kebakaran"
"Apa?!" seketika itu mereka bertiga terkejut bukan main. "Nggak ada waktu untuk bertanya, sekarang kita ke tempat itu dulu untuk mengevakuasi korban"
"Kamu benar Shina, yasudah ayo" ucap Noya. Mereka berempat pergi menuju tempat latihan dengan langkah tergesa-gesa
Karena pikiran mereka sudah kacau, dilain sisi khawatir dengan korban tetapi disisi lain juga bingung, dari mana asal api muncul
Sesampainya mereka di tempat latihan, sungguh terkejut keempatnya ketika melihat yang orang terbakar itu adalah Putra
Karena aku memang sudah di dalam kobaran api selama 10 menit, tapi itu karena aku sedang melakukan konsentrasi penuh untuk menciptakan himpunan dari api
"Putra!!" teriak Shina, melihat aku masih dalam kobaran api milik sihir ku sendiri
"Saatnya" aku mengucapkan itu dibarengi oleh ledakan besar yang kuat dan bergema bahkan saking kuatnya, tanah yang kuinjak mulai bergejolak karena gelombang ledakan
BOOMM...
"Putra!!!!" teriak Shina ketika melihat api menciptakan meledak.
Akibat ledakan itu juga akhirnya aura api ku mulai berevolusi dan menjadi sebuah pedang kuat yang mengobarkan api dengan bara yang ganas
Pedang itu sangat keren dan elegan, sebab aku membuatnya sesuai dengan imajinasi sehingga hasilnya tidak mengecewakan.
Ledakan dari api mulai meredah dimana debu mulai menghilang dan memperlihatkan aku yang sedang memegang pedang dengan dua tangan, sembari fokus pada pedang, aku tiba-tiba dikejutkan dengan teriakan Shina yang menyebut namaku
Tentu aku langsung melirik asal suara, hingga saat itu aku melihat keramaian dimana prajurit maupun pelayanan kerajaan sedang menatap ku dengan intens
Aku bingung dan canggung akan keadaan itu, apalagi melihat Shina dan yang lainnya masih menggunakan baju tidur, tentu wajahku langsung memerah karena malu
Aku tidak bisa berkata banyak selain mengucapkan dua kata ini. "Ada apa?" tanyaku kepada mereka semua yang kala itu memperhatikanku dengan begitu serius bahkan diantaranya ada yang sudah menangis karena panik
Dan itu sebagian besarnya dari kaum wanita untuk kaum pria sendiri, mereka hanya memasang wajah datar tetapi ada yang terlihat kesal, entah karena apa akupun juga bingung.
Bersambung…
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 66 Episodes
Comments